apa itu saham

Mungkin, kamu berpikir bahwa bentuk dari menabung atau berinvestasi itu terbatas. Misal hanya membeli emas batangan atau tanah. Tapi investasi gak cuma itu, guys. Ada pula yang dinamakan dengan saham.

Katanya, hanya orang mumpuni saja yang bisa punya saham? Jawabannya salah! Semua orang berkesempatan kok untuk menanam saham. Masalahnya, kamu sudah paham belum apa itu saham?

 

Apa itu Investasi Saham?

Pengertian saham itu sebenarnya mudah. Saham adalah bukti atau tanda sah kepemilikan modal seseorang terhadap suatu bidang usaha atau perusahaan. Artinya, seseorang yang memiliki saham di perusahaan A, punya hak untuk mendapatkan profit serta aset perusahaan tersebut.

Dikarenakan saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau suatu badan usaha dalam suatu perusahaan maka orang atau pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan bahkan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

 

Apa Saja Jenis-jenis Saham

  • Saham biasa: tetap dapat sebagian pendapatan (dividen) kok, tapi kalau lagi rugi, harus mau terima resiko kerugian perusahaan ya. Keuntungan lainnya, kamu punya andil untuk mengelola perusahaan juga lho.
  • Saham preferen: jelas, haknya lebih banyak dibanding pemilik saham biasa. Salah satunya yaitu saat pembagian keuntungan, kamu dinomorsatukan.
 

Baca Juga : 5 Tips Investasi Saham Saat Pandemi

 

Apa Saja Keuntungan Investasi Saham

Pada umumnya ada dua jenis keuntungan yang investor peroleh dengan memiliki sebuah saham, yakni :

Kamu Bisa dapat Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada investor saham. Dividen biasanya diberikan setelah adanya persetujuan dari pemegang saham yang diputuskan dalam RUPS. Jika kamu ingin memperoleh dividen, maka kamu wajib hold saham dalam jangka waktu lama. Dividen dapat berupa uang tunai atau sejumlah saham yang dimiliki oleh seorang investor dimana saham tersebut akan bertambah sesuai dengan waktu pembagian dividen.

Capital Gain

Capital gain adalah selisih antara harga pada saat kamu beli dengan harga jual. Capital gain terbentuk karena adanya aktivitas perdagangan di bursa saham. Contohnya, kamu membeli saham A dengan harga per lembar Rp 1.000 kemudian kamu menjualnya dengan harga Rp 1.500 per lembar saham. Berarti kamu mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 dari setiap lembar saham yang kamu jual. Menguntungkan bukan?

 

Apakah Ada Kerugian dalam Investasi Saham

Pada dasarnya dalam setiap investasi tidak selalu untung. Ada risiko tertentu yang mungkin saja kamu tanggung seperti diantaranya

Capital Loss

Capital loss adalah kebalikan dari capital gain. Jika kamu membeli saham A dengan harga Rp 1.500 dan pada suatu waktu harga saham perusahaan A mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.000 per lembar saham. Maka bisa saja kamu jual rugi saham tersebut dengan penurunan Rp 500. Intinya capital loss merupakan kondisi dimana kamu menjual saham lebih rendah dari harga beli.

Risiko Likuidasi

Kondisi dimana perusahaan yang memiliki saham dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam kondisi seperti ini, maka hak klaim investor mendapat prioritas terakhir setelah semua kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Jika memang terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka investor saham tetap tidak akan mendapatkan hasil dari likuidasi tersebut. Ini adalah kondisi terberat yang harus dihadapi seorang investor saham.

Perlu diketahui harga saham ditentukan juga oleh supply dan demand atas saham tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi supply dan demand contohnya faktor tingkat suku bunga, nilai tukar, inflasi, dan mungkin saja faktor non-ekonomi seperti kondisi sosial dan politik.

 

Bagaimana Cara Kerja Saham?

