suku bunga

Saat ini kondisi ekonomi internasional sedang tidak bagus. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, mulai dari ekonomi yang terhambat akibat pandemi Covid – 19, terhambatnya rantai pasokan dari Cina karena lockdown akibat Covid – 19, tindakan Uni Eropa untuk menghentikan impor minyak dari Rusia, dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina, hingga sekarang terjadinya inflasi di Amerika Serikat yang menyebabkan The Fed untuk menaikkan suku bunga. 

 

Inflasi di Amerika Serikat 

Berdasarkan Year – Over – Year atau YOY, hingga bulan Mei tahun 2022 inflasi di Amerika Serikat berada di angka 8,6 persen. Ini menjadi inflasi tertinggi yang pernah terjadi di Amerika Serikat sejak tahun 1981. Inflasi yang terjadi di Amerika Serikat tahun ini adalah tarif listrik dan energi lainnya yang mengalami kenaikan sebesar 3,9 persen, harga bensin naik hingga 4,1 persen dan biaya makanan yang mengalami kenaikan 1,2 persen. 

 

Tetapi kenapa terjadi inflasi sebesar itu di Amerika Serikat?

 

Berdasarkan evaluasi Bill Adams sebagai Kepala Ekonom di Comerica Bank, inflasi tinggi yang terjadi di Amerika Serikat saat ini diduga dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina. 

 

“Inflasi tetap tinggi di Amerika Serikat, mencerminkan kekurangan pangan dan energi global yang disebabkan oleh konflik Rusia dan Ukraina, sehingga berdampak pada tingginya harga di dalam negeri seperti harga rumah, sewa, dan perawatan medis” Kata Bill Adams dikutip dari US News.  

 

The Feds Menaikan Suku Bunga 

Inflasi yang dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina menyebakan The Federal Reserve atau The Fed untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 0,5 persen dan menargetkan suku bunga dana federal sebesar 0,75 persen hingga 1 persen. Tindakan ini merupakan langkah yang penting untuk menurunkan inflasi yang terjadi di Amerika Serikat menurut Jerome Powell sebagai gubernur The Fed

 

Namun, apakah dampak dari kenaikan suku bunga ini pada negara lainnya?

 

Dampak dari Kenaikan Suku Bunga

Eric LeCompte, sebagai Direktur Eksekutif Jubilee USA Network mengatakan bahwa kenaikan dari suku bunga ini akan berdampak ke negara – negara lain yang berada di luar Amerika Serikat. Dampak terbesar akan dirasakan oleh negara berpenghasilan rendah, hal ini karena dengan menaikan suku bunga maka biaya pinjaman akan semakin tinggi hingga terjadinya depresiasi nilai mata uang penurunan pada nilai mata uang.

 

Indonesia akan menjadi salah satu negara yang ekonominya akan terkena dampak dari kenaikan suku bunga. Akan terjadi tekanan pada ekonomi Indonesia dengan Bank Indonesia (BI) yang akan mengikuti kenaikan suku bunga The Fed dengan menaikkan suku bunga acuannya karena para konsumen masih belum siap untuk menghadapi kenaikkan suku bunga. Hal ini menyebabkan kenaikkan dari bunga KPR, bunga kredit kendaraan bermotor hingga bunga pinjaman modal usaha. 

 

Kenaikkan suku bunga The Fed akan menyebabkan aliran modal dari negara berkembang untuk masuk ke Amerika Serikat dan terjadi capital outflow dimana nilai rupiah akan semakin melemah. Melemahnya rupiah bisa menyebabkan beban utang pemerintah semakin banyak dengan utangnya dalam bentuk mata uang asing.

 

“Kenaikan suku bunga The Fed tentunya akan memberikan dampak kepada Indonesia, salah satunya pada nilai tukar rupiah, di mana rupiah akan terdepresiasi atau melemah. Akan tetapi, kekuatan nilai tukar tidak hanya dapat ditentukan oleh faktor global namun juga fundamental ekonomi suatu negara” Johanna Gani sebagai CEO Grant Thornton Indonesia mengatakan dalam siatan pers Jumat (3/6/2022). 

 

“Oleh karena itum pemerintah dan Bank Indonesia harus bersiap diri. Di sisi APBN, pelemahan rupiah dapat membebani pembayaran hutang dan obligasi dalam dolar, sedangkan dari sisi moneter BI harus dapat menjaga volatilitas dan arus modal asing sehingga pelemahan rupiah dapat tertahan pada level yang masih tergolong aman. Pemulihan ekonomi dan kuatnya fundamental Indonesia akan tetap menjadi penopang pasar saham dan obligasi Indonesia kedepannya.” Lanjut Johanna Gani.


Indonesia harus mempersiapkan diri dari semua risiko ekonomi yang dapat terjadi dari kenaikkan suku bunga The Fed. Tidak hanya Indonesia, tetapi kita juga harus selalu mempersiapkan diri dari risiko yang bisa terjadi pada kita, baik finansial maupun kesehatan. Proteksi kesehatan anda dengan asuransi kesehatan dari Super You dengan harga yang aman di kantong dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda!

Artikel Terkait