apa itu koma

Baru-baru ini telah terjadi penganiayaan terhadap seseorang berusia 17 tahun yang menyebabkan dirinya mengalami koma. Tapi, sebenarnya apa itu koma? Meski begitu, sepekan dirawat di rumah sakit, kondisinya mulai ada kemajuan. Keluarganya berharap agar ia segera keluar dari masa kritis ini.

Apa itu Koma

Apa Itu Koma?

Apa Itu Koma

Mendengar kata koma dan kritis, banyak yang mengira adanya perbedaan koma dan kritis. Koma merupakan istilah medis yang dipakai untuk menerangkan keadaan seseorang sedang kritis.

Mungkin kamu pun jadi bertanya-tanya apa itu koma. Bukan merupakan penyakit, justru koma adalah suatu keadaan tidak sadar sama sekali akibat cedera kepala dan fungsi otak terganggu. Orang koma nggak akan sadar terhadap apa pun di sekitarnya.

Gejala Koma

Gejala utama orang koma adalah tidak sadarkan diri. Meskipun gagal memberi respon atau merasa sakit, sebagian pasien koma masih dapat mendengar suara kok. Bahkan, mampu untuk menggerakkan anggota tubuh walaupun secara refleks. Biasanya, tingkat kesadaran diri serta jangka waktunya tergantung dari kinerja otak tiap pasien koma.

Selain itu, akan mengikut gejala-gejala berikut ini pada orang koma.

  • Mata tertutup
  • Pupil mata tidak merespon adanya cahaya
  • Pernapasan tidak teratur
  • Tidak bisa mengeluarkan suara
  • Tidak ada pergerakan anggota badan
  • Tidak ada respon terhadap rangsangan nyeri

Baca juga: Kesulitan Bernapas, Bisa Jadi Asma?

Diagnosis Koma

Setelah melihat gejala koma pada seseorang, dokter akan melakukan sejumlah prosedur untuk diagnosis koma. Diagnosis ini juga akan membantu mengetahui penyebab orang koma dan jenis pengobatan yang akan dilakukan. Simak berikut ini.

  • Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik juga akan mengandalkan keterangan dan informasi dari keluarga atau kerabat terdekat pasien koma.

  • Pemeriksaan laboratorium

Tes laboratorium akan memeriksa kadar gula, kadar darah, kadar elektrolit, serta penggunaan obat-obatan.

  • Pemeriksaan imaging

Pemindaian otak, meliputi CT-Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan Electroencephalography (EEG).

Penyebab Koma

Penyebab Koma

Perlu kamu tahu bahwa salah satu bagian otak kita itu bekerja untuk mengatur kesadaran. Nah, apabila terjadi kerusakan baik sementara maupun permanen, fungsi otak ikut terganggu. Adapun kondisi-kondisi di bawah ini bisa jadi penyebab koma, apa saja?

  • Cedera Kepala Berat dan Traumatis

Adanya pukulan atau benturan keras yang menyebabkan kepala mengalami cedera serius. Misalnya, seperti aksi penganiayaan atau kecelakaan lalu lintas.

  • Serangan Stroke

Stroke menyerang pembuluh darah di otak, yakni mengalami penyumbatan atau kebocoran. Alhasil, suplai darah ke otak semakin berkurang, bahkan gagal.

  • Tumor

Munculnya sel-sel abnormal pada otak yang akan menghambat kerja otak. Salah satu dampaknya adalah mudah merasa lelah dan pusing sehingga kemungkinan tidak sadarkan diri lebih besar.

  • Diabetes, Gagal Ginjal, Gagal Hati

Penyakit metabolik seperti diabetes, gagal ginjal, dan gagal hati disebabkan oleh kadar gula dalam darah tidak pada batasan normal. Kadar gula darah sangat berlebihan ataupun sebaliknya, sangat kurang. Terutama pada kondisi yang tiba-tiba dapat menyebabkan koma.

  • Pendarahan

Pendarahan adalah kondisi seseorang kehilangan banyak darah. Tekanan darah tinggi, gangguan pembekuan darah, dan aneurisma otak dapat menyebabkan terjadinya pendarahan.

  • Pembengkakan jaringan otak

Ketika jaringan otak mengalami gagal fungsi, akan menyebabkan pembesaran pada otak. Selain itu, karena adanya peningkatan akumulasi cairan pada otak.

  • Kandungan natrium dalam darah tidak seimbang

Dalam kadar cukup, garam berperan menjaga fungsi saraf, yang membuat tekanan darah tetap stabil. Sebaliknya, apabila terlalu sedikit atau terlalu banyak, akan merusak arteri yang mengalirkan darah ke otak.

  • Infeksi

Infeksi terlalu parah yang terjadi pada sistem saraf pusat, seperti radang selaput otak dapat menyebabkan koma.

