Penyakit Asma

Penyakit asma adalah penyakit yang dapat mengintai siapa saja. Asma juga masih termasuk masalah kesehatan yang serius, bahkan bisa amat berbahaya. Sayangnya, masih banyak yang menganggap penyakit asma adalah penyakit pernapasan biasa. Padahal jika dibiarkan, asma akan menjadi kondisi yang kronis alias berkepanjangan dan sifatnya kambuhan.

Asma

Pengertian Penyakit Asma

Asma merupakan penyakit yang mengganggu sistem pernapasan, lebih tepatnya pada paru-paru. Ketika paru-paru mengalami iritasi, seseorang akan mengeluhkan kesulitan bernafas, batuk, hingga nyeri dada. Saluran pernapasan pengidap penyakit asma jauh lebih sensitif dibandingkan orang tanpa asma. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Tak Hanya Asma, Ini 22 Penyebab Sesak Lainnya!

Penyebab Penyakit Asma

Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab penyakit asma yang utama. Asma terjadi ketika saluran udara mengalami peradangan, penyempitan, pembengkakan, ataupun menghasilkan lendir yang berlebihan. Keempat kondisi tersebut menyebabkan udara yang masuk ke dalam paru-paru menjadi sangat terbatas.

Meski begitu, ada hal-hal lain yang dapat menyebabkan munculnya gejala asma. Yuk, cari tahu berikut ini!

  • Infeksi saluran pernapasan, seperti flu dan pneumonia.
  • Menghirup asap rokok.
  • Bulu hewan.
  • Terpapar zat-zat di udara, seperti debu, polusi udara dan kimia.
  • Perubahan suhu yang drastis.
  • Alergi makanan tertentu.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pengawet.
  • Pengaruh obat-obatan tertentu.
  • Aktivitas fisik yang berlebihan.
  • Emosi yang berlebihan, misalnya tertawa terbahak-bahak atau marah tak terkendali.

Faktor Risiko Penyakit Asma

Apakah asma menular? Jawabannya tidak! Tapi, asma dapat diwariskan. Oleh sebab itu, asma juga menyerang anak-anak. Walau pemicunya mampu dihindari, kondisi berikut ini dapat meningkatkan faktor risiko penyakit asma.

  • Faktor genetik, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit asma.
  • Jenis kelamin laki-laki pada usia anak-anak dan jenis kelamin perempuan pada usia dewasa.
  • Lahir prematur, terutama jika memerlukan ventilator.
  • Lahir dengan berat badan rendah atau di bawah normal.
  • Berat badan berlebihan atau obesitas.
  • Alergi atopik.
  • Riwayat bronkiolitis ketika kanak-kanak.
  • Penyakit GERD.
  • Stres.

Gejala Penyakit Asma

Gejala asma cukup mudah untuk dikenali walaupun frekuensi, durasi serangan, dan tingkat keparahannya berbeda-beda pada setiap orang. Secara umum, gejala asma pada anak-anak dan orang dewasa hampir sama. Untuk itu, khususnya bagi orang tua, coba kenali gejala penyakit asma berikut ini.

  • Batuk-batuk
  • Sulit bernapas, baik frekuensinya cepat maupun lambat
  • Dada terasa sesak, nyeri, atau tertekan
  • Jantung berdegup kencang dan cepat
  • Mengi atau bengek
  • Perasaan lelah atau kurang berenergi
  • Otot leher mengencang
  • Sakit kepala
  • Bibir dan jari-jari terlihat membiru
  • Produksi ingus atau dahak meningkat
Penyakit Asma pada Anak

Ciri-Ciri Penyakit Asma

Ciri-ciri asma juga disebut dengan serangan asma. Ciri-ciri asma yang dialami oleh orang dewasa dan anak-anak memiliki perbedaan, yakni pada konsistensi gejala asma yang dirasakannya. 

Gejala asma pada orang dewasa cenderung lebih konsisten atau sering. Sedangkan, gejala asma pada anak-anak tidak teratur. Tetapi, ciri-ciri asma yang kambuh dapat diketahui polanya secara umum di bawah ini.

