Nyamuk Wolbachia

Akhir-akhir ini ada satu binatang yang sedang ramai dibicarakan orang-orang. Wah, Teman SUPERjuangan ada yang tahu? Siapa lagi kalau bukan nyamuk Wolbachia. Nyamuk Wolbachia bukan nyamuk sembarang nyamuk loh, berhasil menurunkan 77 persen kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta.

Sementara yang kita tahu, nyamuk adalah golongan serangga terbang berukuran kecil yang berbahaya. Satu gigitannya saja bisa menimbulkan banyak masalah bagi manusia, seperti penyakit demam berdarah, malaria, atau chikungunya. Itu mengapa pemerintah tidak tinggal diam begitu saja.

Table of Contents

Berbagai cara dilakukan untuk menekan penyebaran nyamuk demam berdarah. Nah, salah satunya dengan nyamuk baik bernama nyamuk Wolbachia. Lantas, apa itu nyamuk Wolbachia? Dan bagaimana cara kerja nyamuk Wolbachia? Tenang, Supermin sudah rangkum sosialisasi nyamuk Wolbachia untuk semua Teman SUPERjuangan di sini!

Kasus Demam Berdarah Masih Ancaman Nyata

Sebelum kita membahas lebih jauh apa itu nyamuk Wolbachia, sebagai intermeso Teman SUPERjuangan yang bertanya-tanya kenapa sih harus ada inovasi nyamuk Wolbachia, bukankah sama bahaya nyamuk Wolbachia dengan nyamuk yang kita kenal? Yuk, cari tahu alasan di baliknya!

Ternyata nyamuk bukan hanya menyebabkan penyakit demam berdarah saja loh, masih ada malaria, chikungunya, zika, demam kuning, dan kaki gajah. Di antara keenam penyakit tersebut, kasus demam berdarah yang paling tinggi, bahkan terus mengalami peningkatan.

Di Indonesia, kasusnya telah mencapai 74 ribu-140 ribu per tahun, dengan angka kematian antara 700-1300 per tahun. Mirisnya, kasus paling banyak terjadi pada rentang usia 5-14 tahun dengan kematian 50-60 persen. 

Upaya penanganan lain, seperti pemakaian kelambu, gerakan satu rumah satu jumantik, fogging, larvasida, sampai terakhir 3M plus, masih belum juga mampu menekan kasus demam berdarah, Teman SUPERjuangan.

Apa itu Nyamuk Wolbachia?

Apa itu Nyamuk Wolbachia
Sumber : https://www.freepik.com/

Nah, guna menekan angka kasus demam berdarah di Indonesia, pemerintah kita berinovasi dengan cara kerja nyamuk Wolbachia. Supermin akan menjelaskan apa itu nyamuk Wolbachia yang mudah untuk Teman SUPERjuangan pahami. 

Sebenarnya, nyamuk Wolbachia merupakan bakteri Wolbachia yang disuntikkan kepada nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah. Itu sebabnya diberi nama nyamuk Wolbachia. Bakteri Wolbachia sendiri alami hidup 60 persen di sel-sel serangga. Saat keluar dari tubuh serangga, bakteri ini akan mati.

Termasuk beberapa nyamuk, lalat buah, capung, kupu-kupu, dan ngengat. Mereka diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui telur serangga. Nah, nyamuk Wolbachia akan menyebabkan virus demam berdarah pada nyamuk Aedes aegypti tidak bisa berkembang.

Di samping itu, secara tidak sadar hampir setiap orang pernah loh digigit serangga yang menyimpan bakteri Wolbachia. Tetapi, gigitan tersebut tidak membahayakan karena bakteri satu ini tidak mampu memasuki tubuh manusia, secara khusus hanya dapat bertahan dalam tubuh serangga.

Sudahkah Teman SUPERjuangan tahu apa golongan darah kamu?

Nyamuk Wolbachia Bukanlah Inovasi yang Baru 

Jika Teman SUPERjuangan sempat membaca atau mendengar yang menyebut kita akan menjadi kelinci percobaan nyamuk Wolbachia, sini-sini merapat supaya Teman SUPERjuangan tidak salah paham lagi. Faktanya, cara kerja nyamuk Wolbachia bukanlah yang pertama kali diterapkan loh.

Nyamuk Wolbachia berasal dari negara yang sudah lebih awal menerapkan inovasi satu ini, yaitu ada Australia, Brazil, Fiji, Kiribati, New Caledonia, Mexico, Sri Lanka, Vietnam, serta Vanuatu. Cara kerja nyamuk Wolbachia terbukti efektif menurunkan kasus demam berdarah pada kesembilan negara tersebut.

