kanker ovarium

Kanker ovarium adalah sebuah fenomena dimana terjadinya pertumbuhan sel kanker di dalam ovarium atau jaringan indung telur. Sel-sel kanker ini dapat berkembang secara cepat dan menghancurkan jaringan-jaringan yang masih sehat. Biasanya penyakit ini lebih sering menyerang wanita yang sudah menopause.

Pengobatan kanker ovarium biasanya menggunakan pembedahan atau kemoterapi. Namun, pengobatan ini akan lebih efektif jika kanker sudah terdeteksi dari stadium awal. Maka dari itu, ada baiknya wanita menjalani pemeriksaan kesehatan rutin setelah mengalami menopause. 

Apa Sih Gejala Kanker Ovarium?

Sayangnya, gejala kanker ovarium tidak terlalu menimbulkan  terlihat pada stadium awal Biasanya kanker ovarium bisa terdeteksi melalui pemeriksaan kesehatan atau gejala stadium lanjut.

Gejala stadium lanjut pada penderita kanker ovarium, antara lain: 

  • Mudah merasa kenyang;
  • Lebih sering buang air kecil;
  • Susah buang air besar atau sakit perut;
  • Berat badan kamu mengalami penurunan;
  • Membengkaknya atau menggembungnya perut;
  • Tidak nyaman atau kesakitan di bagian punggung;
  • Tidak nyaman atau kesakitan saat melakukan hubungan badan;

Apabila sering terjadi gejala seperti di atas, terutama yang berhubungan dengan daerah perut, dan sudah terjadi terus-menerus secara 3 minggu, harap konsultasi ke dokter atau rumah sakit terdekat ya. Dengan pemeriksaan yang tepat, kamu bisa mengkonfirmasi apakah penyebab gejala tersebut.

Apa yang Menjadi Penyebab Kanker Ovarium?

penyebab kanker ovarium

Sampai sekarang, belum ada penjelasan atau kesimpulan pasti untuk penyebab kanker ovarium. Yang pasti, kanker ovarium terjadi ketika sel-sel normal dalam ovarium tiba-tiba bermutasi dan berkembang pesat secara agresif menjadi sel kanker. 

Sel ini kemudian membentuk suatu tumor, juga menyerang sel lain dan mengambil nutrisi. Jika tidak dihentikan, sel kanker pun bisa menyebar luas ke organ lain.

Walau penyebab kanker ovarium pasti dari mutasi tersebut belum terkonfirmasi, tapi ada beberapa faktor kesehatan yang memang dapat meningkatkan risiko mutasinya sel menjadi sel kanker, antara lain:

  • Berusia lanjut;
  • Merupakan perokok aktif;
  • Mempunyai kelebihan berat badan;
  • Menggunakan bedak pada vagina;
  • Pernah atau sedang menderita kista pada ovarium;
  • Pernah atau sedang menjalani terapi hormon dan/atau radioterapi;
  • Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan/atau ovarium;
  • Tidak pernah mempunyai anak atau mempunyai anak yang sedikit.

Baca Juga :

Bagaimana Cara Diagnosisnya?

Pada umumnya, diagnosis akan didasari oleh gejala, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik. Jika dirasa perlu, dokter akan merujuk untuk pemeriksaan medis. 

Adapun pemeriksaan medis untuk kanker ovarium berupa: 

  • Scanning Tubuh. Biasanya menggunakan Ultrasonografi (USG) pada perut, kemudian dilanjutkan oleh MRI atau CT-scan bila diperlukan.
  • Periksa darah. Biasanya akan dilihat berdasarkan protein CA 125. Jika protein ini tergolong tinggi, maka ada kemungkinan mengidap kanker ovarium. Namun, perlu diingat bahwa tingginya protein CA 125 tidak hanya untuk penyakit kanker saja, maka dari itu diperlukan pemeriksaan medis lainnya.
  • Biopsi. Merupakan pengambilan sampel dari ovarium. Biasanya pemeriksaan inilah yang bisa memastikan apakah kamu menderita kanker ovarium.

Asuransi Penyakit Kritis

Seperti Apa Tahapan Stadium Kanker Ovarium?

