Literasi Keuangan

Teman SUPERjuangan, sebelumnya kita pernah loh membahas inklusi keuangan. Masih ingat dong? Nah, inklusi keuangan tidak pernah lepas dari namanya literasi keuangan. Singkatnya sih, literasi keuangan adalah pemahaman masyarakat dalam mengatur keuangan.

Sayangnya, tingkat literasi keuangan menurut OJK tahun 2022 baru 49,68 persen aja nih. Meski naik dibandingkan tahun 2019 yang hanya 38,03 persen. Ternyata ini menunjukkan masih banyak yang belum menyadari perlunya literasi keuangan bagi masyarakat.

Table of Contents

Memang seberapa penting sih aspek literasi keuangan, atau inklusi keuangan aja tidak cukup? Tunggu dulu, pastinya kamu sering mendengar berita orang terjebak dengan pinjaman online. Iya, karena minim literasi keuangan. Sebaiknya, yuk belajar bareng Supermin tentang literasi keuangan di bawah ini!

Apa itu Literasi Keuangan?

Otoritas Jasa Keuangan alias OJK menjadi pendorong literasi dan inklusi keuangan. OJK mendefinisikan literasi keuangan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengambil keputusan serta pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan.

Contoh literasi keuangan, sesederhana kamu mampu membedakan kebutuhan dan keinginan, serta mampu membuat perencanaan keuangan dengan bijak. Literasi keuangan juga disebut fondasi ‘tuk kualitas hidup secara keseluruhan dalam jangka panjang. Itulah pentingnya memahami aspek literasi keuangan.

Namun di Indonesia, tingkat literasi keuangan menurut OJK masih terbilang rendah. Tingkat literasi keuangan menurut OJK, 49 persen masih didominasi dengan tujuan jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, alias bertahan hidup.

Padahal, berdasarkan pengertian literasi keuangan di atas, OJK sudah menjabarkan aspek literasi keuangan yang terpenting. Bahkan, aspek literasi keuangan juga termasuk cara membuat literasi keuangan bagi masyarakat semakin matang. Jika disimpulkan ada tiga, yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan keyakinan (confidence).

Tingkat Literasi Keuangan

Meski survei tahun 2022 terbilang rendah, OJK telah membagi tingkatan literasi keuangan untuk menilai seberapa baik literasi keuangan yang dikuasai oleh masyarakat. Nah, tingkat literasi menurut OJK ini juga bisa menjadi patokan Teman SUPERjuangan sudah dalam tingkatan yang mana sih? Ini dia tingkat literasi keuangan menurut OJK!

  • Well literate

Tingkat literasi keuangan menurut OJK yang pertama adalah well literate, di mana seseorang punya pemahaman yang mumpuni dalam mengatur uang. Bukan cuma itu, melainkan juga keyakinan serta keterampilan penggunaan produk dan jasa keuangan. Dengan persentase survei mencapai 21,84 persen.

  • Sufficient literate

Berikutnya sufficient literate, tergambarkan seseorang memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan. Mereka juga cukup yakin produk dan jasa keuangan yang ada, namun sedikit kurang terampil dalam pemanfaatannya. Tingkat literasi keuangan menurut OJK satu ini mencapai 75,69 persen.

  • Less literate

Tingkat literasi keuangan menurut OJK yang ketiga adalah less literate, hasil survei mencapai 2,06 persen. Masyarakat sekadar mengenal produk, jasa, dan lembaga keuangan aja, tanpa memahami pengelolaan manfaat, risiko, serta kewajibannya dengan baik.

  • Not literate

Terakhir not literate, tingkat literasi menurut OJK bagi masyarakat yang belum memiliki pengetahuan soal keuangan. Termasuk keyakinan serta keterampilan masyarakat menggunakan produk, jasa, maupun lembaga keuangan. Dengan persentase survei mencapai 0,41 persen.

Cara Menghitung Persen di Kalkulator, Excel, dan Google Sheets

Manfaat Literasi Keuangan

Selain bertujuan mencapai well literate, dengan berjalannya aspek literasi keuangan bagi masyarakat, tentu ada manfaat literasi keuangan yang bisa kita dapatkan. OJK juga memaparkan manfaat literasi keuangan. Tapi tak cuma itu, literasi keuangan membuat kita mampu:

  • Mengelola keuangan

Manfaat literasi keuangan pada dasarnya membuat kita mampu mengelola keuangan dengan bijak. Kita bisa menyusun strategi dalam membentuk dan mempertahankan anggaran yang seimbang. Dimulai dari kebutuhan pokok, tabungan, dana darurat, hingga pinjaman.

  • Mendukung pertumbuhan finansial

Dengan literasi keuangan, kita jadi tau ternyata produk dan jasa keuangan bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan, kayak investasi. Artinya, manfaat literasi keuangan telah mendukung pertumbuhan finansial kita yang lebih baik. Soal keuangan jadi tidak perlu terlalu takut di masa depan nanti.

