Mau Investasi Saham? Yuk Kenalan dengan Window Dressing
By Herlambang Satriadi, 9 Feb 2021
Dari akhir tahun 2020 bukan hanya diskon belanja yang rame, tapi saham juga bahkan sampai memasuki tahun 2021. Dunia investasi semakin kelihatan bagi para milenial. Jika kamu sudah masuk pasar modal, kamu akan tahu istilah-istilah baru. Buat kamu yang gak familiar, ada namanya window dressing.
Daripada makin penasaran apa itu window dressing, yuk bahas bareng.
Definisi Window Dressing
Pertama yang harus kamu tahu siapa pelaku window dressing? Yaitu emiten dan manajer investasi. Window dressing sendiri merupakan suatu strategi untuk mempercantik kinerja sebuah portofolio bisnis. Dipoles agar kelihatan menarik di mata investor dan pemegang saham.
Biasanya perusahaan merekayasa neraca keuangan atau laporan rugi labanya sehingga memiliki kinerja lebih baik dari yang sebenarnya. Perusahaan menggunakan trik akuntansi yang mana seolah-olah membukukan laba tetapi bersifat semu. Dengan begitu, terlihat positif hasilnya sehingga akan berdampak positif terhadap nasabah yang menggunakan jasanya.
Kapan Window Dressing Terjadi?
Pada umumnya window dressing terjadi per kuartal atau dilakukan setiap 3 bulan saat perusahaan mau mengumumkan laporan keuangan. Window dressing juga sering terjadi pada bulan Desember dimana ada saham-saham emiten yang naik berlangsung sampai Januari. Nah, ini yang disebut dengan January Effect.
Bagaimana tanda window dressing? Adanya kenaikan beberapa saham lebih dari 10% dalam suatu hari perdagangan bursa.
Baca Juga : 5 Tips Jitu Investasi Saham saat Pandemi
Tips Beli Saham Saat Window Dressing
1. Beli Saham Blue Chip
Pernah dengar istilah “saham gorengan”? Ya, kamu harus membeli saham Blue Chip. Karena pada umumnya saham Blue Chip dapat mendorong pergerakan IHSG. Saham Blue Chip memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 10 Triliun. Banyak saham Blue Chip yang bisa kamu temukan ada di indeks LQ45.
2. Punya Dana Khusus Investasi
Jangan gunakan semua tabungan kamu. Ada baiknya kamu memang sudah menyiapkan dana khusus untuk investasi. Kamu juga harus memiliki dana darurat ya. Ingat, masuk pasar modal bukan hal mudah. Kamu gak hanya untung terus tapi sewaktu-waktu jika pasar saham turun, kamu harus siap.
3. Perhatikan Fundamental
Sebelum terjun ke dunia saham, ada baiknya kamu belajar menganalisa fundamental dan teknikal sahamnya. Fundamental, kamu bisa melirik laporan keuangan perusahaan. Fundamental sangat penting. Jangan karena sahamnya adalah LQ45 kamu langsung beli. Analisis itu penting lho! Jadi kamu akan paham pola pergerakan saham tersebut.
Baca Juga : Apa itu Sekuritas dan Bagaimana Cara Memilihnya?
Jangan Lupa Investasikan Dana Kamu di Asuransi
Kenapa asuransi? Kamu gak mau kan uang kamu habis untuk membayar biaya pengobatan yang mahal karena sakit atau kecelakaan. Sebaiknya alokasikan juga uang kamu di asuransi agar kamu mendapatkan perlindungan yang optimal. Hitung-hitung ini agar kamu terhindar dari resiko finansial di masa depan lho.
Apakah harus bayar premi mahal? Tidak juga. Di Super You, mulai dengan Rp 30 ribu per bulan kamu sudah terlindungi. Ada asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi penyakit kritis, dan asuransi kesehatan dengan santunan harian. Tertarik?