cara membuat laporan keuangan

Teman SUPERjuangan, sebelum memutuskan membuka usaha baru, pastikan kamu sudah mengetahui cara membuat laporan keuangan. Singkatnya, laporan keuangan adalah catatan keuangan perusahaan, baik arus kas maupun transaksi. Laporan keuangan juga menjadi acuan penting bagaimana kinerja perusahaan tersebut.

Baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bergerak di bidang jasa maupun dagang, pasti membutuhkan yang namanya laporan keuangan. Analisis keuangan di dalamnya berguna sebagai bahan evaluasi perusahaan. Kita juga bisa melihat apakah perusahaan tersebut untung atau malah sebaliknya mengalami kerugian.

Biasanya perusahaan atau pebisnis akan membuat laporan keuangan memasuki akhir periodenya. Karena itu, proses membuat laporan keuangan ini tidak boleh disepelekan. Tapi, sayangnya belum banyak nih perusahaan atau pebisnis yang mengetahui cara membuat laporan keuangan.

Nah, artikel ini akan membantu kamu dalam cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar. Yuk, simak sampai akhir ya!

Cara Membuat Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sejumlah laporan yang berisi informasi tentang keuangan, posisi keuangan, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan atau lembaga pemerintah dalam suatu periode tertentu.

Pada umumnya, membuat laporan keuangan akan berisi kas, pendapatan, laba atau rugi, hutang, aset, serta ekuitas. Karena itu, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar cara menyusun laporan keuangan berhasil, antara lain:

  • tidak mencampur keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi;
  • kelengkapan bukti transaksi;
  • mata uang yang digunakan; serta
  • komponen laporan keuangan yang lengkap.

Baca juga: Coba 5 Cara Menabung di Bank!

Fungsi Laporan Keuangan

Fungsi Laporan Keuangan

Membuat laporan keuangan sangat penting untuk memproyeksikan masa depan suatu perusahaan. Cara membuat laporan keuangan pun tentu harus dipantau karena sangat krusial perannya untuk keberlangsungan perusahaan tersebut. Biasanya dibuat per bulannya dan dapat dikelompokan per kuartal dan per tahun. 

Dengan membuat laporan keuangan, kita bisa melihat kinerja perusahaan tersebut. Perusahaan yang baik, pasti mempunyai arus keuangan yang sehat. Selain itu, membuat laporan keuangan akan dibutuhkan untuk pembayaran pajak, investasi, hingga kerja sama dengan perusahaan yang lain. 

Tak sampai di situ, membuat laporan keuangan terbagi atas beberapa fungsi seperti berikut ini.

1. Fungsi historis

Fungsi ini bertujuan untuk mencatat jurnal keuangan berdasarkan urutan waktu terjadinya suatu transaksi.

2. Fungsi pencatatan keuangan

Yang dimaksud disini adalah mencatat seluruh transaksi misalnya digunakan untuk menentukan ke akun mana dan berapa besar nominal secara rinci.

3. Fungsi analisis

Fungsi ini adalah menentukan nama akun, jumlah uang, dan bukti transaksi yang harus dianalisa.

4. Fungsi instruksi

Fungsi untuk memerintah pendebetan atau kredit suatu akun sesuai dengan catatan keuangan. Fungsi ini bermanfaat untuk memudahkan proses pendataan buku keuangan.

5. Fungsi informatif

Fungsi ini adalah sebagai penjelasan yang berhubungan dengan bukti pencatatan keuangan seperti nama akun, tanggal, jumlah uang, pengeluaran operasional, laba kotor, laba bersih, dan keterangan lainnya.

Jenis Laporan Keuangan

Berdasarkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bahwa terdapat 5 jenis laporan keuangan. Semua jenis laporan keuangan ini harus bisa disesuaikan dengan bentuk transaksi yang dilakukan perusahaan. Apa saja itu?

1. Laporan keuangan neraca 

Jenis laporan keuangan neraca adalah laporan keuangan yang menyediakan informasi bagaimana posisi keuangan pada suatu periode tertentu dan berakhir pada akhir tahun.

Contoh laporan keuangan neraca sederhana:

Contoh Laporan Neraca

2. Laporan keuangan laba rugi

Jenis laporan keuangan laba rugi memberikan informasi operasional keuangan perusahaan dalam periode tertentu bisa satu bulan atau satu tahun.

