jenis kopi di Indonesia

Kopi adalah minuman populer yang diminum banyak orang di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Di Indonesia sendiri, jenis kopi di Indonesia banyak yang populer. Kopi merupakan salah satu ekspor terbesar Indonesia dan Indonesia sendiri merupakan salah satu negara eksportir kopi terbesar di dunia dengan jenis kopi yang beragam. 

Jenis Kopi di Indonesia

Apa Saja Jenis-Jenis Kopi yang Populer?

Jenis-Jenis Kopi yang Populer

Kopi menjadi salah satu minuman paling populer di seluruh dunia. Setiap hari, sekitar 2 miliar kopi dikonsumsi setiap harinya. Popularitas kopi didominasi oleh Amerika Serikat, Swedia, Argentina, Jerman dan Brasil, tetapi masih banyak daerah lain dengan popularitas kopi yang tinggi meski tidak setinggi negara tersebut. 

Secara umum, terdapat macam macam kopi yang populer di dunia ini, berikut ini adalah 4 nama nama kopi tersebut:

  • Arabika

Arabika adalah salah satu jenis biji kopi terpopuler di dunia. Jenis biji kopi Arabika sangat peka dengan lingkungannya, sehingga juga menjadi rawan sakit dan bisa menularkan ke tanaman lainnya dan berisiko menyebabkan terjadinya gagal panen.

Perawatan dari tanaman kopi ini harus dilakukan dengan hati-hati, seperti lokasi tempatnya akan tumbuh dengan baik adalah di dataran tinggi, memerlukan curah hujan yang stabil, variasi suhu minimal, jangan terpapar sinar matahari secara langsung dan tanahnya harus gembur.

Ciri khas dari biji kopi Arabika adalah tekstur kekentalannya yang ringan, tingkat keasamannya juga relatif ringan jadi lebih menyegarkan, rasa dan aroma yang dimiliki juga lebih kompleks. Faktor tersebut membuat penggemar Arabika menyukai rasanya yang lembut, manis dan nyaman. Kandungan kafein yang ada di Arabika juga 2 kali lebih rendah jika dibandingkan dengan robusta, sehingga cocok jika menyukai rasa kopi yang segar, aromatik, kompleks, nyaman dan mudah diminum.

  • Robusta

Biji kopi Robusta diproduksi terbesar kedua setelah Arabika. Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen kopi Robusta terbesar di dunia. Tumbuhan kopi Robusta berbeda dari Arabika karena lebih toleran dengan lingkungan dan kebal menghadapi berbagai penyakit. Tanaman ini bisa hidup di area tinggi dan suka iklim panas dan curah hujan yang tidak teratur. 

Ketahanan dari kopi Robusta banyak dikaitkan dengan kandungan kafeinnya yang tinggi sehingga rasanya lebih pahit dan tebal. Namun, tekstur dari Robista lembut dan tingkat keasamannya rendah dengan aftertaste yang menyerupai coklat hitam. 

Biasanya, makanan yang dicocokan dengan kopi Robusta adalah cemilan manis yang bisa mengimbangi rasa pahitnya, seperti pisang goreng atau kue. Kopi Robusta juga cocok untuk dicampur dengan susu atau gula karena rasanya yang tebal.

  • Liberika

Biji kopi Liberika lebih jarang dibandingkan Robusta dan Arabika, tetapi Indonesia masih menjadi salah satu produsen biji kopi ini. Daerah Indonesia yang memproduksi biji kopi Liberika adalah Bengkulu dan Jambi. Tanaman kopi Liberika kuat menghadapi berbagai perubahan kondisi lingkungan dan penyakit. 

Biji kopi Liberika pada umumnya memiliki ukuran yang besar dan tidak simetris dengan aroma unik yang menyerupai wangi bunga dan buah-buahan. Rasa dari kopi Liberika sangat unik, smoky yang menyerupai tembakau, woody dan aftertaste yang earthy. Tekstur dari Liberika cenderung tebal dan pahit dengan aroma yang kuat, karena itu cocok untuk dikombinasikan menggunakan susu atau gula. 

  • Excelsa 

Biji kopi Excelsa tumbuh di Asia Tenggara dan merupakan anggota keluarga Liberika. Tumbuhan kopi ini bisa tumbuh di daerah ketinggian dan bisa tumbuh 6 sampai 9 meter. 

Karakteristik yang dimiliki oleh kopi Excelsa sedikit asam dan sedikit menyerupai rasa buah, tetapi teksturnya tebal seperti kayu terbakar. Aroma dan aftertaste yang dimiliki oleh Excelsa juga kompleks. Faktor tersebut membuat keunikan Excelsa bagi para penggemar kopi. 

