Ciri-ciri dan Dampak Strict Parents yang Ternyata Tak Main-main Untuk Anak
By Herlambang Satriadi, 6 Dec 2023
Kamu pernah merasakan pola asuh yang begitu ketat dan menerapkan beberapa aturan di rumah? Kalau kamu pernah merasakan hal ini, itu namanya adalah strict parents. Beberapa orang tua memang akan memposisikan diri mereka sebagai strict parents untuk menerapkan pola asuh yang super ketat dan tegas.
Table of Contents
Hal ini biasanya dilakukan untuk membuat anaknya tumbuh menjadi manusia yang disiplin, mandiri dan sukses di kemudian hari. Meski terlihat sebagai pola asuh yang baik, namun sebenarnya anak strict parents bisa mendapatkan dampak yang kurang baik bagi tumbuh kembang dan mentalnya.
Lalu, bagaimana agar kita bisa menjadi orang tua yang tidak strict parents? Sebelum jauh ke sana, supermin akan memberikan penjelasan tentang apa itu strict parents beserta dengan ciri-cirinya.
Apa Itu Strict Parents
Sebelum melangkah jauh untuk menjadi orang tua yang tidak strict parents, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu strict parents. Strict parents adalah orang tua yang menerapkan pola asuh ketat, tegas, memberikan banyak aturan dan batasan, serta cenderung kaku ketika menghadapi anak-anaknya.
Pada umumnya, mereka melakukan pola asuh yang seperti ini karena rasa cinta, kepedulian, dan harapan agar si buah hati bisa tumbuh menjadi anak yang lebih baik dari orang tua di masa depan kelak. Namun, ini adalah contoh strict parents yang salah.
Namun, di balik harapan ini tak jarang juga ada beberapa orang menjadi strict parents dengan alasan karena mereka takut terlihat sebagai orang tua yang tidak kompeten jika anaknya melakukan sebuah kesalahan.
Orang tua yang seperti ini terkadang merupakan tipe yang lebih mementingkan perasaan dan rasa tidak aman mereka sendiri daripada kesejahteraan anaknya.
Baca Juga : Kenali Asuransi Pendidikan Anak: Pengertian, Cara Kerja, hingga Risikonya
Ciri Ciri Strict Parents
Pada dasarnya, pola asuh yang diterapkan oleh strict parents merupakan gabungan antara pola asuh authoritative dan authoritarian. Authoritave parenting ini adalah ekspektasi yang tinggi dari orang tua terhadap anaknya.
Lain halnya dengan authoritarian parenting yang lebih memfokuskan pada kepatuhan, disiplin dan kontrol terhadap buah hatinya. Dari kedua pola asuh ini, kita bisa mengetahui ciri-ciri orang tua yang strict parents, seperti:
- Seringkali menerapkan aturan yang tegas, ketat, serta menciptakan batasan yang jelas dan konsisten serta harus diikuti oleh anaknya.
- Suka memberikan hukuman keras atas kesalahan yang dilakukan anak, baik secara verbal ataupun nonverbal.
- Memiliki harapan tinggi dan berharap anaknya akan memenuhi setiap waktu.
- Tidak memberikan kesempatan pada anak untuk menyampaikan pendapat.
- Sulit menerima toleransi yang diperbuat anak.
- Jarang melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama anak.
- Susah menerima perbedaan niai dan pendapat dari orang lain.
- Jarang memperbolehkan anak untuk mengambil keputusan, bahkan untuk hal yang sederhana sekalipun.
Baca Juga : 10 Cara Mengajarkan Anak Puasa dan Manfaatnya di Bulan Ramadhan
Dampak Strict Parents Untuk Anak
Kalau kita menerapkan pola asuh yang otoriter memang bisa membuat anak untuk memiliki ambisi dalam menggapai tujuannya. Meski demikian, manfaat yang diberikan oleh pola asuh seperti ini juga memiliki dampak negatif yang diterima anak.
Anak strict parents terkang bisa sulit dalam mengambil keputusan di dalam hidupnya. Selain itu, prestasi akademiknya juga bisa buruk karena tekanan yang didapatkan di dalam keluarga ini. Selain itu, apa lagi dampak strict parents untuk anak?
Mudah Marah dan Kasar
Banyaknya tekanan dan tuntutan yang diberikan oleh strict parents kepada anak bisa mengakibatkan buah hati tidak pandai dalam mengelola emosinya. Anak akan cenderung bersifat agresif, misal saja bertingkah laku kasar dan mudah marah.