  • Muncul gejala dalam intensitas yang sering ketika terpapar pemicunya, seperti debu, alergi, dan sebagainya.
  • Memburuk pada malam hari atau dini hari.
  • Berulang atau hilang timbul pada hari yang sama.
  • Dapat reda spontan dengan ataupun tanpa pengobatan.

Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Kulit Eksim

Cara Mencegah Penyakit Asma

Apakah asma bisa dicegah? Tentu bisa. Akan lebih baik kalau pencegahan asma dilakukan dari sekarang daripada harus mengobati. Menerapkan pola hidup sehat akan melindungi diri kita dari berbagai penyakit, termasuk asma. Eits, tapi itu saja belum cukup loh! Yuk, terapkan juga upaya pencegahan penyakit asma di bawah ini!

  • Sadari pemicu dan faktor yang meningkatkan risiko penyakit asma.
  • Berhenti merokok.
  • Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan, ataupun zat kimia seperti yang ada pada obat semprot serangga dan deterjen cucian.
  • Gunakan kasur dan bantal dari bahan sintetis atau lainnya asalkan tidak terbuat dari kapuk.
  • Jaga kebersihan rumah serta peralatannya.
  • Jangan memelihara hewan khususnya yang berbulu, seperti kucing dan anjing.
  • Olahraga yang teratur, tapi tidak berlebihan.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Menjalani vaksinasi flu dan pneumonia secara teratur.

Tingkat Keparahan Penyakit Asma

Mengetahui tingkat keparahan penyakit asma tak kalah penting. Pasalnya, kemungkinan asma kambuh biasanya tergantung seberapa parah kondisi penderitanya. Diagnosis tingkat keparahan penyakit asma juga akan menentukan jenis pengobatan yang dijalani. Terdapat 4 tingkatan penyakit asma berdasarkan tingkat kekambuhannya berikut ini.

  • Asma intermiten, frekuensi asma kambuh hanya 1-2 kali dalam seminggu dengan waktu serangan yang singkat.
  • Asma persisten ringan, frekuensi asma kambuh lebih dari 2 kali dalam seminggu, namun tidak akan lebih dari 1 kali dalam sehari.
  • Asma persisten sedang, frekuensi asma kambuh hampir setiap hari dengan waktu serangan berlangsung lebih lama.
  • Asma persisten berat, frekuensi asma kambuh beberapa kali dalam sehari setiap harinya sehingga membatasi aktivitas pengidapnya.

Baca juga: Daftar Penyakit dengan Biaya Pengobatan Besar

Cara Mengatasi Penyakit Asma

Penyakit asma bisa saja kambuh tanpa mengenal waktu dan tempat. Terutama saat malam hari, biasanya penderita asma akan lebih sering mengeluhkan kemunculan gejala-gejala asma. Gejala asma paling umum yang dirasakan adalah kesulitan bernapas dan sesak. Meski mendadak, usahakan jangan panik ya! Akan lebih baik, coba ikuti langkah-langkah cara mengatasi asma yang kambuh berikut ini yuk!

  • Menjauhi area yang sesak dan berdebu
  • Bergeser ke area yang hangat 
  • Duduk dengan postur tegak
  • Tarik napas yang panjang dan dalam
  • Gunakan inhaler asma
  • Hirup aroma pelega pernapasan, misalnya kayu putih
  • Minum obat pengontrol asma
  • Minum sedikit demi sedikit teh atau air putih hangat
  • Apabila cara-cara sebelumnya tidak berhasil meredakan asma, segera pergi ke klinik kesehatan atau rumah sakit terdekat!
Pengobatan Asma

Pengobatan Penyakit Asma

Apakah asma bisa sembuh? Banyak sekali yang meyakini bahwa penyakit asma bisa sembuh. Kenyataannya, asma tidak dapat sembuh secara total. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyakit asma bersifat episodik dan kambuhan. 

Upaya pengobatan asma yang dilakukan untuk meredakan gejala asma, mencegah kekambuhan asma, serta mengurangi kondisi peradangan, penyempitan, dan pembengkakan pada saluran pernapasan. 

Secara umum, metode pengobatan asma pada orang dewasa dan anak-anak tidak jauh berbeda.

