istilah reksadana

Reksadana merupakan wadah yang mana terdapat kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi. Umumnya ada beberapa jenis reksadana antara lain reksadana saham, pasar uang, pendapatan tetap, dan reksadana campuran.

Bagi kamu investor pemula, reksadana ini cocok untuk kamu karena kemudahannya yang dikelola oleh manajer investasi. Kamu tidak perlu pusing untuk mengelola investasi kamu. Sekarang ada beberapa aplikasi reksadana yang bisa kamu manfaatkan tanpa repot memikirkan investasi kamu dikelola.

Lalu berapa modal investasi reksadana? menariknya mulai dari Rp 10 ribu kamu sudah bisa berinvestasi. Tidak perlu membutuhkan modal besar.

Berikut beberapa istilah dalam reksadana yang perlu kamu ketahui

Manajer Investasi

Manajer investasi biasanya bertugas untuk mengelola dana investor untuk diinvestasikan ke berbagai efek seperti pasar uang, obligasi, dan saham. Jangan khawatir uang kamu dibawa kabur ya. Tentu saja manajer investasi ini sudah memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Bank Kustodian

Jika kamu adalah investor reksadana kamu perlu tahu tentang apa itu bank kustodian. Tugas dari bank kustodian adalah sebagai lembaga keuangan yang menjaga dan menyimpan aset reksadana. Jangan khawatir karena tentu sudah mendapat persetujuan dari OJK lho.

Bank kustodian umumnya menjadi administrator yang berhubungan dengan manajer investasi dan investor dalam mencatat segala kegiatan investasi aset reksadana.

Kontrak Investasi Kolektif

Hubungan manajer investasi dan bank kustodian terdapat dalam suatu kontrak pengelolaan reksadana. Hak dan tanggung jawab dari masing-masing pihak ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif. Manajer investasi tentu diberikan wewenang untuk mengelola portofolio investasi secara kolektif. Sedangkan tugas bank kustodian seperti yang telah disebutkan sebelumnya memiliki wewenang sebagai tempat penitipan aset secara kolektif.

5 Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Pemula. Apa Saja ya?

Portofolio Efek

Kumpulan dari berbagai surat berharga disebut juga dengan portofolio efek seperti obligasi, saham, dan unit penyertaan reksadana yang sudah dijual dalam penawaran umum, surat utang, surat berharga, dan tanda bukti utang.

Nilai Aktiva Bersih (NAB)

NAB atau biasa disebut juga dengan AUM (Asset Under Management) adalah jumlah dana kelolaan yang menunjukan berapa banyak dana yang dikelola dalam suatu reksadana misalnya seperti kas, deposito, saham, dan obligasi.

Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan

NAB/UP biasa disebut sebagai harga suatu reksadana. Perubahan NAB/UP dipengaruhi oleh harga pasar dari aset yang ada dalam portofolio reksadana terkait. Transaksi reksadana biasanya dilakukan berdasarkan nilai NAB/UP. Jika kamu bingung, untuk menghitung reksadana, kamu tinggal membagi jumlah dana kelolaan dengan jumlah unit penyertaan.

Unit Penyertaan

Unit Penyertaan atau yang disingkat UP merupakan istilah reksadana yang menunjukan jumlah penyertaan yang dimiliki oleh investor dalam reksadana. Jumlah UP disesuaikan dengan portofolio efek yang disimpan dan dihitung oleh bank kustodian. Misalnya kamu membeli reksadana senilai Rp 100 ribu maka kamu mendapatkan harga reksadana tersebut Rp 1000 per unit.

Subscription Fee

Fee ini biasanya merupakan biaya beli suatu reksadana. Namun, tidak semua reksadana yang dibeli harus memakai subscription fee. Ada beberapa agen reksadana yang mengenakan gratis fee. Contohnya seperti Bibit dan Bareksa.

Redemption Fee

Berbeda dengan subscription fee, redemption fee merupakan biaya penjualan atau pencairan unit penyertaan reksadana. Fee ini biasanya lebih besar dari subscription. Umumnya berkisar 0%-5%. Namun ada juga beberapa agen yang tidak mengenakan redemption fee lho.

Transaksi Switching

Terakhir adalah transaksi switching yang merupakan transaksi pengalihan dari produk reksadana satu ke produk reksadana lainnya. Biasanya dilakukan untuk reksadana yang berada di manajer investasi yang sama.

Jadi beberapa istilah diatas adalah istilah yang mungkin kamu temukan jika kamu adalah investor reksadana. Selain berinvestasi di reksadana tentu kamu juga harus investasi untuk perlindungan diri sendiri dari segala resiko finansial yang mungkin terjadi di masa depan. Di Super You, kamu bisa mendapatkan asuransi secara online. Asuransi digital dengan premi yang terjangkau setiap bulannya. Kamu bisa memilih seperti Asuransi Kesehatan My Hospital, asuransi penyakit kritis Super Strong, asuransi jiwa Super Life, dan asuransi online lainnya yang bisa kamu sesuaikan dengan kantong budget dan kebutuhan kamu.

Asuransi Digital Super You Cuma Mulai Dari Rp 30 ribu per Bulan
Cari Tahu Plan yang Cocok Untuk Kamu

Artikel Terkait