Makin Menumpuk, Ini 7 Penyebab Utama Kamu Terlilit Utang
By Herlambang Satriadi, 4 Feb 2021
Semua orang hidup membutuhkan uang. Entah kamu sedang bersekolah, sudah masuk kerja, ingin mulai membangun bisnis, atau bahkan memulai rumah tangga sendiri.
Terkadang, kita menyepelekan perencanaan keuangan dan tidak mempertimbangkan risiko atau faktor lainnya yang dapat menjerat kita dalam utang. Karena itu, perencanaan keuangan tidak hanya sekedar berapa uang yang masuk dan keluar.
Melalui artikel ini, kita bisa belajar 7 penyebab utang yang paling umum.
1. Belum mempunyai anggaran
Anggaran, atau budgeting, merupakan bagian penting dari perencanaan keuangan. Tanpa anggaran, maka kita tidak bisa mengetahui apakah pengeluaran kita sudah melebihi batas normal atau belum. Selain itu, dengan anggaran, kita juga menjadi lebih terbiasa untuk mencatat keuangan kita sehingga kita tidak overspend.
2. Terbiasa menggunakan kartu kredit
Ada tanggung jawab yang besar dalam penggunaan kartu kredit. Kita hanya perlu menggesek dan membayar nanti untuk semua barang yang kita inginkan. Selain itu, kita tidak bisa melihat berapa total uang yang kita keluarkan ketika membeli barang, sampai kita tiba-tiba menerima tagihan kartu kredit yang membengkak.
Bagaimanapun juga, kartu kredit merupakan utang terhadap bank. Bila nanti kita tidak bisa membayar tagihannya, maka kemungkinan ada bunga yang kita harus bayar. Karena itu, ada baiknya kamu menyimpan penggunaan kartu kredit hanya untuk transaksi yang penting.
3. Belum bisa membedakan keinginan dan kebutuhan
Menyambung penggunaan kartu kredit, kamu harus bisa membedakan mana transaksi yang penting. Jika kamu sudah membuat anggaran dan mencatat keuangan, maka kamu mungkin akan menyadari bahwa tidak semua hal yang ingin kamu beli dapat dibeli. Di situ lah kamu perlu mengutamakan kebutuhan dari keinginan.
Kebutuhan perlu dipenuhi agar kehidupan kamu bisa berlangsung. Contohnya adalah makanan, pakaian, rumah, edukasi, dan pekerjaan. Namun, tentunya kebutuhan ini bila berlebihan bisa menjadi keinginan. Contohnya adalah pakaian baru bermerk mahal, serta membeli kopi setiap hari sehingga anggaran jebol.
4. Mengambil jalan pintas untuk "cepat kaya"
Terkadang kita tergoda untuk mengambil jalan pintas untuk menjadi cepat kaya. Namun, kamu perlu tahu bahwa jalan cepat ini kerap malah membuat lubang di dalam keuangan kita. Terutama bila kita sudah berbicara soal memborong tiket undian atau mencoba menghasilkan uang dari berjudi.
Betul bahwa kita bisa mendapatkan uang yang banyak, namun tidak hanya kemungkinannya sangat kecil, terkadang hal tersebut menguras kantong kita. Kamu boleh berusaha untuk mendapatkan lebih banyak uang, tapi lakukan lah dengan cara yang lebih pasti. Misalnya, mengambil kerja part time atau membuat bisnis modal kecil.
5. Sering tergoda untuk beli barang
Bila sudah melihat kata “diskon” atau “cashback”, rasanya kamu ingin membeli barang. Mungkin otakmu akan mengira bahwa ini merupakan cara menghemat yang baik. Namun, pada kenyataannya, karena promo itulah kamu membeli 2-3 barang dan bukan hanya 1 saja.
Tiba-tiba tagihan kamu sudah membengkak. Karena itu, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk terhindar dari godaan. Berikut cara yang bisa kamu terapkan:
- Matikan notifikasi aplikasi belanja online di gadget kamu;
- Pastikan untuk mengecek catatan keuangan kamu sebelum membeli barang;
- Beri waktu 3 hari untuk mengetahui apakah kamu masih menginginkan barang tersebut atau itu merupakan impulsivitas kamu saja.
6. Belum punya keuangan yang kokoh
Perencanaan keuangan pribadi bukan hanya sekedar uang keluar dan masuk, namun kamu juga harus mempertimbangkan faktor lain. Idealnya sebuah perencanaan keuangan yang kokoh, mempertimbangkan:
Jika belum, kamu perlu tahu bahwa kondisi keuangan yang sehat mempunyai tabungan minimal 20% dari pendapatan bulanan. Jika itu terkesan berat, maka setidaknya hal yang bisa kamu lakukan adalah membuat dana darurat yang terdiri dari 6-12 kali pengeluaran bulanan.
Bila tidak, akan pintar untuk mempunyai perlindungan finansial berupa asuransi agar kamu tidak perlu berhutang saat terjadi suatu risiko finansial. Selain itu, kamu bisa mencoba dengan asuransi online, dimana harga preminya lebih terjangkau. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya aset, kamu bisa menambah asuransi sesuai kebutuhan kamu.
Idealnya, kamu mempunyai utang tidak lebih dari 30% pendapatan bulanan. Bila melebihi itu, maka kamu perlu memprioritaskan pendapatan kamu dalam melunasi utang yang kamu punya.
7. Belum mempunyai asuransi
Pasalnya, banyak orang yang jatuh bangkrut atau terlilit utang karena mereka tidak mempunyai cukup uang saat keadaan darurat terjadi. Entah itu anggota keluarga yang jatuh sakit, pencari nafkah yang meninggal dunia, menjadi cacat total dan tetap sehingga tidak berpenghasilan, dan lainnya.
Risiko ini ada dan nyata di dalam kehidupan setiap orang. Untuk melindungi dirimu dan keluarga dari risiko finansial semacam ini dan menjeratmu ke dalam utang, asuransi menjadi sangat penting. Setidaknya siapkan asuransi jiwa untuk pencari nafkah dan asuransi kesehatan bagi anggota keluarga.
Melalui Super You by Sequis Online, kamu bisa mendapatkan produk perlindungan dengan harga premi yang sangat terjangkau, mulai dari Rp30.000-an saja. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan produk tanpa pengecekan kesehatan, hanya butuh KTP dan bisa dilakukan dalam beberapa klik saja. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk terbebas dari utang?