Ketahui Pendarahan Otak dan Pencegahannya
By Herlambang Satriadi, 3 Sep 2023
Salah satu masalah otak yang bisa terjadi adalah pendarahan otak dan gejalanya mirip dengan stroke. Jika sudah melihat gejala pendarahan otak, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar bisa ditangani secepatnya.
Pendarahan Otak
Apa itu Pendarahan Otak
Pendarahan otak dalam bahasa inggris hemoragik stroke atau hemorrhagic stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika ada perdarahan di dalam otak. Ini merupakan salah satu jenis stroke yang dapat terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau bocor. Pendarahan otak dapat mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada jaringan otak karena darah yang mengalir ke otak dapat merusak sel-sel otak.
Pendarahan otak dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut!
Aneurisma: Ini adalah pelebaran pembuluh darah otak yang dapat melemah seiring waktu dan akhirnya pecah.
Malformasi arteriovena: Ini adalah kelainan pada jaringan pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan perdarahan.
Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah otak dan meningkatkan risiko pendarahan otak.
Penggunaan obat-obatan terlarang: Penggunaan obat obatan terlarang seperti narkoba yang merangsang sistem saraf, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan risiko pendarahan otak.
Cedera kepala: Cedera kepala yang parah dapat merusak pembuluh darah otak dan menyebabkan pendarahan.
Jenis – Jenis Pendarahan Otak
Pendarahan otak bisa dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan lokasi terjadinya pendarahan pada otak. Berikut penjelasannya.
Pendarahan Subarachnoid
Pendarah otak jenis ini terjadi di antara otak dan jaringan selaput atau membran yang melapisi otak. Hal ini dikenal sebagai ruang subarachnoid.
Hematoma Epidural dan Subdural
Untuk pendarahan otak jenis ini, disebabkan oleh penggumpalan darah di antara otak dan tengkorak kepala, baik di bawah selaput pelindung otak atau di atasnya.
Pendarahan Intraserebral
Pendarahan otak ini adalah jenis yang paling umum terjadi. Pendarahan intraserebral terjadi saat pembuluh darah yang terletak di dalam otak pecah dan mengalir ke jaringan – jaringan otak sehingga menyebabkan kematian pada sel – sel otak dan otak gagal berfungsi secara normal.
Penyebab Pendarahan Otak
Terjadinya pendarahan otak disebabkan oleh berbagai macam faktor dan kebanyakan akibat trauma kepala. Namun, masih banyak kondisi kesehatan lainnya yang bisa menjadi penyebab pendarahan otak, yakni:
Trauma Kepala
Terjadinya trauma kepala menjadi penyebab pendarahan otak paling umum. Trauma kepala berisiko tinggi terjadi secara alami pada lansia yang sudah di atas usia 50 tahun.
Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi bisa menjadi penyebab pendarahan otak akibat melemahkan dinding pembuluh darah pada otak sehingga risiko mengalami pendarahan otak meningkat.
Malformasi Arteriovenosa
Kondisi ini adalah bawaan sejak lahir dimana arteri dan vena bisa terhubung langsung tanpa pembuluh kapiler. Hal ini menyebabkan meningkatnya risiko gangguan sistem peredaran darah, salah satunya adalah pendarahan otak.
Angiopati Amyloid
Angiopati Amiloid merupakan kelainan yang terjadi pada dinding pembuluh darah dan seiring bertambahnya usia, kondisi ini juga akan berkembang. Hal ini juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
Gangguan Darah
Kondisi kesehatan yang melibatkan gangguan darah seperti anemia sel sabit dan hemofilia bisa menyebabkan kadar trombosit yang menurun, pembekuan darah dan pengenceran darah yang meningkatkan risiko terjadinya pendarahan di otak.
Penyakit Hati
Selain berfungsi untuk menyaring racun, hati juga membantu dengan proses penggumpalan darah sehingga jika hati bermasalah, proses penggumpalan darah juga akan terganggu dan meningkatkan risiko pendarahan di otak.
Tumor Otak
Jika ukuran tumor membesar, bisa berisiko menekan jaringan – jaringan di otak yang berisiko meningkatkan kemungkinan pendarahan pada otak.
Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penumpukan plak pada pembuluh darah dan ini bisa membuat hambatan di aliran darah. Jika tersumbat, maka bisa berisiko pecah dan terjadi pendarahan.
Baca Juga: Kenali Pengertian Tumor, Gejala, dan Jenisnya
Gejala Pendarahan Otak
Gejala pendarahan otak bervariasi dan bergantung dengan lokasi terjadinya pendarahan pada otak, jumlah jaringan yang terluka dan tingkat keparahan dari pendarahan yang terjadi. Penting untuk mengenali ciri pendarahan otak karena perkembangan gejala pendarahan otak bisa memburuk secara tiba – tiba. Dengan mengenali cirinya, akan lebih cepat untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa gejala pendarahan otak!
- Timbulnya rasa sakit kepala yang parah
- Kejang secara tiba – tiba meski tidak memiliki riwayat kejang
- Lengan dan kaki melemah
- Merasa mual dan muntah
- Berkurangnya rasa kewaspadaan
- Lesu
- Penglihatan berubah
- Mengalami kesemutan hingga bisa mati rasa
- Kesulitan berkomunikasi, seperti berbicara dan memahami pembicaraan
- Mengalami kehilangan keterampilan motorik halus, salah satunya adalah mengalami tremor tangan sehingga bisa kesulitan menulis
- Kesulitan membaca
- Koordinasi tubuh menjadi kacau
- Gampang untuk kehilangan keseimbangan
- Indera perasa menjadi tidak normal
- Hilang kesadaran
Faktor Risiko Pendarahan Otak
Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang untuk menderita pendarahan otak, yakni:
Usia
Meskipun bisa terjadi pada anak – anak, pendarahan otak lebih sering ditemui pada orang dewasa dan lansia.
Jenis Kelamin
Pendarahan otak lebih sering ditemukan pada seseorang yang berjenis kelamin pria dibandingkan wanita.
Riwayat Hipertensi
Seseorang yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi maka memiliki risiko terkena pendarahan otak lebih tinggi.
Menderita Penyakit Jantung
Penyakit jantung bisa berpotensi untuk mempengaruhi tekanan darah sehingga bisa meningkatkan risiko mengalami pendarahan otak.
Menderita Stroke
Stroke berkaitan erat dengan pendarahan otak dimana 15 persen dari kasus stroke berhubungan dengan pendarahan otak. Selain itu, 40 persen dari kematian stroke juga karena pendarahan otak.
Mengonsumsi Narkoba
Narkoba seperti kokain bisa menyebabkan pembuluh darah di otak melemah dan meningkatkan risiko pendarahan otak.
Diagnosis Pendarahan Otak
Melakukan diagnosis pendarahan otak akan dimulai dengan melakukan sesi tanya jawab dengan pasien seputar dengan gejala yang dirasakan, masalah kesehatan yang dialami, riwayat kesehatan keluarga hingga pengobatan yang sedang dijalani.
Setelah proses tanya jawab, dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis atau mata dengan tujuan mengecek jika ada pembengkakan pada saraf optik. Pemeriksaan akan dilanjutkan dengan tes pengambilan foto agar diagnosis bisa lebih akurat. Berikut ini adalah beberapa tes tersebut:
CT Scan
CT Scan merupakan prosedur yang dilakukan untuk memeriksa struktur anatomi otak dan mendeteksi jika terjadi pendarahan di dalam otak. Salah satu jenis CT Scan yang bisa dilakukan adalah CT angiography yang dilakukan dengan menyuntikkan cairan ke dalam darah untuk menunjukkan perbedaan saat dipindai. Hal ini bisa menunjukkan arteri yang mengalami pendarahan dengan jelas.
Angiogram
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke arteri hingga mencapai pembuluh darah di otak. Jika tiba di posisi yang tepat maka bisa menyuntikkan cairan tertentu ke aliran darah seperti prosedur CT angiography.
MRI Scan
Prosedur MRI scan dilakukan dengan menggunakan medan magnet dam gelombar frekuensi radio yang memberikan gambaran jelas jaringan – jaringan otak.
