rukun haji

Ibadah haji merupakan sebuah kewajiban untuk dilakukan oleh seorang muslim, tetapi ibadah haji tidak bisa dibilang sah sebelum melaksanakan rukun haji. Perlu diketahui bahwa ibadah haji merupakan bagian dari rukun islam dan bagi seorang muslim wajib untuk melengkapinya. 

Sebelum membahas rukun haji, mari ketahui dahulu mengenai haji secara lengkap, mulai dari pengertian haji, jenis-jenisnya, keutamaan haji hingga yang termasuk rukun haji adalah apa saja.

Table of Contents

Pengertian Haji

Haji merupakan salah satu bentuk ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim. Pengertian haji sendiri berasal dari kata ‘Hajj’ dari bahasa Arab yang berarti menuju atau mengunjungi. Dari arti kata ini banyak yang mengartikan haji sebagai melakukan ziarah ke kota Mekah, Arab. 

Ada juga pengertian haji yang berasal dari Ibrani dimana arti dari kata ‘Hajj’ adalah hari libur. 

Baca Juga : Sholat Idul Adha: Niat, Tata Cara dan Doa Setelah Sholat serta Amalan yang Kita Dapatkan

Apa Tujuan Menjalankan Ibadah Haji 

rukun haji

Ibadah memiliki tujuannya masing-masing, sama seperti ibadah haji. Berikut ini adalah beberapa keutamaan dari menjalankan ibadah haji.

  • Menghapus Dosa

Tujuan dari menjalankan ibadah haji dan melakukan semua proses rukun haji adalah untuk menghapus dosa sebagaimana dijelaskan dalam hadis Bukhari dari Abu Hurairah, bagi mereka yang melakukan haji ke Ka’bah, dia akan pulang sebagaimana dilahirkan oleh ibunya.

  • Jaminan Masuk Surga

Selain dengan menjalankan ibadah haji dan menyelesaikan rukun haji bisa menghapus dosa, berdasarkan penjelasan hadits Bukhari dari Abu Hurairah “Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga”.

  • Menghilangkan Kefakiran 

Salah satu tujuan dari menjalankan ibadah haji adalah untuk menghilangkan kefakiran.

  • Termasuk Jihad

Arti dari jihad adalah perjuangan sungguh-sungguh dengan menggunakan semua kemampuan yang dimiliki. Dengan melaksanakan ibadah haji, pahala yang didapatkan akan sama dengan melakukan jihad di jalan Allah. Hal ini dijelaskan dalam hadis Bukhari dari Aisyah RA dimana amalan yang paling afdhal adalah haji yang mabrur, bukan jihad.

Baca Juga: Super Lengkap! Ketahui Cara Mandi Wajib yang Sah!

Sejarah Haji 

Pola haji yang dilaksanakan ditetapkan oleh Nabi Muhammad, tetapi pola aktivitas ibadah yang dilakukan ketika menjalani haji sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim. 

Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkan istrinya, siti Hajar dan putranya, Nabi Ismail di gurun. Siti Hajar yang panik akibat tidak ada air mulai mencari dengan berlari ke bukit Safa dan Marwah. Nabi Ismail kemudian mulai menggaruk-garuk tanah hingga muncul air mancur di bawah kakinya. 

Selain itu Nabi Ibrahim juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk membangun Ka’bah yang beliau lakukan dengan bantuan Nabi Ismail. Kedua kisah ini tercatat di Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 124 hingga 127. 

Sebelum era Islam yang juga dikenal sebagai zaman Jahiliyah, Ka’bah dikelilingi oleh berhala, tetapi di tahun 630 M, Nabi Muhammad dan pengikut beliau menghancurkan berhala-berhala tersebut untuk membersihkan Ka’bah. Setelah itu di tahun 632 M, pada saat ziarah terakhir dengan para pengikutnya, Nabi Muhammad mengajarkan tata cara yang benar dalam melaksanakan haji. Sejak saat itu ibadah haji menjadi salah satu rukun iman. 

Pada abad pertengahan, semakin banyak peziarah yang berkumpul di Suriah, Mesir dan Irak secara berkelompok untuk pergi ke Mekah. 

Hukum Haji 

Ibadah Haji memang menjadi suatu kewajiban bagi umat Islam, tetapi nyatanya masih banyak yang belum memahami atau bahkan mengetahui hukum haji. Berikut ini adalah 4 hukum Haji dan penjelasannya.

  • Hukum Haji Wajib

Yang pertama dari hukum Haji adalah wajib dan biasanya telah diperkenalkan kepada anak-anak di usia dini termasuk dengan hukum wajib bisa pergi melaksanakan haji. Untuk hukum wajib hanya berlaku kepada pada jamaah yang mengatasnamakan haji di nazarnya, dari qadha hingga murtad.