Contoh laporan keuangan laba rugi sederhana:

Contoh Laporan Laba Rugi

3. Laporan keuangan ekuitas

Jenis laporan ini disebut juga laporan pemilik usaha yang isinya terdapat perubahan modal suatu periode tertentu.

Contoh laporan keuangan ekuitas sederhana:

Contoh Laporan Ekuitas

4. Laporan keuangan arus kas 

Jenis laporan keuangan ini merupakan laporan yang memuat jumlah kas yang diterima atau kas masuk dan jumlah pengeluaran kas dalam periode tertentu.

Contoh laporan keuangan arus kas:

Laporan Arus Kas

5. Catatan atas laporan keuangan

Jenis laporan keuangan catatan atas laporan keuangan biasanya digunakan oleh perusahaan berskala besar. Cara membuat laporan keuangan ini turut memaparkan anggapan penyimpangan atau inkonsistensi keuangan perusahaan.

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Berdasarkan Kebutuhan!

Cara Membuat Laporan Keuangan

Sebelum membuat laporan keuangan, kita membutuhkan dua hal penting yang harus dilakukan, antara lain:

  • melakukan proses jurnal untuk setiap transaksi; dan
  • memasukkannya ke dalam buku besar dari masing-masing akun, dikelompokan dalam kelompok aktiva, pasiva, dan rugi laba yang mana didalamnya terdapat penjualan dan seluruh biaya.

Setelah itu, kita bisa menyusun urutan laporan keuangan dari awal sampai akhir. Urutan laporan keuangan akan sangat memudahkan kita lho, jadi jangan sampai salah ya. Yuk, kita simak cara membuat laporan keuangan dengan urutan laporan keuangan yang benar!

1. Laporan keuangan neraca saldo

Neraca saldo merupakan suatu daftar berbagai rekening yang dimuat dalam buku besar dengan saldo debet dan kredit. Penyusunan neraca saldo ini dilakukan sebelum adanya penyesuaian ayat jurnal

Dalam akuntansi, neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debet atau kredit.

2. Mengumpulkan data

Data yang dimaksud adalah diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian karena mungkin saja ada transaksi yang belum kamu catat dan belum sesuai di periode tertentu.

3. Menyusun worksheet

Worksheet atau neraca lajur diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian. Saldo juga akan dilaporkan dalam neraca tersebut dan laporan rugi laba.

4. Menyusun laporan rugi laba

Laporan rugi laba dan laporan perubahan modal juga merupakan hal yang gak kalah penting. Laporan-laporan ini kemudian disusun dalam neraca atau laporan rugi laba. Tujuannya agar mudah dibaca dan dianalisa.

5. Menyesuaikan laporan dengan rekening-rekening

Rekening-rekening dalam buku besar sebaiknya mudah disesuaikan. Berikutnya adalah dengan membuat jurnal penutupan untuk menutup rekening-rekening nominal ke rekening rugi laba. Informasi keuangan harus dengan jelas dibukukan sesuai dengan rekening-rekening yang bersangkutan.

Baca juga: 7 Manfaat Financial Planning!

6. Membuat neraca saldo setelah jurnal penutupan

Untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit rekening-rekening yang masih terbuka, maka neraca saldo setelah penutupan sangat diperlukan. Neraca ini berisi penutupan rekening-rekening rill, bukan nominal yang sudah ditutup.

Untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit rekening-rekening yang masih terbuka, maka buatlah neraca saldo setelah penutupan yang isinya rekening-rekening riill saja, bukan termasuk nominal yang sudah ditutup.

7. Melakukan analisis laporan keuangan

Dengan cara membuat laporan keuangan, artinya juga melakukan analisis laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan adalah kegiatan mengidentifikasi, menilai, mengolah, hingga membandingkan informasi yang terdapat dalam sebuah laporan keuangan.

Setelah cara membuat laporan keuangan di atas, kita sudah bisa mengetahui apakah pada periode tersebut perusahaan mengalami perkembangan atau tidak. Maka, analisis laporan keuangan menjadi bahan pertimbangan terhadap potensi pelunasan hutang atau potensi penggunaan aset untuk menaikkan laba.

Guys, itulah cara membuat laporan keuangan yang berguna untuk kelancaran bisnis atau usaha kamu lho! Nah, demi menjaga finansial, kamu juga perlu memiliki perlindungan asuransi kesehatan dari risiko penyakit yang bisa memakan banyak biaya. Yuk, daftar Super Easy Health dari Super You, premi mulai Rp4.500 aja!

Artikel Terkait