stadium kanker

Tingkatan stadium kanker, mulai dari stadium I hingga IV, adalah salah satu hal paling penting yang perlu diketahui dalam pengobatan kanker. Pasalnya, tingkatan stadium kanker ini dapat membantu menjawab: 

  • Seberapa besar tumor yang ada? 
  • Dimana titik tumbuh awalnya?
  • Apakah kanker sudah menyebar? 
  • Seberapa luas penyebarannya? 
  • Apakah kanker tersebut berdampak pada bagian tubuh yang lainnya?

Biasanya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk menentukan stadium kanker. Penentuan stadium kanker menjadi hal yang penting dalam pengobatan kanker.

Kenapa penentuan stadium kanker penting?

Mengetahui tahapan stadium kanker dapat membantu dokter dalam:

  • Merencanakan pengobatan, seperti apakah kemoterapi dibutuhkan;
  • Memprediksi kemungkinan kanker tumbuh kembali;
  • Memprediksi kemungkinan sembuh;
  • Menentukan seberapa baik kemajuan pengobatan; serta
  • Membandingkan efisiensi pengobatan dengan orang lain pada tahapan yang sama.

Biasanya semakin tinggi tingkatan stadium kanker, maka semakin serius kondisi yang diderita. Keseriusan kondisi pasien juga bisa membantu dokter menentukan langkah selanjutnya yang perlu diambil.

Baca Juga : Daftar Penyakit yang Besar Biaya Pengobatannya

Bagaimana cara penentuan tingkatan stadium kanker?

Sebelum menentukan tingkat stadium kanker pasien, dokter akan menjalani pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan darah, laboratorium, serta scan, seperti MRI, CT scan, dan PET. Ada kemungkinan bahwa dokter juga melakukan biopsi untuk menganalisa jaringan dengan mikroskop.

Penentuan stadium kanker menggunakan sistem TNM, yaitu Tumor, Node, dan Metastasis. Secara singkat, ini penjelasan sistem TNM:

Tumor

Huruf T yang disertai nomor 0-4 melambangkan besar dan lokasi tumor. “T0” menandakan tidak ada tumor yang bisa diukur besarannya. Biasanya semakin besar suatu tumor, maka semakin besar angkanya. Untuk beberapa jenis kanker, akan ada keterangan lain, seperti huruf kecil “a”, “b”, atau “m”.

Node

Huruf N yang diukur mulai dari 0 sampai 3 menunjukkan kondisi kelenjar getah bening. Getah bening dapat membantu melawan infeksi kanker. Semakin banyak kelenjar getah bening yang terinfeksi oleh sel kanker, maka semakin besar angkanya. 

Metastasis

Huruf M yang diberi angka 0 atau 1 mengindikasikan apakah kanker sudah menyebar ke tempat lain. Jika kanker belum tersebar, maka akan diberi label “M0”. Jika sudah tersebar, maka akan dianggap “M1”.

Arti setiap tahapan stadium kanker

Setelah mendapatkan informasi berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, mereka akan menentukan kondisi pasien berada di stadium berapa. Berikut penjelasannya.

Stadium 0 berarti belum ada perkembangan kanker yang signifikan. Kemungkinan hanya ada sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker (karsinoma).

Stadium I, atau disebut juga kanker tahap awal, berarti adanya kanker berukuran kecil yang masih ada di dalam satu area.

Stadium II berarti kanker sudah berukuran lebih besar daripada Stadium I, namun masih tetap berada di dalam satu tempat.

Stadium III berarti sel kanker sudah menjadi semakin besar dan sudah mulai menyebar ke jaringan di sekitar area awal.

Stadium IV, atau disebut juga kanker metastatik, berarti sel kanker sudah menyebar ke jaringan atau bagian tubuh lainnya.

Bila sel kanker terdeteksi pada stadium atau tahap awal, maka akan lebih tinggi kemungkinan untuk bisa sembuh. Karena itu, deteksi dan pengobatan dini kanker menjadi sangat penting dalam tingkat kesembuhan pasien.

Yuk, Antisipasi Risiko Kanker dengan Asuransi!

Sayangnya, pengobatan kanker tidak lah murah. Kerap kali kanker menghabiskan biaya yang banyak. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena kamu bisa mengantisipasi risiko finansial dari kanker dengan menyiapkan asuransi kesehatan dari Super You dan asuransi penyakit kritis Super Strong Super You.

Baca Juga : Bingung Pilih Asuransi, Ini 7 Jenis Asuransi untuk Kamu!

super strong

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan santunan tunai dari Super Strong ketika terdiagnosa penyakit kritis, seperti kanker, penyakit jantung, dan juga stroke. Kamu juga mendapatkan santunan tunai atas risiko meninggal dunia yang bukan disebabkan kecelakaan. Kamu bisa mendapatkannya dengan harga mulai dari Rp28.500 per bulan. Tunggu apalagi?

Artikel Terkait