Yuk, Kenalan dengan BIK 2023, Jurus OJK Perkuat Inklusi Keuangan!
By Super You, 9 Oct 2023
Teman SUPERjuangan, pernahkah kamu membaca atau mendengar tentang inklusi keuangan? Istilah yang belakangan ini menjadi topik hangat perbincangan para netizen nih. Kalau kamu belum pernah mendengar istilah inklusi keuangan, kamu nggak sendirian kok!
Dari data Strategi Literasi dan Inklusi Keuangan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada tahun 2022, cuma 49 persen orang Indonesia yang udah paham banget apa itu inklusi keuangan. Tapi, tanpa sadar sebenarnya kamu juga sudah melakukan contoh inklusi keuangan setiap hari loh.
Table of Contents
Eits sebentar, jadi apa itu inklusi keuangan? Sederhananya sih, inklusi keuangan adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat ke berbagai layanan keuangan yang terjangkau dan bermanfaat. Saking krusialnya, inklusi keuangan menjadi fokus pemerintah dalam mencapai Indeks Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 mendatang.
Nah, supaya Teman SUPERjuangan lebih paham, yuk simak pembahasan inklusi keuangan yang lengkap dalam artikel berikut ini!
Apa itu Inklusi Keuangan?
Yuk, intip terlebih dahulu peraturan yang sudah ada untuk mengetahui apa itu inklusi keuangan! Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 76 Tahun 2016, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses terhadap berbagai lembaga, produk, dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
Inklusi keuangan akan menunjukkan keadaan serta jumlah masyarakat yang sudah memahami serta menggunakan layanan keuangan, seperti perbankan, asuransi, investasi, kredit, dan masih banyak lagi. Sayangnya, di Indonesia masih terbilang rendah loh.
Coba kamu perhatikan deh, seberapa sering kamu melihat bahkan merasakan sendiri momen ketika belanja, ternyata pembayarannya cuma menerima metode non-tunai? Dan sedihnya, saat itu kamu belum memiliki yang berkaitan dengan teknologi finansial, seperti mobile banking atau e-wallet.
Hal itu merupakan contoh inklusi keuangan, di mana seharusnya semua orang tanpa terkecuali berhak untuk mendapatkan layanan keuangan tersebut, baik digital maupun tidak. Padahal itu semua juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kehidupan kita.
Tujuan Inklusi Keuangan
Kenapa sih harus ada inklusi keuangan? Selain belum besarnya pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap layanan keuangan, setidaknya ada tiga alasan kita membutuhkan keuangan yang inklusif. Apa aja?
Nah pertama, kesempatan masyarakat dalam merencanakan keuangan secara lebih baik. Meskipun didukung oleh pendapatan yang cukup, contoh nyata banyak dari kita yang tidak mengerti pentingnya perencanaan keuangan untuk masa depan.
Kedua, kurangnya literasi keuangan juga merugikan masyarakat secara ekonomi, sebesar Rp117,4 triliun dalam 10 tahun terakhir. Justru saat ini makin marak pinjol atau pinjaman online hingga investasi abal-abal alias ilegal.
Ketiga, berkaitan langsung dengan pemerataan ekonomi, di mana menyebabkan ketimpangan di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, tentu pemerintah mengambil tindakan melalui upaya literasi dan inklusi keuangan sehingga mendorong stabilitas, pemulihan, serta pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Manfaat Inklusi Keuangan
Dengan adanya inklusi keuangan dapat menjawab ketiga alasan di atas. Inklusi keuangan juga memberikan banyak sekali manfaat. Bukan cuma manfaat inklusi keuangan bagi negara, juga manfaat inklusi keuangan bagi seluruh lapisan, antara lain regulator, pihak swasta, sampai dengan kita sebagai masyarakat. Ini dia manfaat inklusi keuangan!
Membantu pemerataan ekonomi
Manfaat inklusi keuangan yang pertama adalah menciptakan pemerataan ekonomi masyarakat. Tak dipungkiri kita sering berhadapan dengan masalah finansial. Tapi, karena tersedianya akses layanan keuangan yang aman dan terjangkau, telah meringankan kita akan masalah tersebut.
Memberikan pemahaman pada masyarakat
Inklusi keuangan nggak lepas dari literasi keuangan. Maka, manfaat inklusi keuangan akan menyadarkan dan memberikan pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan yang bisa digunakan, tanpa timbul kecurigaan akan kredibilitasnya.
Mempersiapkan rencana keuangan
Manfaat inklusi keuangan juga secara tidak langsung membuka kesempatan setiap orang untuk mempersiapkan rencana keuangan dengan matang. Misal, menabung di bank, orang tua mendaftar asuransi pendidikan untuk anak, atau dana pensiun masa depan.
Mendukung potensi pasar baru
Nggak cuma bagi masyarakat, tapi bagi penyedia produk dan jasa keuangan ikut merasakan manfaat inklusi keuangan. Inklusi keuangan telah mendukung potensi pasar baru yang berkontribusi positif terhadap stabilitas keuangan. Sebagai contoh, produk perbankan, layanan asuransi, bahkan investasi.
Mengurangi kesenjangan
Dengan mudahnya akses terhadap layanan keuangan membuat masyarakat mampu menghadapi masalah finansial, cepat atau lambat akan mengurangi kesenjangan atau ketimpangan sosial. Manfaat inklusi keuangan satu ini juga berarti untuk menekan angka kemiskinan.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara
Yup, manfaat inklusi keuangan selanjutnya tentu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Kelima manfaat inklusi keuangan sebelumnya yang telah terbentuk membuat kegiatan ekonomi di dalamnya meningkat. Maka, sistem keuangan negara pun stabil bahkan menjadi lebih kuat.
