Apa itu Hipoglikemia: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati
By Herlambang Satriadi, 6 Jun 2024
Hipoglikemia adalah keadaan di mana kadar gula dalam darah turun di bawah level normal. Seringkali terjadi pada individu dengan diabetes, namun beberapa penyakit lain dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menjadi pemicu.
Glukosa, atau gula darah, berperan sebagai sumber energi bagi tubuh. Selain diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, atau susu, glukosa juga diproduksi secara alami oleh hati. Ketika kadar glukosa dalam darah menurun, tubuh kekurangan energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa dalam darah turun di bawah 70 mg/dL. Namun, gejala hipoglikemia dapat bervariasi tergantung pada kondisi individu, dan dapat muncul pada tingkat gula darah yang berbeda.
Jika tidak ditangani dengan cepat, hipoglikemia dapat menyebabkan penurunan kesadaran, kejang, dan bahkan kerusakan permanen pada otak. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala hipoglikemia dan segera mengambil langkah-langkah untuk menaikkannya.
Table of Contents
Gejala Hipoglikemia
Gejala hipoglikemia dapat muncul secara tiba-tiba dan bervariasi tergantung pada seberapa rendah kadar gula darah. Berikut beberapa gejala umum:
- Rasa Lapar yang Intens: Rasa lapar yang kuat atau tak tertahankan bisa menjadi tanda awal hipoglikemia. Ini merupakan respons tubuh terhadap penurunan kadar glukosa darah yang mencoba untuk meningkatkan asupan makanan.
- Gemetar atau Gemetar: Gemetar atau gemetar pada tubuh, terutama di tangan, adalah gejala umum hipoglikemia. Hal ini disebabkan oleh respon tubuh terhadap penurunan glukosa darah yang mempengaruhi fungsi otot.
- Keringat Dingin: Keringat dingin atau basah pada kulit juga dapat terjadi selama episode hipoglikemia. Hal ini terjadi karena tubuh mencoba untuk mengatur suhu tubuh yang berlebihan akibat perubahan kadar glukosa darah.
- Kebingungan atau Kesulitan Berpikir: Hipoglikemia dapat memengaruhi fungsi otak, menyebabkan kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, atau bahkan kehilangan kesadaran pada kasus yang lebih parah.
- Pusing atau Pingsan: Penurunan kadar glukosa darah yang drastis dapat menyebabkan pusing atau pingsan. Ini adalah respons tubuh yang mencoba untuk mengatur sirkulasi darah dan tekanan darah.
- Detak Jantung yang Cepat: Tubuh bisa merespons hipoglikemia dengan peningkatan detak jantung, yang merupakan upaya untuk mengalirkan glukosa lebih cepat ke seluruh tubuh.
- Perubahan Suasana Hati: Hipoglikemia juga bisa memengaruhi suasana hati seseorang, menyebabkan perasaan cemas, gelisah, atau bahkan iritabilitas yang tidak biasa.
Faktor Penyebab Hipoglikemia
Penyebab hipoglikemia bisa bervariasi, tetapi secara umum, kondisi ini terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak insulin untuk jumlah glukosa yang ada dalam darah atau ketika tubuh tidak bisa menghasilkan cukup glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi. Berikut beberapa faktor penyebab Hipoglikemia:
- Terlalu Banyak Insulin: Pada penderita diabetes, hipoglikemia sering terjadi ketika terlalu banyak insulin disuntikkan atau dikonsumsi melalui obat-obatan. Insulin berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh. Jika dosis insulin terlalu tinggi, ini dapat menyebabkan penurunan drastis kadar glukosa darah.
- Kurangnya Konsumsi Karbohidrat: Karbohidrat adalah sumber utama glukosa dalam darah. Jika seseorang tidak mengonsumsi cukup karbohidrat, tubuh mungkin tidak memiliki cukup glukosa untuk memenuhi kebutuhan energinya, yang dapat menyebabkan hipoglikemia.
- Aktivitas Fisik yang Intens: Aktivitas fisik yang berat atau berkepanjangan dapat meningkatkan penggunaan glukosa oleh otot-otot tubuh, sehingga menyebabkan penurunan kadar glukosa darah. Ini terutama berlaku jika seseorang tidak mengonsumsi cukup karbohidrat sebelum atau sesudah berolahraga.
- Alkohol: Konsumsi alkohol dapat mengganggu pengaturan kadar glukosa darah. Alkohol dapat memengaruhi hati dalam memproduksi glukosa atau menyebabkan peningkatan insulin, yang dapat menyebabkan hipoglikemia, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa makanan.
- Efek Samping dari Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti insulin, sulfonilurea (obat diabetes), atau beta-blocker (obat tekanan darah tinggi), dapat menyebabkan hipoglikemia sebagai efek sampingnya. Penting untuk mengikuti instruksi dokter tentang dosis dan jadwal penggunaan obat-obatan ini.
- Kondisi Medis yang Mendasari: Beberapa kondisi medis, seperti penyakit hati, gangguan hormonal, penyakit ginjal, atau tumor pankreas, dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar glukosa darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hipoglikemia.
