cara mengatasi baby blues

Pasti pernah mendengar ibu yang telah melahirkan mengalami baby blues sehingga mengalami perubahan suasana hati dengan cepat. Mengetahui cara mengatasi baby blues penting karena bisa mempengaruhi kesehatan bayi. Sebelum itu, mari ketahui dahulu mengenai syndrome baby blues.

Baby Blues

Apa itu Baby Blues

Apa itu Baby Blues

Pengertian baby blues adalah kondisi dimana ibu merasa depresi setelah melahirkan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor yang akan di bahas di bawah ini. Baby blues syndrome bisa dibagi menjadi tiga kategori dengan tingkat keparahan yan berbeda. 

Penyebab Baby Blues

Terdapat beberapa penyebab dari Baby blues, yakni:

  • Terjadi Perubahan Pada Hormon Setelah Melahirkan 

Setelah melahirkan, ibu akan mengalami perubahan hormon yang signifikan dimana hormon estrogen dan progesteron akan menurun. Hal ini menyebabkan moodswings dengan penyebab yang sulit untuk dikendalikan. 

  • Kesulitan untuk Beradaptasi 

Jika bayi tersebut merupakan anak pertama, ibu mungkin akan sulit beradaptasi pada tanggung jawab barunya mengurus bayi sehingga membuat ibu baru stres dan mengalami baby blues

  • Tidak Mendapatkan Tidur yang Cukup

Tangisan anak bayi adalah bagaimana mereka berkomunikasi, tetapi hal ini bisa menimbulkan rasa stres pada sang ibu. Mengurus bayi juga menyebabkan ibu kehilangan waktu tidur sehingga ibu bisa merasa tertekan.

  • Memiliki Riwayat Gangguan Kesehatan Mental 

Jika seorang wanita memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, maka risiko mengalami baby blues lebih tinggi. Berikut adalah beberapa riwayat gangguan kesehatan mental tersebut:

  • Depresi 
  • Bipolar
  • Gangguan kecemasan

Jenis – Jenis Baby Blues

Syndrome baby blues merupakan salah satu hal yang perlu dipersiapkan oleh calon ibu. Salah satunya adalah dengan mengetahui jenis – jenis baby blues yang bisa terjadi, yakni:

  • Baby Blues

Arti baby blues yang juga dikenal sebagai maternity blues atau post  adalah kondisi depresi yang bisa dialami seorang ibu setelah melahirkan. Biasanya baby blues akan mulai terlihat setelah hari ke – 2 atau ke – 3 pasca kelahiran dan akan bertahan sekitar 2 minggu pertama melahirkan.

  • Post – Partum Major Depression 

Selain baby blues, ibu baru juga bisa mengalami post – partum major depression yang merupakan kondisi depresi lebih parah dibandingkan dengan baby blues. Kondisi ini dialami oleh 10 persen wanita yang baru melahirkan dengan gejala yang hampir sama seperti baby blues

Post – partum major depression berlangsung lebih lama dari baby blues, tidak hanya itu moodswings yang dialami akan lebih buruk dari baby blues dan ada efek samping dari mengalami kondisi ini, yaitu perubahan fisik, seperti kulit menjadi lebih kering dan sensitivitas terhadap dingin meningkat dan timbul raut wajah yang lelah.

  • Post – Partum Psychosis Depression 

Kondisi ini lebih parah lagi dari post – partum major depression dimana ibu mulai mengalami halusinasi. Banyak yang mengalami halusinasi dimana ada bisikan untuk mencelakakan diri sendiri atau bahkan sang bayi. 

Ibu yang mengalami postpartum psychosis depression bisa memiliki gangguan pikiran sehingga terlihat bingung, cemas dan tidak memiliki attachment terhadap anak sendiri. Kondisi ini disertai dengan moodswings yang sangat ekstrem dan harus segera mendapatkan pertolongan medis saat kondisi ini terjadi.

Baca Juga: 9 Tips Persiapan Melahirkan Penting, Moms Wajib Tahu!

Gejala Baby Blues 

Gejala Baby Blues

Saat seorang ibu mengalami baby blues syndrome, gejala baby blues akan mulai terlihat pada hari ke – 2 atau ke – 3 pasca persalinan. Ciri – ciri baby blues pada umumnya adalah mengalami moodswings, tetapi masih ada banyak lagi gejala lainnya. Yuk, ketahui gejala baby blues lainnya di bawah ini. 

