Apa itu Sepsis: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati
By Herlambang Satriadi, 23 Dec 2024
Sepsis adalah kondisi medis serius yang terjadi akibat respons tubuh terhadap infeksi. Respons ini bisa begitu ekstrem sehingga menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, yang akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan organ dan, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, kematian. Sepsis adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perhatian segera, dan menjadi salah satu penyebab utama kematian di rumah sakit di seluruh dunia.
Definisi Sepsis
Sepsis adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh respons tubuh yang tidak terkendali terhadap infeksi. Kondisi ini dapat terjadi ketika infeksi yang awalnya terlokalisasi menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, menyebabkan peradangan sistemik dan kerusakan pada organ-organ vital. Sepsis sering kali dimulai dengan infeksi bakteri, meskipun infeksi jamur, virus, atau parasit juga bisa menjadi pemicunya.
Menurut definisi yang diperbarui oleh konsensus internasional pada tahun 2016, sepsis adalah “disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh respons tubuh yang tidak normal terhadap infeksi.” Definisi ini menunjukkan betapa seriusnya kondisi sepsis dan kebutuhan untuk pengobatan segera.
Table of Contents
Gejala Sepsis
Gejala sepsis bisa bervariasi tergantung pada penyebab dan lokasi infeksi, serta seberapa jauh kondisi telah berkembang. Gejala awal sepsis bisa mirip dengan gejala infeksi biasa, tetapi seiring perkembangan penyakit, gejalanya bisa menjadi lebih parah. Berikut adalah beberapa gejala umum sepsis:
1. Demam dan Menggigil
Demam adalah salah satu gejala paling umum dari infeksi dan sepsis. Namun, pada beberapa kasus, terutama pada orang tua atau individu dengan sistem kekebalan yang lemah, suhu tubuh bisa turun (hipotermia) alih-alih meningkat.
2. Napas Cepat dan Sesak Napas
Sepsis dapat mempengaruhi fungsi paru-paru, yang menyebabkan napas menjadi cepat atau pendek. Pasien mungkin juga merasa sesak napas atau mengalami penurunan saturasi oksigen dalam darah.
3. Denyut Jantung Cepat
Peningkatan denyut jantung (takikardia) adalah respons tubuh terhadap infeksi dan penurunan tekanan darah yang sering terjadi pada sepsis. Denyut jantung yang cepat adalah tanda bahwa tubuh sedang berusaha mengatasi peradangan dan infeksi.
4. Kebingungan atau Disorientasi
Sepsis dapat mempengaruhi fungsi otak, yang menyebabkan kebingungan, disorientasi, atau perubahan kesadaran. Pada kasus yang parah, pasien bisa menjadi tidak responsif atau koma.
5. Tekanan Darah Rendah
Sepsis dapat menyebabkan penurunan drastis dalam tekanan darah, yang dikenal sebagai syok septik. Tekanan darah rendah ini bisa mengancam nyawa karena mengurangi aliran darah ke organ vital, menyebabkan kerusakan organ.
6. Kulit Pucat atau Berbintik
Pada sepsis, sirkulasi darah ke kulit mungkin terganggu, menyebabkan kulit menjadi pucat, berbintik-bintik, atau bahkan kebiruan (sianosis). Kulit juga mungkin terasa dingin atau lembap.
7. Penurunan Produksi Urine
Penurunan produksi urine atau anuria (tidak ada urine) adalah tanda bahwa ginjal mulai gagal akibat sepsis. Ini adalah indikator serius dari disfungsi organ dan memerlukan perhatian medis segera.
Penyebab Sepsis
Sepsis terjadi ketika infeksi tidak ditangani dengan baik dan menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan peradangan sistemik. Infeksi dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk:
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih, terutama yang tidak diobati atau tidak diobati dengan benar, dapat menyebabkan sepsis. ISK yang menyebar ke ginjal atau darah adalah penyebab umum sepsis, terutama pada wanita dan orang tua.
2. Infeksi Paru-Paru (Pneumonia)
Pneumonia adalah penyebab umum sepsis, terutama pada orang tua dan individu dengan kondisi medis kronis. Infeksi paru-paru yang tidak diobati dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan sepsis.
3. Infeksi pada Luka atau Kulit
Infeksi pada luka, termasuk luka bedah, luka bakar, atau gigitan hewan, dapat menyebabkan sepsis jika tidak ditangani dengan baik. Infeksi kulit yang menyebar ke jaringan di bawahnya (selulitis) juga dapat menyebabkan sepsis.
