Ketahui Pengertian Menopause dan Menopause Dini
By Herlambang Satriadi, 20 Jun 2023
Menopause, seperti menstruasi adalah hal yang natural untuk dialami oleh wanita pada umumnya. Dimana menstruasi mengeluarkan sel telur, saat periode menopause, wanita tidak mengalami menstruasi karena folikel sel telur tidak aktif.
Menopause
Apa itu Menopause
Meski menopause adalah hal alami yang akan terjadi pada wanita, masih banyak yang tidak mengetahui menopause artinya apa atau hanya memiliki pengetahuan minim mengenai menopause.
Menopause adalah periode transisi wanita dari masa reproduktif ke masa non – reproduktif yang akan terjadi semakin bertambahnya usia. Usia menopause pada umumnya adalah 43 – 57 tahun. tetapi, kondisi dimana siklus menstruasi berakhir secara alami dan akan bisa dideklarasikan sebagai menopause saat seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan yang merupakan transisi ke menopause. Periode transisi ini dikenal sebagai periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid).
Saat menopause terjadi, akan ada banyak perubahan yang dialami oleh wanita, baik perubahan otak, kulit, otot hingga emosi.
Meski pada umumnya menopause terjadi pada umur 43 – 57 tahun, tetapi ada beberapa kondisi yang bisa mempercepat proses menopause menyebabkan seseorang untuk mengalami menopause dini.
Ketahui lebih lanjut tentang menopause, tanda – tanda menopause terjadi dan penyebab terjadinya menopause dini di bawah ini!
Penyebab Menopause
Penyebab terjadinya menopause pada umumnya bukan karena kondisi kesehatan melainkan proses alami yang akan terjadi pada wanita semakin bertambah usia, tetapi ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang mengalami menopause dini. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa mempercepat waktu menopause:
-
Primary Ovarian insufficiency
Primary ovarian insufficiency atau kegagalan ovarium prematur (KOP) adalah kondisi dimana fungsi normal dari indung telur hilang sebelum berusia 40 tahun sehingga menyebabkan menopause dini. kondisi ini disebabkan oleh kelainan genetik atau menderita penyakit autoimun sehingga indung telur berhenti berfungsi.
-
Operasi Pengangkatan Rahim (Histerektomi)
Melakukan operasi pengangkatan rahim yang juga dikenal sebagai histerektomi bisa menyebabkan menopause dini meski tidak akan mengalaminya langsung. Menopause yang terjadi secara langsung adalah jika indung telur ikut diangkat pada saat prosedur histerektomi.
-
Perawatan Kanker
Jika menderita kanker rahim, melakukan perawatan kanker seperti kemoterapi atau radioterapi bisa menyebabkan menopause dini karena bisa merusak indung telur.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini Dia 9 Penyebab Haid Tidak Lancar yang harus di waspadai!
Tanda – Tanda dan Gejala Menopause
Harus diketahui bahwa menopause terjadi secara bertahap dan memiliki proses yang dikenal sebagai perimenopause, waktu yang terjadi beberapa bulan atau waktu sebelum menstruasi berhenti sepenuhnya. Tanda – tanda menopause penting untuk dikenali oleh wanita terutama karena waktu menopause untuk setiap wanita berbeda dan bisa menyerupai masalah kesehatan lainnya.
Terjadi Perubahan pada Siklus Menstruasi
-
-
- Saat proses menopause terjadi, salah satu ciri ciri menopause adalah terjadinya perubahan pada siklus menstruasi seseorang. Saat ini terjadi, menstruasi menjadi tidak teratur bisa menjadi lebih awal atau terlambat dari siklus menstruasi.
- Selain siklus menstruasi berubah, ciri ciri menopause pada wanita juga jumlah darah yang keluar saat menstruasi. Darah yang dikeluarkan bisa menjadi sedikit atau malah mengeluarkan lebih banyak darah dari biasanya.
-
Masalah di Saluran Kemih
-
-
- Umum bagi wanita yang sudah memasuki periode menopause untuk mengalami inkontinensia urine, kesulitan menahan pipis, frekuensi buang air yang menjadi lebih sering, timbulnya rasa nyeri atau mengalami anyang – anyang saat membuang air kecil. Semua hal tersebut terjadi karena menipisnya jaringan di vagina dan saluran kemih serta elastisitas yang berkurang.
- Gejala menopause lainnya adalah penurunan hormon estrogen, dengan menurunnya kadar estrogen ini maka semakin mudah untuk wanita terkena infeksi, salah satunya adalah infeksi saluran kemih (ISK).
-
Perubahan pada Penampilan Fisik
Salah satu gejala menopause yang akan dialami adalah penampilan fisik dan ini akan dialami sejak periode perimenopause:
- Rambut rontok
- Kulit menjadi semakin kering
- Payudara mulai kendur
- Sendi yang mulai terasa nyeri dan kaku
- Berat badan meningkat
- Massa otot dan tulang berkurang
Perubahan pada Psikologis
Ciri ciri menopause pada wanita adalah terjadinya perubahan psikologis yang dimulai sejak perimenopause:
- Perubahan suasana hati atau menjadi lebih moody
- Lebih susah untuk berkonsentrasi
- Gampang lelah
- Tidur menjadi lebih sulit
- Mengalami depresi
Perubahan Seksual
Saat mengalami perimenopause, perubahan seksual juga akan terjadi. Berikut adalah gejala menopause yang terjadi:
- Vagina menjadi kering
- Libido mengalami penurunan
Ciri ciri menopause pada wanita saat mengalami perimenopause adalah:
- Mengalami hot flush dimana tubuh secara tiba tiba merasa panah atau gerah dan berkeringat. Fenomena ini terjadi karena tubuh kekurangan estrogen sehingga otak kesulitan untuk mengatur thermostat tubuh manusia. Saat hal ini terganggu, fungsi pengaturan suhu terganggu menyebabkan otak menganggap bahwa tubuh terlalu panas walaupun aslinya tidak.
