BAB berdarah

Permasalahan buang air besar bukan hanya susah ke belakang, tetapi bisa juga mengalami BAB berdarah. Jika buang air besar berdarah maka di dalam feses yang dikeluarkan terkandung darah dan kondisi ini bisa menjadi pertanda terjadinya pendarahan di saluran pencernaan seperti wasir atau radang usus. 

Biasanya, BAB berdarah bukanlah masalah kesehatan yang serius, tetapi bukan berarti kondisi ini tidak perlu ditangani. Yuk, ketahui cara menangani buang air besar berdarah agar tidak berkembang menjadi kondisi yang fatal!

BAB Berdarah

Penyebab BAB Berdarah 

Penyebab BAB Berdarah

Sebelum membahas cara mengatasi BAB berdarah, mari ketahui dahulu kenapa BAB berdarah. Penyebab BAB berdarah terbagi menjadi dua jenis berdasarkan lokasi terjadinya pendarahan, yakni:

  • Hematochezia

Hematochezia merupakan kondisi yang terjadi akibat pendarahan pada saluran pencernaan bawah, terutama di usus besar. Jika seseorang mengalami hematochezia maka buang air besar berdarah bisa terjadi karena letak pendarah tidak jauh dari dubur sehingga darah yang keluar masih segar. 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya hematochezia:

  • Diverticulitis kondisi dimana terjadi peradangan atau infeksi pada divertikula
  • Radang usus yang bisa merujuk pada Penyakit Crohn atau colitis ulseratif 
  • Polip usus besar adalah timbulnya jaringan abnormal yang bertangkai dengan ukuran kurang dari 1,5 cm 
  • Tumor jinak di area usus besar dan rektum bisa menyebabkan pendarahan
  • Kanker kolon adalah kanker usus besar 
  • Fisura ani merupakan luka yang terbuka di saluran usus 
  • Wasir atau hemoroid merupakan kondisi dimana pembuluh darah yang ada di area anus melebar dan bisa berisiko menyebabkan pendarahan
  • Melena

Melena adalah kondisi dimana feses atau tinja yang dikeluarkan berwarna hitam atau gelap. Hal ini dikarenakan oleh terjadinya pendarahan di saluran pencernaan bagian atas. Darah yang ada di feses saat seseorang mengalami melena berwarna hitam atau gelap akibat lokasi pendarahan yang jauh dari dubur sehingga mengalami deoksigenasi. Enzim dan asam lambung yang tercampur di darah juga bisa menyebabkan warna darah menjadi gelap. 

Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya perdarahan saluran pencernaan bagian atas, yaitu:

  • Varises esofagus adalah kondisi dimana pembuluh darah vena yang terletak di area esofagus melebar
  • Gastritis adalah peradangan pada lapisan pelindung lambung
  • Esofagitis peradangan yang terjadi di lapisan kerongkongan akibat dari GERD
  • Tukak lambung adalah luka yang timbul di permukaan dinding lambung 
  • Kanker lambung 
  • Sindrom Mallory – Weiss kondisi dimana timbul robekan pada dinding kerongkongan yang berbatasan dengan lambung

Baca Juga : Sakit Perut Bagian Bawah, Ketahui Penyebab dan Cara Diagnosisnya!

Gejala BAB Berdarah  

Saat mengalami BAB berdarah, gejalanya akan tergantung pada penyebab buang air besar berdarah. 

Jika BAB berdarah karena menderita hematochezia maka gejala utamanya adalah adanya darah berwarna merah segar pada feses atau bisa juga menetes dari anus. Gejala lainnya yang bisa dialami penderita hematochezia adalah:

  • Diare
  • Demam
  • Frekuensi buang air besar berubah 
  • Sakit perut 
  • Terjadi penurunan berat badan 

Jika penyebab BAB berdarah adalah karena melena, maka gejala BAB berdarah yang utama adalah warna darah pada feses gelap menyerupai aspal dan teksturnya lunak dan lengket. Gejala lainnya yang bisa dialami oleh penderita melena adalah:

  • Pusing
  • Pingsan 
  • Muntah darah 
  • Gampang lelah 

Diagnosis BAB Berdarah 

Diagnosis BAB Berdarah

Pemeriksaan dengan dokter akan dimulai dengan tanya – jawab mengenai gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu dokter akan memastikan bahwa pasien dalam kondisi stabil dengan melakukan pemeriksaan vital yakni, frekuensi nafas, denyut nadi, suhu tubuh dan tekanan darah pasien. 