4. Infeksi Perut (Abdominal)
Infeksi pada perut, seperti apendisitis atau peritonitis, adalah penyebab lain dari sepsis. Infeksi ini dapat menyebar ke darah dan menyebabkan peradangan sistemik.
5. Infeksi Alat Kelamin atau Sistem Reproduksi
Infeksi alat kelamin atau sistem reproduksi, seperti infeksi pasca melahirkan (endometritis) atau infeksi alat kelamin pada pria (prostatitis), juga bisa menjadi penyebab sepsis.
Faktor Risiko Sepsis
Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi terkena sepsis, termasuk:
1. Orang dengan Sistem Kekebalan yang Lemah
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi, penderita HIV/AIDS, atau pasien yang menggunakan obat imunosupresan, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sepsis.
2. Orang Tua dan Bayi Baru Lahir
Orang tua dan bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan yang lebih rentan, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi dan sepsis.
3. Orang dengan Kondisi Medis Kronis
Pasien dengan kondisi medis kronis seperti diabetes, penyakit ginjal, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru kronis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sepsis.
4. Pasien dengan Luka atau Infeksi yang Tidak Diobati
Orang yang memiliki luka atau infeksi yang tidak diobati, atau yang memiliki perangkat medis seperti kateter atau ventilator, berisiko lebih tinggi terkena sepsis.
Pengobatan Sepsis
Sepsis adalah keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan cepat dan agresif. Pengobatan sepsis biasanya melibatkan:
1. Antibiotik
Antibiotik adalah pengobatan utama untuk sepsis, terutama jika infeksi bakteri adalah penyebabnya. Antibiotik diberikan secepat mungkin, biasanya secara intravena, untuk mengatasi infeksi.
2. Cairan Intravenous (IV)
Cairan IV diberikan untuk menjaga tekanan darah dan memastikan organ-organ vital mendapatkan aliran darah yang cukup. Ini sangat penting untuk mencegah atau mengobati syok septik.
3. Pengobatan untuk Menjaga Fungsi Organ
Pada kasus sepsis yang parah, pasien mungkin memerlukan obat-obatan atau perawatan lainnya untuk mendukung fungsi organ vital seperti jantung, paru-paru, atau ginjal. Ventilator mungkin diperlukan untuk membantu pernapasan, atau dialisis untuk mendukung fungsi ginjal.
4. Operasi atau Prosedur Medis
Jika sepsis disebabkan oleh infeksi yang berasal dari abses atau sumber infeksi lain yang tidak bisa diatasi dengan antibiotik saja, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan sumber infeksi.
Pencegahan Sepsis
Mencegah sepsis melibatkan beberapa langkah kunci, termasuk:
1. Pengobatan Infeksi dengan Benar
Mengobati infeksi dengan segera dan benar adalah langkah paling penting dalam mencegah sepsis. Ini termasuk penggunaan antibiotik yang sesuai, menjaga kebersihan luka, dan memantau gejala infeksi yang memburuk.
2. Vaksinasi
Beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan sepsis, seperti pneumonia atau meningitis, dapat dicegah dengan vaksinasi. Mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan oleh dokter adalah langkah penting dalam pencegahan sepsis.
3. Kebersihan yang Baik
Mencuci tangan dengan sabun dan air, menjaga kebersihan luka, dan menghindari paparan terhadap orang yang sakit adalah cara-cara sederhana namun efektif untuk mencegah infeksi yang bisa menyebabkan sepsis.
4. Mengelola Kondisi Medis Kronis
Pasien dengan kondisi medis kronis harus bekerja sama dengan dokter mereka untuk mengelola kondisi tersebut dengan baik, termasuk mengikuti pengobatan yang diresepkan dan menjaga gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko infeksi.
5. Waspada terhadap Gejala Sepsis
Mengenali gejala awal sepsis dan mencari bantuan medis segera jika gejala tersebut muncul adalah langkah penting dalam mencegah perkembangan sepsis menjadi kondisi yang lebih parah.
Kesimpulan
Sepsis adalah kondisi medis serius yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Dengan mengenali gejala sepsis, memahami faktor risiko, dan mengambil langkah-langkah pencegahan, kita dapat mengurangi risiko terkena sepsis dan meningkatkan kemungkinan pemulihan jika kondisi ini terjadi. Pengetahuan tentang sepsis penting bagi setiap orang, karena deteksi dini dan pengobatan yang cepat adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa.