Apa itu Lansoprazole? Ini Manfaat, Dosis & Efek Samping-nya
By Herlambang Satriadi, 16 Sep 2024
Lansoprazole adalah salah satu obat yang termasuk dalam kelas proton pump inhibitors (PPI). Obat ini digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung dan mengobati berbagai kondisi yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai lansoprazole, termasuk penggunaannya, cara kerja, dosis, efek samping, dan panduan lengkap lainnya.
Penggunaan Lansoprazole
Lansoprazole digunakan untuk mengobati berbagai kondisi yang disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Berikut adalah beberapa kondisi medis yang sering diobati dengan lansoprazole:
- Gastroesophageal Reflux Disease (GERD): GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada (heartburn) dan gejala lainnya. Lansoprazole membantu mengurangi gejala dengan menurunkan produksi asam lambung.
- Ulkus Lambung dan Duodenum: Lansoprazole digunakan untuk mengobati dan mencegah ulkus lambung (tukak lambung) dan duodenum. Ulkus ini bisa disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
- Zollinger-Ellison Syndrome: Kondisi ini ditandai dengan produksi asam lambung yang sangat tinggi akibat tumor penghasil hormon di pankreas atau duodenum. Lansoprazole membantu mengontrol produksi asam yang berlebihan.
- Erosive Esophagitis: Lansoprazole digunakan untuk mengobati dan mencegah erosi dan peradangan pada esofagus yang disebabkan oleh asam lambung.
- H. pylori Eradication: Lansoprazole digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi dengan antibiotik untuk menghilangkan infeksi H. pylori, yang dapat menyebabkan ulkus lambung.
- Dyspepsia (Indigestion): Lansoprazole dapat digunakan untuk mengobati dispepsia atau gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung.
Table of Contents
Cara Kerja Lansoprazole
Lansoprazole bekerja dengan menghambat enzim yang disebut proton pump (pompa proton) di sel parietal lambung. Proton pump ini bertanggung jawab untuk memproduksi asam lambung. Dengan menghambat enzim ini, lansoprazole secara efektif mengurangi produksi asam lambung, sehingga membantu mengurangi gejala yang terkait dengan kelebihan asam lambung dan memungkinkan penyembuhan ulkus dan erosi.
Dosis Lansoprazole
Dosis lansoprazole bervariasi tergantung pada kondisi yang diobati dan respons individu terhadap pengobatan. Berikut adalah dosis umum lansoprazole untuk beberapa kondisi:
- GERD:
- Dewasa: 15-30 mg sekali sehari selama 4-8 minggu.
- Anak-anak: Dosis disesuaikan dengan berat badan dan ditentukan oleh dokter.
- Ulkus Lambung dan Duodenum:
- Dewasa: 15-30 mg sekali sehari selama 4-8 minggu.
- Zollinger-Ellison Syndrome:
- Dewasa: 60 mg sekali sehari, dosis dapat disesuaikan berdasarkan respons pasien.
- Erosive Esophagitis:
- Dewasa: 30 mg sekali sehari selama 8 minggu, dapat diperpanjang jika diperlukan.
- H. pylori Eradication:
- Dewasa: 30 mg dua kali sehari sebagai bagian dari terapi kombinasi dengan antibiotik selama 10-14 hari.
- Dyspepsia:
- Dewasa: 15 mg sekali sehari selama 2-4 minggu.
Cara Menggunakan Lansoprazole
Lansoprazole tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet disintegrasi oral (tablet yang larut di mulut). Berikut adalah beberapa petunjuk umum untuk menggunakan lansoprazole:
- Ikuti Petunjuk Dokter: Gunakan lansoprazole sesuai dengan dosis dan jadwal yang diresepkan oleh dokter. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter.
- Waktu Penggunaan: Lansoprazole biasanya diambil sekali sehari, 30 menit sebelum makan. Ini membantu mengoptimalkan efek penghambatan asam lambung.
- Telan Kapsul Utuh: Jangan menghancurkan atau mengunyah kapsul. Telan kapsul utuh dengan segelas air. Jika menggunakan tablet disintegrasi oral, biarkan tablet larut di mulut sebelum menelan.
- Kombinasi dengan Antibiotik: Jika lansoprazole digunakan sebagai bagian dari terapi eradikasi H. pylori, pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik yang diberikan oleh dokter.
Efek Samping Lansoprazole
Seperti semua obat, lansoprazole dapat menyebabkan efek samping. Efek samping yang dialami dapat bervariasi tergantung pada dosis, durasi penggunaan, dan respons individu terhadap obat. Berikut adalah beberapa efek samping umum dan serius dari lansoprazole:
Efek Samping Umum:
- Sakit kepala
- Diare atau sembelit
- Mual
- Sakit perut
- Pusing
- Ruam kulit
Efek Samping Serius:
- Reaksi alergi: Termasuk ruam parah, gatal-gatal, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
- Kekurangan magnesium: Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan magnesium, yang dapat menyebabkan kejang, detak jantung tidak teratur, dan kejang otot.
- Fraktur tulang: Penggunaan jangka panjang lansoprazole dapat meningkatkan risiko patah tulang, terutama di pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.
- Infeksi Clostridium difficile: Lansoprazole dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri Clostridium difficile di usus besar, yang dapat menyebabkan diare parah.
