Intermittent Fasting, Apa Efektif? Ketahui di sini!
By Herlambang Satriadi, 14 Apr 2023
Metode intermittent fasting banyak digunakan untuk menurunkan berat badan dan banyak studi yang telah melakukan review mengenai efektivitas dari melakukan diet intermittent fasting. Diet if adalah metode yang dilakukan dengan mengatur waktu makan dalam jangka waktu tertentu dan melakukan intermittent fasting tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan berat badan loh, tetapi juga kesehatan.
Tertarik dengan metode intermittent fasting? Mari ketahui dahulu selengkapnya tentang cara intermittent fasting yang efektif serta berbagai manfaatnya di bawah ini!
Intermittent Fasting
Apa itu Intermittent Fasting
Terdapat banyak metode diet untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah intermittent fasting. Namun, dari sekian banyaknya metode yang dipercaya oleh masyarakat, apa itu intermittent fasting dan apa yang membedakannya dari metode diet lain?
Intermittent fasting adalah diet dengan berpuasa dalam jangka waktu tertentu. Biasanya jadwal diet intermittent fasting adalah
Tujuan dari melakukan intermittent fasting adalah hanya mengonsumsi makanan pada jangka waktu tertentu untuk mencegah terlalu banyak kalori yang masuk ke dalam tubuh. Pada dasarnya semua diet memiliki mekanisme yang sama, mengonsumsi makanan yang lebih sedikit dari energi yang dibakar tubuh setiap harinya dan intermittent fasting mencapai ini dengan hanya memperbolehkan seseorang makan dalam waktu tertentu sehingga bisa membatasi kalori harian.
Baca Juga: Ingin Diet Sehat Tanpa Rasa Lapar? Yuk, Kenali Volume Eating!
Manfaat Intermittent Fasting
Banyak orang menjalankan diet intermittent fasting untuk menurunkan berat badan, tetapi terdapat banyak manfaat lainnya dari intermittent fasting. Meski banyak yang melakukan diet untuk terlihat lebih menarik, manfaat diet juga sangat berpengaruh ke kesehatan, tetapi metode unik dari intermittent fasting juga membawa banyak manfaat kesehatan lainnya. Ketahui apa saja di bawah ini!
Menjaga Kesehatan Jantung
Metode intermittent fasting berguna untuk menurunkan berat badan dan menurunkan kadar kolesterol jahat. Hal ini memudahkan jantung untuk memompa darah secara optimal dan menjaga kesehatan tubuh dan jantung.
Mengubah Tingkat Insulin
Dengan membatasi makanan yang masuk ke dalam tubuh kadar insulin juga menurun sehingga membantu membakar lemak yang ada dalam tubuh.
Mengubah Tingkat Hormon Pertumbuhan Manusia
Melakukan diet intermittent fasting mendorong hormon HGH semakin meningkat sehingga bisa membakar lemak dan menambah otot tubuh.
Memperbaiki Gen
Salah satu manfaat dari melakukan intermittent fasting adalah bisa memperbaiki beberapa gel dan molekul yang berhubungan dengan membantu umur panjang serta memberikan perlindungan dari penyakit.
Memperbaiki Sel
Intermittent fasting membantu tubuh untuk menginduksi proses memperbaiki sel tubuh yang penting, seperti membuah bahan limbah dari sel.
Menjaga Kesehatan Otak
Manfaat melakukan diet if adalah menjaga kesehatan otak dengan membantu mengurangi terjadinya stres oksidatif, peradangan, kadar gula darah dan resistensi insulin.
Dengan melakukan intermittent fasting, kadar hormon brain-derived neurotrophic factor (BDNF) juga meningkat. Hormon ini penting bagi masalah otak, karena jika otak kekurangan hormon BDNF maka bisa meningkatkan risiko depresi.
Mengurangi Terjadinya Stres Oksidatif dan Peradangan Dalam Tubuh
Intermittent fasting bisa meningkatkan daya tahan tubuh dari stres oksidatif, melawan peradangan dan pendorong utama lain yang bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit dalam tubuh.
Stres oksidatif bisa menjadi salah satu penyebab penuaan serta penyakit kronis. Terjadinya stres oksidatif melibatkan molekul tidak stabil atau radikal bebas yang bereaksi dengan molekul penting dalam tubuh dan merusaknya.
Mengurangi Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Dengan diet intermittent fasting bisa menurunkan kadar insulin, maka juga bisa menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Berdasarkan jurnal Translational Research di tahun 2014, dalam waktu 8-12 minggu gula darah telah berkurang 3-6 persen pada orang prediabetes dengan menjalani intermittent fasting.
