tata cara wudhu yang benar

Setiap orang muslim wajib mengetahui tata cara wudhu yang benar, mengapa? Karena wudhu merupakan bagian dari ibadah. Jika tata cara wudhu yang dilakukan sebelum beribadah tidak benar, maka ibadah akan menjadi tidak sah dan orang tersebut tidak mendapatkan pahalanya. 

Table of Contents

Mengapa wudhu sangat penting untuk dilakukan sebelum melakukan ibadah? Wudhu adalah cara untuk menghilangkan hadats kecil. Kita perlu dalam keadaan bersih dan suci dari hadats kecil ketika menjalankan ibadah, karena itu wudhu harus dilakukan sebelum beribadah.

Perintah untuk menjalankan wudhu terdapat pada surat Al – Maidah ayat 6. Berikut ini adalah ayat dan artinya:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

Artinya: “Wahai orang – orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.”. 

Sah saja jika Fakhruddin Ar – Razi mengatakan bahwa inti ayat tersebut adalah thaharah qabla shalat atau artinya bersuci sebelum shalat. Ketika bertemu, menghadap dan beribadah kepada Allah SWT yang suci dan mencintai kesucian serta kebersihan, ibadah tidak bisa dilakukan tanpa bersuci terlebih dahulu karena itu tidak pantas. 

Imam Bukhari dan Muslim juga telah meriwayatkan hadis yang menjelaskan kewajiban untuk bersuci sebelum beribadah shalat. Berikut ini adalah hadis tersebut:

لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Artinya adalah: “Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudhu,” (HR Bukhari dan Muslim).

Syarat Sah Wudhu

Untuk seseorang sah berwudhu, terdapat beberapa ketentuan yang perlu dilengkapi, yaitu:

  1. Beragama Islam
  2. Tamyiz yang berarti bisa membedakan baik dan buruknya suatu pekerjaan
  3. Tidak berhadas besar
  4. Berwudhu menggunakan air suci lagi menyucikan
  5. Tidak ada penghalang antara air dengan anggota tubuh wajib, contohnya cat kuku, getah, makeup dan lainnya
  6. Mengetahui mana yang wajib dan yang sunnah

Air yang Bisa Digunakan Untuk Berwudhu

Berwudhu merupakan bentuk menyucikan diri, karena itu tidak semua jenis air cocok digunakan untuk berwudhu. Berikut ini adalah beberapa jenis air yang diperbolehkan sebagai cara berwudhu yang benar:

  1. Air hujan 
  2. Air sumur
  3. Air terjun, laut atau dari sungai
  4. Air dari lelehan salju atau hujan es
  5. Air yang berasal dari tangki besar atau kolam 
  6. Air dari sumber mata air 

Apa Saja 6 Rukun Wudhu?

Untuk wudhu dan ibadah dinyatakan sah, terdapat enam rukun wudhu yang perlu dilengkapi. Rukun wudhu sendiri merupakan syarat sah, jadi jika tidak dilakukan atau tidak diselesaikan akan membuat ibadah yang dilakukan menjadi tidak sah karena itu wajib bagi orang muslim untuk mengetahui enam rukun wudhu tersebut. 

Dijelaskan di dalam kitab ‘Safinatun Naja’ karya Syekh Salim bin Sumair Al – Hadhrami mengenai rukun wudhu yang menjelaskan bahwa ada enam rukun wudhu.

فروض الوضوء ستة: الأول النية الثاني غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرايع مسح شيئ من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب

Artinya adalah: 

“Fardhu wudhu ada enam: (1) niat, (2) membasuh muka, (3) membasuh kedua tangan beserta kedua siku, (4) mengusap sebagian kepala, (5) membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki dan (6) tertib,” (Salim bin Sumair Al-Hadhrami, Safinatun Naja, Beirut, Darul Minhaj).

Apa saja penjelasan dari enam rukun wudhu tersebut? Yuk, mari ketahui di bawah ini.

  • Niat 

Niat merupakan salah satu hal penting dalam Islam. Niat merupakan faktor yang mendorong dan memberikan motivasi kepada seorang muslim. Niat ada dalam segala hal, sebelum sholat, sebelum puasa dan lainnya, wudhu tidak terkecuali. 

  • Membasuh Wajah 

Berdasarkan penjelasan yang tertera dalam surat Al – Maidah ayat 6, ketika membasuh muka saat wudhu, batasnya adalah dari akar dimana rambut tumbuh, ke kedua tulang dahi sebelah bawah, telinga ke telinga, seluruh muka. Itulah bagian wajib untuk dibilas dan dilebihkan sedikit agar terbasuh semua.

Menurut seorang ahli fiqih, “Sesuatu yang hanya dengan dia dapat disempurnakan yang wajib, maka hukumnya juga wajib.”

  • Membasuh Kedua Tangan dan Kedua Siku

Ketika membasuh kedua tangan dan kedua siku, lakukan mulai dari membasuh ujung jari hingga mencapai area siku. Bisa dimulai dari tangan sebelah kanan.

  • Mengusap Sebagian Kepala

Meski hanya sebagian area kepala, pastikan untuk tidak kurang dari selebar ubun – ubun, baik kulit kepala ataupun rambut. 

