inflasi adalah

Beberapa waktu lalu sempat ramai masalah inflasi. Bahkan, berdasarkan laporan survei IPSOS pada bulan Juni 2022, isu yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat dunia merupakan inflasi, menggambarkan perekonomian dunia sedang dalam kondisi yang tidak bagus.

Sederhananya, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Meskipun begitu, kenaikan pada satu atau dua barang aja nggak bisa disebut arti inflasi, Teman SUPERjuangan. Jadi, bisa dikatakan inflasi saat kenaikannya meluas dan mempengaruhi harga barang atau jasa yang lain.

Table of Contents

Tapi, sekarang bagaimana kabar kelanjutannya, ya? Apakah inflasi di Indonesia masih ada? Yuk, pahami lebih jauh apa itu inflasi, juga penyebab inflasi, jenis-jenis inflasi, dampak inflasi, dan cara mengatasi inflasi dalam artikel berikut ini!

Apa itu Inflasi?

Tahukah kamu apa itu inflasi? Dikutip dari Bank Indonesia mengenai pengertian inflasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara pengertian inflasi dalam KBBI, inflasi adalah kemerosotan nilai uang karena banyak dan cepatnya uang beredar yang mengakibatkan kenaikan harga barang atau jasa.

Misalnya, kenaikan harga BBM yang nggak sampai Rp10 ribu. Kelihatannya sedikit, padahal ternyata kenaikan harga BBM tersebut menyebabkan kenaikan pada harga produksi, harga kendaraan itu sendiri, ongkos transportasi umum, hingga ke harga pangan seperti cabai, bawang, telur, dan daging.

Namun, mengukur arti inflasi tidak bisa dari kenaikan satu atau dua barang aja, berdasarkan The Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP), pengukuran Indeks Harga Konsumen alias IHK terbagi lagi menjadi tujuh kelompok pengeluaran sebagai berikut.

  • Bahan makanan
  • Makanan jadi, minuman, dan tembakau
  • Perumahan
  • Sandang
  • Kesehatan
  • Pendidikan dan olahraga
  • Transportasi dan ekonomi

Baca juga: Jurus OJK Perkuat Inklusi Keuangan!

Penyebab Inflasi

Penyebab Inflasi

Dari gambaran arti inflasi, sebenarnya kita sudah bisa menyimpulkan apa penyebab inflasi. Tentu inflasi terjadi bukan tanpa sebab. Nah pada dasarnya, penyebab inflasi adalah peredaran uang, guys. Tapi, ada beberapa faktor yang juga menjadi penyebab inflasi. Ini dia penyebab inflasi!

  • Meningkatnya jumlah uang beredar

Sejak dulu oleh kaum Klasik menyatakan adanya hubungan jumlah uang yang beredar dengan harga-harga. Penyebab inflasi satu ini biasa dikenal dengan sebutan money in circulation. Semakin bertambah jumlah uang yang beredar karena daya beli masyarakat, semakin tinggi harga barang atau jasa.

  • Meningkatnya biaya produksi

Kenaikan harga barang, terutama bahan baku juga membuat biaya produksi yang dikeluarkan ikut meningkat. Bahkan, penyedia jasa yang menggunakan barang-barang tersebut, tarifnya ikut meningkat karena upah pegawai pun perlu dipertimbangkan. Maka kondisi ini menjadi penyebab inflasi.

  • Meningkatnya permintaan melebihi penawaran

Penyebab inflasi yang ketiga, meningkatnya permintaan melebihi penawaran pada suatu jenis barang atau jasa tertentu, terutama akibat kenaikan daya beli masyarakat. Penyebab inflasi satu ini juga bisa terjadi karena belanja pemerintah, untuk ekspor, ataupun untuk kebutuhan swasta.

  • Berkurangnya jumlah barang atau jasa di pasaran

Saat permintaan barang atau jasa akibat daya beli yang meningkat tidak dibarengi dengan ketersediaan stok barang atau jasa tersebut, penyebab inflasi satu ini dipengaruhi permintaan barang atau jasa yang bertambah akhirnya mengurangi barang atau jasa di pasaran.

  • Devaluasi

Devaluasi merupakan penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Devaluasi membuat kegiatan impor jauh lebih mahal sehingga menjadi penyebab inflasi. Misalnya, mata uang Dollar AS mendevaluasi mata uang Euro, maka dibutuhkan lebih banyak Dollar AS untuk membeli jumlah Euro yang sama. Tapi, ada yang tau nggak, apakah Indonesia juga pernah melakukan devaluasi?

Baca juga: Cara Menghitung Persen di Kalkulator, Excel, dan Google Sheets

Jenis-Jenis Inflasi

Teman SUPERjuangan, ternyata negara kita pernah melakukan devaluasi penyebab inflasi besar-besaran, dan berujung krisis moneter loh! Tepatnya terjadi pada tahun 1998, di mana nilai tukar rupiah turun drastis terhadap Dollar AS. Sampai 1 Dollar AS sama dengan Rp2.450 aja.