  • Setelah melahirkan, sang ibu bisa mengalami perubahan suasana hati dengan cepat. 
  • Karena masih baru dalam mengurus bayi, ibu bisa merasa cemas sehingga kewalahan saat mengurus sang anak. 
  • Dengan perubahan suasana hati yang cepat, gampang untuk sang ibu merasa murung dan menjadi rewel.
  • Ibu juga akan merasa sedih hingga banyak menangis.
  • Tidak jarang juga bagi ibu yang baru melahirkan untuk mengalami kesusahan tidur (insomnia). Hal ini bisa dialami bahkan saat bayi sedang tidur.
  • Ibu mengalami baby blues setelah melahirkan bisa juga mengalami penurunan nafsu makan.
  • Selain itu, karena perubahan suasana hati yang cepat, sang ibu bisa menjadi tidak sabar, gampang gelisah dan mudah marah.
  • Setelah melahirkan, ibu juga bisa mengalami kesulitan untuk konsentrasi. 
  • Salah satu ciri – ciri baby blues bisa jadi sang ibu tidak merasa terikat dengan bayi atau tidak merasakan ada attachment

Meskipun seorang ibu menderita baby blues syndrome, tidak berarti tidak bisa melakukan apa – apa, karena masih bisa untuk merawat diri sendiri dan bayi. 

Ciri-ciri Baby Blues

Baby blues biasanya muncul beberapa hari setelah persalinan dan bisa berlangsung selama satu hingga dua minggu. Ciri-ciri baby blues meliputi:

  • Perubahan Mood

Wanita yang mengalami baby blues mungkin merasa perasaan sedih, gelisah, atau murung tanpa alasan yang jelas.

  • Perasaan Cemas atau Stres

Rasa cemas atau stres yang tidak terkendali sering muncul. Wanita mungkin merasa khawatir tentang kemampuan mereka sebagai ibu atau memikirkan berbagai tanggung jawab yang baru.

  • Ketidakmampuan Tidur atau Gangguan Tidur

Kesulitan tidur atau tidur yang terganggu adalah gejala umum baby blues. Ini bisa disebabkan oleh stres, kecemasan, atau perubahan hormon setelah melahirkan.

  • Perubahan Nafsu Makan

Perubahan nafsu makan, seperti kurangnya selera makan atau keinginan untuk makan berlebihan, dapat terjadi.

  • Mudah Marah atau Mudah Menangis

Perubahan suasana hati yang drastis, termasuk kecenderungan untuk menjadi mudah marah atau mudah menangis, adalah ciri baby blues.

  • Kesulitan Berkonsentrasi

Wanita dengan baby blues mungkin merasa sulit untuk fokus atau berkonsentrasi, bahkan pada tugas-tugas sehari-hari yang sederhana.

  • Kelelahan

Merasa sangat lelah atau kelelahan yang berlebihan adalah gejala umum baby blues. Pemulihan setelah persalinan, perubahan pola tidur bayi, dan tanggung jawab sebagai orang tua baru dapat menyebabkan kelelahan.

Penting untuk diingat bahwa baby blues adalah kondisi yang umum dan biasanya bersifat sementara. Gejalanya dapat muncul tanpa ada masalah kesehatan mental yang lebih serius.

Faktor Risiko Baby Blues

Baby blues bisa terjadi pada semua wanita dan kemungkinan 80% wanita akan mengalami baby blues setelah melahirkan. Namun, ada beberapa kondisi yang dialami oleh wanita setelah melahirkan sehingga bisa meningkatkan risiko terjadinya baby blues.

  • Dikutip dari Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, Faktor umur dimana jika mengalami kehamilan di bawah umur 25 tahun dan di atas 35 tahun bisa berisiko mengalami komplikasi kehamilan sehingga meningkatkan risiko mengalami baby blues.
  • Paritas yang merupakan jumlah persalinan yang pernah dilakukan oleh ibu baik anak tersebut terlahir hidup atau mati. Paritas yang baik adalah di bawah 3 kali dan yang buruk merupakan di atas 3 kali. 
  • Setelah melahirkan, jika ibu mengalami kesulitan menyusui juga bisa meningkatkan risiko seorang ibu terkena baby blues
  • Jika sang ibu memiliki trauma masa kecil yang bisa menimbulkan depresi akan meningkatkan risiko mengalami baby blues, terutama jika trauma tersebut akibat hubungan yang tidak baik dengan orang tua, terutama ibu mereka. 
  • Masa kehamilan yang sulit bisa meningkatkan risiko seorang ibu mengalami baby blues.