Baca Juga: Daftar Makanan untuk Penderita Diabetes
Kesalahan Intermittent Fasting
Diet if adalah cara yang ampuh untuk membakar lemak dan menurunkan berat badan. Mungkin banyak yang berpikir metode ini akan menimbulkan rasa lapar lebih dibandingkan metode lainnya, tetapi jika dilakukan dengan benar maka intermittent fasting bisa mengurangi rasa lapar loh.
Bagaimana caranya berpuasa bisa mengurangi rasa lapar? Nah, menurut seorang peneliti penurunan berat badan, jika merasa lapar saat berpuasa maka cara yang dilakukan salah.
Kesalahan intermittent fasting yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan apa yang dimakan.
“Untuk mendapatkan hasil maksimal dari puasa, pastikan apa yang kita makan terlebih dahulu.” Tutur Dr Paul Arciero, seorang profesor kesehatan dari perguruan tinggi Skidmore.
Berdasarkan penelitiannya, ditemukan kesalahan yang sering dilakukan banyak orang saat melakukan intermittent fasting. Yuk, ketahui apa saja kesalahan intermittent fasting yang banyak dilakukan di bawah ini!
Baca Juga: Lebih dari Makanan Diet. Ketahui 5 Manfaat Beras Merah Lainnya!
Melakukan Intermittent Fasting Tetapi Tidak Menerapkan Diet Sehat
Kesalahan intermittent fasting yang utama adalah berpuasa sebelum menerapkan pola diet yang sehat. Jika ingin diet yang sukses, pastikan telah memiliki kebiasaan dasar untuk makan sehat.
“Jika kita memiliki pola makan yang buruk sebelum intermittent fasting, itu tidak akan bermanfaat bagi tubuh” Ujar Arciero. Ia menyarankan untuk mencoba menciptakan kebiasaan makan protein yang cukup dan memasukkan berbagai sumber protein seharian selama beberapa minggu sebelum mencoba melakukan intermittent fasting.
Mengonsumsi Junk Food Setelah Intermittent Fasting
Saat melakukan intermittent fasting, dalam jangka waktu diperbolehkan makan memang bisa makan apapun, tetapi selama yang dikonsumsi bermanfaat bagi tubuh. Jika yang dipilih adalah junk food akan susah melakukan diet intermittent fasting.
Pilih makanan yang banyak serat dan protein dan kurangi gula, terutama gula tambahan karena mengonsumsi terlalu banyak gula bisa mengganggu kesehatan metabolisme yang berlawanan dengan tujuan dari intermittent fasting.
Menghemat Protein
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arciero orang-orang yang menjalankan diet intermittent fasting mendapatkan hasil yang lebih bagus ketika mengonsumsi makanan dengan protein tinggi setidaknya empat kali dalam periode makan.
Dengan mengonsumsi makanan protein tinggi, akan merasa kenyang lebih lama dan bisa membantu untuk membakar kalori lebih banyak karena untuk mencerna protein dibutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan nutrisi lain.
Protein juga sangat penting dalam pembentukan dan menjaga otot, karena itu pastikan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein.
Hanya Minum Air Putih
Kesalahan intermittent fasting adalah orang yang salah paham bahwa selama puasa hanya boleh minum air putih, tetapi aslinya diperbolehkan untuk minum kopi, teh dan minuman lainnya yang mengandung elektrolit serta mendapatkan sedikit kalori dari itu.
Puasa Tidak Hanya Mengenai Rasa Lapar
Berdasarkan hasil penelitian yang dijalankan oleh Arciero, hasil menjalankan intermittent fasting terbaik bahkan tidak merasa terlalu lapar karena mendapatkan kombinasi protein dan serat sehingga bisa membantu berpuasa semaksimal mungkin.
Baca Juga: Ketahui Manfaat Air Kelapa, Bahkan Untuk Ibu Hamil dan Penderita Asam Lambung!
Intermittent fasting merupakan salah satu metode diet yang mungkin terlihat berat untuk dilakukan dengan waktu yang diperbolehkan untuk makan, tetapi riset yang dilakukan oleh Arciero menunjukkan bahwa bisa dilakukan dan menjadi referensi cara intermittent fasting untuk pemula. Pastikan saja untuk tidak memaksakan diri terlalu banyak ya!
Melakukan intermittent fasting memang baik untuk kesehatan, tetapi risiko terkena penyakit bisa datang kapan saja, karena itu pastikan memiliki asuransi kesehatan. Super Easy Health dari Super You bisa memberikan proteksi kesehatan menyeluruh mulai dari Rp135.000 per bulan loh! Tunggu apa lagi?