Bagaimana? Banyak banget kan manfaat inklusi keuangan yang bisa kita dapatkan! Sekarang udah nggak penasaran lagi deh.
Bulan Inklusi Keuangan
Nah, demi mendukung tujuan dan manfaat inklusi keuangan semakin nyata, sejak tahun 2016 menetapkan bulan Oktober sebagai puncak Bulan Inklusi Keuangan. Lho, apalagi sih Bulan Inklusi Keuangan itu?
BIK atau dijabarkan sebagai Bulan Inklusi Keuangan adalah kegiatan tahunan OJK bersama dengan kementerian, lembaga terkait, dan industri jasa keuangan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan yang aman, terjangkau, serta bermanfaat.
Bulan Inklusi Keuangan ini diselenggarakan selama enam bulan lamanya, yaitu dimulai dari bulan Mei hingga bulan Oktober setiap tahunnya. Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini diikuti oleh seluruh wilayah yang ada di Indonesia loh. Terutama berfokus pada daerah dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan relatif rendah.
Nah, Bulan Inklusi Keuangan juga punya tema setiap tahunnya. Apakah Teman SUPERjuangan udah tau tema Bulan Inklusi Keuangan 2023? Betul banget, di tahun ini tema Bulan Inklusi Keuangan adalah “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera.”
Sedikitnya tercatat ada enam pokok upaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dari tema Bulan Inklusi Keuangan 2023 di bawah ini!
Contoh Inklusi Keuangan
Pemerintah melalui OJK juga mengajak lembaga, industri keuangan, hingga masyarakat berpartisipasi dalam Bulan Inklusi Keuangan ini, untuk mencapai target Indeks Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 mendatang. Nah, beberapa contoh inklusi keuangan yang perlu kamu tahu bahkan ikuti, antara lain sebagai berikut.
Pemberian edukasi
Contoh inklusi keuangan dimulai yang paling sederhana, yaitu mengedukasi masyarakat mengenai apa itu inklusi keuangan. Tahukah kamu, Super You by Sequis Online turut andil dalam program pemberian edukasi ini melalui konten-konten keuangan loh. Selain artikel, Teman SUPERjuangan juga bisa terhubung dengan media sosial Super You, ya!
Pemberdayaan UMKM
Contoh inklusi keuangan satu ini memperkuat dasar kehidupan perekonomian sebagian besar masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja melalui UMKM. Secara umum, UMKM terbagi ke dalam tiga jenis, usaha mikro, kecil, dan menengah. Pemerintah membuka luas peluang usaha UMKM tersebut.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat atau disingkat KUR merupakan program pembiayaan bersubsidi pemerintah dengan bunga yang rendah. Contoh inklusi keuangan ini memberikan dana 100 persen milik Bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank untuk disalurkan sebagai modal kerja serta investasi.
Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai)
Contoh inklusi keuangan berikutnya ialah program langsung yang dibentuk oleh OJK dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan. Layanan ini banyak bekerja sama dengan perbankan atau layanan keuangan lainnya berupa agen. Hal ini mampu menjangkau masyarakat yang jauh dari lokasi kantor tersebut.
Simpanan Pelajar atau Mahasiswa dan Pemuda
Sadar nggak sih, generasi milenial hingga gen Z saat ini justru enggan untuk menabung. Melalui contoh inklusi keuangan berupa Simpanan Pelajar atau Mahasiswa dan Pemuda, pemerintah mengedukasi serta mendorong kita untuk membuka rekening sejak dini. Tenang aja, udah ada 430 bank yang berpartisipasi kok!
Pengembangan Inklusi Keuangan Digital
Tak bisa dihindari, kemajuan teknologi sekarang membuat orang ingin yang serba cepat dan mudah. Selain melalui agen, OJK juga mendorong lembaga atau industri keuangan untuk menciptakan produk atau layanan jasa secara digital. Kamu pastinya udah nggak asing dengan contoh inklusi keuangan digital satu ini seperti dompet digital ataupun kartu digital.
Inklusi keuangan digital akan mendorong terciptanya aktivitas ekonomi secara menyeluruh sehingga upaya-upaya menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dapat diraih. Bahkan saat kita dilanda COVID-19, ekonomi kita terbantu dengan inklusi keuangan digital loh!
Jadi, inklusi keuangan digital sudah tak bisa dipisahkan dengan literasi dan inklusi keuangan saat ini. Termasuk asuransi digital. Sekarang kamu nggak perlu lagi repot dengan urusan pendaftaran dan klaim untuk melindungi jiwa atau kesehatan kamu bersama keluarga, karena ada Super You by Sequis Online, pilihan asuransi digital yang terjangkau dan diawasi oleh OJK!
Yuk, lengkapi juga proteksi jiwa dan kesehatan kamu spesial di Bulan Inklusi Keuangan ini, Teman SUPERjuangan. Supermin merekomendasikan asuransi kesehatan menyeluruh Super Easy Health dari Super You by Sequis Online, mulai dari Rp4.500 aja per hari tapi manfaatnya sampai 1.5 milyar, semua tagihan rumah sakit pun ditanggung! Ditambah banyak promo menarik yang menanti loh. Buruan!!!!!