Apa itu Furosemide? Ini Manfaat, Dosis & Efek Samping-nya
By Herlambang Satriadi, 17 Aug 2024
Furosemide, juga dikenal dengan nama Lasix, adalah obat diuretik kuat yang digunakan untuk mengatasi penumpukan cairan berlebih dalam tubuh (edema) akibat berbagai kondisi medis. Obat ini bekerja dengan meningkatkan produksi dan aliran urin, sehingga membantu tubuh mengeluarkan kelebihan air dan garam.
Edema sendiri adalah kondisi di mana terjadi penumpukan cairan abnormal di ruang antar sel atau rongga tubuh, seperti kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut, dan paru-paru. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti:
- Gagal jantung kongestif: Jantung yang lemah tidak dapat memompa darah dengan cukup, sehingga cairan menumpuk di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai.
- Penyakit ginjal: Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik tidak dapat membuang kelebihan air dan garam dari tubuh, sehingga cairan menumpuk di seluruh tubuh.
- Sirosis hati: Hati yang rusak tidak dapat menghasilkan protein albumin yang membantu menjaga cairan dalam darah. Hal ini menyebabkan cairan bocor ke ruang antar sel dan rongga tubuh.
- Hipertensi (tekanan darah tinggi): Furosemide juga dapat digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Apa itu Furosemide?
Furosemide termasuk dalam kelas obat yang disebut diuretik loop. Obat ini digunakan utamanya untuk meningkatkan produksi urin (diuresis) dengan menghambat reabsorpsi ion natrium dan klorida di ginjal, terutama pada lingkaran Henle. Tindakan farmakologis ini menyebabkan peningkatan ekskresi air, natrium, klorida, dan elektrolit lainnya, yang mengurangi akumulasi cairan dalam tubuh.
Table of Contents
Bagaimana Cara Kerja Furosemide?
Furosemide bekerja dengan menghambat reabsorpsi natrium, klorida, dan air di ginjal. Natrium dan klorida menarik air, sehingga dengan memblokir reabsorpsi zat-zat ini, Furosemide membantu tubuh mengeluarkan lebih banyak air melalui urin.
Efek diuretik Furosemide ini membantu:
- Mengurangi penumpukan cairan (edema)
- Menurunkan tekanan darah
- Membantu tubuh mengeluarkan racun dan produk limbah
Manfaat Furosemide
Furosemide digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi medis yang menyebabkan penumpukan cairan, antara lain:
- Gagal jantung kongestif: Furosemide membantu mengurangi penumpukan cairan di paru-paru dan kaki, sehingga pasien dapat bernapas lebih mudah dan bergerak lebih bebas.
- Penyakit ginjal: Furosemide membantu mengurangi penumpukan cairan di seluruh tubuh dan membantu ginjal berfungsi lebih baik.
- Sirosis hati: Furosemide membantu mengurangi penumpukan cairan di perut dan kaki, serta membantu mencegah komplikasi seperti ascites (penumpukan cairan di perut).
- Hipertensi (tekanan darah tinggi): Furosemide dapat digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien yang tidak merespon obat-obatan lain.
- Kondisi lain: Furosemide juga dapat digunakan untuk mengatasi kondisi lain yang menyebabkan penumpukan cairan, seperti hiperhidrosis (keringat berlebih) dan overdosis obat tertentu.
Dosis dan Cara Penggunaan Furosemide
Furosemide tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, larutan oral, dan suntikan intravena. Dosis dan cara penggunaan Furosemide akan tergantung pada kondisi medis pasien, usia, dan berat badan. Dokter akan menentukan dosis dan cara penggunaan yang tepat untuk setiap pasien.
Secara umum, Furosemide tablet atau kapsul diminum sekali atau dua kali sehari, dengan atau tanpa makanan. Furosemide oral solution diminum dengan sendok takar yang disediakan. Furosemide intravena diberikan oleh tenaga medis di rumah sakit.
Efek Samping Furosemide
Furosemide umumnya aman dan efektif bila digunakan sesuai anjuran dokter. Namun, beberapa efek samping dapat terjadi, seperti:
- Peningkatan buang air kecil: Furosemide dapat menyebabkan pasien lebih sering buang air kecil, sehingga perlu sering ke toilet.
- Dehidrasi: Furosemide dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) jika pasien tidak minum cukup air.
- Ketidakseimbangan elektrolit: Furosemide dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, seperti kalium, natrium, dan magnesium.
- Pusing dan sakit kepala: Furosemide dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala.
- Gangguan pencernaan: Furosemide dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
- Ruam kulit: Furosemide dapat menyebabkan ruam kulit.
Jika pasien mengalami efek samping yang serius, seperti reaksi alergi, segera hentikan penggunaan Furosemide dan hubungi dokter.
Perhatian dan Peringatan
Sebelum menggunakan Furosemide, pasien harus memberi tahu dokter tentang:
- Riwayat alergi terhadap obat apa pun
- Kondisi medis yang sedang dialami, seperti penyakit ginjal, penyakit hati, diabetes, dan ketidakseimbangan elektrolit
- Obat-obatan lain yang sedang diminum
Peringatan, sebelum menggunakan Furosemide perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Kehamilan dan menyusui: Furosemide tidak boleh digunakan selama kehamilan dan menyusui kecuali atas saran dokter.
- Usia: Furosemide harus digunakan dengan hati-hati pada pasien lanjut usia karena mereka lebih berisiko mengalami efek samping.
- Operasi: Furosemide dapat memengaruhi kadar gula darah dan elektrolit, sehingga pasien harus memberi tahu dokter sebelum menjalani operasi.
Interaksi Obat
Furosemide dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, sehingga pasien harus memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang diminum, termasuk obat resep, obat bebas, dan suplemen herbal. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Furosemide adalah:
- Obat tekanan darah tinggi: Furosemide dapat meningkatkan efek obat tekanan darah tinggi.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID): NSAID dapat mengurangi efek diuretik Furosemide.
- Lithium: Furosemide dapat meningkatkan kadar lithium dalam darah, sehingga dapat menyebabkan keracunan.
- Digoxin: Furosemide dapat meningkatkan kadar digoxin dalam darah, sehingga dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Cara Menyimpan Furosemide
Furosemide harus disimpan pada suhu kamar, jauh dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Simpan obat ini di tempat yang aman dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, furosemide merupakan obat penting dalam pengobatan kondisi yang ditandai oleh retensi cairan dan hipertensi. Mekanisme kerjanya, efektivitas, dan potensi efek samping membuatnya menjadi pilar dalam praktik klinis, terutama dalam mengelola edema yang terkait dengan gagal jantung, sirosis hati, dan penyakit ginjal.
Namun, penggunaannya memerlukan pemantauan yang cermat, penyesuaian dosis, dan pertimbangan interaksi obat untuk memastikan hasil pengobatan yang aman dan efektif bagi pasien. Para penyedia layanan kesehatan memainkan peran penting dalam memberikan pendidikan kepada pasien tentang furosemide dan mengoptimalkan manfaat terapeutiknya sambil meminimalkan risiko.