Ovulasi

Teman SUPERjuangan, kamus obgyn yang akan kita bahas kali ini adalah apa itu ovulasi. Seberapa sering nih kamu mendengar istilah ovulasi? Yup, ovulasi adalah hal yang normal dialami oleh wanita. Meski nggak menutup kemungkinan, kebanyakan orang justru menyebutnya sebagai masa subur wanita.

Makanya nggak heran kalau ovulasi ini sangat bermanfaat untuk suami istri, terutama Moms yang ingin segera hamil. Masa ovulasi merupakan waktu yang tepat untuk berhubungan seksual sehingga dapat memperbesar kemungkinan tersebut.

Ovulasi

Tapi, ternyata masih banyak yang belum mengetahui apa yang dimaksud dengan ovulasi, kapan ovulasi terjadi, serta tanda ovulasi yang seringkali tidak disadari. Selain itu, banyak sekali beredar mitos atau fakta sih mengenai ovulasi. Nah, supaya nggak bikin kamu bingung, yuk simak rangkuman SuperMin di bawah ini!

Apa itu Ovulasi?

Apa itu ovulasi? Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dilepaskan dari ovarium menuju tuba falopi. Nah loh, apalagi ya tuba falopi itu? Tuba falopi merupakan saluran yang menghubungkan antara ovarium dengan rahim. Jadi, sel telur akan tinggal di sana menunggu dibuahi oleh sel sperma, guys.

Masa ovulasi sendiri sebenarnya masih bagian dari siklus menstruasi. Itu artinya, ovulasi pada wanita terjadi seiring mereka mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Seseorang yang telah mengalami siklus menstruasi menandakan bahwa rahim siap untuk mengandung apabila terjadi pembuahan. Kamu sendiri udah tau belum kalau siklus menstruasi terjadi dari empat fase secara bertahap?

Siklus menstruasi normalnya di antara 21 sampai 35 hari, tapi rata-rata 28 hari. Karena itu, tidak semua siklus menstruasi wanita sama dan terkadang bisa tidak teratur akibat terjadinya kenaikan atau penurunan berat badan, mengalami stres berat, kurang tidur, berolahraga terlalu sering atau menderita penyakit tertentu.

Nah, untuk mengetahui bagaimana dan kapan ovulasi terjadi, kita juga harus dapat memahami siklus menstruasi tersebut.

  1. Fase Menstruasi

Fase menstruasi merupakan proses luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir melalui vagina akibat sel telur yang tidak dibuahi. Durasi rata-rata fase ini akan berlangsung selama 4-7 hari.

  1. Fase Folikuler (Praovulasi)

Proses ketika kelenjar pituitari mengeluarkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan folikel dalam ovarium. Fase ini dimulai pada hari pertama menstruasi sampai hari ke-13. 

  1. Fase Ovulasi

Masa ovulasi ini normalnya terjadi di pertengahan siklus, yaitu sekitar hari ke-14. Saat proses ovulasi terjadi, akan terbentuk 15 hingga 20 sel telur yang sudah matang di ovarium setiap bulan. Sel telur yang paling matang akan keluar dan masuk ke tuba falopi untuk dibawa ke rahim.

  1. Fase Luteal (Pramenstruasi)

Fase luteal merupakan proses saat folikel melepaskan telurnya, bentuknya akan berubah menjadi korpus luteum yang dapat meningkatkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Peningkatan hormon ini berfungsi menjaga lapisan rahim tebal dan siap untuk ditanamkan sel telur kembali. Biasanya dimulai pada hari ke-15 sampai akhir siklus.

Baca juga: Coba Kalkulator Masa Subur Disini!

Proses Ovulasi

Nah, sebelumnya kita sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan ovulasi. Perlu diingat lagi mengenai apa itu ovulasi, singkatnya, masa ovulasi adalah masa di mana sel telur dalam tuba falopi sudah siap untuk dibuahi oleh sel sperma. Masa ovulasi wanita berlangsung selama satu sampai tiga hari saja. 