Jika mereka tidak bisa melaksanakan wukuf, maka wajib untuk mengqadha hajinya akibat terhalang hal lain maka hukumnya wajib untuk di qadha di waktu lain. 

Jika seseorang berlaku murtad menjadi wajib untuknya melaksanakan ibadah haji agar keimanan dan keislaman yang hilang kembali.

  • Hukum Haji Sunnah 

Hukum haji menjadi sunnah ketika jamaah masih belum baligh. Hukumnya menjadi sunnah karena seseorang yang belum baligh tidak memiliki kewajiban. Selain seseorang yang belum baligh, hukum haji berlaku kepada seseorang yang sudah melakukan haji dan mendapatkan gelar haji atau hajjah. 

  • Hukum Haji Makruh 

Hukum ibadah haji yang makruh bisa terjadi ketika wanita yang sudah menikah pergi menunaikah ibadah haji tanpa meminta izin kepada suami. Selain itu hukum makruh ibadah haji juga bisa terjadi ketika seseorang yang telah menunaikan ibadah haji beberapa kali ingin pergi lagi, tetapi lingkungan sekitarnya masih belum merayakan kemerdekaan mereka. 

  • Hukum Haji Haram

Hukum ibadah haji akan menjadi haram dan memaksa melakukannya akan menimbulkan dosa meskipun ingin dilakukan itikad baik untuk menyempurnakan ibadah. 

Rukun Haji 

Mari masuk ke pengertian rukun haji. Pada dasarnya rukun haji adalah amalan yang wajib dilaksanakan saat menunaikan ibadah haji dan jika salah satu amalan rukun haji tersebut ditinggalkan maka secara langsung ibadah haji yang telah dilakukan batal dan harus diulangi pada kesempatan lain. 

Di bawah ini adalah penjelasan dari setiap amalan rukun haji lengkap dan urutan rukun haji yang benar.

  • Berihram 

Urutan rukun haji yang pertama adalah ihram dimana seseorang membulatkan niat untuk berhaji. Untuk rukun haji dan waktu pelaksanaannya adalah di Miqat dimana para jamaah akan mulai beribadah dan memulai niat ibadah haji. 

Beberapa sunnah yang bisa dilakukan sebelum berihram adalah untuk mandi, berwudhu, menggunakan pakaian ihram dan menggunakan wewangian. Setelah itu bisa membaca niat ihram. 

  • Wukuf

Urutan rukun haji yang kedua adalah dengan melakukan wukuf di padang Arafah. Ini adalah proses ibadah haji yang sangat penting karena merupakan inti dari pelaksanaan ibadah haji. Rukun haji dan waktu pelaksanaannya adalah ketika memasuki waktu sholat dzuhur. Wukuf biasanya dijalankan pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbitnya matahari di hari berikutnya, 10 Dzulhijjah.

  • Tawaf 

Urutan rukun haji selanjutnya adalah tawaf dimana para jamaah harus mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran. Tawaf sendiri memiliki 4 jenis, Qudum, Ifadhah, Wada dan Tathawwu. 

Untuk tawaf Qudum adalah tawaf yang dilakukan ketika baru datang ke Masjidil Haram. Tawaf Ifadah adalah tawaf yang dilakukan di ibadah haji dan umroh. Tawaf Wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan di akhir ibadah haji. Untuk tawaf Tathawwu merupakan tawaf yang hukumnya adalah sunnah dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

  • Sa’i 

Urutan rukun haji selanjutnya adalah Sa’i dimana jamaah akan melakukan lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Ini merupakan rukun haji yang wajib dilakukan agar haji menjadi sah. 

Pada saat melakukan Sa’i, para jamaah pria disunnahkan untuk berlari kecil dimana para jamaah wanita disunnahkan untuk berjalan cepat. Tujuan dari melakukan ini adalah mengingatkan para umat muslim untuk selalu berusaha, seperti Siti Hajar yang mencari air demi putranya, Nabi Ismail. 

  • Tahallul (Cukur Rambut)

Urutan rukun haji selanjutnya adalah Tahallul dimana para jamaah diharuskan untuk memotong rambut. Bagi jamaah pria diwajibkan memotong sedikitnya 3 helai rambut dimana jamaah wanita memotong ujung rambutnya.

Setelah selesai dengan proses Tahallul, larangan selama masa ihram boleh dilakukan karena hukumnya menjadi halal. Setelah memotong rambut juga jamaah sudah boleh ganti dari pakaian ihram menjadi pakaian biasa untuk sehari-hari.