Pemeriksaan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik terutama pada bagian anus, lalu pemeriksaan feses untuk memeriksa darah yang ada pada feses. Jika ada maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yang bisa memastikan penyebab BAB berdarah. Berikut ini adalah pemeriksaan lanjutan yang bisa dilakukan untuk membantu diagnosis BAB berdarah:

  • Endoskopi

Melakukan prosedur endoskopi bisa melihat area pendarahan. Prosedur akan dilakukan dengan memasukkan selang dengan kamera melalui mulut atau dubur dan akan mengambil sedikit sampel jaringan untuk diteliti di laboratorium.

  • Foto Rontgen dengan Kontras Barium

Saat melakukan prosedur rontgen, sebelum foto pasien akan diminta untuk meminum cairan kontras berbahan barium yang akan membantu memperjelas penglihatan saluran pencernaan untuk dianalisa dokter.

  • Angiografi 

Angiografi juga merupakan prosedur rontgen yang menggunakan cairan kontras berbahan barium, bedanya dalam prosedur ini cairan akan disuntik ke dalam tubuh daripada diminum oleh pasien. Lokasi yang dianalisa juga berbeda karena cairan akan disuntik ke pembuluh darah pada saluran pencernaan yang dicurigai mengalami pendarahan.

  • Pemeriksaan Radionuklir

Prosedur ini akan menyuntikkan cairan radioaktif ke pembuluh darah untuk membantu dokter memonitor aliran darah pasien lewat kamera khusus.

  • Laparotomi

Prosedur laparotomi merupakan prosedur yang memerlukan membedah dinding perut agar bisa melihat sumber perdarahan secara langsung.

Ketahui Warna BAB Berdarah Sesuai Penyebabnya

Warna darah yang dikeluarkan saat BAB berdarah bisa menjadi petunjuk penyebab BAB berdarah. Warna darah yang keluar bisa membantu menunjukkan lokasi terjadinya pendarahan di saluran pencernaan. Ketahui penjelasannya di bawah ini:

  • Merah Terang

Apabila warna darah yang keluar dengan BAB adalah merah terang maka penyebabnya bisa jadi pendarahan di usus besar, rektum atau anus dan beberapa penyebab kondisinya adalah wasir, fistula ani, polip usus, kanker usus, infeksi usus, peradangan usus, diverticulitis atau penyakit menular seksual.

  • Merah Tua

Jika saat BAB berdarah, warna darah yang keluar adalah merah tua atau maroon maka bisa menandakan pendarahan pada usus besar atau kecil yang bisa muncul karena divertikular, tumor usus atau radang usus besar.

  • Hitam 

Jika BAB berdarah warna hitam disertai bau tidak sedap maka bisa menandakan pendarah atau luka di area kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari dan berisiko menjadi kanker kerongkongan atau kanker lambung, radang lambung atau radang usus besar. 

Baca Juga: Apa Itu Ambeien? Kenali Penyebabnya dan Cari Tahu Cara Mengatasinya!

Cara Mengatasi BAB Berdarah

Cara Mengatasi BAB Berdarah

Saat mengalami BAB berdarah, ada baiknya untuk segera memeriksa kondisi ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Dengan adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab BAB berdarah, cara mengatasi BAB berdarah pun perlu untuk disesuaikan berdasarkan kondisi medis dan alasan keluarnya darah saat buang air besar. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi BAB berdarah:

  • Infus atau Transfusi Darah

Jika pendarahan yang dialami oleh penderita berat, maka bisa menyebabkan pasien untuk mengalami tekanan darah rendah, anemia, pusing hingga syok. Cara mengatasi BAB berdarah ini adalah untuk diberi cairan oleh dokter melalui infus dan mendapatkan transfusi darah. 

