Anak Susah Makan, Berapa Sih Berat Badan Ideal Anak?
By Herlambang Satriadi, 15 Jun 2022
Rasanya sebagai orangtua, kita akan khawatir jika anak susah makan atau terlalu kurus. Lantas kebanyakan orang menganggap bayi yang gemuk adalah bayi yang sehat. Tetapi kebanyakan makan juga bisa berakibat negatif lho kepada anak. Sebaiknya ikuti berat badan ideal anak.
Ya, anak yang masih mengalami pertumbuhan pun juga punya berat badan ideal. Itu berarti walaupun membutuhkan asupan gizi untuk tumbuh kembangnya, asupan gizi tersebut juga harus secukupnya saja. Tidak lebih dan juga tidak kurang.
Walaupun tidak bisa menjadi satu-satunya patokan untuk kesehatan anak, tetapi berat badan ideal bisa dijadikan salah satu indikator kesehatan anak.
Biasanya untuk orang dewasa, indikator yang dipakai disebut BMI (Body Mass Index). BMI adalah angka standar penilaian berdasarkan proporsional tinggi badan ideal dan berat badan seseorang.
Namun karena laju pertumbuhan tinggi dan berat anak berubah untuk setiap umur, kita tidak bisa memakai kalkulator BMI yang biasa dipakai untuk orang dewasa yang lebih universal karena sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi.
Belum tahu berat badan ideal kamu? Cek aja dengan kalkulator BMI
Rumus Berat Badan Ideal Anak
Menurut sebuah penelitian oleh Katie Tinning & Jason Acworth yang dilansir di The National Center for Biotechnology (NCBI) pada tahun 2007, ada tiga rumus berat badan ideal anak yang bisa dikategorikan berdasarkan umur:
Berikut cara menghitung berat badan ideal Anak
Berat badan ideal bayi di bawah umur 12 bulan
Berat badan (dalam kg) = (umur dalam bulan + 9)/2
Berat badan ideal balita / anak umur 1-5 tahun
Berat badan (dalam kg) = 2 x (umur dalam tahun + 5)
Berat badan ideal anak umur 5-14 tahun
Berat badan (dalam kg) = 4 x (umur dalam tahun)
Karena laju pertumbuhan setiap anak berbeda-beda, wajar bila berat badan anak tidak pas sesuai dengan berat badan ideal. Namun bila anak kamu berat badannya jauh lebih kecil atau jauh lebih besar dibanding berat badan ideal untuk anak seumurnya, maka perlu diperhatikan lebih.
Apa yang bisa dilakukan jika anak susah makan?
Kenapa anak susah makan? Penyebab anak yang susah makan bisa kurangnya berat badan. Hal ini bisa berakibat fatal ke dalam pertumbuhannya karena bila berat badan anak jauh di bawah berat badan ideal, maka asupan gizinya pun pasti kurang dibanding yang diperlukan.
Berikut beberapa cara mengatasi anak susah makan yang bisa kamu perhatikan :
1. Apakah anak kamu sering makan cemilan sebelum makan?
Jika ya, kurangi atau kasih cemilan setelah makan berat sehingga perut anak tidak diisi dengan cemilan saja.
2. Apakah jarak waktu antar makan terlalu dekat?
Jika ya, beri jarak waktu lebih dan ubah jadwal makan anak sesuai dengan anakmu sendiri.
3. Apakah anak kamu aktif secara fisik?
Jika tidak, ajak dia untuk mengeluarkan energi agar metabolismenya bagus dan menambah nafsu makan anak.
4. Apakah makanan yang disediakan disukai anak?
Betul bahwa makanan anak harus bergizi, namun ingat juga bahwa anak kecil akan lebih senang makan jika makanan itu enak menurutnya. Cobalah menu lain yang sesuai dengan selera makannya dan juga sehat baginya.
Baca Juga : Bagaimana sih Tahapan Tumbuh Kembang Anak Sesuai Usianya?
Untuk kamu yang masih mempunyai bayi dan kamu menduga berat badannya kurang, maka kamu bisa mencoba atur waktu antara menyusui dan menjaga makanan yang kamu konsumsi agar tidak merubah rasa ASI.
Bila kamu sudah mencoba menyesuaikan pola makan bayi atau anak tetapi berat badannya masih jauh di bawah yang seharusnya, pastikan kamu berkonsultasi ke dokter anak untuk melihat apakah nafsu makan yang berkurang dipengaruhi oleh masalah kesehatan yang lainnya.
Apa yang dilakukan jika anak terlalu gemuk?
Memang benar anak yang gemuk itu menggemaskan, namun kamu juga harus waspada nih dengan berat badan anak. Jika mereka terlalu jauh di atas berat badan ideal anak, maka bisa menjadi obesitas yang mempunyai risiko-risiko kesehatan pada anak juga.
Mirip dengan anak yang susah makan, berikut yang harus kamu perhatikan:
1. Apakah anak terlalu banyak makan cemilan?
Sebagai orangtua, kamu harus bisa mengajarkan anak kapan waktunya makan dan kapan waktunya berhenti. Sesekali cemilan itu boleh, tetapi jangan memberikan cemilan setiap anak merasa bosan atau sedikit lapar. Hal ini akan membuat pola makan yang berlebihan.
2. Apakah anak cukup beraktivitas?
Walaupun tenang di depan TV atau handphone, tetapi ada baiknya untuk anak melakukan aktivitas fisik. Jika tidak, maka energi yang didapat dari makanan sebelumnya hanya akan menumpuk di dalam badan.
3. Apakah makanan yang diberi seimbang?
Memang makanan yang diberi ke anak harus sesuai dengan seleranya. Namun tetap ingat bahwa asupan gizi harus seimbang. Pastikan diet anak tidak hanya terdiri dari karbohidrat saja, tetapi juga mengandung protein dan serat yang bisa membantu mempercepat proses metabolisme anak.
Bila kamu sudah mencoba mengubah pola makan ini tetapi tidak berhasil, maka ada baiknya juga untuk mengkonsultasikan kepada dokter gizi anak.
Baca Juga : Apakah Asuransi Pendidikan Anak dapat Menjamin Masa Depan Anak?
Seberapa pentingnya berat badan ideal anak?
Seberapa beratnya anak, tentu saja orangtua hanya ingin yang terbaik bagi anak-anak mereka. Karena itu wajar bagi orangtua untuk mengkhawatirkan berat badan anak. Namun asal pola makan dan aktivitas fisik anak sudah cukup baik, maka yang lebih penting adalah anak itu sehat, terlepas dari berat badannya.
Sama seperti BMI, perhitungan indikator berat badan ideal hanya menjadi salah satu tolak ukur kesehatan anak, bukan satu-satunya tolak ukur. Bila anak sedikit kurang atau lebih beratnya dibanding yang idealnya, tidak apa asalkan dia tetap sehat dan bahagia.
Itulah cara mengatasi anak susah makan yang bisa kamu terapkan. Selain itu, pastikan berat badan ideal anak selalu di perhatikan dan masa depannya juga terlindungi dengan mempunyai perlindungan untuk dirimu sendiri dengan asuransi online. Sehingga jika ada risiko yang harus dihadapi, anak kamu pun tetap bisa memiliki masa depan yang baik. Kamu bisa memulai dengan mendapatkan perlindungan asuransi jiwa, hanya mulai dari Rp30ribu-an saja per bulan. Lindungi anak dimulai dari kamu ya, Teman SUPERjuangan!