Kontraindikasi dan Peringatan
Lansoprazole tidak cocok untuk semua orang. Ada beberapa kondisi medis dan faktor lain yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan lansoprazole. Berikut adalah beberapa kontraindikasi dan peringatan penting:
- Alergi: Hindari penggunaan lansoprazole jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap lansoprazole atau PPI lainnya.
- Penyakit Hati: Lansoprazole harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati, karena metabolisme obat ini terjadi di hati.
- Osteoporosis: Penggunaan jangka panjang lansoprazole dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang. Pasien dengan risiko osteoporosis harus dievaluasi secara berkala.
- Infeksi Gastrointestinal: Lansoprazole dapat meningkatkan risiko infeksi gastrointestinal, seperti infeksi Clostridium difficile. Pasien yang mengalami diare parah harus segera menghubungi dokter.
- Kehamilan dan Menyusui: Penggunaan lansoprazole selama kehamilan dan menyusui harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan lansoprazole dalam periode ini.
Interaksi Obat
Lansoprazole dapat berinteraksi dengan obat lain, yang dapat mempengaruhi efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping. Beberapa interaksi obat yang penting meliputi:
- Warfarin: Lansoprazole dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin, yang meningkatkan risiko perdarahan.
- Clopidogrel: Lansoprazole dapat mengurangi efektivitas clopidogrel, yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
- Methotrexate: Lansoprazole dapat meningkatkan kadar methotrexate dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko efek samping methotrexate.
- Ketoconazole: Lansoprazole dapat mengurangi penyerapan ketoconazole, obat antijamur, sehingga mengurangi efektivitasnya.
- Digoxin: Lansoprazole dapat meningkatkan kadar digoxin dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko efek samping digoxin.
Panduan Penggunaan Lansoprazole
Berikut adalah beberapa panduan umum untuk penggunaan lansoprazole yang aman dan efektif:
- Monitor Efek Samping: Perhatikan tanda-tanda efek samping dan segera laporkan kepada dokter jika kamu mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
- Jangan Menghentikan Secara Mendadak: Jangan menghentikan penggunaan lansoprazole secara mendadak tanpa berkonsultasi dengan dokter, terutama jika kamu telah menggunakan obat ini dalam jangka waktu lama.
- Pantau Kesehatan Secara Teratur: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau efek penggunaan lansoprazole, termasuk tes darah untuk memeriksa kadar magnesium dan fungsi hati.
- Konsultasikan dengan Dokter: Jika kamu berencana untuk mulai atau berhenti menggunakan lansoprazole, atau jika kamu mengalami masalah kesehatan baru, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran yang tepat mengenai perubahan dosis atau alternatif pengobatan jika diperlukan.
- Hati-Hati dengan Interaksi Obat: Beritahukan dokter tentang semua obat yang kamu konsumsi, termasuk suplemen dan obat herbal, untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan. Ini termasuk obat yang dijual bebas maupun resep, karena beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan lansoprazole.
- Patuhi Diet Sehat: Meskipun lansoprazole efektif mengurangi produksi asam lambung, diet yang sehat dan pengelolaan pola makan juga penting untuk mengatasi kondisi terkait asam lambung. Hindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk gejala seperti makanan pedas, berlemak, dan alkohol.
- Informasi Tambahan: Lansoprazole tersedia dalam bentuk kapsul 15 mg dan 30 mg, serta tablet disintegrasi oral. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan pada kemasan dan instruksi dari dokter. Jika kamu memiliki kesulitan dalam menelan kapsul, diskusikan alternatif formulasi dengan dokter atau apoteker.
Kesimpulan
Lansoprazole adalah obat yang efektif untuk mengurangi produksi asam lambung dan mengobati berbagai kondisi terkait asam lambung, seperti GERD, ulkus lambung, dan sindrom Zollinger-Ellison. Dengan bekerja sebagai proton pump inhibitor, lansoprazole membantu mengurangi gejala dan memungkinkan penyembuhan ulkus serta erosi pada saluran pencernaan.
Namun, seperti semua obat, lansoprazole memiliki potensi efek samping dan interaksi dengan obat lain. Penggunaan jangka panjang harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk dokter. Penting untuk memantau efek samping dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin selama pengobatan.
Dengan memahami cara kerja, dosis, dan potensi risiko lansoprazole, kamu dapat menggunakan obat ini dengan lebih aman dan efektif. Selalu diskusikan dengan dokter mengenai kondisi medis kamu, kebutuhan pengobatan, dan keputusan terkait terapi untuk mendapatkan hasil terbaik dari penggunaan lansoprazole.
Referensi
- Mayo Clinic: Lansoprazole (Oral Route). Diakses dari mayoclinic.org/drugs-supplements/lansoprazole-oral-route/description/drg-20068362.
- Drugs.com: Lansoprazole. Diakses dari drugs.com/lansoprazole.html.
- WebMD: Lansoprazole Oral. Diakses dari webmd.com/drugs/2/drug-7596/lansoprazole-oral/details.
- National Health Service (NHS): Lansoprazole. Diakses dari nhs.uk/medicines/lansoprazole/.
- American Gastroenterological Association: Treatment Options for GERD. Diakses dari gastro.org/guidelines/gerd.