Investor Wajib Tahu 5 Investasi Ini Bisa Cuan dengan Cara Metode Lump Sum
By Herlambang Satriadi, 9 Jan 2021
Saat ini, sudah banyak anak muda yang melek investasi. Adapun dua metode investasi yang biasa dipilih, yaitu cara cost averaging (secara berkala) atau lump sum (sekali bayar).
Jadi, lump sum adalah istilah universal yang digunakan dalam dunia keuangan yang menggambarkan cara pembayaran secara tunggal, atau sekali bayar. Bagi anak muda yang memiliki jam kerja dan kegiatan padat, coba investasi lump sum yuk. Setor modal investasi di awal aja kok, lalu tunggu imbal hasil yang didapat deh.
Instrumen Investasi Lump Sum
1. Deposito
Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja. Bunga yang ditawarkan deposito lebih tinggi dari tabungan biasa. Hal ini tentunya membuat nasabah menjadi lebih tertarik.
Namun, dana yang disimpan dalam bentuk deposito ini tidak bisa ditarik sebelum waktu yang telah ditentukan. Nanti kena penalti lho.
Deposito cocok bagi Anda yang punya modal besar dengan risiko investasi sekecil mungkin. Anda bisa memilih kurun waktu investasi deposito mulai dari 1 hingga 24 bulan.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat perjanjian antara perusahaan sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi dana. Penerbit obligasi wajib membayarkan bunga secara rutin serta melunasi pokok pinjaman saat jatuh tempo. Pada umumnya, obligasi diterbitkan untuk jangka waktu tetap di atas 10 tahun, serta memiliki tingkat risiko rendah-menengah dan aman.
Baca Juga : Istilah-istilah penting Reksadana
3. Sukuk
Sukuk adalah surat utang/obligasi, tapi konsepnya sesuai dengan prinsip syariah. Untuk pengelolaan dananya, sukuk telah dipastikan bebas riba. Kemudian, investasi syariah dengan sukuk juga sudah pasti bersifat transparan dan jelas. Sukuk termasuk kategori investasi risiko rendah – menengah dan aman.
4. P2P Lending
P2P lending merupakan platform yang mempertemukan pemberi pinjaman kepada peminjam. Lumayan populer nih, sebab hanya sekali setor modal, sudah bisa mendapatkan bunga yang lumayan tinggi.
Risiko investasi pemodal di P2P lending tergolong menengah-tinggi. Daripada dapat risiko gagal bayar, lakukan investasi P2P lending di platform yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ya.
5. Saham
Saham adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan. Semakin besar saham yang dimiliki, maka semakin besar kekuasaannya di perusahaan tersebut. Investor saham akan menyetorkan modal investasinya secara berkala tergantung dari harga saham. Namun, saham bisa pakai metode lump sum lho. Anda harus paham bahwa saham merupakan kategori investasi high risk, high return. Mesti ngerti banget nih kalau mau beli saham.
Baca Juga : Hal Penting Sebelum Investasi Saham
Tips berinvestasi! Apa aja ya?
1. Kumpulkan Modal
Semakin besar modal investasi maka akan semakin besar pula keuntungan yang didapat. Yuk, mulai sekarang sisihkan uang untuk berinvestasi.
2. Instrumen Investasi Pendapatan Tetap Rendah Risiko
Setiap instrumen investasi memberikan dua jenis imbal hasil, yaitu capital gain dan pendapatan tetap yang membayar bunga kepada investor secara berkala. Untuk metode lump sum, pilihlah investasi imbal hasil pendapatan tetap yang rendah risiko supaya terhindar dari kerugian besar.
3. Investasi Jangka Pendek hingga Menengah
Investasi lump sum ini cocok dijadikan sebagai investasi jangka pendek. Hal ini dikarenakan modal yang dibutuhkan gak terlalu besar. Investasi jangka pendek ini bisa dilakukan lima tahun ke bawah.
Asah Ilmu Investasi
Jangan sembarang berinvestasi ya. Pelajari dulu berbagai ilmu investasi, baru deh yakinin dirimu sendiri untuk memulai!
Jangan Lupa Investasi di Asuransi
Selain kamu punya banyak aset, sebaiknya kamu juga menginvestasikan uang kamu di asuransi untuk menghindari resiko finansial masa depan. Contoh kamu bisa investasi di asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi kecelakaan. Kamu gak mau semua aset kamu dijual karena jatuh sakit dan harus bayar mahal biaya rumah sakit kan?
Kamu bisa coba asuransi digital di Super You, semua proses online gak pakai ribet. Premi terjangkau mulai dari Rp 30 ribu-an per bulan.