Apa itu Meditasi, Jenis, Tujuan, dan Cara Meditasi yang Benar
By Herlambang Satriadi, 5 Aug 2023
Ketika orang berkata meditasi, mungkin kamu langsung berpikir seorang biksu yang bertapa di atas gunung terpencil atau di bawah pohon. Padahal, sebenarnya meditasi itu bukan hanya untuk biksu dan tidak harus dilakukan di alam lho!
Kamu pun bisa melakukannya di rumah selama 5 menit. Dengan begitu, kamu pun bisa mencegah risiko sakit fisik dan mental. Tapi sebelum lanjut pembahasannya, coba cari tahu dulu apa itu mental illness dan jenis gangguannya.
Yuk, kita kupas lebih soal meditasi!
Table of Contents
Apa itu Meditasi?
Meditasi adalah suatu praktik yang melibatkan fokus pikiran, relaksasi dan kesadaran yang digunakan untuk mencapai keadaan mental yang tenang, damai dan konsentrasi. Tujuan utama meditasi adalah untuk menciptakan perasaan kedamaian interior, mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, mempromosikan pemahaman diri dan mendukung kesejahteraan fisik serta mental.
Berikut beberapa elemen penting dalam meditasi:
Kesadaran
Meditasi melibatkan kesadaran, yaitu kemampuan untuk fokus pada pengalaman saat ini tanpa memikirkan masa lalu atau masa depan. Ini berarti memperhatikan pikiran, perasaan, sensasi tubuh atau pernapasan yang terjadi saat ini.
Pusat Fokus
Meditasi seringkali melibatkan fokus pada objek tertentu, seperti pernapasan, mantra (kata atau frase yang diulang), atau gambaran mental. Objek ini digunakan untuk menjaga pikiran tetap terpusat.
Relaksasi
Meditasi seringkali dilakukan dalam keadaan fisik yang santai. Ini dapat mencakup relaksasi otot, pernapasan dalam atau teknik relaksasi lainnya untuk mengurangi ketegangan fisik dan stres.
Latihan Reguler
Meditasi adalah sebuah latihan yang memerlukan praktik secara teratur. Semakin sering Anda melakukannya, semakin baik Anda dapat mengendalikan pikiran dan meningkatkan efeknya pada kesejahteraan Anda.
Baca Juga : Mengapa Orang Bisa Sulit Tidur? Yuk, Kenali Gangguan Insomnia!
Jenis Meditasi
Ada beberapa jenis meditasi yang bisa dilakukan setiap hari
Meditasi Mindfulness
Ini melibatkan kesadaran penuh terhadap pengalaman saat ini tanpa penilaian atau reaksi. Biasanya, perhatian difokuskan pada pernapasan atau sensasi tubuh.
Meditasi Transenden
Dalam meditasi ini, tujuannya adalah mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi atau pengalaman spiritual.
Meditasi Metta (Loving-Kindness)
Meditasi ini berfokus pada mengembangkan perasaan kasih sayang, perdamaian dan kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain.
Meditasi Zen
Meditasi Zen sering melibatkan duduk dalam posisi khusus dengan fokus pada pernapasan dan pertanyaan meditatif yang disebut “koan.”
Meditasi Gerakan
Jenis meditasi ini melibatkan gerakan tubuh, seperti yoga atau Tai Chi yang digunakan bersamaan dengan pernapasan dan kesadaran.
Meditasi Cepat (Meditasi Singkat)
Jenis meditasi ini dirancang untuk diperoleh manfaat meditasi dalam waktu yang lebih singkat, sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.
Meditasi Berdasarkan Suara atau Musik
Beberapa meditasi melibatkan mendengarkan suara-suara alam, musik meditasi, atau getaran suara untuk mencapai relaksasi dan keseimbangan.
Manfaat meditasi dapat mencakup mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, mengatasi kecemasan dan depresi, meningkatkan kualitas tidur dan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional secara keseluruhan. Dengan demikian, meditasi telah menjadi praktik yang populer dalam menjaga kesehatan fisik dan mental di berbagai budaya dan agama di seluruh dunia.
Apa Tujuan Meditasi?
Tujuan meditasi bergantung pada orang yang melakukan meditasi. Secara umum, berikut adalah beberapa tujuan meditasi:
- Mengolah emosi atau perasaan;
- Mengurangi rasa sakit dan stres;
- Membantu menghadapi trauma;
- Mencegah risiko kesehatan mental;
- Membantu diri agar lebih fokus di masa kini;
- Mencapai alasan agama atau spiritual.