  • Memilih produk dan jasa keuangan

Seiring dengan era digitalisasi saat ini, sudah tidak sulit menemukan produk dan jasa keuangan, bukan? Tapi di sisi lain, kadang bikin bingung. Makanya, manfaat literasi keuangan mampu membantu kamu memilih produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. 

  • Memahami manfaat dan risiko

Selain mengetahui produk dan jasa keuangan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan kamu, literasi keuangan mampu membantu kamu paham apa saja manfaat hingga risiko. Misalnya, asuransi kesehatan cashless, tapi kamu harus lebih peduli terhadap isi polis yang dijanjikan.

  • Menghindari aktivitas keuangan yang tidak jelas

Teman SUPERjuangan, tentu kita tidak mau dapat tawaran investasi, pinjol, atau lainnya yang ilegal. Tidak mau juga kan, jadi korban modus penipuan lewat platform digital. Nah, manfaat literasi keuangan akan menghindari kamu dari aktivitas keuangan yang tidak jelas begitu deh.

  • Mempercepat roda perekonomian negara

Di samping manfaat literasi keuangan bagi masyarakat, ternyata secara tidak langsung meningkatkan transaksi dari pemanfaatan produk dan jasa layanan keuangan yang ada. Nah, manfaat literasi keuangan mendorong berbagai fungsi perekonomian negara kita semakin cepat.

Contoh Literasi Keuangan

Contoh Literasi Keuangan

Dengan menerapkan contoh  literasi keuangan, kamu bisa mengambil kendali atas keuangan kamu. Terlebih lagi, merencanakan masa depan yang lebih stabil secara finansial. Tak sulit kok cara membuat literasi keuangan kita semakin matang. Yuk, mulai menerapkan contoh literasi keuangan ini!

  • Perencanaan keuangan (budgeting)

Cara membuat literasi keuangan kamu matang dengan belajar merencanakan keuangan, alias budgeting. Mulailah dari hal kecil, alokasikan pendapatanmu untuk kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Contoh literasi keuangan satu ini juga membantu mencegah pengeluaran jadi berlebihan.

  • Menabung dan berinvestasi (saving and investing)

Cara membuat literasi keuangan kamu semakin matang dengan mengembangkan kebiasaan kamu untuk menabung, serta menyisihkannya buat dana darurat. Dan lebih baik, kalau kamu juga mulai memahami investasi. Namun perlu diingat, tetap berhati-hati pada risiko contoh literasi keuangan yang satu ini.

Dan ada banyak sekali contoh literasi keuangan yang bisa diterapkan buat anak muda, nih. Pastinya nggak bikin kamu ketinggalan zaman, bahkan erat dengan kehidupan sehari-hari. Nah, contoh literasi keuangan bagi pelajar yang dianggap paling cocok dan efektif adalah menabung. 

Bahkan, sepertinya sudah sangat perlu diajarkan literasi keuangan bagi pelajar dalam pembelajaran di sekolah, ya. Atau, ajak mereka melakukan kunjungan langsung ke bank, museum yang berkaitan dengan keuangan, hingga Perum Peruri. Diharapkan literasi keuangan bagi pelajar meningkat.

  • Pengelolaan utang

Pinjam dulu seratus, tapi nggak mau ganti. Duh! Cara membuat literasi keuangan meningkat yang satu ini salah banget. Contoh literasi keuangan yang benar justru kamu memahami konsep hutang, berupa kesadaran untuk tidak meminjam lebih dari yang mampu kamu bayar, ya.

  • Membangun kewirausahaan semuda mungkin

Tak jarang orang tua menyesali karena tidak memulai usaha sewaktu muda. Malah asik menghamburkan uang. Padahal, banyak loh kesempatan kita ‘tuk membangun kewirausahaan semuda mungkin. Contoh literasi keuangan ini mendorong kamu menyiapkan masa depan yang jauh lebih baik.

  • Jangan lupa ikut mengedukasi yang lain

Jangan sampai berhenti di kamu aja, Teman SEPERjuangan. Contoh literasi keuangan juga nggak luput dari peran kita untuk mengedukasi sekitar. Nah, dengan begitu, cara membuat literasi keuangan bagi masyarakat semakin matang, serta tercapai deh.

Contoh literasi keuangan bagi masyarakat yang bisa kamu ikuti, yaitu edukasi atau sosialisasi tentang produk dan jasa keuangan, penyuluhan investasi yang aman atau bahaya pinjaman online ilegal, hingga pelibatan langsung masyarakat ke dalam kegiatan finansial yang relevan.

Gimana semakin cakap atau malah gagap nih literasi keuangan kamu? Nah, untuk mencegah risiko finansial saat jatuh sakit, kini sudah saatnya kamu punya asuransi kesehatan. Karena ada Super Easy Health dari Super You by Sequis, asuransi online terjangkau, terpercaya, dan terdaftar di OJK. Dengan premi mulai Rp4.500 aja, tapi manfaatnya sampai Rp1 milyar loh. Yuk, dapatkan proteksinya!

Artikel Terkait