Apa itu Keloid: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati
By Herlambang Satriadi, 25 Nov 2024
Keloid adalah jenis jaringan parut yang tumbuh berlebihan setelah terjadinya cedera atau luka pada kulit. Berbeda dengan jaringan parut normal yang biasanya menyusut seiring waktu, keloid dapat terus tumbuh dan menyebar melampaui area luka asli. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu keloid, penyebabnya, gejala yang muncul, serta cara penanganan dan pencegahannya.
Apa Itu Keloid?
Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang muncul sebagai benjolan atau jaringan tebal di permukaan kulit. Kondisi ini terjadi ketika tubuh menghasilkan kolagen secara berlebihan saat proses penyembuhan luka. Jaringan parut keloid dapat muncul di mana saja pada tubuh, tetapi biasanya terjadi di area yang mengalami cedera, luka bakar, atau bekas operasi.
Secara umum, keloid tidak berbahaya dan tidak menular. Namun, keloid dapat menyebabkan ketidaknyamanan, rasa gatal, dan dampak kosmetik yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Keloid juga dapat menjadi masalah bagi individu yang memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan keloid atau bagi mereka yang memiliki riwayat luka atau cedera kulit.
Table of Contents
Penyebab Keloid
Penyebab pasti keloid belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang diyakini berkontribusi terhadap perkembangan keloid. Faktor-faktor ini meliputi:
1. Genetika
Ada kecenderungan genetik yang kuat dalam pengembangan keloid. Individu dengan riwayat keluarga yang memiliki keloid lebih cenderung mengembangkan keloid dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga. Jika salah satu atau kedua orang tua kamu memiliki keloid, kamu mungkin juga berisiko mengembangkannya.
2. Cedera atau Luka pada Kulit
Keloid biasanya muncul setelah cedera atau luka pada kulit. Ini termasuk luka akibat pembedahan, luka bakar, luka gores, atau bekas jerawat. Selama proses penyembuhan, tubuh dapat memproduksi kolagen secara berlebihan, yang dapat menyebabkan pembentukan keloid.
3. Kulit Gelap
Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kulit gelap lebih rentan mengalami keloid dibandingkan mereka dengan kulit yang lebih terang. Hal ini mungkin terkait dengan cara kulit yang lebih gelap bereaksi terhadap cedera dan proses penyembuhan.
4. Hormon
Hormon juga dapat berperan dalam perkembangan keloid. Keloid sering kali muncul pada usia muda dan dapat berkembang selama periode hormon yang tidak stabil, seperti pubertas atau kehamilan.
5. Infeksi dan Peradangan
Infeksi atau peradangan di area luka dapat meningkatkan risiko pengembangan keloid. Infeksi dapat memicu respon inflamasi yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan produksi kolagen yang berlebihan dan pembentukan keloid.
Gejala Keloid
Keloid dapat bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Gejala utama keloid meliputi:
1. Benjolan atau Jaringan Tebal
Keloid muncul sebagai benjolan atau jaringan tebal di atas permukaan kulit. Benjolan ini bisa berwarna merah muda, merah, atau ungu, dan biasanya lebih gelap daripada kulit di sekitarnya.
2. Rasa Gatal atau Nyeri
Keloid dapat menyebabkan rasa gatal atau nyeri pada area yang terkena. Rasa gatal atau nyeri ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada ukuran dan lokasi keloid.
3. Perubahan Bentuk
Keloid dapat terus tumbuh dan menyebar melampaui area luka asli. Seiring waktu, keloid dapat berubah bentuk atau berkembang menjadi jaringan parut yang lebih besar dan lebih tebal.
4. Pengaruh Estetika
Selain gejala fisik, keloid dapat mempengaruhi penampilan estetika seseorang. Keloid yang muncul di area yang terlihat, seperti wajah atau leher, dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup seseorang.
Diagnosis Keloid
Diagnosis keloid biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter akan memeriksa gejala, riwayat medis, dan lokasi keloid untuk menentukan apakah itu keloid atau jenis jaringan parut lainnya. Kadang-kadang, biopsi kulit mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan kondisi kulit lainnya.
Cara Penanganan Keloid
Penanganan keloid dapat bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, dan gejala yang dialami. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi keloid meliputi:
1. Penggunaan Krim atau Obat Topikal
Krim atau obat topikal yang mengandung kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan ukuran keloid. Obat ini diterapkan langsung pada area yang terkena keloid untuk mengurangi rasa gatal dan menghambat pertumbuhan jaringan parut.
2. Terapi Steroid Injeksi
Injeksi steroid ke dalam keloid dapat membantu mengurangi peradangan dan menurunkan ukuran keloid. Terapi ini biasanya memerlukan beberapa sesi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3. Krioterapi
Krioterapi melibatkan penggunaan nitrogen cair untuk membekukan dan mengurangi ukuran keloid. Prosedur ini dilakukan oleh profesional medis dan mungkin memerlukan beberapa sesi untuk hasil yang optimal.
4. Laser Terapi
Laser terapi dapat digunakan untuk mengurangi warna dan ukuran keloid. Terapi ini bekerja dengan merangsang regenerasi kulit dan mengurangi produksi kolagen berlebihan. Beberapa sesi mungkin diperlukan untuk hasil yang maksimal.
5. Pembedahan
Dalam kasus keloid yang besar atau tidak merespons pengobatan lain, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat keloid. Namun, risiko keloid dapat tumbuh kembali setelah pembedahan, jadi prosedur ini biasanya dipertimbangkan setelah metode lain gagal.
6. Penerapan Gel Silikon
Gel silikon dapat digunakan untuk meratakan dan mengurangi ukuran keloid. Gel ini diterapkan langsung pada keloid dan dapat membantu dalam meredakan gejala dan meningkatkan penampilan kulit.
Pencegahan Keloid
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah keloid, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko pengembangannya:
1. Perawatan Luka yang Baik
Menjaga luka tetap bersih dan terawat dengan baik dapat membantu mencegah pembentukan keloid. Gunakan perban steril dan hindari menggaruk atau menarik luka saat penyembuhan.
2. Gunakan Krim atau Gel Pencegah Keloid
Jika kamu memiliki riwayat keloid atau berisiko tinggi, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan krim atau gel khusus untuk mencegah pembentukan keloid setelah luka sembuh.
3. Pertimbangkan Pilihan Pengobatan Pra-Pembedahan
Jika kamu merencanakan prosedur pembedahan, bicarakan dengan dokter tentang cara mencegah keloid, seperti menggunakan terapi kortikosteroid atau krim silikon setelah operasi.
4. Pilih Metode Pengobatan yang Tepat
Jika kamu memiliki riwayat keloid, diskusikan dengan dokter tentang metode pengobatan yang tepat untuk mengurangi risiko keloid setelah cedera atau luka.
Kesimpulan
Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang dapat mempengaruhi penampilan dan kesehatan kulit. Meskipun tidak berbahaya, keloid dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan dampak kosmetik yang signifikan. Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara penanganan keloid, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kualitas hidup.
Jika kamu memiliki keloid atau berisiko mengembangkannya, konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai. Dengan perawatan yang tepat dan langkah-langkah pencegahan, kamu dapat mengelola keloid dengan lebih baik dan menjaga kesehatan kulit.