Pengertian Mobilitas Sosial, Bentuk, Faktor, dan Dampaknya Kepada Kehidupan Manusia
By Herlambang Satriadi, 7 Sep 2023
Manusia sebagai makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dengan cara mobilitas sosial. Ha? Bagaimana maksudnya? Yes, apakah kamu pernah melihat ayahmu suka berpindah tugas dari satu kota ke kota lain?
Atau kamu punya teman atau kerabat yang dulunya bekerja dengan begitu gigih sekarang sudah memiliki usaha sendiri? Ya, itu adalah beberapa bentuk mobilitas sosial yang sering kita temui di dalam kehidupan sehari-hari.
Table of Contents
Ini juga menjadi faktor penting kehidupan manusia untuk menaikkan status sosialnya agar lebih baik di tengah masyarakat. Tidak ada yang salah memang dengan penerapan yang demikian, namun hal ini tentu harus diperhatikan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga : Antisosial? Hanya Introvert Kok! Yuk, Pahami Pengertian Introvert
Pengertian Mobilitas Sosial
Secara sederhana, mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok ke status sosial lain dalam masyarakat. Hasil dari perpindahan status sosial ini bisa menjadi lebih tinggi, lebih rendah, ataupun sederajat.
Lalu, mengapa status sosial ini hasil perpindahannya bisa berbeda-beda? Jawabannya adalah karena mobilitas sosial ini terbadi menjadi beberapa bentuk. Terjadinya bentuk ini juga tidak terlepas dari berbagai macam faktor pendorong dan penghambat yang wajib kita ketahui.
Dalam artikel ini, kamu akan mendapatkan jawaban tentang faktor pendorong mobilitas seseorang. Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita simak beberapa faktor pendorong dan faktor penghambat mobilitas sosial.
Bentuk Mobilitas Sosial
Pada dasarnya bentuk bentuk mobilitas sosial ini didasarkan pada berpengaruh tidaknya hasil perpindahan status sosial yang dialami dengan derajat sosial yang dimiliki seseorang. Pada umumnya, bentuk mobilitas sosial terbagi menjadi empat yakni vertikal, horizontal, antargenerasi, dan intragenerasi.
Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal ini secara sederhana digambarkan seperti garis horizontal dan kamu berada di tengah-tengah. Tentu kamu memiliki pilihan untuk naik atau turun. Sama dengan mobilitas sosial vertikal yang memiliki makna perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial lain yang tidak sederajat dari sebelumnya.
Mobilitas sosial horizontal
Kalau poin ini adalah kebalikan dari mobilitas sosial verikal. Kalau kamu berada di sebuah garis horizontal, maka kamu akan berpindah dengan status yang sama ke kanan atau ke kiri, bukan ke atas ataupun ke bawah.
Mobilitas sosial horizontal maknanya sama dengan perumpamaan itu, yaitu perpindahan status sosial yang dialami oleh seseorang atau kelompok yang tidak akan mengubah derajat sosialnya atau akan tetap sejajar seperti sebelumnya.
Contoh mobilitas sosial horizontal adalah seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta diharuskan untuk berpindah tugas ke Padang. Maka status sosialnya akan tetap sama yaitu seorang dokter. Ini tidak akan mengubah status sosial beliau ketika berpindah tugas. Ini lah yang dinamakan mobilitas sosial horizontal.
Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas sosial antargenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial yang dialami seseorang dengan melibatkan perbedaan generasi yang ada di dalamnya. Mungkin ini agak sulit untuk dipahami, namun kami akan menjelaskan secara detail.
Sebelumnya, kamu harus tahu dulu apa itu generasi. Generasi adalah keompok yang memiliki kesamaan atau perbedaan umur. Contohnya adaah Gen Z dan kaum millennial.
Yang dimaksud dengan mobilitas sosial antargenerasi adalah melibatkan generasi-generasi yang berbeda ini. Misalnya saja, orang tua kamu hanya bisa sekolah sampai tingkat SMA. Kemudian, di generasi kamu, statusnya berubah menjadi sarjana atau bahkan professor. Ini lah yang disebut dengan mobilitas sosial antargenerasi.
Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adalah lawan kata dari antargenerasi. Jadi, mobilitas sosial ini adalah perpindahan kedudukan sosial yang dialami oleh generasi yang sama. Contohnya adalah kamu saat ini sedang berada di kelas 12 SMA. Kamu adalah anak yang cukup berprestasi di sekolah sehingga bisa mengikuti beberapa program akselerasi.
Saat kenaikan kelas dulu, kamu dari kelas 10 langsung duduk di kelas 12, ini adalah sebuah contoh mobilitas sosial intragenerasi karena mengalami perpindahan kedudukan sosial pada generasi yang sama, yaitu teman sekelasmu di kelas 10.
Baca Juga : Hindari Pemakaian Sosial Media Berlebihan untuk Mencegah Ketergantungan Sosial Media
Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
Usai kita mengetahui bentuk dari mobilitas sosial, sekarang kita akan melihat faktor pendorong dan faktor penghambat mobiitas sosial, seperti:
Struktural
Faktor ini sangat erat kaitannya dengan kesempatan seseorang untuk menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk memperolehnya. Jika di Indonesia sendiri, persaingan untuk menduduki sebuah jabatan sangat terbuka luas sehingga siapapun memiliki kesempatan untuk menjadi manager, bahkan presiden sekalipun.
Individu
Kalau faktor yang satu ini berkaitan dengan kualitas individu yang dilihat dari segi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Manusia dilahirkan mengikuti status sosial orangtuanya, kalau memang dia tidak puas dengan status sosial itu, maka dia berhak untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.
Sampai saat ini, pendidikan dianggap sebagai salah satu cara untuk mendapatkan status sosial lebih baik dan berkualitas di tengah masyarakat.
Ekonomi
Kondisi ekonomi juga menjadi penentu mobilitas sosial yang bisa terwujud di tengah masyarakat. Kondisi ekonomi yang baik membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan modal, pendidikan, dan berbagai kesempatan lainnya.
Namun, kondisi ini akan kebalikannya jika kondisi ekonomi buruk, masyarakat akan memiliki pendapatan terbatas sehingga akan sulit untuk memenuhi seluruh kebutuhannya dan mobilitas sosial tidak akan bisa terjadi.
Politik
Kalau kondisi ini sangat berkaitan dengan situasi politik suatu negara. Keadaan negara yang tidak stabil tentu akan berpengaruh kepada kondisi keamanannya. Oleh karenanya, ketersediaan dan kemudahan dalam bekerja juga lebih baik sehingga masyarakat mampu melakukan mobilitas sosialnya.
Kependudukan
Dari data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia dari hari ke hari hampir selalu bertambah. Pertambahan ini juga bisa menyebabkan menyempitnya pemukiman bahkan meningkatkan kemiskinan.
Oleh karena itu, masalah kependudukan ini akan mendorong individu dan pemerintah untuk mengarahkan masyarakat bermigrasi ke daerah lain sehingga mobilitas sosial pun terjadi.
Baca Juga : 5 Bentuk Keberagaman Masyarakat Indonesia yang Patut Kita Banggakan!
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial ini ternyata memiliki dampak dalam kehidupan manusia utamanya di lingkungan sosial. Dampak mobilitas sosial ini juga terdiri dari bermacam-macam jika kita telaah lebih jauh. Dampak positif mobilitas sosial bahkan bisa mendorong seseorang untuk maju di dalam berbagai hal.
Selain itu, mobilitas sosial ini juga bisa mempercepat perubahan sosial kamu di tengah masyarakat. Contohnya adalah di daerah pelosok, ada beberapa anak yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di kota. Setelah itu, anak-anak akan pulang ke kampung halaman untuk membangun daerahnya lebih maju.
Itu lah penjelasan kami tentang mobilitas sosial. Oiya, sekarang kamu juga sudah bisa bikin asuransi kesehatan yang terpercaya dengan Super Easy Health by Super You. Asuransi ini juga siap melindungi masalah kesehatan kamu hanya dengan Rp 4.500 per harinya. Jadi, yuk langsung cus cek premi kamu sekarang juga.