Memangnya Penyebaran Virus Corona Tergantung Bahasa? Ini Faktanya!
By Herlambang Satriadi, 2 Oct 2020
By Herlambang Satriadi, 2 Oct 2020
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa laju penyebaran virus Corona dapat dipengaruhi oleh bahasa apa yang kita pakai sehari-hari. Apa artinya beberapa bahasa bisa menjadi lebih berbahaya dari bahasa lainnya di tengah Pandemi ini?
Daripada bingung, yuk kita bahas tuntas faktanya!
Virus Corona dapat menyebar melalui droplet (tetesan cair). Droplet sendiri dapat tersebar ketika seseorang yang sudah terinfeksi batuk dan bersin. Ketika seseorang batuk atau bersin, droplet berkecepatan tinggi dapat menyebar hingga 1-2 meter. Inilah alasan kenapa kita disarankan untuk menutup hidung dan mulut dengan siku saat sedang batuk atau bersin.
Virus ini pun bisa menyebar dengan menyentuh permukaan asing yang mungkin mempunyai droplet dengan virus. Karena itu, kita disarankan untuk rajin mencuci tangan selama 20 detik.
Penelitian oleh Georgios P. Georgiou dan Ahmad Kilani mendapati bahwa beberapa bahasa dapat melontarkan lebih banyak droplet ke udara. Artinya beberapa bahasa bisa lebih cepat menyebarkan virus COVID-19 ketimbang bahasa lainnya.
Semua ini berakar dari seberapa banyak suatu bahasa menggunakan konsonan aspiratif, yaitu huruf yang memuncratkan lebih banyak droplet ketika dikatakan. Contoh huruf dari konsonan aspiratif adalah huruf p, t, dan k.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Georgiou and Kilani ini mendapati bahwa orang yang berbicara dalam bahasa Inggris melontarkan lebih banyak droplet dibandingkan orang yang berbicara dalam bahasa Jepang. Hal ini dikarenakan Inggris lebih sering menggunakan konsonan aspiratif seperti huruf p, t, dan k dalam Bahasa Inggris, sementara Jepang lebih menggunakan konsonan yang tidak banyak mengeluarkan droplet, seperti s.
Hal ini pun didukung oleh data yang menunjukkan bahwa angka penyebaran virus COVID-19 dan sebelumnya virus SARS-CoV-1 lebih cepat menyebar di kalangan orang yang berbahasa Inggris dibandingkan mereka yang berbahasa Jepang.
Dari situlah, muncul language virus theory atau sebuah teori bahwa bahasa mempengaruhi laju penyebaran coronavirus.
Dalam bahasa Indonesia, tidak ada istilah konsonan aspiratif. Bagaimanapun juga, Indonesia memang tetap menggunakan huruf p, t, dan k. Sayangnya, belum ada penelitian lebih lanjut mengenai apakah huruf-huruf tersebut memang melontarkan lebih banyak droplet ke udara atau tidak dalam Bahasa Indonesia.
Hal yang terpenting yang bisa lakukan adalah memperhatikan cara kita berbicara. Pastikan tidak terlalu keras atau ekstrim sehingga droplet yang kita lontarkan pun lebih sedikit. Atau kamu juga bisa tetap mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan melakukan social distancing.
Pada akhirnya, tidak peduli bahasa apa yang kita gunakan, lebih aman menggunakan masker agar droplets tidak tersebar ke udara atau orang lain.
Karena kita tidak mungkin meninggalkan bahasa Indonesia, hal selanjutnya yang bisa lakukan hanyalah mencegah dan mengantisipasi. Tentunya kita bisa mencegah dengan diam di rumah dulu saja, dan juga mengikuti protokol kesehatan bila memang harus keluar.
Kamu juga bisa mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 sekarang dengan perlindungan asuransi jiwa Super Life dan asuransi penyakit kritis Super Strong. Faktanya adalah pandemi ini membawa banyak risiko kesehatan. Dengan perlindungan Super You, setidaknya kamu bisa mengantisipasi dan mengurangi risiko beban finansial.
Rekomendasi Artikel
Artikel Terkait
Pahami Gejala Covid Terbaru yang Saat Ini Sudah Sampai di…
Akhir-akhir ini dunia kembali digegerkan oleh gejala covid terbaru yang…
Akhir-akhir ini dunia kembali digegerkan oleh gejala covid terbaru yang kembali muncul di sejumlah…
BACA DETAILRencana Aplikasi Pedulilindungi Menjadi Aplikasi Kesehatan Umum
Aplikasi PeduliLindungi yang diluncurkan di tahun 2020 adalah aplikasi kesehatan…
Aplikasi PeduliLindungi yang diluncurkan di tahun 2020 adalah aplikasi kesehatan yang harus dimiliki. Sejak…
BACA DETAILVaksin Kanker Serviks Jadi Wajib? Yuk, Ketahui Pentingnya Vaksin Kanker…
Diumumkan oleh Kementrian Kesehatan untuk menambahkan vaksin kanker serviks atau…
Diumumkan oleh Kementrian Kesehatan untuk menambahkan vaksin kanker serviks atau vaksin Human Papilloma Virus…
BACA DETAILKumpulan Link Penting Informasi COVID-19
Pandemi COVID-19 hingga saat ini belum mereda di seluruh dunia…
Pandemi COVID-19 hingga saat ini belum mereda di seluruh dunia termasuk Indonesia. Berbagai upaya…
BACA DETAILApa Saja Syarat Vaksin COVID-19?
Saat ini untuk mendapatkan vaksin COVID-19 bukan hal yang susah.…
Saat ini untuk mendapatkan vaksin COVID-19 bukan hal yang susah. Kamu bisa mendaftarkan diri…
BACA DETAILKenali 10 Varian Baru Mutasi Virus Corona
COVID-19 yang melanda dunia global berjalan hampir dua tahun. Virus…
COVID-19 yang melanda dunia global berjalan hampir dua tahun. Virus ini tidak kunjung berakhir…
BACA DETAIL