Sejarah Kopi di Indonesia

Jenis kopi Nusantara beragam dan banyaknya jenis kopi di Indonesia berawal dari sejarah kopi di Indonesia. Masuknya kopi ke Indonesia dimulai saat masa penjajahan Belanda yang membawa kopi Arabika dari Malabar, India pada tahun 1696 ke pulau Jawa. Kopi tersebut hendak dibudidayakan oleh kompeni di Kedawung, tetapi akibat cuaca ekstrim dan bencana alam budidaya tersebut gagal. 

Upaya membudidayakan kopi dicoba lagi 3 tahun kemudian menggunakan batang kopi hasil stek yang berasal dari Malabar, India. Pada tahun 1706 budidaya kopi sukses besar dan Belanda mulai menanam biji kopi di setiap pulau Indonesia yang menyebabkan munculnya berbagai jenis kopi di Indonesia. 

Hasil dari budidaya kopi di setiap pulau Indonesia sangat berhasil, tetapi pada tahun 1878 terjadi penyakit karat daun yang juga dikenal sebagai Hemileia Vastatrix (HV) yang merusak perkebunan kopi tersebut. Belanda mengganti biji kopi Arabika menjadi Liberika, tetapi masih terkena penyakit karat daun, hingga akhirnya berhasil dengan biji kopi Robusta pada tahun 1900. 

Setelah Indonesia merdeka di tahun 1945, Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap perkebunan kopi dan dengan disingkirkannya sistem kerja paksa, jenis kopi diindonesia menjadi sangat beragam. Tahun 2000-an Indonesia berhasil menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia.

Jenis Kopi Indonesia

Sejarah Kopi di Indonesia

Pada umumnya, terdapat 7 jenis kopi Indonesia yang menjadi ekspor kopi terbesar, tetapi jenis kopi Indonesia lebih banyak dari itu. Jenis kopi di Indonesia bisa dibagi berdasarkan daerahnya yang memproduksi macam macam varietas kopi dan ciri cirinya tersendiri. 

Kopi Sumatra

Sumatra merupakan daerah Indonesia yang menghasilkan jenis kopi terbanyak. Di Indonesia, Sumatra Utara menjadi daerah tertinggi yang memproduksi kopi Arabika di Indonesia. Untuk kopi Arabika yang diproduksi di Sumatra memiliki ciri aroma yang kompleks dengan rasanya yang khas. 

Banyak penggemar kopi mendeskripsikan cita rasa dari kopi Arabika asal Sumatra Utara memiliki rasa yang earthy, memiliki tingkat keasaman yang rendah, rasa pedas dan adanya rustic flavor yang timbul akibat cara pengolahan kopi. Kopi tersebut diolah dengan metode giling basah. Beberapa jenis kopi Indonesia yang berasal dari Sumatra adalah:

  • Aceh Gayo

Kopi Aceh Gayo merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.400 mdpl (meter di atas permukaan laut). Untuk kopi Aceh Gayo, tingkat keasamannya rendah dengan body atau tekstur kekentalan kopi yang medium. 

Salah satu ciri khas dari kopi Aceh Gayo adalah beberapa variasi taste notes yang dimiliki, yakni roasted cacao, ketumbar, kacang hazel, kayu cendana dan blackcurrant

  • Sidikalang

Kopi Sidikalang merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.000-1.400 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Sidikalang memiliki tingkat keasaman yang relatif rendah dengan body medium. Ciri khas dari Sidikalang adalah taste notes yang silky, berbau kayu aromatik dan ada rasa jeruk. 

  • Samosir

Kopi Samosir merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.400 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Samosir memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body tinggi. Ciri khas dari Samosir adalah adanya sedikit rasa rempah.

  • Simalungun 

Kopi Simalungun merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 800-1.400 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Simalungun memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body medium. Ciri khas dari kopi Simalungun adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai buah apel, buah aprikot, cengkeh dan bunga melati. 

  • Lintong 

Kopi Lintong merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.400 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Lintong memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body medium. Ciri khas dari kopi Lintong adalah taste notes yang dimiliki, yakni memiliki rasa rempah dan aftertaste coklat.

  • Mandheling

Kopi Mandheling merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.800 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Mandheling memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body medium. Ciri khas dari kopi Mandheling adalah taste notes yang dimiliki, yakni seperti coklat hitam, bunga kembang sepatu, bunga kacapiring dan grapefruit zest

  • Rangsang Meranti 

Kopi Rangsang Meranti merupakan kopi jenis Liberika yang ditanam pada 0-100 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Rangsang Meranti memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body yang tinggi. Ciri khas dari kopi Rangsang Meranti adalah taste notes yang dimiliki, yakni memiliki aroma yang kuat dan sedikit ada rasa kacang. 

