Gagal Hati: Gejala, Cara Pengobatan dan Pencegahannya
By Herlambang Satriadi, 22 Mar 2021
Hati menjadi salah satu organ cukup penting yang ada di tubuh manusia. Peranannya sangat penting terutama dalam membuang racun tubuh. Bisa dibayangkan jika organ tersebut bermasalah. Seperti halnya kemunculan kerusakan yang ada dalam organ tersebut dan dikenal dengan gagal hati.
Gangguan kesehatan yang menyerang organ hati ini tentu bisa sangat berbahaya. Tidak jarang yang berakibat fatal. Setidaknya kurang dari 150 ribu kasus penyakit ini yang ditemui setiap tahunnya. Sungguh jumlah yang cukup banyak. Terlebih lagi faktanya penyakit ini tidak bisa disembuhkan.
Apa Itu Gagal Hati?
Gangguan kesehatan yang familiar dengan sebutan liver failure ini merupakan suatu kondisi dimana organ hati sudah tidak dapat berfungsi normal kembali akibat adanya kerusakan tertentu dan bersifat sangat luas. Biasanya kegagalan fungsi hati seperti ini akan disebabkan oleh sejumlah faktor.
- Infeksi hepatitis B dan C yang tidak diobati.
- Konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang.
- Penggunaan jarum suntik yang kurang steril.
- Adanya perlemakan hati.
- Keracunan zat yang memiliki kandungan metal.
- Adanya infeksi parasit seperti schistosoma.
- Kelainan genetik yang dialami oleh penderita.
Gejala Kegagalan Fungsi Hati
Sebetulnya tidak ada gejala spesifik yang menjadi tanda bahwa penderita mengalami kegagalan fungsi hati. Gejala yang dialami penderita biasanya sangat bervariasi. Gejala paling umum ialah gampang lelah dan berkurangnya nafsu makan. Selain itu, masih ada gejala lain yang sering dirasa.
- Tubuh terlihat kuning dan termasuk air seni. Biasanya air seni akan berwarna layaknya teh.
- Terjadi pendarahan pada saluran pencernaan serta gusi berdarah. Hal ini terjadi karena hati sudah tidak bisa lagi memproduksi zat pembeku darah.
- Adanya gangguan aliran darah yang menyebabkan penderita akan mengalami muntah darah, buang air besar berwarna hitam sampai terlihat kelokan pembuluh darah pada bagian sekitar pusar.
- Terjadi pembengkakan di beberapa bagian tubuh penderita. Misalnya, pada bagian kaki dan tungkai. Hal ini disebabkan karena organ hati sudah tidak dapat memproduksi protein kembali.
- Gampang lelah, nafsu makan menurun, tubuh kian kurus hingga rambut rontok.
- Mengalami kesulitan tidur, bicara suka meracau dan terjadi penurunan kesadaran karena adanya racun amonia yang tidak dapat dinetralkan hati.
- Mengalami pembesaran payudara serta telapak tangan memerah. Hal ini disebabkan karena adanya penumpukan hormon estrogen dalam tubuh.
Pengobatan dan Pencegahan Gangguan Kegagalan Fungsi Hati
Setiap permasalahan pasti ada solusinya. Seperti halnya gangguan fungsi hati. Ada tahapan pengobatan yang bisa dilakukan penderita walaupun tidak menjamin 100% sembuh. Maka dari itu, penting sekali untuk melakukan pencegahan sejak dini.
Pengobatan
Walaupun gangguan kesehatan ini memang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi penderita tetap bisa mendapatkan penanganan. Tahapan pengobatan yang akan dilakukan nantinya menyesuaikan dengan tingkat keparahan penderita.
Jika gangguan kesehatan tersebut bisa terdeteksi sejak awal, tentu bisa dengan cepat mencari tahu akar penyebabnya. Biasanya dokter akan meresepkan obat asetilsistein guna memulihkan kesehatan penderita. Akan tetapi, di beberapa kasus dokter biasanya akan menganjurkan untuk melakukan transplantasi hati.
Pencegahan
Tentunya jauh lebih baik melakukan pencegahan daripada pengobatan. Terlebih bagi Anda yang masih ada dalam kondisi sehat. Mulailah melakukan pencegahan dengan menerapkan pola makan serta gaya hidup sehat sekarang juga. Selain itu, kurangi konsumsi alkohol serta obat penurunan demam.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri secara terus-menerus. Hindari juga berbagi alat mandi dengan orang lain. Apalagi sikat gigi dan handuk mandi. Penting juga untuk tidak berbagi alat suntik sehingga terhindar dari risiko hepatitis B dan C.
Gagal hati menjadi penyakit yang cukup merugikan karena memang tidak dapat disembuhkan. Tentunya penting sekali untuk melakukan pencegahan terhadap kemunculan risiko penyakit tersebut. Kiranya bisa terus sehat dan bugar.