  • Membasuh Kedua Kaki Beserta Kedua Mata Kaki

Basuh kedua kaki hingga mencapai mata kaki dimulai dari ujung jari kaki dan secara merata. Berdasarkan sunnah, bilas kaki hingga mencapai batas di bawah lutut. 

  • Tertib

Penting untuk menertibkan semua rukun – rukun yang berada di atas. Keduanya harus dilakukan bersamaan dan didahulukan dari yang lain. 

Baca Juga: Pahami 6 Rukun Haji Sebelum Berangkat ke Mekkah Yuk!

10 Sunnah Wudhu 

Selain tata cara wudhu yang benar, salah satu hal yang perlu diketahui tentang wudhu adalah sunnahnya. Terdapat 10 sunnah wudhu yang bisa dilaksanakan yakni: 

1. Saat wudhu bisa mendahulukan tubuh bagian kanan daripada kiri. Dikatakan bahwa Rasulullah SAW menyukai anggota tubuh bagian kanan dibandingkan anggota tubuh bagian kiri.

 وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ

Artinya: “Dari Aisyah R.A ia berkata, “Rasulullah SAW, suka mendahulukan anggota kanan ketika memakai sandal, bersisir, bersuci dan dalam segala halnya.” (Hadits Riwayat Bukhari: 163). 

2. Pastikan untuk membasuh semua bagian tubuh yang termasuk dalam wudhu sebanyak tiga kali, seperti membasuh muka sebanyak tiga kali. 

3. Lakukan secara berturut – turut antara anggota. Tidak perlu menunggu satu anggota kering dan bisa langsung membasuh anggota tubuh selanjutnya.

4. Jangan meminta bantuan dari orang lain, kecuali jika sangat diperlukan, seperti dalam kondisi sakit. 

5. Air wudhu yang telah dibasuh ke anggota tubuh jangan diseka. Hanya lakukan jika ada hajat, contohnya dingin. 

6. Pastikan agar percikan air tidak kembali ke badan. 

7. Kecuali ada hajat, dilarang berbicara ketika sedang berwudhu. 

8. Karena wudhu adalah cara membersihkan diri dari hadas kecil, pastikan untuk sepenuhnya bersih. Bisa dengan menggosok gigi terlebih dahulu sebelum berwudhu. Disunnahkan untuk menggosok gigi pada waktu – waktu tertentu, diantaranya:

    1. Saat bau mulut telah berubah akibat lapar atau sudah terlalu lama diam dan sebagainya. 
    2. Setelah bangun tidur.
    3. Ketika shalat. 

9. Ucapkan kalimat syahadat dan untuk menghadap kiblat ketika sedang berwudhu. 

10. Baca doa dan syahadat setelah selesai melakukan wudhu.

Baca Juga: Siap Puasa Dengan Ketahui Bacaan Niat Mandi Puasa Ramadhan

instagram superyou

Niat Wudhu 

Untuk menjalankan urutan wudhu yang benar, harus membaca niat wudhu terlebih dahulu. Jadi kapan niat wudhu dibaca? Sebelum melakukan wudhu. Berikut ini adalah bacaan niat wudhu dan artinya: 

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم, أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ, نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya adalah: “Bismillahirrahmanirrahim, A’udzubillahi minasy syaithanirrajim, Nawaitul whuduua Liraf’il hadatsil ashghari fardal lillahi ta’aalaa.”

Artinya adalah: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta’ala.” 

Doa Wudhu 

Ketika ingin berwudhu, terdapat dua doa yang perlu diketahui, yaitu doa sebelum wudhu dan doa setelah wudhu. Meskipun tidak diwajibkan untuk membaca doa wudhu, hukumnya adalah sunnah yang membuatnya mendapatkan pahala ketika dilakukan dan tidak berdosa jika ditinggalkan. Berikut ini adalah bacaan doa wudhu dan artinya.

  • Doa Sebelum Wudhu

Ketika membaca doa sebelum wudhu, awali dengan membaca bismillah sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

لاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ

Artinya adalah: “Tidak ada wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah,” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Bacaan doa sebelum wudhu beserta artinya adalah:

 نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًاِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin dari doa sebelum wudhu adalah: 

Nawaitul wudua Iirof’il hadatsii ashghori fardhon Lillahi Ta’alaa.

Artinya adalah: “Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Taala”.

  • Doa Setelah Wudhu

Setelah selesai melakukan wudhu, tata cara wudhu yang benar adalah mengakhirinya dengan membaca doa setelah wudhu. Berikut ini adalah bacaan doa setelah wudhu dan artinya.

Bacaan doa setelah wudhu: 

أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إلَيْكَ

Bacaan latin dari doa setelah wudhu: 

Asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu. Allahummaj Alni minat  tawwabina, waj’alni minal mutathahhirin. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an la ilaha illa anta, astaghfiruka, wa atubu Ilaika.

Artinya adalah: “Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagai orang yang bersuci”.

