Sejarah Hari Buruh: Fakta dan Tradisi untuk Merayakan May Day 2023
By Super You, 26 Apr 2023
May Day merupakan sebutan untuk memperingati sejarah Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya. Pasti Teman SUPERjuangan sudah tidak asing, karena ditetapkan juga sebagai hari libur nasional.
Hari Buruh di Indonesia biasanya ditandai dengan aksi demonstrasi oleh para buruh atau pekerja. Demonstrasi Hari Buruh Internasional yang dimaksud adalah sebuah kegiatan unjuk rasa di hadapan umum untuk menyampaikan pendapat atau aspirasi mereka terhadap pemerintah.
Fakta unik lagi, May Day pertama kali terjadi bukan di Indonesia. Karena itu, kita mengenalnya sebagai Hari Buruh Internasional. Adapun 66 negara lainnya secara resmi juga memperingati sejarah Hari Buruh ini, seperti United Kingdom, Norwegia, Swedia, Romania, India, dan sebagainya.
SuperMin pernah membaca sebelum adanya May Day para pekerja diwajibkan bekerja selama 19 jam sehari loh! Pernah kebayang nggak sih kalau kita harus bekerja selama itu? Nah, beberapa hari lagi kita akan memperingati sejarah Hari Buruh yang bertepatan pada Senin, 1 Mei 2023 mendatang. Berikut SuperMin telah merangkum apa itu May Day dan kisah di baliknya!
Sejarah Hari Buruh
May Day pertama kali muncul di Amerika Serikat pada abad ke-19 dengan berbagai rentetan perjuangan para pekerja. Tapi, jauh sebelum abad itu, istilah May Day justru merujuk pada perayaan pergantian musim di sana. Wah, berbeda jauh dengan apa itu May Day yang kita kenal sekarang.
Pada masa itu, para buruh harus bekerja selama 19 sampai 20 jam seharinya. Nah, akhirnya terjadi aksi pemogokan kerja pertama pada tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Mereka pun membawa hal ini kepada pengadilan supaya jam kerja tersebut dikurangi. Namun, permintaan para buruh ini tidak pernah dituruti.
Kemudian pada tahun 1872, pekerja mesin dari Paterson bernama Peter McGuire dan Matthew Maguire bersama 100.000 buruh lainnya kembali melakukan aksi mogok. Keduanya pun sering dikenal sebagai pahlawan buruh dunia dan telah menyumbangkan gagasan agar pemerintah kota menyediakan uang lembur.
Alhasil jam kerja mereka berkurang menjadi 10 jam per hari, tapi sejarah Hari Buruh nggak cuma sampai di situ! Pada tahun 1881, Peter McGuire membentuk sebuah persatuan yang terdiri atas buruh kayu di Chicago. Ia dan para buruh di kota-kota lain juga merencanakan hari libur di setiap senin pertama bulan September untuk pekerja.
Selanjutnya diadakan parade pertama dalam sejarah Hari Buruh Internasional, tepatnya pada 5 September 1882 di kota New York. Masih dengan Peter McGuire dan Matthew Maguire yang memainkan peran penting. Itu mengapa, sejarah Hari Buruh identik dengan nama mereka.
Tak lama setelah tuntutan 10 jam kerja, keduanya bersama 20.000 buruh membawa spanduk bertuliskan slogan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam rekreasi. Alhasil dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan tersebut juga menyebar dan hampir semua negara bagian ikut merayakannya.
Baca juga: Yuk, Tunjukkan Apresiasi Kepada Para Guru!
Peristiwa Haymarket
Nah, sejarah Hari Buruh juga tidak lepas dari peristiwa Haymarket. Peristiwa Haymarket merupakan salah satu peristiwa tergelap tentang sejarah Hari Buruh Internasional. Para buruh di Amerika Serikat melakukan demonstrasi besar-besaran, bahkan mencapai sekitar 400.000 orang turun ke jalan untuk menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari.