Bahkan tidak banyak yang tahu, kalau di Indonesia juga sudah menerapkan cara kerja nyamuk Wolbachia, bahkan sudah hidup berdampingan selama delapan tahun. Yogyakarta, adalah kota pertama sekaligus saat ini berhasil mencatat rekor kasus demam berdarah terendah di Indonesia sepanjang sejarah, berkat pelepasan nyamuk Wolbachia.

Jadi, semua sudah ada penelitian dari 2011 yang terbukti, ya. Setelah sukses di Yogyakarta, menyusul Semarang, Bandung, Jakarta Barat, Bontang, dan Kupang yang akan mengadopsi nyamuk Wolbachia. Namun, saat ini melalui Kementerian Kesehatan (KemenKes) terlebih dahulu berfokus pada sosialisasi nyamuk Wolbachia.

Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Cara Kerja Nyamuk Wolbachia
Sumber : https://www.freepik.com/

Bagaimana sih cara kerja nyamuk Wolbachia untuk mengendalikan demam berdarah? Bentuk nyamuk Wolbachia bukan merupakan rekayasa genetik bakteri. Namun, cara kerja nyamuk Wolbachia jantan yang kawin dengan nyamuk Wolbachia betina. Tentu telur yang menetas menghasilkan nyamuk Wolbachia.

Nah, cara kerja nyamuk Wolbachia betina kawin dengan nyamuk Aedes aegypti jantan. Alhasil, telur yang menetas menjadi nyamuk Wolbachia. Dan menariknya, cara kerja nyamuk Wolbachia jantan yang kawin dengan nyamuk Aedes aegypti betina, telurnya tidak bisa menetas, bahkan betina menjadi mandul.

Melalui sosialisasi nyamuk Wolbachia oleh KemenKes mencoba memberi gambaran perhitungan jumlah dan cara kerja nyamuk Wolbachia, yang mana disebarkan 10 persen dari populasi nyamuk di suatu daerah. Lalu, penyebaran nyamuk Wolbachia dilakukan 12 kali. 

Berarti hanya perlu melepaskan kurang lebih 2-3 nyamuk Wolbachia per meter setiap 2 minggu sebanyak 12 kali. Dengan begitu, cara kerja nyamuk Wolbachia si nyamuk baik akan menghambat penyebaran virus demam berdarah dari nyamuk Aedes aegypti.

Ciri-Ciri Nyamuk Wolbachia

Cara kerja nyamuk wolbachia sama sekali tidak dapat dikatakan sebagai rekayasa genetika. Itu sebabnya, ciri-ciri nyamuk Wolbachia sama seperti nyamuk pada umumnya, begitu pun dengan bentuk nyamuk Wolbachia itu sendiri. Tapi tidak ada salahnya kalau kita mengenali ciri-ciri nyamuk Wolbachia. Ini dia ciri-ciri nyamuk Wolbachia!

  • Berwarna hitam dengan loreng putih

Secara penampakan, tidak ada yang berubah dari bentuk nyamuk Wolbachia. Mereka berwarna hitam dengan garis-garis putih pada tubuh dan kakinya.  

  • Berukuran sedang mencapai 15 mm

Serupa dengan nyamuk lain, ciri-ciri nyamuk Wolbachia berukuran sedang yang berkisar antara 4-15 mm, jarang sekali ada yang melebihi.

  • Memiliki dua sayap bersisik

Tak beda dengan kebanyakan nyamuk lain, ciri-ciri nyamuk Wolbachia memiliki dua sayap yang bersisik, serta diketahui mudah rapuh.

  • Terdiri dari enam kaki panjang

Ciri-ciri nyamuk Wolbachia juga terdiri dari enam kaki panjang yang kuat untuk menopang tubuhnya dan menghinggap di mana saja.

  • Hidup di tempat yang gelap dan lembap

Ciri-ciri nyamuk Wolbachia berikutnya pun sama, hidup dan berkembang biak di tempat yang gelap dan lembap, termasuk yang ada di dalam rumah.

Apakah Ada Bahaya Nyamuk Wolbachia?

Bahaya Nyamuk Wolbachia
Sumber : https://www.freepik.com/

Meski cara kerja nyamuk Wolbachia mampu membuat sterilisasi virus demam berdarah pada nyamuk Aedes aegypti, tetap ada efek samping alias bahaya nyamuk Wolbachia. Eits tunggu dulu, jangan langsung panik! Bahaya nyamuk Wolbachia bukan berarti menyebabkan masalah kesehatan serius kok. 

