Pertolongan Pertama pada Luka Bakar, Luka Ringan atau Berat?
By Herlambang Satriadi, 19 Jul 2021
Luka bakar terjadi ketika ada kerusakan jaringan pada tubuh kita akibat panas, baik karena api, air, radiasi, listrik, asap, dan bahan senyawa kimia lainnya. Jika tidak kamu tangani segera, efeknya pun bisa serius. Karena itu, ada baiknya jika kamu tahu cara melakukan pertolongan pertama pada luka bakar.
Jenis Luka Bakar: Ringan atau Berat?
Luka bakar mempunyai tingkatan. Karena itu, kamu perlu tahu dulu apakah luka bakarnya tergolong ringan atau berat.
Jika ringan, maka dapat kamu tangani. Tapi jika sudah tergolong berat, kamu pun harus mengkonsultasikan dokter atau rumah sakit terdekat.
Luka Bakar Ringan
Luka bakar ringan biasanya tidak memerlukan penanganan darurat medis. Biasanya ciri atau gejala luka bakar ringan adalah:
- Rasa sakit
- Kulit yang memerah
- Pembengkakan
- Area tidak lebih dari 8 cm
Luka Bakar Sedang
Biasanya luka bakar jenis ini sudah perlu perawatan medis darurat. Berikut ciri atau gejala luka bakar sedang:
- Area lebih luas dari 8 cm
- Pada area bagian tubuh yang penting, seperti muka, lengan, kaki, daerah selangkangan, dan pantat
Luka Bakar Berat
Luka bakar dianggap berat dan butuh penanganan medis sesegera mungkin jika mempunyai gejala berikut:
- Menembus lapisan kulit hingga otot/tulang (terlihat dalam)
- Terlihat hangus atau berwarna putih, coklat, atau hitam
Hal ini biasanya terjadi pada mereka yang menjadi korban kebakaran. Kulit hangus pun dapat membawa risiko keracunan CO dan butuh penanganan medis darurat.
Langkah Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar
Jika masih ringan atau sedang, maka kamu bisa menggunakan langkah berikut sebagai pertolongan pertama pada luka bakar:
- Jauhkan korban dari sumber panas. Jika panas diakibatkan api, gunakan air untuk memadamkan api bila memungkinkan. Jika akibat sengatan listrik, hindari menyentuh korban dan padamkan sumber listrik segera.
- Lepaskan aksesoris pada luka bila ada. Misalnya, cincin, gelang, jam tangan, ikat pinggang, dan lainnya.
- Basuh dan kompres dengan air dingin. Terus kompres hingga rasa sakit atau nyeri tidak terlalu menyengat.
- Hindari bagian yang melepuh. Biasanya pelepuhan terjadi untuk melindungi kamu dari infeksi penyakit. Karena itu, jika bagian yang melepuh sampai pecah, bersihkan dengan air dan beri salep antibiotik.
- Redakan rasa nyeri. Jika luka sudah dingin, kamu bisa mengoleskan ekstrak lidah buaya atau cairan pelembab (moisturizer) lainnya. Untuk meredakan nyeri, kamu juga bisa memberikan obat penawar rasa sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen.
- Tutup luka. Pastikan kamu membalut dengan perban yang bersih dan steril untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Jangan terlalu kencang agar luka tidak terlalu tertekan dan sakit.
Jika luka terlihat golongan berat, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menjauhkan korban dari sumber panas. Kemudian lakukan langkah pertolongan pertama berikut:
- Telepon ambulans. Kamu bisa melakukannya dengan menelpon 118 atau rumah sakit terdekat.
- Periksa apakah mereka masih bernapas. Jika diperlukan, lakukan teknik resusitasi jantung paru untuk memulihkan pernapasan mereka.
- Lepaskan aksesoris yang ketat, misalnya kancing paling atas baju, dasi, perhiasan, ikat pinggang, dan aksesoris lainnya yang menempel di tubuh. Terutama di daerah sekitar bagian luka bakar dan leher.
- Hindari membasuh luka dalam air dingin. Hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya panas dari tubuh yang berakibat hipotermia.
- Beri selimut agar korban tetap hangat.
- Naikkan area bagian tubuh yang yang terdampak luka bakar. Jika memungkinkan, di atas posisi jantung.
- Tetap balut luka dengan kain perban. Pastikan kain yang dipakai sudah steril dan bersih.
- Terus pantau untuk gejala serangan syok, seperti kehilangan kesadaran, wajah yang pucat, dan pernapasan yang pendek atau dangkal.
Baca Juga : Push Up, Olahraga Tanpa Alat Bisa Dilakukan Dimanapun! Apa Saja Manfaatnya?
Apa yang Sebaiknya Tidak Kamu Lakukan untuk Pertolongan Pertama Luka Bakar?
Selain mengetahui pertolongan pertama, kamu juga perlu tahu hal-hal yang sebaiknya TIDAK dilakukan. Hindari kesalahan berikut:
- Menggunakan odol. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi pada luka, serta mint dalam odol dapat merusak jaringan lebih lanjut.
- Memberikan mentega. Mentega menyebabkan temperatur pada luka meninggi dan menyebabkan kelembapan pada luka yang mengundang bakteri.
- Kompres dengan es batu. Walau memang luka bakar perlu “didinginkan”, tetapi es batu terlalu dingin untuk luka bakar. Hal ini pun bisa menyebabkan kondisi hipotermia, serta menghambat peredaran darah di sekitar luka.
Bagaimana Cara Mencegah Risiko Luka Bakar?
Kamu bisa mencegah risiko luka bakar dengan lebih berhati-hati dalam menggunakan air panas, berhubungan dengan listrik, atau menggunakan peralatan yang panas lainnya, seperti setrika, penggorengan, dan lainnya.
Selain itu, sediakan alat pemadam kebakaran di rumah. Hal ini dapat mencegah api untuk menyebar menjadi luas dan menyebabkan luka bakar yang jauh lebih serius.
Kamu juga bisa mengantisipasi risiko kecelakaan dengan perlindungan asuransi kesehatan Super Care Protection, mulai dari Rp50.000-an saja per bulannya. Seluruh biaya perawatan, baik rawat inap atau rawat jalan pun sudah tercover untuk risiko kecelakaan sehari-hari, termasuk tenggelam, keracunan makanan, dan kebakaran, serta 30+ risiko penyakit menular, termasuk COVID-19.
Daripada penasaran, yuk cek produknya dulu saja!