Obat Asma Dewasa Jangka Pendek

Metode pengobatan asma bagi orang dewasa dalam jangka pendek bertujuan untuk meredakan gejala asma dengan cepat dan mencegah asma kembali kambuh.

  • Inhaler short-acting beta2-agonist

Meski dengan mudah meredakan gejala asma, inhaler termasuk obat asma yang sebaiknya digunakan sesuai anjuran dokter. Penggunaannya pun tidak boleh terlalu sering dan perlu dicatat tiap minggunya.

  • Kortikosteroid oral atau infus

Kortikosteroid oral atau infus ini berfungsi untuk meredakan peradangan yang terjadi di saluran pernapasan. Obat asma ini juga harus sesuai resep dokter.

  • Obat antikolinergic

Obat antikolinergic ini berfungsi untuk melemaskan kembali saluran pernapasan yang sempat mengalami penyempitan supaya pengidap asma bisa lebih mudah bernapas.

Obat Asma Dewasa Jangka Panjang

Metode pengobatan asma bagi orang dewasa dalam jangka panjang bertujuan untuk meredakan gejala asma dengan cara mengobati iritasi yang terjadi pada paru-paru. Iritasi yang dimaksud adalah mengurangi peradangan serta mencegah penyempitan atau pembengkakan pada paru-paru. Metode ini dilakukan dengan mengonsumsi obat asma secara rutin.

  • Kortikosteroid dalam bentuk hirup atau pil

Obat asma ini akan bekerja untuk mengurangi respon tubuh terhadap peradangan sistem pernapasan.

  • Obat biologis bentuk suntik tertentu yang diresepkan dokter

Obat asma ini seperti omalizumab dan sebagainya yang dapat mengurangi respon tubuh terhadap alergen pada penderita asma persisten berat.

  • Obat antihistamin ketotifen 

Obat asma ini berfungsi sebagai terapi tambahan untuk mengurangi intensitas, durasi, dan tingkat keparahan asma.

  • Obat modifikasi leukotrien, seperti montelukast

Obat asma ini berfungsi untuk menjaga saluran pernapasan tetap terbuka.

  • Stabilisator sel mast, seperti cromolyn

Obat asma ini akan bekerja mencegah sel imun menghasilkan sinyal pemicu peradangan di saluran pernapasan saat terpapar alergen atau zat pemicu asma lainnya.

  • Imunoterapi

Obat asma ini dapat yang berbentuk hirup, tablet, ataupun sirup yang berfungsi mengurangi respon tubuh terhadap alergen pemicu asma.

  • Inhaler bronkodilator long acting beta agonist

Obat asma ini dapat mencegah terjadinya penyempitan pada saluran pernapasan.

Baca juga: Penyakit Ini Juga Menyerang Anak-Anak!

Obat Asma Anak

Berbeda dengan orang dewasa, penelitian membuktikan bahwa 80 persen gejala asma pada usia kanak-kanak tidak akan berlanjut ketika mereka memasuki usia remaja. Sayangnya, 20 persen lagi harus berlanjut sampai mereka dewasa. Hal ini dikarenakan para orang tua telat menyadari gejala asma pada anak. Berikut metode pengobatan asma anak atas rekomendasi dokter supaya tidak makin parah.

  • Obat asma anak dalam bentuk hirup

Salah satu jenis obat asma anak adalah bronkodilator. Kamu bisa memasukkannya melalui nebulizer atau inhaler agar praktis untuk anak.

  • Rajin berenang untuk melatih pernapasan.
  • Terapi seni untuk mengatasi gangguan kecemasan pada anak.

Apabila penyakit asma tidak segera diobati, akan semakin memperburuk gejala asma, bahkan merenggut nyawa penderitanya. Apabila kamu merasakan tanda-tanda gejala asma atau melihatnya pada anak, segera konsultasikan dengan dokter! Supaya kamu atau si kecil segera mendapat pengobatan asma yang tepat!

super easy health

Butuh yang sat-set-sat-set, tapi biaya ke dokter kok mahal? Mending cegah risiko finansial dari sekarang lewat asuransi kesehatan. Nggak perlu khawatir lagi karena ada Super Easy Health dari Super You! Daftarnya mudah, klaimnya cepat, dan preminya murah cuma Rp4.500 aja per hari!

Artikel Terkait