Bahkan seperti yang sudah kita baca sebelumnya, bakteri Wolbachia memiliki sifat simbion, alias tidak membawa pengaruh negatif pada inangnya. 20 ilmuwan pun menyimpulkan bahwa nyamuk Wolbachia tidak akan menginfeksi manusia, karena itu bahaya nyamuk Wolbachia bisa diabaikan. Seperti apa sih?

  • Timbul bentol-bentol

Tentu bikin bertanya-bertanya, adakah bahaya nyamuk Wolbachia? Efek samping atau bahaya nyamuk Wolbachia menimbulkan bentol pada kulit kamu. Tapi, perlu diketahui, bukan dari bakteri Wolbachia ya, melainkan hanya karena gigitan nyamuk Wolbachia saja. Namanya juga nyamuk, kan!

  • Berwarna kemerahan

Pada umumnya, ciri-ciri nyamuk Wolbachia sama layaknya nyamuk biasa yang senang menghisap darah manusia. Nah, bentol bekas gigitannya punya warna kemerahan ketimbang warna kulit di sekitarnya. Tenang saja, bahaya nyamuk Wolbachia satu ini akan menghilang relatif cepat kok.

  • Disertai rasa gatal

Bentuk nyamuk Wolbachia setelah menggigit biasanya disertai rasa gatal. Di samping itu, bahaya nyamuk Wolbachia menyebabkan rasa gatal yang cukup bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, namun masih bisa ditoleransi kok. Dan pastinya, tidak lagi menularkan virus penyebab demam berdarah.

  • Terasa sedikit sengatan

Tidak hanya nyamuk biasa, bahaya nyamuk Wolbachia juga terasa sedikit sengatan saat digigit. Ditambah dengungan nyamuk Wolbachia yang lumayan terdengar di telinga. Nah, biasanya setelah terasa disengat, barulah muncul bahaya nyamuk Wolbachia yang disertai rasa gatal.

  • Terkadang meninggalkan air liur

Kadang nyamuk Wolbachia juga meninggalkan air liur, namun telah terbukti tidak akan menyebabkan demam berdarah karena tidak menyimpan virus dengue. Bakteri Wolbachia pun akan mati jika di luar tubuh nyamuk. Jadi, kamu tak perlu khawatir dengan bahaya nyamuk Wolbachia satu ini!

Yuk, Tetap Upayakan 3M Plus!

Teman SUPERjuangan, pastinya lebih baik kalau tidak digigit oleh nyamuk, sekali pun nyamuk Wolbachia. Biarkan secara alami nyamuk Wolbachia “mematikan” populasi nyamuk penyebab demam berdarah. Lalu, bagaimana dengan kita? Ini dia jawabannya dengan menerapkan 3M Plus.

Nah, peran kita sama-sama mengupayakan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Meskipun inovasi cara kerja nyamuk Wolbachia sudah diterapkan, hal ini bermanfaat untuk kendalikan penyakit lainnya yang ditularkan melalui nyamuk.

  • Menguras

Langkah pertama untuk memberantas nyamuk sebagai sosialisasi nyamuk Wolbachia dengan menguras tempat penampungan air secara rutin. Nyamuk bisa berkembang biak lebih cepat pada genangan air, sudah tidak asing suka disebut sebagai sarang nyamuk.

  • Menutup

Langkah kedua untuk memberantas nyamuk sebagai sosialisasi nyamuk Wolbachia dengan menutup tempat penampungan air secara rutin. Sama seperti sebelumnya, termasuk bentuk nyamuk Wolbachia tinggal di tempat yang tergenang. Tutuplah rapat penampungan airmu.

  • Mendaur ulang

Langkah ketiga untuk memberantas nyamuk sebagai sosialisasi nyamuk Wolbachia dengan mendaur ulang benda-benda yang habis terpakai. Kamu juga bisa dengan cara menguburnya di dalam tanah agar tetap bersih serta tidak ada air yang menggenang dalam benda-benda tersebut.

  • Plus menjaga kesehatan diri lingkungan

Untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, gunakan kelambu saat tidur, obat anti nyamuk, serta hindari kebiasaan menggantung pakaian di belakang pintu, ya. Nah, bagi lingkungan sekitar, lakukanlah fogging, bahkan memelihara ikan karena akan memakan jentik-jentik nyamuk dalam kolamnya.

Jadi, kamu sudah siap belum menyambut nyamuk Wolbachia, pahlawan pembasmi demam berdarah? Supaya makin aman, apalagi soal finansial bila sakit, cegah juga risikonya dengan asuransi kesehatan. Tidak perlu takut mahal, ada Super Easy Health dari Super You by Sequis, premi mulai Rp4.500/hari tapi jaminan proteksinya sampai Rp1 milyar loh. Yuk daftar sekarang tanpa medical check-up!

Artikel Terkait