Update Corona Live: Jumlah Kasus Terbaru di Indonesia & Seluruh Dunia
By Herlambang Satriadi, 27 Mar 2020
Penyakit Coronavirus, sering juga disebut COVID-19, adalah penyakit menular disebabkan oleh virus baru. Penyakit ini menyebabkan gangguan pernapasan (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam, dan untuk kasus tertentu, sesak napas. Lindungi diri kamu dengan mengikuti update Corona terbaru, mencuci tangan sering, hindari menyentuh wajah, dan hindari kontak dekat (berjarak 1 meter) dengan orang-orang yang bergejala.
Corona menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi ketika mereka batuk atau bersin. Corona juga bisa menyebar ketika seseorang menyentuh permukaan atau benda yang memiliki virus Corona, kemudian menyentuh mata, hidung, dan mulut. Badan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga mengakui adanya kemungkinan virus Corona di udara melalui micro droplets.
Informasi update Corona terbaru
Mengenali gejala Corona
Gejala Korona muncul setelah seseorang terinfeksi selama 1 – 14 hari. Gejala yang paling umum dari Korona adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Dalam kasus yang parah, pasien juga bisa mengalami sesak napas.
Lakukan perlindungan terhadap Corona
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindari dari Corona, yaitu rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, berjaga jarak sejauh 1 meter, hindari menyentuh muka (terutama mata, hidung, dan mulut), tutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu saat batuk atau bersin.
Jika berpergian, pastikan untuk menggunakan masker. Ketika sampai di rumah, turunkan pakaian dan segera mandi sebelum melakukan kontak dengan orang yang berada di rumah. Jika tidak darurat, lakukan social distancing dan diam di rumah saja dulu.
Baca Juga: Lagi #dirumahaja, yuk kenali arti social distancing!
Mendengar kemungkinannya penyebaran melalui udara, juru bicara pemerintah Achmad Yurianto menekankan bahwa masker wajib dipakai walau pun sudah memakai face shield. Ventilasi udara di ruang umum juga harus dipastikan bekerja dengan baik demi cegah penyebaran Corona.
Selain itu, pastikan kamu terus mengikuti perkembangan melalui update Corona ini, dan pastikan kamu juga sudah mempunyai perlindungan finansial terhadap Corona. Super You sendiri bisa menanggung risiko tutup usia yang disebabkan oleh Corona dengan produk asuransi penyakit kritis dan asuransi jiwa.
Mengenali Istilah Corona: ODP atau PDP?
Pastinya kamu sudah mendengar istilah-istilah seperti orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di berita-berita mengenai COVID-19. Tapi sebenarnya apa sih maknanya dan apa sih bedanya?
Secara sederhana, ODP dan PDP memiliki kesamaan yaitu mempunyai gejala awal seperti demam di atas 38 derajat Celcius dan batuk atau pilek. Jika seseorang terinfeksi tapi tidak mempunyai gejala, maka mereka bisa dikategorikan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan disarankan untuk karantina atau isolasi mandiri selama 14 hari di rumah.
ODP sendiri bisa didefinisikan sebagai:
- Seseorang yang memiliki gejala (demam dan batuk/pilek), DAN
- Memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit dengan transmisi lokal ATAU tinggal di daerah terjankit di Indonesia dengan transmisi lokal.
- Seseorang yang memiliki gejala (demam dan batuk/pilek),
- Mungkin mengalami gangguan pernapasan (sesak napas),
- Memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit dengan transmisi lokal atau tinggal di daerah terjankit di Indonesia dengan transmisi lokal, DAN
- Memiliki riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19.
Suspect dengan hasil laboratorium positif akan dinyatakan sebagai pasien positif COVID-19. Jika hasil laboratorium inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan, maka pasien akan dinyatakan sebagai kasus probable.
Pencegahan stigma sosial
Dengan update Corona yang kasusnya kian meningkat, pandemi Corona ini bisa berujung dengan stigma sosial dimana rakyat mempunyai pandangan negatif terhadap orang-orang yang terjangkit COVID-19 serta keluarganya.
Menurut situs Kawal COVID-19, stigma sosial sendiri merupakan sesuatu yang buruk dan ingin kita cegah karena kita tidak ingin hal-hal berikut terjadi karena orang takut dengan stigma sosial:
- Pasien menyembunyikan status kesehatannya.
- Orang menjadi tidak ingin memeriksakan diri walaupun mempunyai gejala.
- Pasien menolak untuk dikarantina atau dirawat.
Bagaimana cara mencegah stigma sosial?
Kawal COVID-19 menganjurkan cara-cara berikut untuk mencegah stigma sosial:
- Memakai nama yang benar. Penyakit bernama COVID-19 atau Corona Virus Disease 2019, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Bukan Flu Asia, virus Wuhan, atau virus China.
- Menyebut orang terjangkit dengan pasien, bukan korban.
- Jangan menaruh label. Entah untuk orang, etnis, kelompok, atau golongan tertentu sebagai “penyebar” atau “penyebab” Corona. Siapapun bisa terjangkit Corona.
- Beri dukungan. Terutama kepada tenaga medis, pasien, dan juga keluarga pasien.
- Tidak menyebarkan informasi yang salah terkait COVID-19. Carilah sumber informasi yang tepat dan akurat agar kamu tahu.
- Fokus kepada berita positif. Contohnya cara pencegahan, kisah perjuangan tenaga medis, kesembuhan total, dan lain-lain.