Sebelum masuk ke bursa, perusahaan biasanya harus melakukan penawaran saham perdana. Biasanya disebut dengan IPO (Initial Public Offering) dengan proses seperti :

  • Publikasi prospektus di media massa yang mana berisi gambaran bisnis dan informasi penting yang berhubungan dengan perusahaan termasuk didalamnya harga penawaran saham.
  • Jika kamu berminat membeli, bisa mengisi formulir pemesanan dan membayar terlebih dahulu sesuai dengan harga saham yang ada di prospektus.
  • Setelah masa penawaran selesai, perusahaan melakukan penjatahan saham kepada investor yang sudah memesan. Jika penjatahan saham lebih kecil dari uang yang disetorkan maka perusahaan berhak melakukan refund.
  • Jika saham sudah ada di Bursa Efek Indonesia, berarti kamu sudah bisa menjual atau membeli saham lagi dari pemegang saham lain.

BEI atau Bursa Efek Indonesia merupakan suatu perusahaan yang berorientasi dalam menyelenggarakan perdagangan efek yang mana salah satunya adalah saham. Situs resmi BEI adalah idx.co.id tentu kamu bisa akses informasi lengkap berkaitan dengan saham, perusahaan sekuritas resmi, dan bahkan ada kursus saham juga lho.

 

Baca Juga : Kriteria dan Rekomendasi Saham Syariah

 

Jenis-jenis Saham berdasarkan Sektor

Agriculture

Usaha di bidang tanaman pangan, peternakan, perkebunan, kehutanan, dan beberapa jasa yang terkait seperti crops, plantation, animal husbandry, dan fishery.

Mining

Usaha di bidang tambang dan penggalian seperti batu bara, minyak, gas bumi, biji logam, pertambangan mineral, pasir, tanah liat, penggalian garam, penambangan gips, aspal, dan gamping.

Basing Industry dan Chemicals

Mencakup usaha barang setengah jadi atau yang masih dalam proses. Contohnya seperti cement, ceramics, glass, plastics and packaging, animal feed, wood industries, pulp and paper.

Miscellaneous Industry

Usaha pembuatan mesin-mesin seperti automotive and components, textile, garment, footwear, cable, dan electronics.

Consumer Goods Industry

Usaha pengolahan bahan dasar atau setengah jadi menjadi barang jadi yang umumnya dapat dikonsumsi seperti food and beverages, tobacco manufacturers, pharmaceuticals, cosmetics and household, dan lainnya.

Property dan Real Estate

Usaha konstruksi khusus properti dan tempat tinggal.

Infrastructure, Utility, dan Transportation

Usaha yang meliputi penyediaan energi, sarana transportasi, dan telekomunikasi.

Finance

Usaha di sektor keuangan seperti Bank, asuransi, perusahaan sekuritas, dan lainnya.

Trade, Service, dan Investment

Usaha perdagangan dan usaha yang berkaitan dengan jasa seperti hotel, restoran, komputer, dan perangkatnya, periklanan, dan lainnya.

 

Janis Analisa Saham

  1. Analisa fundamental yaitu menentukan harga saham wajar berdasarkan analisa laporan keuangan dengan menggunakan berbagai rasio keuangan.
  2. Analisa teknikal yaitu menentukan harga saham di masa mendatang berdasarkan pola pergerakan harga saham di masa lalu. Untuk yang ini kamu harus jago analisa candlestick lho. Baca juga, kenali window dressing dalam investasi saham.
 

Demikian pembahasan tentang investasi saham. Kamu berminat? Kamu bisa membeli saham di perusahaan sekuritas terpercaya dan sudah diawasi oleh OJK. Yuk, isi pundi-pundi cuan kamu dengan cara berinvestasi. Jangan lupa sisihkan juga untuk asuransi ya. Karena perlindungan terhadap diri sendiri jauh lebih penting. Misalnya dengan asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, atau asuransi umum lainnya.

Artikel Terkait