Ada empat tingkatan stadium kanker ovarium, yaitu dari stadium 1 sampai 4. Berikut penjelasannya:

  • Stadium 1: Kanker baru ada di ovarium dan masih belum menyebar.
  • Stadium 2: Kanker mulai menyebar ke arah rahim atau panggul.
  • Stadium 3: Kanker menyebar lebih lanjut ke perut, usus, hingga kelenjar getah bening yang ada di perut/panggul.
  • Stadium 4: Kanker sudah menyebar lumayan luas, misalnya menjadi kanker paru-paru.

Semakin rendah stadiumnya, semakin besar kemungkinan untuk selamat. Karena itu, perlu adanya pemeriksaan medis berkala bagi perempuan yang mempunyai faktor risiko.

Bagaimana Cara Pengobatannya?

Tentunya pengobatan kanker ovarium akan berbeda sesuai dengan kasusnya. Stadium berapa? Bagaimana kondisi pasien? Apakah ada komorbid? Apakah pasien masih menginginkan anak?

Secara garis besar, ada 4 jenis pengobatan umum untuk kanker ovarium: 

  1. Pembedahan. Biasanya hal ini dilakukan untuk mengangkat ovarium dan orang yang terdampak (seperti rahim). Namun, mengingat pembedahan membuat wanita tidak mempunyai anak, biasanya metode ini lebih digunakan pada orang yang sudah mempunyai anak atau sudah usia lanjut.
  2. Kemo. Umumnya berbarengan dengan radioterapi atau pembedahan, terapi satu ini merupakan penyembuhan melalui obat yang dianggap efektif melawan sel kanker. Biasanya tujuannya untuk memperkecil atau membasmi sel kanker yang tersisa. Obat yang dipakai untuk kanker ovarium, termasuk tapi tidak terbatas pada, etoposide, carboplatin, dan gemcitabine.
  3. Radioterapi. Berbeda dengan kemo, jenis terapi yang satu ini menggunakan sinar laser.
  4. Terapi pendukung. Biasanya terapi ini bertujuan untuk mengurangi gejala dan efek samping dari pengobatan. Misalnya saja dengan menggunakan obat pereda nyeri.

Apakah pengobatan ini efektif? Tergantung dari seberapa ganas kanker. Umumnya, jika gejala terdeteksi di stadium awal, maka tentu peluang hidupnya akan jauh lebih besar. Pada umumnya, sekitar 50% pasien kanker ovarium bisa bertahan setidaknya sampai 5 tahun setelah terdiagnosa, serta sekitar 30% bisa hidup hingga 10 tahun.

Apakah Kanker Ovarium Bisa Dicegah?

Karena penyebab pasti perkembangan sel kanker masih belum diketahui, belum ada pencegahan kanker ovarium yang 100% efektif. Maka dari itu, kita hanya bisa mencegah dengan mengurangi risiko melalui gaya hidup yang lebih sehat dan memonitor kesehatan. 

Berikut adalah contoh-contoh perubahan yang bisa kamu lakukan: 

  • Dianjurkan mempunyai lebih dari 1 anak;
  • Pastikan asupan mineral dan vitamin kamu cukup, terutama untuk vitamin A dan C; 
  • Lebih banyak memakan sayuran hijau untuk konsumsi serat;
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, sebaiknya setahun sekali.

Itulah Gejala kanker ovarium yang bisa kamu perhatikan. Selain itu, tidak ada salahnya jika kamu juga mempersiapkan perlindungan biaya kesehatan. Nyatanya, biaya kanker ovarium tidaklah murah. Karena itu, jika kamu memang mempunyai faktor risiko yang tinggi terhadap kanker ovarium karena tidak punya anak atau kurang menjaga pola hidup sehat, kamu bisa menggunakan perlindungan asuransi kesehatan Super Well

Dengan Super Well (Asuransi Penyakit Kritis), kamu bisa mendapatkan perlindungan menyeluruh dari risiko kanker sesuai tagihan rumah sakit. Preminya pun dimulai dari Rp50.000 saja per bulan. Tidak percaya? Coba cek produknya dulu yuk!

 

Artikel Terkait