  • Tungkal Jambi

Kopi Tungkal Jambi merupakan kopi jenis Liberika yang ditanam pada 0-100 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Tungkal Jambi memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body yang tinggi. Ciri khas dari kopi Tungkal Jambi adalah taste notes yang dimiliki, yakni memiliki aroma yang kuat dan sedikit seperti kacang. 

  • Kerinci 

Kopi Kerinci merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.000-1.500 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Kerinci memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body medium. Ciri khas dari kopi Kerinci adalah taste notes yang dimiliki, yakni berasa lebih bersih dengan rasa buah aprikot dan ceri. 

  • Semendo 

Kopi Semendo merupakan kopi jenis Robusta yang ditanam pada 500-1.000 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Semendo memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body yang tinggi. 

  • Lampung

Kopi Lampung merupakan kopi jenis Robusta yang ditanam pada 1.000-1.500 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Lampung memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Lampung adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa karamel dan cenderung memiliki rasa kacang.

Kopi Jawa 

Pulau Jawa merupakan area pertama di Indonesia yang menanam biji kopi. Sebagai  salah satu area Indonesia yang menjadi produsen kopi. Kopi dari Jawa berbeda dari Sumatra dan Sulawesi karena memiliki cita rasa dan aroma yang lebih tipis. Tingkat keasaman yang dimiliki kopi Jawa juga relatif lebih rendah. 

  • Java Preanger

Kopi Java Preanger merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.00-1.400 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Java Preanger memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body yang medium. Ciri khas dari kopi Java Preanger adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa rempah, sedikit pedas, karamel dan cenderung memiliki rasa kacang.

  • Ciwidey 

Kopi Ciwidey merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.400-1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Ciwidey memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body yang rendah. Ciri khas dari kopi Ciwidey adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa karamel dan citrus

  • Puntang

Kopi Puntang merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Puntang memiliki tingkat keasaman yang tinggi dengan body low. Ciri khas dari kopi Puntang adalah taste notes yang dimiliki, yakni memiliki rasa buah, seperti buah plum dan rasa madu.

  • Sindoro Sumbing

Kopi Sindoro Sumbing merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.500 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Sindoro Sumbing memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body low. Ciri khas dari kopi Sindoro Sumbing adalah taste notes yang dimiliki, yakni lebih earthy, ada rasa karamel dan tembakau.

  • Temanggung

Kopi Temanggung merupakan kopi jenis Robusta yang ditanam pada 400-800 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Temanggung memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Temanggung adalah taste notes yang dimiliki, yakni lebih manis, ada rasa tembakau dan coklat.

  • Jampit 

Kopi Jampit merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.100-1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Jampit memiliki tingkat keasaman yang tinggi dengan body yang rendah. Ciri khas dari kopi Jampit adalah taste notes yang dimiliki, yakni memiliki rasa buah buahan seperti buah plum dan ada rasa madu.

  • Ijen Raung

Kopi Ijen Raung merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 900-1.500 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Ijen Raung memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Ijen Raung adalah taste notes yang dimiliki, yakni sedikit asa rasa pedas, manis seperti gula merah, memiliki rasa seperti kacang dan seperti buah melon. 

Baca Juga: Ketahui Manfaat Air Kelapa, Bahkan Untuk Ibu Hamil dan Penderita Asam Lambung!

Kopi Bali & NTT 

Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara Timur mungkin terkenal dengan pariwisatanya, tetapi mereka juga daerah Indonesia yang menjadi produsen kopi. Berikut ini adalah macam macam kopi dari Kepulauan Bali dan NTT.

  • Pupuan 

Kopi Pupuan merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 600-1.000 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Pupuan memiliki tingkat keasaman yang tinggi dengan body yang rendah. Ciri khas dari kopi Pupuan adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa coklat, karamel dan asin.

  • Kintamani

Kopi Kintamani merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.000-1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Kintamani memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body yang medium. Ciri khas dari kopi Kintamani adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa manis, orange zest dan kacang kenari.

  • Tambora

Kopi Tambora merupakan kopi jenis Robusta yang ditanam pada 500-1.000 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Tambora memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Tambora adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa karamel, coklat dan cenderung memiliki rasa kacang.

  • Wae Rebo

Kopi Wae Rebo merupakan kopi jenis Robusta yang ditanam pada 500-1.100 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Wae Rebo memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Wae Rebo adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa coklat dan kismis.