Cara Mengobati Hipoglikemia
Jika Kamu mengalami gejala hipoglikemia, seperti pusing, gemetar, keringat dingin, atau rasa lapar yang intens, penting untuk segera mengatasinya. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengobati hipoglikemia:
1. Segera Konsumsi Sumber Karbohidrat yang Cepat Diserap:
- Minumlah jus buah, seperti jus jeruk atau apel.
- Konsumsi beberapa permen atau gula cair.
- Makan beberapa sendok makan madu atau sirup glukosa.
- Makan makanan tinggi karbohidrat, seperti roti atau biskuit.
2. Perhatikan Asupan Protein dan Lemak:
Setelah mengonsumsi sumber karbohidrat cepat, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan lemak, seperti kacang-kacangan, telur, atau yogurt, untuk membantu menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dalam jangka waktu yang lebih lama.
3. Minum Air Putih:
Penting untuk tetap terhidrasi saat mengalami hipoglikemia. Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup untuk membantu tubuh menyerap glukosa dengan lebih baik.
4. Hindari Konsumsi Alkohol:
Alkohol dapat memperparah hipoglikemia dengan mengganggu pengaturan kadar glukosa darah. Hindari konsumsi alkohol jika mengalami hipoglikemia.
5. Periksa Kadar Glukosa Darah:
Gunakan alat pengukur glukosa darah (glukometer) untuk memeriksa kadar glukosa darah secara teratur setelah mengonsumsi sumber karbohidrat. Ini akan membantu memastikan bahwa kadar glukosa darah kembali normal.
6. Istirahat yang Cukup:
Setelah mengonsumsi karbohidrat dan memastikan kadar glukosa darah Kamu kembali normal, istirahatlah sejenak untuk membiarkan tubuh Kamu pulih sepenuhnya.
7. Konsultasikan dengan Dokter:
Jika Kamu mengalami hipoglikemia secara berulang atau memiliki gejala yang serius, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan membantu mengevaluasi penyebab hipoglikemia dan memberikan saran atau pengaturan dosis obat yang tepat jika Kamu memiliki kondisi medis yang memengaruhi kadar glukosa darah.
Kapan Harus Ke Dokter?
Ketika mengalami hipoglikemia, ada beberapa tanda dan gejala yang perlu diperhatikan. Namun, tidak semua gejala hipoglikemia memerlukan kunjungan ke dokter. Berikut adalah beberapa situasi di mana Kamu harus mempertimbangkan untuk menghubungi dokter atau mencari perawatan medis segera ketika mengalami hipoglikemia:
- Gejala Parah: Jika Kamu mengalami gejala hipoglikemia parah, seperti kebingungan yang ekstrem, kehilangan kesadaran, atau kejang-kejang, segera cari bantuan medis. Kondisi ini dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan darurat.
- Gejala yang Menetap: Jika gejala hipoglikemia tidak membaik setelah mengonsumsi sumber glukosa cepat dan berlanjut selama lebih dari 15-20 menit, Kamu mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter.
- Kehilangan Kesadaran: Jika Kamu kehilangan kesadaran atau tidak dapat memberikan pertolongan diri sendiri saat mengalami hipoglikemia, mintalah bantuan dari orang lain atau hubungi layanan darurat.
- Hipoglikemia Terus Muncul: Jika Kamu mengalami hipoglikemia berulang kali, bahkan setelah mengikuti rencana pengobatan dan pola makan yang disarankan oleh dokter atau ahli gizi, konsultasikan dengan dokter untuk meninjau pengaturan pengobatan Kamu.
- Hipoglikemia yang Terjadi Saat Tidur: Hipoglikemia yang terjadi saat tidur dapat menjadi sangat berbahaya karena Kamu mungkin tidak menyadari gejalanya. Jika Kamu sering mengalami hipoglikemia saat tidur, bicarakan dengan dokter tentang cara mengelola kadar gula darah selama malam hari.
- Perubahan dalam Pola Hipoglikemia: Jika Kamu mengalami perubahan dalam pola hipoglikemia, seperti hipoglikemia yang terjadi pada waktu yang tidak biasa atau dengan gejala yang berbeda dari biasanya, diskusikan dengan dokter Kamu untuk menilai kemungkinan penyebab perubahan tersebut.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang mungkin memiliki toleransi yang berbeda terhadap hipoglikemia dan respons terhadap pengobatan. Jika Kamu memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang pengelolaan hipoglikemia, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tim perawatan kesehatan. Mereka dapat membantu Kamu menentukan kapan harus mencari perawatan medis dan memberikan saran tentang cara mencegah kejadian hipoglikemia di masa depan.
Mengobati hipoglikemia membutuhkan tindakan cepat dan tepat. Dengan mengonsumsi sumber karbohidrat yang cepat diserap dan menjaga pola makan yang seimbang, serta berkomunikasi secara teratur dengan dokter, Kamu dapat mengelola kondisi ini dengan baik dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Selalu ingat untuk mengikuti saran dokter dan menjaga kadar glukosa darah Kamu dalam kisaran yang aman.