Saat ingin mengasuh anak, tentu orang tua ingin melakukan segala sesuatu yang baik untuk buah hatinya. Namun, tanpa disadari terkadang beberapa orang tua terlalu kaku dan keras saat mengasuh anaknya.
Dalam hal ini, anak strict parents artinya bisa meluapkan emosinya tanpa bisa dikontrol oleh siapapun. Hal ini kadang tidak disadari oleh orang tua dan pada akhirnya berdampak buruk kepada tumbuh kembang anak.
Apabila anak kamu menunjukkan tanda yang demikian, maka ini merupakan saat yang tepat untuk mengubah pola asuh terhadap anak kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Prestasi Akademis yang Buruk
Selain mudah marah dan kasar, pola asuh otoriter juga bisa mengakibatkan prestasi akademis anak menurun. Hal ini bisa terjadi karena anak merasa dipaksa atau ditekan untuk meraih prestasi akademis di sekolah, bukan atas kemaunnya sendiri.
Hal ini juga berbahaya bagi orang tua. Sebisa mungkin, jangan paksakan anak untuk bisa berprestasi di sekolah. Tapi, bimbing mereka untuk melakukan yang terbaik di sekolah. Kalau hasilnya belum baik, maka berikan semangat kepada anak untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Anak Bisa Kesulitan Dalam Membuat Keputusan
Dampak strict parents yang berikutnya adalah anak bisa kesulitan dalam membuat keputusan. Pasalnya, anak cenderung hanya selalu mengikuti arahan atau pilihan yang telah ditentukan oleh orang tuanya. Sehingga, anak tidak bisa membuat keputusannya sendiri.
Ini juga berbahaya ketika anak sudah beranjak dewasa dan harus menentukan sikap terhadap dirinya sendiri. Jangan biarkan anak kamu menjadi seperti ini, karena akan berbahaya untuk dirinya sendiri dan orang di sekelilingnya.
Baca Juga : Anak Millennials, Ikuti 10 Tips Menabung Cerdas Ini!
Cara Agar Tidak Menjadi Orang Tua Strict Parents
Pada dasarnya, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami akan memberikan informasi tentang cara menjadi orang tua yang tidak strict parents. Hal ini bisa dilakukan untuk membantu agar si buah hati bisa tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, bisa mengambil keputusan yang baik, dan tidak stress di kemudian hari.
Miliki Harapan yang Realistis
Terkadang, untuk hidup realistis memang membutuhkan tingkat kesabaran yang luar biasa. Tapi, hal ini menjadi salah satu cara ampuh untuk menghidari diri kamu jadi orang tua yang strict parents. Pahami apa yang sedang dialui oleh si buah hati, selain memperhatikan tumbuh kembangnya dengan baik, kamu bisa mengonsultasikannya kepada professional seperti dokter atau psikolog.
Beri Batasan yang Jelas
Ini juga menjadi poin penting untuk kamu perhatikan. Ciptakan aturan yang jelas di dalam keluarga. Pastikan bahwa batasan ini sudah disepakati bersama dan diketahui semua orang, terutama anggota keluarga inti kamu.
Konsisten
Banyak orang bilang bahwa konsisten adalah kunci. Ini juga berlaku dalam mendidik anak. Jika ada hal yang tidak diperbolehkan, maka mereka harus menerima konsekuensinya yang sudah disetujui bersama. Oleh karena itu, sebaiknya kamu harus berhati-hati dalam membuat aturan dan batasan di rumah.
Berikan Afirmasi Kepada Anak
Siapa yang suka gengsi memberikan pujian kepada anak? Mulai sekarang jangan lagi untuk gengsi memberikan pujian kepada anak. Misalnya saja dengan kata-kata “Mama seneng banget deh ngeliat kamu cuci piring tadi” atau “karena kamu tadi sudah pintar di sekolah, kita jalan-jalan ya weekend nanti”. Dengan demikian, maka anak akan merasa disayang dan berharga di mata orang tuanya.
Demikian lah penjelasan kami tentang strict parents yang harus banyak sekali dihindari oleh orang tua. Bukan dilarang untuk menjadi orang tua yang tegas, namun hal-hal yang bisa membuat anak menjadi pribadi yang lemah juga harus kita hindari ya.
Oiya, sebelum kami menutup artikel ini, sekarang kamu juga udah bisa mendaftarkan asuransi kesehatan untuk kamu bersama dengan keluarga kamu lho.
Hanya dengan Rp 4.500 saja per hari, kamu sudah bisa menikmati berbagai macam layanan asuransi kesehatan dari Super Easy Health dari Super You by Sequis Online. Jadi, tunggu apalagi, daftarkan dirimu sekarang ya.