Nah, kalau sebelumnya arti inflasi nggak bisa mengacu pada kenaikan harga dari satu dua barang aja, paling sedikit juga terdapat tiga jenis inflasi yang dilihat berdasarkan asalnya, sifatnya, serta tingkat keparahannya. Kira-kira apa bedanya, ya?

Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya

  • Inflasi dalam negeri

Inflasi dalam negeri dikenal juga sebagai domestic inflation, jenis-jenis inflasi yang bersumber dari dalam negeri itu sendiri. Jenis-jenis inflasi satu ini terjadi karena penciptaan uang baru dan kebijakan anggaran defisit. Misalnya, ketika permintaan barang atau jasa tertentu meningkat, namun penawaran tidak bisa mengimbanginya.

  • Inflasi dari luar negeri

Kebalikan dari jenis-jenis inflasi sebelumnya, imported inflation berasal dari luar negeri. Jenis-jenis inflasi satu ini terjadi karena kegiatan impor suatu barang atau jasa tertentu mengalami kenaikan dari negara yang mengalami inflasi. inflasi dari luar negeri biasa dialami oleh negara-negara berkembang yang dipengaruhi oleh negara-negara maju.

Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya

  • Inflasi merayap

Inflasi merayap atau creeping inflation merupakan jenis-jenis inflasi yang ditandai dengan laju inflasi yang rendah. Seperti namanya, kenaikan harga pada inflasi merayap berjalan lambat dengan persentase yang relatif kecil, serta dalam jangka waktu yang lama. 

  • Inflasi menengah

Inflasi menengah atau galloping inflation merupakan jenis-jenis inflasi yang ditandai dengan laju inflasi yang cukup tinggi dan sifat akselerasi yang terjadi dalam jangka waktu cukup singkat. Misalnya dalam satu bulan harga telur alami kenaikan setiap minggunya.

  • Inflasi tinggi

Inflasi tinggi atau hyperinflation merupakan jenis-jenis inflasi yang ditandai dengan laju inflasi yang sangat tinggi dan parah. Perputaran uang terjadi secara cepat dan akselerasi pada kenaikan harga barang sehingga membuat masyarakat enggan lagi menyimpan uang.

Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

  • Inflasi ringan

Inflasi ringan terjadi di bawah 10 persen per tahun. Jenis-jenis inflasi satu ini tidak begitu mengganggu perekonomian masyarakat karena harga barang atau jasa mengalami peningkatan baru secara umum aja, dan masih bisa dikendalikan.

  • Inflasi sedang

Inflasi sedang terjadi antara 10-30 persen per tahun. Jenis-jenis inflasi satu ini bisa dibilang cukup mengganggu perekonomian negara meski masih bisa dikendalikan, hanya saja akan menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap.

  • Inflasi berat

Inflasi berat terjadi antara 30-100 persen per tahun, tentu mengakibatkan kekacauan perekonomian negara. Pada saat terjadi jenis-jenis inflasi satu ini, suku bunga bank tetap jauh lebih kecil sehingga masyarakat lebih memilih untuk menyimpan barang dibandingkan menabung di bank.

  • Inflasi sangat berat

Inflasi sangat berat sangat sulit untuk dikendalikan lagi guys, yang mana terjadi di atas 100 persen per tahun. Meskipun akan diterapkan kebijakan moneter dan fiskal, kemungkinan jenis-jenis inflasi satu ini bisa diatasi sangat kecil. Untungnya inflasi Indonesia 1998 nggak termasuk inflasi sangat berat.

Dampak Inflasi

Dampak Inflasi

Teman SUPERjuangan, selain inflasi Indonesia tahun 1998, kita juga bisa temukan dampak inflasi yang paling sederhana. Coba kita ingat, tahun 2010 hanya dengan uang Rp1.000 udah bisa beli sebungkus mie instan, kalau sekarang tahun 2023 harga sebungkus mie instan udah Rp3.000 bahkan lebih. Benar banget, berubahnya harga kebutuhan sehari-hari.

Setelah mengetahui arti inflasi, kita juga harus menyadari dampak inflasi yang ada loh. Menurut data, inflasi saat ini berada di kisaran 3-5 persen per tahun. Sebagai contoh lain, kita punya uang sebesar Rp100 juta, maka 4 persen-nya adalah Rp4 juta. Inflasi membuat nilai mata uang makin tergerus sehingga kita kehilangan 4 juta setiap tahunnya.

Nggak cuma itu, masih banyak lagi dampak inflasi yang buruk bagi kita sebagai masyarakat, bahkan perekonomian negara. Berikut ini dampak inflasi yang bisa Supermin rangkum untuk Teman SUPERjuangan!

  • Masyarakat dengan upah rendah tidak bisa menjangkau harga barang atau jasa yang mengalami kenaikan
  • Masyarakat dengan upah tidak tetap terancam kehilangan pekerjaan
  • Masyarakat dengan upah tetap sekalipun juga akan rugi karena memperoleh upah yang tidak disesuaikan kenaikan harga
  • Melebarkan kesenjangan distribusi pendapatan
  • Meningkatkan angka pengangguran
  • Menurunnya daya beli masyarakat padahal salah satu penggerak ekonomi ditopang melalui konsumsi masyarakat 
  • Menghilangnya minat masyarakat untuk menabung dan berinvestasi
  • Menghambat perkembangan dunia usaha
  • Menaikkan biaya ekspor menjadi lebih mahal sehingga devisa berkurang
  • Membuat perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit, bisa terlalu kecil atau terlalu besar
  • Dan lebih jauh, dampak inflasi mempengaruhi kestabilan mata uang negara dan perekonomiannya.

