7 Tips Cara Memulai Investasi Dollar, Pemula Pun Bisa!
By Herlambang Satriadi, 2 Jun 2021
Dollar, layaknya Rupiah, adalah sebuah mata uang yang biasanya bisa kita gunakan untuk bertransaksi di luar negeri. Namun, jika kita tidak sedang di luar negeri, apakah penting untuk menyimpan investasi dollar?
Tentu saja. Tabungan dollar pun sudah menjadi salah satu instrumen investasi populer. Selain sebagai tabungan, menyimpan uang berbentuk dollar pun setidaknya bisa memberikan perlindungan terhadap aset kamu dari inflasi.
Lantas, apa saja sih keuntungan menyimpan dollar?
Apakah Tabungan Dollar Menguntungkan?
Selain sebagai alat transaksi, tentunya dollar dapat mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan menyimpan tabungan dalam rupiah saja.
Berikut adalah beberapa keuntungan tabungan dollar, terutama USD (dollar AS).
1. Kurs tidak terlalu berfluktuasi
Dollar AS mempunyai kurs yang lumayan stabil, terutama jika dibanding Rupiah. Hal ini karena dollar AS dipakai untuk transaksi antar negara dan oleh banyak negara. Dengan mempunyai tabungan dollar, walaupun nilai tukar Rupiah Indonesia jatuh, kamu tidak akan terlalu berdampak.
2. Kurs dollar biasanya menguat
Biasanya kurs dollar cenderung naik, walaupun sedikit demi sedikit. Karena itu, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari selisih kurs dollar ini
Misalnya, kamu beli di Rp14.200. Kemudian sebulan kemudian naik menjadi Rp14.500. Kamu pun mendapatkan keuntungan Rp300 perak per dollar yang kamu beli.
3. Bisa sebagai investasi jangka pendek
Jenis investasi dollar tidak hanya untuk jangka panjang lho. Kamu juga bisa menggunakannya sebagai investasi jangka pendek. Hal ini biasanya berlaku bagi mereka yang ingin memanfaatkan selisih kurs untuk mendapatkan keuntungan, bukan hanya sekedar mempunyai tabungan dollar.
Baca Juga : Investasi Forex dan Risiko Forex
4. Keuntungan bunga
Jika kamu memilih untuk membuka tabungan dollar, kamu juga dapat keuntungan bunga bank. Walau terkesan kecil, tapi sebenarnya keuntungan ini lumayan. Terutama jika tabungan dollar kamu makin lama makin besar jumlahnya.
7 Tips Cara Investasi Dollar di Bank untuk Pemula
Sebelum kamu melakukan investasi dollar, pastikan kamu tahu cara melakukannya dengan benar. Yuk, cek 7 tips cara investasi dollar bagi pemula berikut!
1. Belajar Investasi Valas
Investasi dollar termasuk dari jenis investasi valas (valuta asing). Karena itu, ada baiknya jika kamu bisa mengerti dahulu istilah-istilah dan cara kerja dari investasi dan pasar valas.
Kamu bisa melakukan ini dengan mencari komunitas dan/atau akun edukasi terhadap investasi valas. Coba cari melalui grup Facebook dan Telegram, juga akun-akun Instagram dan Twitter yang mungkin menyediakan edukasi untuk investasi dollar.
Mengingat dollar, terutama USD, adalah salah satu mata uang terkuat di dunia, maka nilainya pun bisa mudah berubah. Walau pun tidak terlalu besar, naik turunnya valuasi ini bisa kamu manfaatkan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Karena itu, kamu mungkin butuh strategi.
Namun, jika kamu ingin menyimpan tabungan dollar untuk jangka lebih panjang, maka ada baiknya kamu mencari tahu tempat menyimpan dollar yang ideal.
2. Jangan Lupa Diversifikasi
Walau kurs dollar bisa terbilang stabil, ada baiknya jika kamu mendiversifikasikan uang kamu. Jadi tidak hanya ke dollar, tapi coba juga instrumen investasi lain. Misalnya logam mulia, saham, dan/atau deposito.
Pastikan juga kamu tidak menggunakan uang kebutuhan demi investasi. Gunakan “uang dingin” yang kamu tidak perlukan dan pastikan jumlah yang kamu investasikan tidak lebih dari 30% keseluruhan aset kamu.
Baca Juga: Investasi Saham: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya
3. Cari Tempat Jual Beli Dollar yang Resmi
Hal ini bertujuan untuk menghindari pemalsuan rupiah dan dollar. Karena itu, pastikan bahwa tempat kamu menjual/beli dollar kamu sudah resmi.
