merokok tingkatkan infeksi corona

COVID-19 di Indonesia juga belum reda seluruhnya. Masih ada banyak kasus aktif setiap harinya. Beberapa orang khawatir apakah dirinya berisiko tinggi untuk terinfeksi virus corona, atau mungkin rentan. Beberapa sumber menyebutkan, perokok bisa dekat dan rentan dengan Covid-19. Apa alasannya?

Merokok dapat tingkatkan infeksi virus corona disertai komplikasi

Walau studi terkait merokok dan COVID-19 masih terbatas, simak penjelasan berikut yuk untuk lebih waspada.

 

1. Perokok bisa rentan terinfeksi virus corona karena sering memegang wajah

Dikutip dari World Health Organization (WHO), perokok bisa saja rentan untuk mengalami Covid-19 karena mereka akan sering memegang wajahnya sendiri dari mendekatkan tangannya ke mulut.

 

2. Perokok bisa berisiko menderita komplikasi Covid-19

Menurut seorang profesor fisiologi dan biologi di Chapel Hill, seperti yang dikutip dari Scientific American, tubuh perokok cenderung menghasilkan lendir lebih banyak. Akibatnya, fungsi paru-paru pun terganggu. Bisa jadi pemicu peradangan paru-paru dan terganggunya sistem imun lho. Sebuah penelitian yang melibatkan 78 pasien Covid-19 di Cina juga menemukan, pasien yang memiliki riwayat merokok lebih rentan untuk menderita pneumonia akibat infeksi virus corona.

 

3. Perokok berisiko menderita penyakit jantung dan kanker

Terkait dengan komplikasi infeksi virus corona, telah ada bukti bahwa pasien Covid-19 dengan penyakit kronis berisiko tinggi untuk menderita komplikasi lebih lanjut seperti penyakit jantung dan kanker.

Update Terbaru Jumlah Kasus Corona Indonesia dan Dunia

Bagaimana dengan penghisap vape atau rokok elektrik?

Studi awal mengindikasikan bahwa kerusakan dari vape bisa saja mirip dengan kerusakan akibat merokok. Baik perokok maupun penghisap vape memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit paru-paru yang kronis.

Lalu, apa yang bisa dilakukan perokok dan penghisap vape?

Menurut Stanton Glantz, direktur di Center for Tobacco Control Research and Education University of California San Francisco, hal yang bisa dilakukan apabila Anda masih aktif merokok dan menghisap vape adalah komitmen berhenti. Hal senada juga disebutkan oleh Quit, program berhenti merokok dibawah Council Cancer Victoria (Australia).

 

Cara sehat untuk memulai berhenti merokok

  • Konsultasi dengan ahli kesehatan mengenai rencana untuk berhenti.
  • Mintalah dukungan dari keluarga dan orang terdekat.
  • Jadikan sugesti merokok sebagai prioritas.
  • Singkirkan semua perlengkapan merokok yang Anda miliki, seperti rokok, kemasan rokok, dan korek.
  • Hindari lingkungan dan aktivitas yang cenderung memancing Anda untuk kembali merokok.
  • Rencanakan kegiatan pengganti yang lebih sehat. Misalnya, olahraga dan minum jus atau teh di pagi hari.
  • Selalu jadikan reminder akan bahayanya.
  • Apresiasi diri! Pikirkan cara-cara baru yang lebih bermanfaat untuk menggunakan uang tanpa beli rokok. Beri diri Anda reward tiap kali berhasil untuk menghindari rokok ataupun lingkungan yang mampu memicu lagi. Dengan begitu, dijamin makin besar keinginan untuk benar-benar berhenti lho.

Belum banyak studi yang dengan langsung mengkaji kaitan rokok dan vape dengan keparahan Covid-19. Namun, mengingat bahwa rokok bisa mengganggu sistem imun, korelasi tersebut masuk akal menurut banyak ahli. Risiko komplikasi Covid-19 juga tinggi pada orang dengan penyakit kronis, yang salah satunya bisa terjadi karena rokok.

Perlahan tapi pasti. Terapkan pola hidup sehat seperti rajin olahraga, menjaga pola makan, mensugesti diri sendiri untuk berhenti, dan mengingat bahaya merokok jangka panjang, kesemuanya bisa Anda lakukan kok kalau diawali dengan niat. Sehat itu mahal, jadi jangan sia-siakan tubuh dengan mengkonsumsi zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. Pelan-pelan pasti bisa deh. Yuk, semangat! Jangan lupa lindungi diri dengan asuransi kesahatan keluarga dan asuransi penyakit kritis ya.

Artikel Terkait