- Mengalami migrain dan sakit kepala
- Nyeri sendi
- Jantung berdebar
Gejala dan perubahan yang terjadi saat menopause mungkin menyerupai gejala kehamilan, tetapi ada perbedaan ciri hamil dan menopause. Berikut ini adalah beberapa perbedaan dari gejala hamil dan menopause.
- Proses menopause atau kehamilan keduanya mengalami perubahan siklus menstruasi. Bedanya adalah jika mengalami menopause maka siklus haid tidak teratur, bisa lebih cepat maupun lebih lambat, tetapi saat hamil maka menstruasi akan telat menstruasi.
- Merasa lelah dan mengalami masalah tidur dialami dalam proses menopause atau kehamilan. Perbedaan dari keduanya adalah saat hamil, merasa lelah dan mengantuk disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron. Saat menopause, merasa lelah diakibatkan oleh penurunan hormon sehingga tingkat energi tubuh juga menurun.
- Gairah seks berubah saat mengalami kehamilan dan menopause, tetapi perbedaannya adalah saat hamil gairah seks akan meningkat dan saat dalam proses menopause gairah seks mengalami penurunan.
Baca Juga: 10 Ciri Ciri Hamil yang Harus Kamu Tahu!
Diagnosis Menopause
Diagnosis menopause bisa dilakukan dengan mengetahui usia pasien, riwayat klinis serta gejala yang dialami. Jika menurut dokter pasien mengalami penyebab lain yang bukan menopause maka akan melakukan tes darah untuk memeriksa hormon – hormon tubuh pasien.
-
Estradiol
Mengecek hormon estradiol bisa membantu mengetahui jumlah kadar estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. Jika jumlahnya sedikit maka merupakan pertanda dari menopause.
-
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Jika saat dicek kadar follicle stimulating hormone meningkat dalam darah maka menandakan menopause.
-
Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Pengecekan thyroid stimulating hormone dilakukan untuk mengetahui apabila pasien menderita hipotiroidisme atau mengalami penurunan pada hormon tiroid. Pengecekan dilakukan karena gejalanya serupa dengan gejala menopause.
Faktor Risiko Menopause
Menopause bukanlah kondisi yang bisa dihindari dan pada umumnya terjadi pada wanita di usia 43 – 57 tahun, tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan menopause dini.
-
Merokok
Bagi wanita yang merokok akan berisiko mengalami menopause dini, sekitar 1 atau 2 tahun lebih cepat.
-
Keturunan
Menopause dini juga bisa dipengaruhi oleh genetik seseorang. Jika seorang wanita memiliki kondisi genetik fragile X carrier maka bisa mengalami menopause lebih cepat dari seharusnya.
-
Oophorectomy
Oophorectomy adalah operasi untuk mengangkat indung telur. Jika satu indung telu diangkat maka indung telur yang kedua berisiko akan berhenti berfungsi lebih cepat.
Komplikasi Menopause
Saat menopause terjadi, tubuh akan mengalami banyak perubahan yang bisa menyebabkan komplikasi. Berikut adalah beberapa komplikasi kesehatan yang bisa terjadi akibat menopause:
-
Penyakit Kardiovaskular
Dengan menurunnya kadar estrogen, fungsi jantung dan pembuluh darah di sekitarnya ikut terpengaruhi. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung.
-
Masalah Tulang
Setelah menopause tulang akan menjadi lebih rapuh dan melemah sehingga lebih mudah patah meningkatkan risiko osteoporosis.
-
Obesitas
Saat proses transisi menopause, metabolisme pun akan melambat sehingga bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
-
Inkontinensia Urine
Saat menopause terjadi, hormon yang hilang bisa menyebabkan menurunnya elastisitas vagina sehingga sulit untuk menahan buang air kecil.
Pengobatan Menopause
Meski pada dasarnya menopause tidak perlu perawatan, menggunakan pengobatan untuk meringankan gejala menopause bisa dilakukan. berikut adalah perawatan yang bisa digunakan untuk menangani tanda – tanda menopause.
-
Terapi Hormon
Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan terapi hormone estrogen. Pengobatan ini untuk meringankan hot flashes dan pencegahan tulang keropos.
-
Antidepresan
Menggunakan antidepresan dengan dosis yang rendah bisa membantu mengurangi hot flashes dan mood.
-
Estrogen
Salah satu gejala menopause adalah vagina kering, untuk mengatasi kondisi ini bisa dengan menggunakan estrogen dengan dosis rendah untuk membantu meringankan gejala vagina kering.
Sekian informasi mengenai menopause. Kondisi menopause adalah hal yang normal terjadi pada wanita dan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Meski begitu, pastikan untuk menjaga kesehatan dari risiko yang bisa menyebabkan menopause dini. hal ini bisa dilakukan dengan memiliki asuransi kesehatan dari Super You yang bisa memberikan proteksi kesehatan menyeluruh hanya Rp135.000 per bulan saja, lho!