Pengobatan Pendarahan Otak
Apakah pendarahan otak bisa sembuh?
Pendarahan otak terdengar sangat menyeramkan, jika seseorang dengan organ otak yang berdarah apa memiliki kemungkinan untuk pulih?
Terdapat beberapa pengobatan untuk pendarahan otak untuk mengurangi gejala, mencegah timbulnya komplikasi dan meningkatkan kemungkinan pulih. Namun, harus dengan mendapatkan penanganan secepatnya dan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa penanganan pendarahan otak yang bisa dilakukan.
Perawatan Medis
Saat melakukan perawatan medis untuk pendarahan otak, pasien akan dirawat di unit stroke atau ICU dan diawasi secara intensif. Perawatan yang akan dilakukan bisa meliputi:
- Memberikan obat – obatan yang mengurangi terjadinya penggumpalan darah
- Mengontrol tekanan darah
- Memantau tekanan yang terjadi di tengkorak kepala
- Memasang kateter
- Menangani hyperventilation
Operasi
Operasi dilakukan untuk menghilangkan penggumpalan darah sebanyak – banyaknya dan mengurangi pendarahan yang terjadi.
Operasi untuk pendarahan otak ada dua, kraniotomi dan stereotactic clot aspiration. Pada operasi kraniotomi akan dilakukan dengan melubangi tengkorak kepala untuk membuang penggumpalan darah yang terjadi. Resiko operasi pendarahan otak dengan metode ini menyebabkan prosedur ini hanya dilakukan jika penggumpalan dekat dengan permukaan otak.
Operasi stereotactic clot aspiration dilakukan untuk menangani penggumpalan di bagian otak dalam menggunakan endoskopi atau memasukkan jarum dengan alat stereotactic agar bisa mendeteksi letak penggumpalan.
Obat – Obatan
Penanganan pendarahan otak juga bisa dengan obat – obatan. Tujuan dari obat – obatan yang diberikan adalah untuk mengontrol tekanan darah, mengurangi rasa sakit yang timbul, membantu pasien dengan kesulitan menelan dan mencegah kejang.
Obat – obatan yang diberikan adalah:
- Obat penenang
- Obat antiepilepsi
- Obat antikonvulsan
- Pain – killer
- Obat diuretic
- Kortikosteroid
Komplikasi Pendarahan Otak
Pendarahan otak bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang kemungkinan permanen. Berikut adalah beberapa komplikasi tersebut:
- Menderita paralysis
- Beberapa bagian tubuh menjadi lemah hingga bisa mati rasa
- Mengalami kesulitan untuk menelan atau mengalami disfagia
- Penglihatan menjadi terganggu
- Mengalami kesulitan untuk berkomunikasi, seperti kesulitan untuk berbicara, kesulitan untuk memahami kata – kata dan informasi
- Bisa mengalami hilang ingatan
- Bisa mengalami perubahan sifat dan masalah emosional
- Sakit demam
- Menjadi kebingungan
Pencegahan Pendarahan Otak
Mencegah pendarahan otak bisa dilakukan dengan gaya hidup yang sehat, seperti:
- Berhenti kebiasaan merokok
- Pastikan untuk berkendara secara hati – hati, kenakan sabuk pengaman dan jika naik motor pastikan untuk menggunakan helm
- Menjaga gaya hidup yang sehat
- Pastikan diabetes terkendali
- Berhati – hati menggunakan coumadin atau warfarin dan pastikan melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter untuk memastikan kadar darah di kisaran yang normal
- Jauhi penggunaan narkoba, seperti kokain yang bisa melemahkan pembuluh darah di otak
- Pastikan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan mengendalikannya dengan diet, olahraga dan pengobatan
Tidak menangani pendarahan otak bisa memperburuk situasi, karena itu penting untuk mengetahui pendarahan otak dan gejalanya. Pastikan juga untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari terjadinya pendarahan otak dengan hidup sehat dan memiliki asuransi kesehatan. Super Easy Health Protection bisa memberikan proteksi kesehatan menyeluruh mulai dari Rp135.000 per bulan!