Mengenal Apa itu Diseksi Aorta
By Herlambang Satriadi, 28 Apr 2021
Diseksi aorta adalah kondisi ketika lapisan dalam pembuluh darah aorta robek dan terpisah dari lapisan tengah dinding aorta. Terkadang, gejala diseksi aorta mirip dengan gejala penyakit jantung dan stroke.
Pembuluh aorta adalah pembuluh darah arteri terbesar di dalam tubuh yang fungsinya menerima darah kaya oksigen dari jantung, kemudian mengalirkannya ke seluruh tubuh melalui cabang-cabang arteri. Jika aorta robek, darah akan bocor dan mengalir melalui robekan tersebut sehingga membentuk saluran darah palsu pada dinding aorta.
Diseksi aorta dibagi menjadi dua, yaitu:
- Diseksi aorta tipe A, ditandai dengan robekan di aorta atas
- Diseksi aorta tipe B, ditandai dengan robekan di aorta bawah
Kedua jenis diseksi aorta ini dapat meluas hingga ke perut.
Penyebab dan Faktor Risiko Diseksi Aorta
Diseksi aorta terjadi pada area yang lemah dan rusak di dinding aorta. Belum diketahui secara pasti penyebab kerusakan ini terjadi. Namun, kondisi ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Pengerasan pembuluh darah arteri
- Pembuluh arteri melemah dan membengkak
- Kelainan bawaan pada jantung dan pembuluh darah
- Penyakit genetik
- Pembengkakan pada pembuluh darah
- Penyakit menular seksual
- Cedera pada dada
- Kebiasaan merokok dan menggunakan kokain
- Kebiasaan angkat beban secara berlebihan
Gejala Diseksi Aorta
Gejala diseksi aorta mirip dengan gejala penyakit lain, terutama penyakit jantung. Beberapa gejala tersebut adalah:
- Nyeri dada dan nyeri punggung atas yang muncul secara mendadak dan tidak tertahankan
- Nyeri perut yang terasa hebat dan tiba-tiba
- Mendadak sulit bicara, hilang penglihatan, dan lumpuh pada satu sisi tubuh
- Denyut nadi lemah pada satu sisi lengan atau paha dibanding sisi lainnya
- Nyeri di tungkai yang dapat disertai kesulitan berjalan
- Kesemutan atau mati rasa di jari tangan dan kaki
- Keringat berlebih
- Sesak napas
- Pusing
- Mual
- Pingsan
Kapan harus ke dokter
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan di atas.
Meskipun beberapa gejala tidak selalu menandakan kondisi yang serius, namun, Anda tetap disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Cari Rumah Sakit Terdekat Di Sini.
Diagnosis Diseksi Aorta
Dokter dapat mencurigai pasien terkena diseksi aorta bila tekanan darah di kedua lengan pasien berbeda. Untuk lebih memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Foto Rontgen dada, untuk melihat pelebaran aorta
- Ekokardiografi transesofageal, untuk melihat gambaran jantung
- CT scan dengan zat kontras, untuk melihat kondisi jantung, aorta, dan pembuluh darah lain.
- Magnetic resonance angiogram, untuk melihat aliran darah di aorta
Pengobatan Diseksi Aorta
Diseksi aorta dapat menyebabkan kematian beberapa jam setelah serangan terjadi. Oleh karena itu, pasien harus cepat ditangani. Metode penanganan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemberian obat
Obat yang dapat diberikan dokter adalah penghambat beta dan sodium nitroprusside. Obat-obat ini bertujuan untuk menurunkan detak jantung dan tekanan darah. - Operasi
Tindakan operasi dilakukan untuk mengangkat bagian aorta yang rusak dan menggantinya dengan bahan sintetis.
Usai kondisi kembali normal, penderita diseksi aorta harus mengkonsumsi obat antihipertensi, obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) inhibitor, dan obat penurun kolesterol untuk menurunkan tekanan pada aorta dan menjaga agar tekanan darah tidak tinggi.
Komplikasi Diseksi Aorta
Diseksi aorta dapat memanjang di sepanjang aorta dan dapat menutup salah satu cabang arteri, sehingga aliran darah tersumbat. Penyumbatan aliran darah ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat diseksi aorta antara lain:
- Kerusakan katup jantung
- Tamponade jantung
- Stroke
- Serangan jantung
- Gagal ginjal
- Kerusakan saraf tulang belakang yang menyebabkan kelumpuhan pada tungkai
- Kematian, akibat perdarahan organ dalam
Pencegahan Diseksi Aorta
Diseksi aorta tidak dapat dicegah sepenuhnya, tetapi Anda dapat menurunkan risiko terserang penyakit ini dengan cara:
- Mengontrol tekanan darah secara rutin
- Mempertahankan berat badan ideal
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Memakai sabuk pengaman ketika mengendarai mobil, untuk menghindari benturan pada dada
- Berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatan Anda dan keluarga, terutama bila ada riwayat penyakit atau kelainan pada pembuluh darah aorta
Lindungi Dengan Asuransi Penyakit Kritis
Asuransi penyakit kritis dari Super You mulai dari Rp 30 ribuan per bulan dan asuransi penyakit kritis mulai dari Rp 50.000 per bulan dengan biaya rawat harian ICU hingga Rp 1 juta per hari. Yuk, pilih asuransi yang cocok untuk kamu. Klik di sini.