  • Tindakan Melalui Endoskopi

Prosedur endoskopi tidak hanya digunakan untuk memantau penyebab dan mengetahui lokasi pendarahan, tetapi juga bisa sebagai cara mengatasi BAB berdarah. Berikut ini adalah beberapa prosedur endoskopi yang bisa dilakukan:

  • Electrocauterization 

Cara mengatasi BAB berdarah dengan electrocauterization adalah menghentikan pendarahan yang terjadi melalui membakar jaringan atau pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan menggunakan arus listrik.

  • Band Ligation

Tujuan dari melakukan prosedur band ligation adalah untuk menghambat aliran darah yang menyebabkan pendarahan. Prosedur ini dilakukan dengan mengikar varises esofagus atau wasir yang membengkak.

  • Endoscopic Intravariceal Cyanoacrylate injection

Prosedur ini, dokter akan menyuntikkan cyanoacrylate pada area yang mengalami pendarahan dan cyanoacrylate merupakan perekat sintetis sehingga bisa membantu menghentikan pendarahan yang pendarahan.

  • Pemberian Obat BAB Berdarah

Salah satu cara mengatasi BAB berdarah adalah dengan mengonsumsi obat. Berikut adalah daftar obat BAB berdarah:

  • Antibiotik
  • Obat kemoterapi
  • Penghambat beta
  • Obat imunosupresi
  • Obat penurun produksi asam lambung
  • Obat penghambat TNF (tumor necrosis factor)
  • Kolostomi

Jika penyebab BAB berdarah adalah kanker kanker kolon atau usus besar maka perlu melakukan prosedur kolostomi. Ini adalah prosedur yang dilakukan untuk mengeluarkan feses dengan cara membuat lubang di perut yang berfungsi sebagai saluran pembuangan feses. 

Komplikasi BAB Berdarah

BAB berdarah harus segera ditangani bahkan jika BAB berdarah tapi tidak sakit, karena kalau tidak bisa menimbulkan komplikasi serius. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi sebagai perkembangan BAB berdarah yang tidak ditangani:

  • Anemia
  • Syok
  • Kehilangan banyak darah 

Komplikasi juga bisa terjadi akibat penyebab pendarahan, seperti:

  • Timbulnya abses, saluran abnormal di usus, luka di usus akibat divertikulitis
  • Penyumbatan usus, fistula anus atau cholangitis yang terjadi akibat fisura ani
  • Fistula anus dan penyempitan anus juga bisa terjadi karena fisura ani
  • Anemia dan wasir terjepit bisa terjadi akibat hemoroid
  • Tukak lambung, pendarahan lambung atau kanker lambung bisa terjadi akibat gastritis 
  • Pendarahan lambung, peritonitis dan penyumbatan lambung bisa terjadi akibat tukak lambung

Pencegahan BAB Berdarah

Pencegahan BAB berdarah bisa dilakukan dengan beberapa hal ini agar risiko mengalami BAB berdarah berkurang:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Makan makanan berserat 
  • Berolahraga secara rutin 
  • Menjaga berat badan ideal 
  • Berhenti merokok
  • Rutin memeriksa tekanan darah dan kolesterol
  • Menjaga area dubur tetap kering
  • Bersihkan dubur dengan air hangat dan sabun 
  • Pastikan konsumsi air cukup setiap harinya
  • Tidak mengejan terlalu keras saat BAB
  • Jangan menunda BAB
  • Pastikan untuk tidak duduk terlalu lama di permukaan yang keras 

Nah, itulah penjelasan mengenai BAB berdarah. Jika sudah melihat indikasi adanya darah saat buang air besar, segera bawa ke dokter. Mungkin awalnya bukanlah sesuatu yang membahayakan, tetapi jika dibiarkan maka bisa menyebabkan komplikasi yang serius. Jaga kesehatan dengan selalu sigap akan perubahan kesehatan yang terjadi dalam diri kita. Salah satu cara selalu sigap menjaga kesehatan adalah dengan memiliki asuransi kesehatan.

super easy health

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke – 3 akan ada special cashback 90% hanya pada tanggal 11 November. Yuk, ketahui lengkapnya di sini!

Artikel Terkait