Tak hanya itu, peristiwa Haymarket ini juga berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei 1886. Itu mengapa Sejarah Hari Buruh Internasional juga disebut May Day. Aksi demonstrasi yang menjadi asal-usul dari lahirnya sejarah Hari Buruh tersebut terjadi di Haymarket, Chicago, Amerika Serikat.
Menjelang 1 Mei 1886, awalnya sekitar 50.000 buruh telah melakukan pemogokan kerja. Lalu sekitar 30.000 buruh lainnya ikut bergabung di kemudian hari. Para buruh ini juga turut mengajak istri dan anak-anak mereka untuk meneriakkan tuntutan ‘8 Jam Sehari’ yang menjadi universal.
Aksi pemogokan ini juga membuat aktivitas industri di Amerika Serikat, khususnya di Chicago harus terhenti. Kemudian pada tanggal 1 Mei 1886 atau tepatnya May Day, Federasi Buruh Amerika juga mengorganisir sebanyak 350.000 buruh melakukan pemogokan kerja di banyak tempat.
Karena jumlahnya yang semakin bertambah, tepatnya pada tanggal 3 Mei 1886, pemerintah mengutus sejumlah polisi untuk meredam pemogokan kerja para buruh tersebut. Tapi, para polisi justru menembaki kerumunan buruh tersebut sehingga menewaskan empat orang di antara mereka.
Hal ini malah menimbulkan amarah para buruh tadi dan menjadi puncak peristiwa Haymarket. Pertemuan pada tanggal 4 Mei 1886, tepatnya berlokasi di lapangan Haymarket, Chicago. Para buruh kembali melakukan demonstrasi dengan skala lebih besar. Peristiwa Haymarket awalnya ditujukan sebagai bentuk protes mereka terhadap tindakan polisi kemarin.
Sekitar 180 polisi datang dan kembali membubarkan para buruh tersebut. Tapi, tiba-tiba saja sebuah bom meledak di barisan polisi. Kemudian para polisi menyikapi ledakan bom tersebut dengan menembaki kerumunan buruh, membuat peristiwa Haymarket berujung kacau nih, guys!
Baca juga: Ini Sejarah Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Internasional!
Sejarah Hari Buruh di Indonesia
Setelah peristiwa Haymarket berakhir, sebuah Konferensi Sosialis Internasional di Paris pada tahun 1889 menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Hal ini turut mengesahkan pengurangan jam kerja menjadi 8 jam kerja per harinya.
Selain untuk memperingati peristiwa Haymarket tersebut, sejak tahun 1890 banyak negara turut menjadikan May Day sebagai hari libur internasional. Nah, itu kenapa di kalender kita pun tanggal 1 Mei 2023 mendatang berwarna merah!
Meski peristiwa Haymarket terjadi di Amerika Serikat, konferensi secara resmi dalam sejarah Hari Buruh diadakan di Prancis. Fakta uniknya lagi, Amerika Serikat justru merayakan Hari Buruh Internasional itu pada pekan kedua bulan September setiap tahunnya, bahkan May Day tidak diakui secara luas lho, guys!
Nah, kalau sejarah Hari Buruh di Indonesia sendiri pertama kali memperingati Hari Buruh Internasional pada tahun 1918. Tapi, semenjak pemerintahan Orde Baru, Hari Buruh Internasional tidak pernah diperingati lagi, bahkan hari libur bersama May Day dihapuskan. Hal ini lantaran May Day sering dihubungkan dengan ideologi komunis pada masa itu.
Barulah setelah masa pemerintahan Orde Baru berakhir, setiap tanggal 1 Mei atau tepatnya May Day kembali marak dirayakan oleh para buruh untuk mengingat sejarah Hari Buruh Internasional tersebut. Meskipun tidak lagi menjadi hari libur bersama, para buruh tetap melakukan aksi demonstrasi di berbagai tempat.
Peringatan sejarah Hari Buruh di Indonesia juga sering dikaitkan dengan aksi demonstrasi yang bukan hanya melibatkan para buruh, tapi juga para mahasiswa. Meski demikian, sejak itu hingga tahun 2007 aksi demonstrasi para buruh dan mahasiswa pada May Day tidak pernah dianggap kacau seperti yang pernah terjadi pada peristiwa Haymarket sebelumnya.
