Penyakit Antraks: Apa Gejala dan Penyebabnya?
By Herlambang Satriadi, 28 May 2021
Penyakit antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Walau penyakit ini jarang bisa kita temukan, tapi penyakit ini sangat berbahaya dan serius.
Antraks pun mempunyai 4 cara penularan, antara lain:
- Antraks kulit;
- Antraks pernapasan;
- Antraks pencernaan; dan
- Antraks injeksi.
Cara Penularan Antraks
Antraks dapat menular melalui kontak dengan spora bakteri yang biasanya berasal dari hewan ternak. Spora bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui menghirup udara yang mengandung bakteri, memakan daging hewan yang terinfeksi, luka pada kulit, atau injeksi dari suntikan.
Pada umumnya, antraks menular lewat kulit, pernapasan, dan pencernaan. Wabah antraks juga pernah terjadi lewat suntikan, tapi hanya karena bakteri sudah bercampur dalam suntikan heroin. Antraks suntikan ini lebih berbahaya karena infeksi jauh lebih ke dalam tubuh dan dapat menyebar dengan cepat.
Gejala Antraks
Gejala antraks biasanya terjadi dalam waktu 1 hari hingga 2 bulan setelah terinfeksi. Selain itu, ada berbagai macam gejala antraks. Biasanya gejala ini pun akan berbeda tergantung dari cara penularan bakteri di dalam tubuh.
Berikut adalah gejala-gejalanya:
- Antraks kulit: Benjolan pada kulit yang membengkak. Biasanya benjolan ini gatal dan bermunculan di muka, leher, dan tangan. Selain itu, benjolan pun akan perlahan menjadi borok yang tengahnya menghitam. Borok ini tidak menimbulkan nyeri.
- Antraks pernapasan: Demam tinggi, nyeri dada, dan sesak napas. Pada tingkat yang lebih parah, antraks pernapasan pun bisa bergejala meningitis (radang selaput otak dan saraf tulang belakang).
- Antraks pencernaan: Diare yang disertai darah, sakit perut, rasa mual, dan muntah.
- Antraks injeksi: Demam tinggi yang disertai abses (bisul bernanah) pada area suntikan.
Penyebab Antraks
Seperti yang sudah sempat dibahas, penyakit antraks berasal dari bakteri Bacillus anthracis yang pada umumnya menyerang hewan ternak.
Kamu bisa mendapatkan infeksi melalui penyebaran hewan ke manusia dengan bersentuhan dengan hewan terinfeksi, memakan daging hewan yang terinfeksi, menghirup bakteri antraks, atau memakai suntikan yang terinfeksi.
Berikut adalah penyebab antraks bisa menyebar:
- Antraks kulit: Terjadi akibat adanya luka pada kulit.
- Antraks pernapasan: Terjadi akibat penghirupan spora bakteri.
- Antraks pencernaan: Terjadi akibat memakan daging yang terinfeksi dan tidak matang.
- Antraks injeksi: Terjadi akibat menggunakan heroin suntik yang sudah terinfeksi. Kasus ini hanya pernah ditemukan di Skotlandia.
Kamu juga mempunyai faktor risiko lebih tinggi untuk terkena Antraks, jika kamu:
- Tinggal dan/atau bekerja di daerah yang sedang ada wabah antraks;
- Bekerja dengan pemrosesan produk hewan ternak, baik itu daging, kulit, mau pun bulu;
- Bekerja pada laboratorium yang menyimpan bakteri antraks;
- Sering berkelana dari satu tempat ke tempat lain.
Asuransi Jiwa + Asuransi Penyakit Kritis, Premi Mulai Rp 28.500 per Bulan
Pengobatan Antraks
Langkah pertama dari penanganan antraks adalah dekontaminasi. Ini artinya pakaian dan semua permukaan benda yang mengandung infeksi harus melalui proses dekontaminasi menggunakan sabun anti-mikroba dan/atau pemutih. Pakaian juga bisa kamu didih dalam air panas selama 30 menit atau bakar sepenuhnya.
Hal ini bertujuan untuk memastikan barang steril dan tidak menular ke orang lain. Karena antraks tidak bisa menyebar antara manusia, kamu boleh melakukan kontak dengan barang mau pun pasien setelah dekontaminasi.
Untuk pengobatan antraks pada pasien sendiri dapat menggunakan 2 metode, yaitu antibiotik dan antibodi monoklonal.
Antibiotik
Penggunaan antibiotik pada pasien antraks penting untuk mencegah risiko lebih lanjut. Pemberian antibiotik biasanya melalui pembuluh darah dan/atau mulut.
Berikut adalah sejumlah kombinasi obat antibiotik untuk pengobatan antraks:
- Ciprofloxacin;
- Erythromycin;
- Vancomycin;
- Penisilin; dan/atau
- Doxycycline.
Khusus antraks pernapasan, antibiotik profilaksis juga penting dalam pencegahan risiko kematian. Pengobatan antraks melalui antibiotik pun masih banyak yang dalam tahap pengembangan, karena banyak obat yang tersedia hanya efektif untuk perawatan tahap awal.
Selain cepatnya penanganan, tingkat efektivitas pengobatan pun dapat dipengaruhi berbagai faktor, antara lain:
- Usia;
- Seberapa luas infeksi pada tubuh; serta
- Kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Antibodi Monoklonal
Pengobatan antibodi monoklonal dapat menetralisir toksin yang diproduksi oleh bakteri Bacillus anthracis untuk antraks pernapasan. Untuk saat ini, ada dua pengobatan antibodi monoklonal yang lulus sertifikasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika (US Food and Drug Administration), yaitu raxibacumab dan obiltoxaximab.
Pencegahan Antraks
Kamu bisa melakukan pencegahan risiko antraks melalui berbagai cara. Berikut pencegahan antraks yang bisa kamu lakukan:
- Hindari bepergian ke daerah rawan antraks;
- Ketahui gejala antraks pada hewan ternak;
- Cuci tangan dengan air dan sabun setiap selesai berinteraksi dengan hewan ternak atau produk hewan;
- Pastikan kamu menggunakan pakaian yang aman saat berinteraksi dengan bakteri, hewan terinfeksi, atau produk hewan yang terinfeksi, seperti menggunakan sarung tangan karet, apron karet, sepatu karet, serta kacamata dan masker pelindung.
Vaksin untuk antraks juga sudah tersedia untuk binatang dan manusia. Karena itu, tidak ada salahnya vaksinasi jika kamu memang golongan rentan terkena penyakit antraks.
Selain mencegah risiko kesehatan, kamu juga bisa mulai mencegah risiko finansial dari penyakit antraks, serta penyakit menular lainnya. Asuransi kesehatan penyakit menular dan kecelakaan Super Care akan membayar biaya rumah sakit kamu sesuai tagihan, dengan premi hanya mulai dari Rp55.000/bulan. Coba cari rumah sakit terdekat rekanan Super You.
Kapan lagi kamu bisa mencegah risiko antraks, risiko 30+ penyakit menular lainnya, dan risiko kecelakaan sekaligus?