Tata Cara Wudhu yang Benar

Agar ibadah yang dilakukan sah, penting untuk melakukan tata cara wudhu yang benar. Bagi yang belum tahu, berikut ini adalah urutan berwudhu yang benar:

  1. Ketika mencuci kedua tangan hingga pergelangan tangan pastikan disertai dengan membaca ‘bismillahirrahmanirrahim’.
  2. Lakukan kumur – kumur sebanyak 3 kali.
  3. Dilanjutkan dengan membersihkan kedua lubang hidung sebanyak 3 kali. 
  4. Kemudian basuh wajah yang dimulai dari akar rambut hingga mencapai bawah dagu, sertai dengan kedua telinga sebanyak 3 kali. Ini dilakukan sambil membaca niat wudhu atau doa wudhu. 
  5. Langsung disambung dengan membasuh kedua tangan mulai dari ujung jari mencapai kedua siku sebanyak 3 kali.
  6. Jika sudah, usap hanya sebagian dari kepala dan rambut sebanyak 3 kali. 
  7. Lanjutkan dengan mencuci kedua telinga dimulai dari bagian kanan sebanyak 3 kali.
  8. Jangan lupa untuk mencuci kaki hingga mencapai kedua mata kaki sebanyak 3 kali. 
  9. Tata cara wudhu yang benar diakhiri dengan tertib.

Baca Juga: 9 Langkah Cara Mandi Taubat Dan Penjelasannya!

Apa yang Membatalkan Wudhu?

Meskipun telah melaksanakan tata cara wudhu yang benar, terdapat berbagai macam faktor yang bisa membatalkan wudhu. Apa saja? Ketahui di bawah ini. 

  • Mengeluarkan sesuatu dari kemaluan 

Apapun yang dikeluarkan dari kemaluan pria ataupun wanita, seperti kencing, buang air besar, madzi, wadi, mani atau kentut akan membatalkan wudhu. Pengecualian adalah wanita yang lendirnya terus keluar akibat sedang hamil. 

  • Tidur atau kehilangan kesadaran

Kehilangan kesadaran atau tertidur dalam posisi apapun akan membatalkan wudhu. 

  • Menyentuh kemaluan

Menyentuh area kemaluan, baik milik sendiri atau orang lain akan membatalkan wudhu. 

  • Memakan daging unta

Mengutip penjelasan yang ada di buku Syarah Riyadhus Shalihin (Jilid II) karya Syaikh Muhammad Al – Utsaimin, memakan daging unta baik yang matang atau mentah bisa menyebabkan batal wudhu. 

  • Memandikan mayat

Memandikan mayat juga merupakan salah satu kegiatan yang bisa menyebabkan batal wudhu, seperti yang dijelaskan dalam hadits Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, Abu Hurairah berkata, “Setidaknya dia harus wudhu karena tangan mereka biasanya tidak aman dari menyentuh alat kelamin mayat.” 

  • Mengeluarkan darah menstruasi

Wanita yang mengeluarkan darah haid dilarang menjalankan ibadah, baik wudhu, sholat hingga menjalankan puasa. 

  • Merasa ragu ketika berwudhu

Jika ada timbul rasa ragu ketika berwudhu, maka bisa membatalkan wudhu seperti yang dijelaskan oleh Mazhab Maliki, “Barangsiapa yang percaya bahwa dia suci, maka jika dia meragukan hadas tersebut maka dia harus dibersihkan kembali.”

  • Tertawa terbahak-bahak

Tertawa berlebihan bisa menyebabkan seseorang batal wudhu karena bertentangan dengan keadaan dimana seharusnya sedang memohon kepada Allah SWT. 

  • Muntah

Mengeluarkan isi perut atau muntah bisa membatalkan wudhu. Namun, banyak yang berpendapat berbeda. 

Mazhab Hanafi dan Hambali berpendapat bahwa batal wudhu karena muntah hanya terjadi ketika yang keluar seukuran kadar satu mulut penuh, sedangkan Mazhab Maliki dan Syafi’i berpendapat bahwa muntah tidak menyebabkan batal wudhu karena Rasulullah SAW pernah muntah dan tidak wudhu lagi sebelum beribadah. 

  • Bersentuhan dengan lawan jenis

Bersentuhan dengan yang bukan mahramnya bisa menyebabkan batal wudhu.

Bagaimana Kalau Kondisi Tidak Bisa Wudhu?

Untuk bisa melakukan wudhu, seseorang harus berada di dekat sumber air, tetapi bagaimana jika kondisinya tidak ideal untuk berwudhu? Jika tidak bisa wudhu maka sah melakukan tayamum yang merupakan cara alternatif untuk bersuci dari hadats kecil ataupun besar dengan debu sebelum beribadah. 

Dalil mengenai tayamum disampaikan di dalam Surat Al – Nisa ayat 43 di dalam Al – Qur’an dengan artinya:

“Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu.”

Jika mengetahui tata cara wudhu yang benar sudah menjadi kewajiban bagi seluruh Muslim, menjaga kesehatan menjadi kewajiban bagi semua orang! Kamu nggak usah takut atas risiko yang bisa terjadi dengan ada asuransi kesehatan dari Super You yang bisa memberikan proteksi kesehatan menyeluruh mulai dari Rp135.000 per bulan!

Artikel Terkait