Bagaimana Efek Baby Blues pada Kesehatan Bayi

Bagaimana Efek Baby Blues pada Kesehatan Bayi

Saat terjadi penyakit baby blues, seorang ibu akan merasa kesulitan untuk merawat bayinya. Hal ini karena ibu yang mengalami baby blues bisa menyayangi bayinya di satu waktu dan kemudian merasakan benci kepada bayi tersebut. kondisi baby blues ini bisa berkembang menjadi 

Hal ini bisa mempengaruhi hubungan yang dimiliki oleh ibu dan bayi dimana ikatan tersebut penting untuk dijalin saat masa perkembangan bayi. Jika bayi tidak mendapatkan ikatan yang aman dari sang ibu maka bisa berdampak, seperti di bawah ini:

  • Saat sudah besar nanti, anak bisa merasakan kesulitan untuk berinteraksi dengan ibu. Hal ini bisa menyebabkan anak untuk tidak ingin menghabiskan waktu dengan ibu dan bisa merasa kesal saat bersama ibu.
  • Salah satu efek dari bayi yang dibesarkan oleh ibu dengan kondisi seperti baby blues atau postpartum blues adalah memiliki masalah tidur.
  • Salah satu efeknya adalah menyebabkan perkembangan anak bisa terhambat.
  • Anak juga bisa tumbuh menjadi pendiam atau pasif.
  • Anak juga bisa mengalami kolik yang lebih banyak dari anak lainnya. 
  • Terlambat dalam perkembangan keterampilan dibandingkan dengan bayi lainnya.

Cara Mengatasi Baby Blues

Syndrome baby blues perlu diatasi secepat mungkin sebelum berkembang menjadi postpartum blues. Berikut ini adalah cara mengatasi baby blues.

  • Dapatkan Tidur Sebanyak yang Bisa Didapatkan 

Tidak hanya melahirkan, mengurus bayi juga menggunakan banyak tenaga, salah satu penyebabnya adalah tidak bisa tidur akibat mengurus bayi di malam hari. Hal ini membuat ibu untuk kehilangan waktu tidur dan menjadi lebih rentan terhadap baby blues. Mendapatkan tidur sebanyak mungkin merupakan cara mengatasi baby blues.

  • Jangan Takut untuk Mendapatkan Bantuan 

Tidak ada orang tua yang sempurna, terutama jika merupakan orang tua baru. Tekanan menjadi orang tua sempurna sehingga tidak mau mendapatkan bantuan bisa menimbulkan rasa stres yang memicu baby blues. Jangan takut untuk mendapatkan bantuan, seperti dari keluarga atau dengan menggunakan jasa asisten rumah tangga.

  • Pastikan untuk Mengonsumsi Makanan Sehat

Makanan sehat dan bergizi akan membantu tubuh tetap sehat dengan cara menutrisi tubuh. Makanan sehat bisa menjaga tubuh dari mengalami gangguan kesehatan mental sehingga bisa membantu mengatasi baby blues.

  • Keluarkan Unek – Unek dengan Bercerita ke Keluarga atau Rekan Terdekat 

Bercerita dengan orang yang dipercaya bisa melegakan diri dan mengeluarkan unek – unek yang terpendam. Hal ini bisa membantu ibu untuk merasa lebih lega dan tidak stres.

  • Tetap Lakukan Kegiatan yang Disukai 

Meskipun sekarang sudah memiliki kewajiban untuk mengurus anak, bukan berarti harus berhenti melakukan kegiatan yang disukai, seperti hobi. Tetap melakukan kegiatan yang disukai bisa membantu ibu mengatasi atau mencegah terjadinya baby blues.

super easy health

Cara mengatasi baby blues secepat mungkin adalah hal yang penting untuk dilakukan agar bisa mencegah berkembangnya menjadi postpartum blues. Salah satu cara mencegah baby blues adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, karena itu penting untuk memproteksi diri dengan asuransi kesehatan. Super You memiliki asuransi kesehatan yang menawarkan proteksi kesehatan menyeluruh mulai dari Rp135.000 per bulan, lho.

Artikel Terkait