g20 indonesia

Presiden Joko Widodo mengunjungi Eropa di akhir bulan Juni untuk menghadiri forum G7 di Jerman. Selain itu Presiden Jokowi juga menggunakan momen ini untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Meskipun ditegaskan oleh Presiden Jokowi bahwa kunjungan tersebut hanya sebagai upaya menyelesaikan perang di antara kedua negara, kunjungan tersebut bisa menjadi krusial dalam G20 Indonesia. Namun, apa itu G20?

 

Apa itu G20

Dikutip dari situs Kementrian Keuangan dan Bank Indonesia bahwa “G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara – negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga. Uni Eropa.”

G20 dibentuk di tahun 1999 atas kekecewaan terhadap G7 yang gagal untuk menemukan solusi dari permasalahan krisis ekonomi 1998. G20 dibentuk dengan negara – negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pertama diselenggarakan pada tahun 2008 saat terjadi krisis ekonomi 2008 yang kemudian sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan. 

Sekarang KTT dilaksanakan setiap tahun dan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 harus bertemu beberapa kali dalam setahun. 

 

Tujuan G20 

Tujuan dari formasi G20 dikutip dari CNN Indonesia adalah “mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.” Dari tujuan G20, berikut adalah beberapa krisis yang dibantu oleh G20.

 

Baca Juga: Cegah Stunting di Hari Keluarga Nasional 2022, Ketahui Caranya!

 

Peran G20 adalah

  • Menangani krisis keuangan global 

Dengan salah satu tujuan dari G20 untuk pertumbuhan global yang kuat, salah satu hal yang dilakukan oleh G20 adalah untuk membantu menangani krisis keuangan global seperti krisi keuangan global tahun 2008. G20 membantu mengubah tata Kelola keuangan global karena mendorong paket stimulus fiscal dan moneter dalam skala sangat besar.

  • Kebijakan Pajak 

Salah satu kebijakan pajak yang dibantu oleh G20 adalah memacu OECD terkait pertukaran informasi terkait dengan pajak untuk mengakhiri terjadinya penghindaran pajak.

  • Membantu menangani pandemi Covid – 19 

G20 mengangadi pandemic dengan menangguhkan pembayaran utang luar negeri dari negara dengan penghasilan rendah. G20 juga berjanji untuk melakukan injeksi dana sebesar US$5 triliun untuk membantu pemulihan perekonomian. Negara yang menjadi anggota G20 juga menurunkan atau menghapus bea dan pajar impor, bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan alat medis, dan obat – obatan covid – 19 dikurangi.

  • Isu lainnya 

G20 juga mendukung isu lainnya seperti iklim, perdagangan dan pembangunan. Contohnya seperti Paris Agreement on Climate Change di 2015 dan the 2030 Agenda for Sustainable Development.

 

Pentingnya G20 bagi Indonesia 

Sebagai salah satu anggota dari G20, ini memberikan Indonesia akses pada manfaat dan informasi lebih awal mengenai perkembangan ekonomi global, potensi risiko dan kebijakan ekonomi diterapkan oleh negara maju. Mengetahui hal tersebut memberikan Indonesia waktu untuk mempersiapkan kebijakan ekonomi yang tepat dan terbaik untuk negara dan masyarakat.

 

G20 Indonesia 2022

Indonesia menjadi tuan rumah untuk G20 di tahun 2022. G20 Indonesia 2022 yang akan terjadi pada bulan November di Bali mengambil tema ‘Recovery Together, Recover Stronger’ untuk menyampaikan pesan bahwa di masa susah ini mari saling mendukung dan bahu – membahu untuk mendukung pemulihan bersama dan bisa tumbuh lebih kuat bersama. 

Nah, bagaimana pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Putin dan Presiden Zelenskyy berhubungan dengan G20 Indonesia 2022? 

Menurut Ahmad Khoirul Umam, Pengamat Politik dan Internasional dari Universitas Paramadina bahwa tindakan Presiden Jokowi untuk menemui Presiden Putin dan Presiden Zelenskyy adalah langkah berani dalam upaya menyukseskan G20 Indonesia. Umam menyebut langkah tersebut sebagai strategi double track dengan upaya pertama bertemu dengan elit negara dunia untuk menghentikan konflik antara Ukraina dan Rusia. Langkah kedua yang dilakukan adalah dengan bertemu secara langsung dengan Presiden Putin dan Presiden Zelenskyy.

Umam mengatakan bahwa strategi double step yang dilakukan oleh Presiden Jokowi bukan untuk menghentikan perang secara langsung melainkan untuk menciptakan jeda tempur antara kedua negara. Hal ini dilakukan untuk menyukseskan G20 Indonesia agar ketegangan di antara para elit berkurang, bisa membawa perdamaian dan untuk menghindari friski saat KTT G20 di bulan November 2022.

Artikel Terkait