  • Kejang berkepanjangan

Kejang terjadi ketika ada ledakan aktivitas sel saraf yang tidak terkendali sehingga otot-otot berkontraksi dan rileks berulang kali sampai memicu perubahan fisik. Hal ini dapat menyebabkan fungsi otak melumpuh, bahkan pembuluh darah pecah yang berujung seseorang tidak sadarkan diri.

Baca juga: Ini Tips Cegah Bengkaknya Biaya Berobat!

  • Kekurangan oksigen

Otak juga perlu oksigen, lho! Salah satu yang akan terjadi apabila kadar oksigen yang diserap oleh otak tidak mencukupi adalah serangan jantung. Ketika seseorang mengalami serangan jantung, kemungkinan juga keadaan tidak sadar sama sekali lebih besar.

  • Keracunan

Misalnya keracunan zat monoksida atau dioksida yang gagal dibuang, akhirnya terakumulasi sehingga meracuni tubuh. Ketika zat racun tersebut terus dibiarkan, akan mengganggu fungsi organ tubuh lainnya dan menyebabkan koma.

  • Kebiasaan buruk mengonsumsi alkohol

Minum alkohol dalam jumlah lebih dari yang bisa diproses oleh hati, dapat meningkatkan kadar alkohol dalam darah. Selain fungsi hati dapat terganggu, akan timbul masalah kesehatan lain yang juga serius. Misalnya, kerusakan otak, serangan jantung, dan kanker.

  • Overdosis obat

Selain alkohol, penggunaan obat-obatan di luar resep dan dosis yang sudah ditentukan, justru akan merusak saraf-saraf pada otak secara perlahan.

Pengobatan Koma

Kita sudah mengetahui apa itu koma, yang mana seseorang dengan keadaan tidak sadar sama sekali. Tapi, satu hal yang juga sering kita tanyakan adalah bagaimana cara membangunkan orang koma?

Selama menjalani pengobatan, pasien koma akan berada di Intensive Care Unit atau ICU. Karena tidak sadarkan diri, orang koma membutuhkan bantuan pernapasan berupa respirator. Juga monitor denyut jantung dan kateter urine untuk melihat perkembangannya

Pasien koma juga tidak menunjukkan adanya gerakan tubuh, kecuali gerakan refleks. Maka untuk memasukkan nutrisi, orang koma akan menggunakan selang makan. Untuk mencegah kerusakan otak yang lebih parah lagi, pasien koma akan dipasangkan infus. Infus akan menyalurkan obat-obatan ke dalam tubuh pasien koma.

Pada kondisi tertentu, pasien koma akan melakukan tindakan operasi. Prosedur ini untuk mengurangi pembengkakan pada otak. Atau, mengatasi penyebab kegagalan fungsi otak pada orang koma.

Apakah koma bisa menyebabkan kematian? Cepat atau lamanya seorang pasien koma untuk bangun, akan bergantung dengan penyebab dan respon tubuhnya terhadap pengobatan yang diberikan. Apabila kerusakan pada otak sudah parah, organ-organ tubuh lainnya juga mengalami gagal fungsi. Maka, peluang pasien koma kembali sadar sangatlah kecil, bahkan berujung kematian.

Pencegahan Koma

Selalu ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati! Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah kamu harus sadar terlebih dahulu akan penyebab koma. Lalu, ikuti dengan penerapan pola hidup yang sehat. Yuk, ikuti tips di bawah ini!

  • Mengurangi kadar gula agar terhindar dari penyakit diabetes
  • Cukupi kebutuhan nutrisi kamu, caranya dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. 
  • Rutin berolahraga supaya tubuh tetap bugar dan bebas dari obesitas.
  • Ketika beraktivitas di luar rumah, selalu utamakan keselamatan kamu supaya terhindar dari kecelakaan.  Gunakan pelindung kepala ketika menggunakan sepeda motor serta sedang melakukan kegiatan yang berisiko menimbulkan benturan kepala.
  • Jangan lupa pula untuk mengurangi konsumsi alkohol dan obat-obatan dari dosis yang nggak sesuai anjuran.
  • Akan lebih baik, perbanyak minum air putih supaya oksigen dan zat baik banyak diserap oleh otak. 
  • Tingkatkan kualitas tidur kamu dengan istirahat yang cukup.
  • Kamu harus aware juga terhadap kesehatan mental.

Asuransi sesuai gaji kamu

Selain menjaga tubuh, cegah risiko finansial kamu di masa depan dari sekarang! Always expect the unexpected. Keselamatan diri kita juga bergantung pada keuangan yang sehat bukan? Supaya kamu nggak khawatir, percayakan perlindungan menyeluruh pada asuransi penyakit kritis, dengan biaya premi mulai Rp50.000 saja per bulan loh! Di sini, Super Well dari Super You ya!

Artikel Terkait