Nah, kemudian tepatnya pada 1 Mei 2014, Hari Buruh di Indonesia resmi menjadi hari libur nasional atau May Day setiap tahunnya.
Yuk, Ikut Memperingati Sejarah Hari Buruh di Indonesia!
Selain memperingati sejarah Hari Buruh di Indonesia, kita juga bisa menyuarakan yang tidak sejalan dengan hak-hak para buruh. Ternyata nggak harus selalu ikut aksi demonstrasi lho, kita bisa memanfaatkan media lain yang juga positif. Yuk, pada 1 Mei 2023 nanti kita sama-sama memperingati May Day dengan kegiatan menarik di bawah ini!
Memasang Twibbon Hari Buruh Internasional 2023
Biasanya pada setiap tahun peringatan May Day, akan ada twibbon Hari Buruh Internasional yang bisa sama-sama kita gunakan, guys. Nah, dengan memasang twibbon Hari Buruh Internasional, kita sudah mendukung kegiatan peringatan Hari Buruh di Indonesia.
Tapi, gimana caranya bisa ikutan ini, SuperMin? Gampang kok! Kamu bisa buka situs Twibbon Hari Buruh Internasional 2023 di Google Chrome. Lalu, upload foto kamu dari galeri pada kolom yang sudah tersedia. Nah, tunggu aja beberapa saat sampai foto kamu masuk dalam twibbon. Kalau sudah, tinggal klik download deh!
Baca juga: Yuk, Coba Cara Download Reels Instagram Tanpa Aplikasi!
Posting Quotes tentang Hari Buruh Internasional 2023
Supaya twibbon kamu makin menarik, kamu bisa tambah dengan quotes tentang Hari Buruh Internasional 2023. Ada banyak sekali quotes tentang Hari Buruh Internasional yang bisa kamu jadikan inspirasi, tinggal pilih deh yang mana!
Membuka Diskusi Offline atau Online
Kamu bisa memulainya dengan menceritakan ulang nih sejarah Hari Buruh, termasuk peristiwa Haymarket yang menjadi asal-usul May Day. Setelah itu, kamu juga bisa membuka diskusi dengan saling memberi pendapat soal buruh atau pekerja di Indonesia.
Kita bisa manfaatkan media sosial yang kita punya ataupun di ruang terbuka. Kita juga bisa menambahkan harapan kita kepada pemerintah terhadap hak-hak buruh di Indonesia. Dengan begitu, kita sudah mengajak sekitar kita ikut menyuarakan Hari Buruh di Indonesia, lho!
Bikin Lomba Kreativitas
Kreativitas sering dikaitkan dengan anak muda bukan? Karena itu, kita bisa mencoba memaknai sejarah Hari Buruh Internasional, termasuk sejarah Hari Buruh di Indonesia dengan membuat macam-macam lomba pada 1 Mei 2023 mendatang.
Misalnya, lomba bikin video menarik, lomba makeup face painting, ataupun lomba puisi yang bertemakan apa itu May Day. Jadi, karya seni yang kita punya bisa dituangkan dalam kegiatan yang positif aja, guys!
Berbagi dengan Para Buruh
Untuk memberi semangat kepada para buruh yang berjuang, kita bisa memberikan sedikit dari yang kita punya sebagai rasa kepedulian kita. Contohnya, dengan memberikan beberapa paket sembako yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Selain sangat mulia, kegiatan berbagi dalam peringatan May Day ini dapat menyadarkan kita dan para pekerja untuk selalu bersyukur!
Jadi, itulah sejarah Hari Buruh serta kegiatan-kegiatan untuk memperingati May Day! Tapi, selain jam kerja, yuk selalu perhatikan kesehatan tubuh kita. Dengan porsi tidur yang cukup, makanan yang sehat, sudahkah kamu coba asuransi kesehatan, guys? Dengan begitu, kita dapat mencegah risiko finansial lho. Super You menyediakan Super Easy Health mulai Rp4.500 aja per hari, so tunggu apalagi?