Adapun perhitungan proses ovulasi ini berdasarkan siklus menstruasi tadi. Proses ovulasi biasanya akan terjadi 14 hari sebelum siklus menstruasi berikutnya atau 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi.

Pada masa ovulasi, sel telur hanya mampu bertahan setidaknya 24 jam setelah meninggalkan ovarium. Sementara, sel sperma dapat bertahan hingga selama 7 hari. Namun, kemampuan sel sperma untuk membuahi sel telur diperkirakan sekitar 48 sampai 72 jam saja.

Faktanya, setiap kali siklus menstruasi hanya mampu menghasilkan 15 sampai 20 sel telur yang matang. Sangat timpang dengan sel sperma berjumlah sekitar 400 yang mampu melewati vagina. Tapi, uniknya lagi, hanya akan ada 1 atau 2 sel sperma apabila kehamilan kembar yang berhasil menembus lapisan luar sel telur.

Ciri-Ciri Ovulasi

Ciri-Ciri Ovulasi

Kebanyakan wanita kadang bingung ketika ditanya tentang masa ovulasi, padahal hal ini masih berkaitan dengan siklus menstruasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Selain itu, ketika terjadi ovulasi, sebenarnya tubuh kita sudah memberi sinyal melalui tanda ovulasi. Tanda ovulasi menjadi sangat penting untuk mengetahui masa subur wanita lho. Beberapa di antara kita mungkin malu karena merasa “horny” atau payudara lebih penuh ketika siklus menstruasi. Atau, sering panik karena keputihan.

Kamu sendiri pernah nggak sih mengalami gejala-gejala di atas? Nah, sebenarnya yang kamu alami termasuk ciri-ciri ovulasi. Karena itu, yuk simak apa aja sih tanda ovulasi yang normal!

  • Suhu Basal Tubuh

Suhu basal adalah suhu tubuh saat bangun di pagi hari, yang mana untuk mengukurnya memerlukan termometer khusus. Saat masa ovulasi, suhu basal tubuh dapat berubah dan mengalami peningkatan. Hal ini merupakan salah satu ciri kamu mengalami tanda ovulasi.

  • Keputihan

Keputihan juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri ovulasi yang menandakan sedang dalam masa subur. Saat ovulasi, lendir keputihan menjadi lebih cair, agak jernih yang terlihat menyerupai putih telur. Lendir keputihan ini dapat mempermudah sperma masuk ke tuba falopi.

  • Peningkatan Gairah Seksual

Tanda ovulasi yang paling sering tidak disadari adalah peningkatan gairah seksual pada wanita yang disebabkan peningkatan hormon estrogen. Pada masa ovulasi, wanita juga akan terlihat dan merasa lebih menarik. Terdapat studi yang dilakukan di Inggris pada tahun 2004, menunjukkan bahwa 60% informan pria memilih foto wanita di puncak kesuburan terlihat lebih menarik.

  • Nyeri Perut

Salah satu ciri-ciri ovulasi adalah terjadinya nyeri atau atau kram yang terjadi di bagian perut dan punggung, kejadian ini dikenal sebagai mittelschmerz. Tapi, apakah rasa nyeri ini berbahaya? Tenang aja, hal ini ternyata normal kok, disebabkan oleh pembesaran sel telur sesaat sebelum ovulasi. Karena itu, rasa nyeri perut ini akan berangsur mereda dengan sendirinya.

  • Payudara Terasa Penuh

Payudara terasa lebih penuh merupakan ciri-ciri ovulasi. Tanda ovulasi satu ini terjadi karena peningkatan kadar hormon progesteron. Meski terkadang bisa saja disertai rasa nyeri, kamu nggak usah khawatir lagi ya.

