dollar averaging cost

Salah satu kesulitan utama dalam berinvestasi adalah mencari waktu yang tepat. Kapan sih harga tertinggi untuk menjual? Kapan harga terendah untuk menjual? Pada akhirnya, banyak tips investasi saham dan reksadana yang menggunakan metode bernama dollar cost averaging.

Dollar cost averaging adalah strategi investasi rutin dalam suatu periode tertentu dengan jumlah investasi yang sama, tak peduli harga jual/beli suatu instrumen investasinya. Kamu pun bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga pasar dengan cara seperti ini. 

 

Kenapa Dollar Cost Averaging Bisa Menguntungkan?

Misalnya, kamu ingin membeli saham X. Namun, kamu tidak ingin memasukkan uang kamu sekaligus semuanya, atau kamu tidak mempunyai uang dengan jumlah yang banyak.

Kamu bisa berkomitmen melakukan strategi DCA dengan menginvestasikan Rp200.000 per bulannya selama 5 bulan. Misalnya saja, berikut perhitungannya: 

  • Bulan 1: Nilai harga saham awal Rp1.000, kamu beli 2 lot. 
  • Bulan 2: Nilai harga saham naik Rp2.000, kamu beli 1 lot.
  • Bulan 3: Nilai harga saham anjlok Rp500, kamu beli 4 lot.
  • Bulan 4: Nilai harga saham naik Rp650, kamu beli 3 lot.
  • Bulan 5: Nilai harga saham akhir Rp1.000, kamu beli 2 lot. 

Pada akhir bulan ke-5, kamu mendapatkan 12 lot dengan harga Rp1.000.000. Jika kamu langsung berinvestasi Rp1.000.000 seperti biasa di bulan pertama, kamu hanya bisa mendapatkan 10 lot. 

Dengan begitu, kamu pun bisa mendapat untung 2 lot dengan strategi DCA, bukan?

 

Baca Juga :

 

Keuntungan dan Kelemahan Strategi DCA

Tentunya strategi investasi DCA mempunyai kelebihan dan kelemahannya sendiri. Berikut ulasan keuntungannya: 

  • Mengurangi Aspek Emosi dalam Berinvestasi. Ketika kamu menggunakan strategi DCA, maka bentuknya pun lebih ke rutinitas. Tidak peduli harga lagi naik atau anjlok, kamu hanya perlu membeli. Dengan begitu, ketika orang berlomba-lomba menjual karena harga turun, kamu pun tidak terbawa emosi dan malah bisa melihatnya sebagai peluang untuk mendapatkan lebih banyak saham dengan harga yang lebih murah.
  • Mencegah Risiko Salah Waktu Investasi. Karena DCA rutin, maka tidak ada yang namanya salah waktu berinvestasi. Jika kamu menginvestasikannya sedikit demi sedikit, maka lama-lama kamu pun bisa mengembalikan modal kamu. 

Eits, tapi jangan salah. DCA juga tidak kebal dari kelemahan. 

  • Kecenderungan Nilai Pasar Naik. Pada umumnya, harga pasar naik terus. Artinya jika kamu memborong investasi sekaligus dalam jumlah besar, kamu akan lebih untung secara jangka panjang. Namun, dengan DCA, kamu tidak membeli dalam jumlah besar tapi “nyicil” sehingga profitnya bertahap. 
  • Strategi Pasif. Strategi ini membuat kamu menjadi investor yang pasif. Kamu pun jadi tidak merespon situasi dan kondisi pasar yang terus-menerus berubah, misalnya jika ada akuisisi, krisis ekonomi, atau kejadian lainnya yang dapat mempengaruhi harga.

asuransi kesehatan

Jadi, Apakah Kamu Cocok Menggunakan Strategi DCA?

Biasanya strategi DCA cocok untuk kamu yang lebih tidak ingin ribet dan ingin lebih pasif berinvestasi, tapi tetap mendapatkan keuntungan yang sedikit demi sedikit tapi pasti. 

Sebelum menentukan, kamu bisa bertanya pada dirimu sendiri: 

  • Berapa uang yang ingin aku investasikan? Jika kamu punya banyak “uang dingin” (uang yang tidak terpakai selain pengeluaran bulanan, dana darurat, dana asuransi, dan cicilan lainnya), maka kamu mungkin lebih cocok strategi lain. Tapi jika “uang dingin” kamu sedikit, strategi DCA mungkin cocok untuk kamu.  
  • Seberapa sering kamu bisa menyisihkan uang? DCA hanya cocok jika kamu bisa rutin menyisihkan uang dingin. 
  • Apa instrumen investasi kamu? Diversifikasi portofolio itu penting. Bahkan ketika kamu menggunakan strategi DCA, kamu bisa mencobanya untuk satu jenis instrumen investasi saja, dan menggunakan strategi lain untuk instrumen investasi lainnya. Dengan begitu, risiko kamu pun berkurang. 

Yang terpenting adalah kamu tetap konsisten dan berkomitmen dalam menabung. Dengan begitu, strategi dollar cost averaging pun ampuh dan efektif bagi investasi kamu. Selamat berinvestasi, Teman SUPERjuangan!

Artikel Terkait