Pada umumnya, kamu bisa melakukan ini di tempat yang lebih aman, seperti money changer atau bank. Pastikan kamu memilih money changer atau bank yang sudah terkenal dan banyak pelanggannya. Ada baiknya jika mereka juga sudah mempunyai izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar setidaknya kamu bisa meminimalisir risiko penipuan..
4. Pikirkan Bagaimana Cara Kamu Menyimpan Dollar
Selain memikirkan dimana harus menjual beli dollar, kamu juga harus memikirkan bagaimana cara menyimpannya. Terutama mengingat bagaimana cara kamu menyimpan juga jalan berdampingan dengan strategi yang ingin kamu pilih.
Jika kamu memilih untuk menyimpan dalam bentuk uang tunai, artinya kamu hanya berpikir untuk menyimpan dalam jangka waktu pendek. Idealnya tidak lebih dari 1 tahun. Hal ini karena penyimpanan uang tunai lebih berisiko tinggi untuk rusak atau kotor, tidak menghasilkan bunga, serta lebih susah untuk kamu cairkan.
Di sisi lain, jika kamu ingin menyimpan jangka panjang, ada baiknya untuk membuka tabungan dollar di bank. Dalam bank, kamu pun bisa memilih untuk membuka deposito tabungan USD. Biasanya dari sini, kamu bisa mendapatkan bunga yang lumayan besar.
5. Pantau Kurs untuk Tahu Kapan Waktu Beli yang Tepat
Memantau nilai kurs pertukaran mata uang adalah hal yang wajib kamu lakukan saat melakukan investasi valas. Ketika nilai rupiah menguat, maka itu adalah waktunya di mana kamu bisa beli dollar. Umumnya, hal ini dapat terjadi ketika suku bunga bank sedang turun.
Sementara, jika kurs rupiah tengah melemah, ada baiknya jika kamu tidak membeli dollar AS atau valas mana pun. Hal ini karena dollar AS akan sangat tinggi dibandingkan rupiah.
Untuk mencari tahu, kamu bisa mengamati kurs dollar berikut.
Namun, kamu juga perlu mengingat bahwa setiap money changer dan/atau bank mempunyai kurs jual dan beli yang berbeda. Karena itu, pastikan kamu juga mengecek nilai kurs berdasarkan bank yang kamu pilih, serta membandingkannya dengan tempat lain, seperti money changer atau bank lain.
6. Tetapkan Target
Sama seperti instrumen investasi lainnya, investasi dollar juga membutuhkan target. Hal ini penting, terutama jika kamu menggunakan investasi dollar demi kepentingan investasi jangka pendek.
Misalnya, kamu sudah menetapkan target keuntungan 8 persen. Kamu membeli dollar pada kurs Rp14.200 per 1 USD.
Artinya target keuntungan kamu adalah 8% x Rp14.200 = Rp1.136.
Maka kamu harus memasang target kurs beli USD di Rp15.336. Ketiga target itu tercapai, kamu bisa menukarkan USD kamu kembali dengan Rupiah. Lalu, cari lagi waktu yang tepat untuk membeli dollar kembali.
7. Terus Menabung Secara Rutin
Hal ini penting jika kamu ingin menabung dollar secara jangka panjang. Ada baiknya jika kamu bisa menyisihkan tabungan kamu secara rutin per bulannya. Misalnya $100 USD per bulan.
Dengan menabung secara rutin, kamu pun jadi bisa menetapkan strategi dollar cost averaging (DCA). Keuntungan dari strategi ini adalah, nilai beli USD kamu merata. Dengan begitu, walau dolar tiba-tiba melemah terhadap Rupiah, keuntungan kamu pun masih bisa didapatkan secara rata-rata.
Siap Berinvestasi Dollar?
Sebelumnya, pastikan bahwa kondisi finansial kamu sudah cukup stabil dan kokoh untuk menghadapi risiko investasi ya. Utamakan kebutuhan kamu dan jangan pakai uang kebutuhan sebagai investasi. Yang ada, hal itu hanya akan menjadi penyebab hutang bagi kamu di masa depan.
Ada baiknya jika kamu sudah punya proteksi keuangan juga melalui dana darurat dan asuransi. Untuk asuransi sendiri, pastikan kamu mempunyai minimal asuransi kesehatan dan (jika kamu pencari nafkah keluarga) asuransi jiwa.
Kalau masalah asuransi, kamu bisa cari yang praktis dan murah melalui asuransi online Super You. Mulai dari harga premi bulanan Rp30.000-an saja per bulan, kamu bisa mendapatkan polis tanpa cek kesehatan. Kamu bisa mulai dengan perlindungan asuransi jiwa Super Life Protection. Kapan lagi berasuransi semudah berbelanja online?