Baca Juga : 7 cara mengatasi masalah kesehatan mental
Meditasi menurut Agama
Salah satunya dalam agama Islam, terdapat suatu konsep bernama zikir yang berfokus pada kesengajaan dalam mengingat Allah. Hal ini bisa memupuk perkembangan spiritual kita dan kita pun menjadi lebih dekat kepada Tuhan melalui ketaatan.
Karena itu, meditasi yang bertujuan mengingat Allah dan mensyukuri semesta yang Allah ciptakan itu diperbolehkan agama Islam. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun pernah melakukan meditasi di Gua Hira.
Artinya meditasi berlandaskan spiritual yang mengingat Allah itu merupakan cara kita bisa mendekatkan diri dan lebih taat kepada Allah. Namun, perlu diingat bahwa beberapa teknik meditasi memang mempunyai unsur yang tidak sesuai dengan Islam. Misalnya saja, Art of Living yang menggunakan praktik meditasi atau yoga berbasis politeistik.
Karena itu, pastikan meditasi yang kamu lakukan sesuai dengan syariah islam, yaitu berlandaskan tafakkur (kontemplasi) dan juga zikir. Dengan begitu, kamu pun bisa mendapatkan ketenangan yang dari Allah.
Cara Meditasi yang Benar
Sebenarnya tidak ada satu cara meditasi yang benar. Namun, pada umumnya, meditasi mempunyai beberapa unsur penting, seperti:
- Fokus atau perhatian penuh;
- Menenangkan pernapasan;
- Kondisi lingkungan yang tenang;
- Posisi duduk atau tiduran yang nyaman;
- Pikiran yang tidak menghakimi.
Mengingat unsur-unsur ini, berikut adalah beberapa tips cara meditasi yang benar.
1. Cari suasana dan tempat yang kondusif
Untuk mencari cara meditasi yang benar, pastikan kamu mencari tempat yang sunyi dulu. Boleh di luar ruangan atau dalam, selama kamu bisa berkonsentrasi tanpa gangguan. Posisi kamu pun bisa duduk atau tiduran di lantai, kursi, tempat tidur, dan permukaan yang nyaman.
Baca juga : kenali apa itu self-healing dan cara self-healing
2. Kurangi risiko gangguan
Gangguan bisa berupa orang rumah, suara HP, suara TV, atau suara dari luar. Karena itu, beritahu orang lain bahwa kamu akan melakukan meditasi, matikan semua perangkat elektronik, serta tutup pintu untuk mengurangi potensi sumber gangguan.
3. Pastikan posisi kamu sudah nyaman
Cara meditasi yang benar selanjutnya adalah postur duduk atau tidur kamu harus baik dan terasa nyaman, yaitu punggung yang lurus, leher dan rahang yang santai, dan dagu agak diturunkan ke bawah. Kamu bisa meletakkan tangan dimana pun selama nyaman, seperti di pangkuan kaki atau di atas lutut.
4. Menutup mata dan fokus pada napas
Tutup mata kamu dan perlahan-lahan tarik napas dan keluarkan nafas secara bergantian. Rasakan udara yang mengalir masuk dari hidung ke tenggorokan ke paru, hingga kembali keluar. Kamu juga bisa memfokuskan pikiran kepada dada kamu yang mengembang dan mengempis.
Jika masih pemula, kamu bisa menggunakan guided meditation atau meditasi terarah dengan memasukkan kata kunci “guided meditation” di YouTube. Kamu pun bisa menggunakan aplikasi meditasi, seperti Headspace (bahasa Inggris) atau Riliv (bahasa Indonesia).
5. Alihkan kembali perhatian ke napas jika konsentrasi terpecah
Tidak semua orang langsung bisa berfokus sepenuhnya pada napas. Terkadang, otak pun merasa bosan dan jadi memikirkan hal-hal yang lain. Amati pikiran tersebut tanpa menghakimi, kemudian setelah pikiran itu selesai, arahkan kembali ke pengaturan napas kamu.
Itulah cara meditasi yang benar yang bisa kamu lakukan. Di sela-sela meditasi, kamu juga bisa menyisipkan pikiran yang disengaja. Misalnya, pikiran positif untuk diri sendiri (positive self-talk) atau melanturkan doa kepada Yang Maha Kuasa.
Selain meditasi, kamu juga bisa mencoba atasi kesehatan mental kamu dengan berolahraga. Salah satu olahraga sederhana yang gampang kamu coba adalah olahraga lari. Yuk, baca juga 9 manfaat olahraga lari untuk kesehatan tubuh dan mental.