  • Bajawa

Kopi Bajawa merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Bajawa memiliki tingkat keasaman yang tinggi dengan body yang medium. Ciri khas dari kopi Bajawa adalah taste notes yang dimiliki, yakni tembakau, coklat, ceri hitam dan pecan.

  • Sokoria

Kopi Sokoria merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.400 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Sokoria memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body yang medium. Ciri khas dari kopi Sokoria adalah taste notes yang dimiliki, yakni ada rasa rembah, limau dan kismis.

Kopi Kalimantan 

Kalimantan adalah salah satu daerah Indonesia yang menghasilkan kopi Liberika. Tanaman kopi Liberika cocok untuk tumbuh di Kalimantan karena merupakan dataran yang lebih rendah. 

  • Kubu Raya

Kopi Kubu Raya merupakan kopi jenis Liberika yang ditanam pada 0-500 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Kubu Raya memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Kubu Raya adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai coklat hitam, sedikit asin manis dan ada cita rasa kacang.

  • Kotawaringin

Kopi Kotawaringin merupakan kopi jenis Robusta yang ditanam pada 600-1.000 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Kotawaringin memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Kotawaringin adalah taste notes yang dimiliki, yakni asin manis, sedikit wangi bunga dan coklat hitam.

Baca Juga: Mau Turunkan Berat Badan? Yuk, Ketahui Manfaat Air Lemon

Kopi Sulawesi 

Kopi di Sulawesi berasal dari Ethiopia dan masuk ke Indonesia. Masyarakat Toraja mulai belajar kopi dari pedagang Arab di abad ke-17. Berikut ini adalah nama nama kopi yang ada di Sulawesi.

  • Pinogu

Kopi Pinogu merupakan kopi jenis Robusta yang ditanam pada 200-400 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Pinogu memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body high. Ciri khas dari kopi Pinogu adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa coklat, lemon dan cenderung memiliki rasa pedas.

  • Benteng Alla

Kopi Benteng Alla merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.400-1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Benteng Alla memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body yang medium. Ciri khas dari kopi Benteng Alla adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa teh hitam, gula merah, sedikit pedas dan kayu manis.

  • Toraja

Kopi Toraja merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.400-1.8800 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Toraja memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body yang medium. Ciri khas dari kopi Toraja adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai bunga-bunga, coklat, ubi manis, sarsaparilla dan buah delima.

  • Enrekang

Kopi Enrekang merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.480 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Enrekang memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body yang rendah. Ciri khas dari kopi Enrekang adalah taste notes yang dimiliki, yakni pedas, herbal, coklat dan karamel.

Kopi Papua

Papua merupakan salah satu daerah Indonesia yang menjadi produsen kopi. Di Papua, metode pengolahan kopinya dalah semi-washed dengan memetik buah kopi yang baru matang dan segera dihauskan agar buahnya keluar. 

Lapisan lendir akan dicuci dari biji dan dikeringkan sekitar 8-12 jam. Setelah itu kopi akan dimasukkan ke dalam penggilingan untuk mengeluarkan perkamen dan dikeringkan dalam bentuk kacang dengan warna kehijauan. 

  • Nabire

Kopi Nabire merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.800 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Nabire memiliki tingkat keasaman yang tinggi dengan body high. Ciri khas dari kopi Nabire adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa coklat, karamel, vanila dan cengkeh.

  • Dogiyai

Kopi Dogiyai merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.800 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Dogiyai memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Dogiyai adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa coklat, cengkeh, karamel dan vanila.

  • Cartenz

Kopi Cartenz merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.400-1.800 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Cartenz memiliki tingkat keasaman yang medium dengan body yang tinggi. Ciri khas dari kopi Cartenz adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa buah apel hijau, coklat, pedas dan jasmine.

  • Baliem Valley

Kopi Bailem Valley merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam pada 1.200-1.480 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi Bailem Valley memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan body high. Ciri khas dari kopi Bailem Valley adalah taste notes yang dimiliki, yakni menyerupai rasa smokey, madu, coklat, tembakau dan karamel.

Nah, itu lah jenis jenis kopi di Indonesia. Sangat banyak kan? Dengan beragam jenis kopi yang ada, rasanya pun juga bervariasi. Yuk, mulai cintai produk Indonesia, mulai dari kopinya, tetapi jangan terlalu banyak ya karena terlalu banyak kafein juga tidak bagus untuk kesehatan. 

Promo Super Mudik

Pastikan untuk selalu jaga kesehatan dengan asuransi kesehatan dari Super You yang bisa memberikan proteksi kesehatan menyeluruh mulai dari Rp135.000 per bulan!

Artikel Terkait