batu empedu

Batu empedu merupakan penyakit yang berada di kantung empedu atau di saluran empedu dan ditandai dengan sakit perut mendadak. Batu empedu bisa menyebabkan jaundice dan disertai infeksi sehingga penyakit batu empedu merupakan kondisi yang serius hingga bisa menjadi penyebab kematian. 

Batu Empedu

Apa itu Batu Empedu

Apa itu Batu Empedu

Batu empedu atau islilah medis Cholelithiasis terbentuk akibat cairan pencernaan yang mengeras dan mengendap di kantung empedu, organ berbentuk buah pir pada sisi kanan perut di bawah hati yang bekerja untuk menampung cairan pencernaan yaitu empedu. Setelah ditampung, cairan empedu akan dilepaskan ke usus kecil. 

Ukuran dari batu empedu bisa sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf dan beberapa orang bisa hanya memiliki satu batu empedu, tetapi lainnya bisa memiliki beberapa batu empedu di waktu yang bersamaan. 

Cara mengobati batu empedu biasanya dengan melakukan operasi untuk mengangkat kantung empedu, tetapi melakukan operasi atau pengobatan batu empedu berdasarkan dari kondisi pasien. Jika penderita tidak mengalami gejala batu empedu, maka biasanya tidak memerlukan pengobatan.

Penyebab Batu Empedu 

Saat ini penyebab dari pembentukan batu empedu masih belum jelas, tetapi berikut ini adalah beberapa faktor penyebab batu empedu menurut para ahli:

  • Terlalu banyak kolesterol di empedu

Pada umumnya empedu mengandung bahan kimia yang bisa melarutkan kolesterol dikeluarkan oleh hati, tetapi jika kolesterol yang dikeluarkan terlalu banyak dari yang bisa dilarutkan maka bisa mengeras dan membentuk kristal hingga menjadi batu.

  • Bilirubin yang berlebih pada empedu

Bilirubin merupakan bahan kimia yang diproduksi saat tubuh memecah sel darah merah, tetapi kondisi tertentu bisa menyebabkan produksi bilirubin yang berlebihan seperti sirosis hati, infeksi saluran empedu dan kelainan darah tertentu. Saat bilirubin berlebihan, maka bisa berkontribusi pada pembentukan batu empedu.

  • Kantung empedu tidak bisa dikosongkan dengan baik

Saat kantung empedu tidak dikosongkan sepenuhnya maka empedu bisa menjadi sangat pekat dan bisa berkontribusi pada pembentukan batu empedu. 

Jenis Batu Empedu 

Batu empedu terbagi menjadi tiga jenis yakni batu kolesterol, batu pigmen dan batu campuran. Yuk, ketahui penjelasan dari setiap jenisnya di bawah ini.

  • Batu Kolesterol

Jenis batu empedu yang paling umum adalah batu kolesterol. Batu kolesterol memiliki warna kuning dan terutama terdiri dari kolesterol yang tidak larut dan mungkin memiliki kandungan komponen lainnya. 

  • Batu Pigmen

Berbeda dari batu kolesterol, jenis batu empedu yaitu batu pigmen memiliki warna yang lebih gelap, cokelat tua atau hitam. Terbentuknya batu pigmen adalah saat empedu memiliki terlalu banyak bilirubin. Salah satu penyebab batu empedu jenis batu pigmen adalah infeksi.

  • Batu Campuran

Untuk batu empedu jenis batu campuran, ini adalah hasil dari campuran komponen batu kolesterol dan batu pigmen. 

Gejala Batu Empedu 

Sebagian orang tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit batu empedu karena tidak mengetahui gejala batu empedu atau bahkan tidak mengalami gejala karena batu empedu diam.  Berdasarkan penelitian oleh Canadian Society of Intestinal Research, sekitar 50 persen pasien yang menderita sakit batu empedu tidak mengalami gejala. Jika seseorang tidak mengalami gejala, biasanya batu pada saluran empedu baru diketahui saat melakukan CT – Scan atau USG untuk kondisi lainnya. 

Tetapi penting untuk mengetahui ciri – ciri batu empedu karena gejala batu empedu yang dialami penderita bisa berbeda. Berikut ini adalah gejala dari batu empedu yang umum dialami:

  • Timbulnya rasa sakit yang meningkat dengan cepat pada bagian kanan atas perut.
  • Timbulnya rasa sakit secara tiba – tiba yang meningkat dengan cepat pada bagian tengah perut persis di bagian bawah tulang dada.
  • Timbulnya rasa sakit pada bagian punggung di antara tulang belikat. 
  • Rasa sakit yang timbul di bahu sebelah kanan.
  • Mengalami mual atau muntah.
  • Rasa nyeri yang dialami karena batu empedu bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. 
  • Mengalami sakit maag. 
  • Perut terasa kembung. 
  • Nafsu makan menghilang. 
  • Diare.