  • Penciuman Sensitif

Tanda ovulasi lainnya adalah indera penciuman menjadi lebih sensitif. Hal ini akan membuat wanita lebih mudah jijik atau merasa mual ketika mencium bau tertentu di sekitarnya.

Bagaimana dengan Berhubungan Saat Ovulasi?

Masa ovulasi adalah waktu yang tepat bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan seksual karena dapat meningkatkan peluang hamil secepatnya. Tentu manfaat ovulasi tersebut dapat dicapai dengan mengetahui masa ovulasi alias masa subur wanita. Jadi, berhubungan saat ovulasi memang diperbolehkan.

Idealnya, sel sperma yang sudah siap menunggu sel telur, mengingat sel telur hanya mampu bertahan sekitar 24 jam saja, sementara sel sperma hingga 5-7 hari. Karena itu, ada yang dinamakan “jendela subur” yang dapat membantu kamu berhubungan saat ovulasi.

Maka, beberapa penelitian mengatakan selain berhubungan saat ovulasi, Moms and Dads juga dapat meningkatkan intensitas berhubungan seksual sejak enam hari menjelang ovulasi lho. Terutama dua atau tiga hari sebelum masa ovulasi sehingga sel sperma siap membuahi sel telur sesuai kapan ovulasi terjadi.

Baca juga: Ketahui Disini 5 Bentuk Miss V yang Berbeda!

Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi

Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi

Salah satu proses menuju kehamilan adalah berhasilnya sel telur matang dibuahi. Pembuahan terjadi selama enam hari setelah enam sel sperma membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi tersebut akan ditanamkan ke dalam lapisan. Moms dapat memeriksa kembali pada hari ke-21 berdasarkan siklus menstruasi. 

Nah, pada umumnya akan disertai juga tanda ovulasi berhasil dibuahi, yang mana menjadi gejala kehamilan kamu, Moms. Mengetahui tanda ovulasi berhasil dibuahi menjadi penting agar tidak salah mengambil langkah apa saja yang harus dilakukan. Kalau begitu, ini dia tanda ovulasi berhasil dibuahi!

  • Siklus Menstruasi Terhenti

Tidak terjadi menstruasi padahal sudah pada jadwalnya kamu menstruasi. Tanda ovulasi berhasil dibuahi ini sering disebut “telat datang bulan”.

  • Pendarahan Implantasi

Meski tidak menstruasi, akan muncul flek-flek kemerahan atau coklat yang bukan darah menstruasi. Tanda ovulasi berhasil dibuahi ini biasanya terjadi dalam kurun waktu sebentar saja.

  • Perubahan Serviks

Berbeda dengan keputihan, lendir serviks dihasilkan oleh kelenjar di dalam rahim. Selain itu, perubahan serviks sebagai tanda ovulasi berhasil dibuahi cenderung lebih banyak, bertekstur licin, serta berwarna putih.

  • Mual dan Muntah

Mudah merasa mual dan tidak nyaman pada perut, paling sering terjadi di pagi hari. Bahkan tanda ovulasi berhasil dibuahi ini sampai menyebabkan muntah.

  • Badan Mudah Lelah

Tubuh mudah sekali kelelahan daripada biasanya. Tanda ovulasi berhasil dibuahi membuat Moms merasa akan lebih sering beristirahat.

  • Sering Buang Air Kecil

Frekuensi buang air kecil akan meningkat. Tanda ovulasi berhasil dibuahi satu ini memang akan membuat Moms kurang nyaman karena harus bolak-balik ke kamar mandi.

asuransi rawat jalan

Dengan mengetahui apa itu ovulasi alias masa subur, akan membantu Moms yang sedang merencanakan kehamilan. Tapi, perlu diingat lagi agar memahami namanya siklus menstruasi. Apabila siklus tidak teratur, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter ya. Nah, untuk proteksi kesehatan serta keuangan, sudah punya asuransi kesehatan belum? Super Easy Health dari Super You aja, premi mulai Rp4.500 per hari!

Artikel Terkait