Cara Mengatasi Inflasi

Cara Mengatasi Inflasi

Dampak inflasi yang terjadi makin mengkhawatirkan karena sudah menyangkut soal perekonomian negara. Pemerintah berperan penting dalam mencari cara mengatasi inflasi. Kalau di negara kita sendiri, pemerintah bersinergi dengan Bank Indonesia nih untuk merencanakan kebijakan-kebijakan cara mengatasi inflasi. Lantas seperti apa sih cara mengatasi inflasi tersebut?

  • Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal menjadi cara mengatasi inflasi yang pertama. Kebijakan fiskal berhubungan dengan pemerintah, yaitu pajak atau pendapatan negara dari penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Cara mengatasi inflasi satu ini meningkatkan tarif pajak, mengurangi pengeluaran pemerintah, dan melakukan pinjaman.

  • Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter menjadi cara mengatasi inflasi kedua yang bisa dilakukan. Cara mengatasi inflasi satu ini dengan menambahkan atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Hal ini berguna mencegah peningkatan uang secara berlebihan atau bahkan sangat kurang. Dengan begitu, kestabilan moneter bisa terjaga dan kesejahteraan rakyat juga terjaga.

  • Kebijakan Non-Fiskal dan Non-Moneter

Nah, kebalikan dari kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi satu ini tidak mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran negara serta jumlah uang yang beredar. Pada umumnya, cara mengatasi inflasi satu ini berbentuk:

1. Menambah hasil produksi

Menambahkan hasil produksi merupakan salah satu cara mengatasi inflasi. Pemerintah meringankan kebijakan untuk pengusaha agar hasil produksi bisa lebih banyak. Dengan harapan semakin banyak barang, perputaran uang akan semakin cepat dan banyak sehingga beredar dan seimbang kembali.

2. Mempermudah barang impor untuk masuk

Cara mengatasi inflasi kedua dari barang kebutuhan, karena tidak semua hal bisa diproduksi secara lokal. Melakukan impor pun penting untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Cara yang bisa dilakukan adalah menurunkan pajak dan mempermudah perizinan barang impor.

3. Menstabilkan pendapatan masyarakat

Salah satu cara mengatasi inflasi yang penting untuk dilakukan adalah dengan memastikan dan menjaga pendapatan masyarakat untuk tidak naik berlebihan, juga tidak turun drastis. Cara mengatasi inflasi satu ini bisa mencegah perkembangan inflasi menjadi tidak terkendali. 

4. Menetapkan harga maksimum

Saat terjadi inflasi, harga barang cenderung naik. Menetapkan harga maksimum dapat dilakukan agar harga pasar diluar batas daya beli masyarakat. Penetapan harga maksimum ini menjadi cara mengatasi inflasi dengan melindungi konsumen. Gimana Teman SUPERjuangan, setuju nggak?

5. Mengawasi distrisbusi barang

Mengatasi distribusi barang bisa menjadi cara mengatasi inflasi. Hal ini dilakukan dengan mengawasi barang agar tidak ada distribusi barang yang terhambat ataupun kurang. Karena apabila barang terhambat ataupun kurang, bisa menjadi faktor kenaikan harga barang tersebut.

Hadapi Inflasi dengan Investasi

Inflasi di Indonesia

Saat ini banyak negara yang mengalami inflasi. Penyebab inflasi saat ini dipengaruhi oleh perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah merembet hingga kawasan Asia. Terus gimana sih kondisi inflasi di Indonesia? Kabar baiknya, dibandingkan banyak negara lainnya, inflasi di Indonesia masih tergolong moderat, yakni 3,27 persen per September 2023.

Melansir Kontan.co.id, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu bahwa peningkatan utama yang terjadi disebabkan oleh kenaikan harga pangan, di antaranya peningkatan harga cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah karena cuaca yang tidak menentu.

“Pangan sangat penting bagi masyarakat sehingga pemerintah akan terus mengantisipasi dan memitigasi risiko dari kenaikan harga kelompok pangan bergejolak memalui berbagai kebijakan untuk menjamin kecukupan pasokan dan keterjangkauan harga panen bagi masyarakat.” Ujar Febrio.

Asuransi sesuai gaji kamu

Nah Teman SUPERjuangan, pentingnya siapkan rencana yang bisa memproteksi finansial kamu untuk menghadapi inflasi yang terus terjadi. Hal ini bisa dilakukan dengan memiliki asuransi kesehatan. Super Easy Health dari Super You by Sequis Online aja, mulai Rp4.500 per hari biaya rumah sakit ditanggung tanpa nguras dompet!

Artikel Terkait