  • Beribadah dengan Tertib

 

rukun haji

Rukun haji yang terakhir adalah untuk melaksanakan ibadah dengan tertib dan menjaga kenyamanan jamaah lainnya yang juga sedang melaksanakan ibadah haji.

Baca Juga: Macam-Macam Zakat: Syarat Penerima, Pemberi, dan Bacaan Niat Zakat

Syarat Wajib Menjalankan Haji 

Selain rukun Haji ada juga wajib haji. Perbedaan rukun haji dan wajib haji adalah  rukun haji merupakan rukun haji merupakan sesuatu yang tidak sah kecuali jika dikerjakan dan tidak boleh diganti dengan dam (denda) sedangkan wajib hari adalah syarat wajib seorang muslim bisa menjalankan ibadah Haji. Seperti rukun haji ada 6, syarat wajib menjalankan haji juga ada 6. Yuk, ketahui apa saja di bawah ini.

  • Harus Memeluk Agama Islam 

Tentunya untuk menjalani ibadah haji seseorang harus memeluk agama Islam. Jika tidak beragama Islam maka secara langsung ibadah haji yang dijalankan dianggap sebagai tidak sah.

  • Berakal Sehat 

Agar ibadah haji dianggap sah, jamaah harus berakal sehat secara pikiran atau tidak gila, karena jika tidak orang tersebut tidak berakal sehat maka dilarang atau secara langsung tidak perlu menjalankan ibadah haji.

  • Sehat Secara Jasmani dan Rohani 

Ibadah haji merupakan ibadah yang akan menggunakan fisik dan mengetes mental, karena itu jamaah harus yakin bisa melaksanakan ibadah haji dan dalam keadaan sehat secara jasmani dan rohani.

  • Baligh

Untuk menjalankan ibadah haji yang diwajibkan dan dianggap sah, seseorang harus sudah baligh dan berusia dewasa. Lalu bagaimana dengan orang tua yang membawa anaknya? Hukum anak kecil yang masih belum baligh dalam menjalankan haji adalah sunnah karena itu nanti ketika sudah baligh mereka harus menjalankan ibadah haji lagi dengan benar dan sah.  

  • Hidup Merdeka 

Seseorang yang ingin menjalankan haji harus sudah hidup merdeka. Artinya orang tersebut bukanlah seorang budak dan bukan seseorang yang terikat dengan majikannya. 

  • Mampu Secara Fisik, Mental dan Materi 

Perlu diketahui bahwa ibadah haji memerlukan banyak waktu, energi dan uang karena itu ibadah haji hanya diwajibkan untuk umat Islam yang sehat secara fisik dan mental, serta matang secara finansial.

Baca Juga: Siap Puasa Dengan Ketahui Bacaan Niat Mandi Puasa Ramadhan

Jenis-Jenis Haji 

Meski kebanyakan orang mengetahui ibadah Haji dijalankan di bulan Dzulhijjah, tetapi ada beberapa jenis ibadah Haji dengan waktu pelaksanaan yang berbeda. Untuk mengetahui lebih dalam, mari dengarkan penjelasannya di bawah ini.

  • Haji Al-Tamattu

Jenis ibadah haji Al-Tamattu merupakan haji yang paling umum dan paling dikenal oleh orang. Tidak hanya itu, ini merupakan haji yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad kepada para sahabatnya. Pelaksanaan haji ini adalah 8-13 Dzulhijjah. 

  • Haji Al-Qiran

 

domba kurban

Jenis ibadah haji Al-Qiran merupakan kondisi ketika jamaah melakukan ibadah haji bersamaan dengan umrah dalam keadaan ihram. Jika ingin melakukan ibadah haji yang ini, jamaah perlu menyediakan hewan kurban untuk menyelesaikan semua langkahan ibadahnya.

  • Haji Al-Ifrad

Ibadah haji Al-Ifrad merupakan jenis ibadah haji dimana jamaah harus melakukan prosesi ibadah haji sendiri dan tidak perlu menyediakan hewan kurban. Biasanya jamaah ini akan disebut sebagai jamaah mufrid.

Dengan adanya berbagai jenis ibadah haji, pastikan untuk menentukan yang mana ingin dilaksanakan. Menentukan terlebih dahulu membantu persiapan yang matang sehingga prosesi ibadah haji bisa berlangsung dengan lancar.

super easy health terbaru

Untuk ibadah haji yang lancar pastikan untuk melakukan persiapan dengan baik serta mengikuti seluruh proses rukun haji hingga akhir. Ibadah haji merupakan aktivitas yang menguras energi karena itu akan gampang sakit jika kesehatan tidak dijaga, pastikan untuk mencegah risiko penyakit dengan memiliki asuransi kesehatan dari Super You yang bisa memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh mulai dari Rp135.000 per bulan.

Artikel Terkait