Selain gejala batu empedu diatas, terdapat gejala lainnya yang lebih mengkhawatirkan. Jika mengalami gejala di bawah ini, segera lakukan konsultasi dengan dokter:

  • Merasakan rasa sakit perut yang hebat sehingga kesulitan untuk duduk diam atau duduk dengan nyaman. 
  • Warna kulit dan bagian putih mata menguning. 
  • Mengalami demam tinggi yang disertai dengan menggigil.

Baca Juga: Nafsu Makan Berkurang Saat Sakit? Ketahui 7 Makanan Sehat dan Bergizi Untuk Orang Sakit!

Faktor Risiko Batu Empedu

Faktor Risiko Batu Empedu

Selain penyebab batu empedu, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang menderita penyakit batu empedu. Yuk, ketahui faktornya di bawah ini!

  • Perempuan 
  • Usia 40 tahun atau lebih 
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Jarang bergerak 
  • Sedang hamil 
  • Sering mengonsumsi makanan yang tinggi lemak atau kolesterol 
  • Kurang mendapatkan asupan serat 
  • Memiliki riwayat keluarga dengan batu empedu 
  • Menderita penyakit diabetes
  • Menderita penyakit kelainan darah tertentu seperti anemia sel sabit atau leukemia 
  • Mengalami penurunan berat badan dengan sangat cepat 
  • Menderita penyakit liver
  • Menderita penyakit usus seperti Crohn’s
  • Mengonsumsi obat yang mengandung estrogen

Diagnosis Batu Empedu 

Untuk mengetahui jika menderita batu empedu, bisa dengan melakukan diagnosis batu empedu. Saat melakukan diagnosis, dokter akan memulai dengan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan mata dan kulit untuk melihat jika terjadi perubahan warna menjadi kekuningan. 

Jika mata dan kulit menjadi kekuningan maka bisa menjadi pertanda penyakit kuning akibat terlalu banyak bilirubin dalam tubuh. 

Diagnosis batu empedu bisa berlanjut dengan tes lainnya yang bisa membantu dokter untuk melihat ke dalam tubuh. Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan:

  • USG

Ultrasonografi atau USG bisa menghasilkan gambar perut sehingga dokter bisa menganalisa yang berada di dalamnya. Melakukan tes USG bisa membantu memastikan jika seseorang menderita sakit batu empedu dan bisa juga menunjukkan jika ada kelainan yang berhubungan dengan kolesistitis akut.

  • CT – Scan Perut 

Tes CT – Scan Perut bisa dilakukan untuk mengambil gambar perut dan hati sehingga bisa melihat kondisi organ tersebut.

  • Pemindaian Radionuklida Kandung Empedu

Tes pemindaian radionuklida kandung empedu bisa berlangsung hingga satu jam untuk diselesaikan. Tes ini akan dilakukan dengan seorang spesialis yang menyuntikkan zat radioaktif pada pembuluh darah, lalu zat tersebut akan berjalan melalui darah menuju hati dan kantong empedu. 

Pemindaian tersebut bisa menganalisa jika terdapat infeksi atau terjadi penyumbatan saluran empedu dari batu. 

  • Tes Darah 

Tes darah juga bisa dilakukan untuk mengetahui jika seseorang menderita penyakit batu empedu. Melakukan tes darah bisa menghitung jumlah bilirubin di dalam darah dan bisa menentukan seberapa baik fungsi hati. 

Baca Juga: Hindari 3 Penyebab Utama Gagal Ginjal, Kenali Gejalanya!

Komplikasi Batu Empedu 

Kondisi batu empedu bisa berkembang menjadi kondisi kesehatan yang lebih serius apabila dibiarkan terlalu lama tanpa pengobatan. Berikut ini adalah beberapa komplikasi batu empedu yang bisa terjadi:

  • Peradangan Kantong Empedu

Jika batu empedu tersangkut di leher kandung empedu maka bisa menyebabkan terjadinya radang kandung empedu atau kolesistitis. Salah satu akibat dari kolesistitis adalah timbulnya rasa sakit dan demam yang parah.

  • Penyumbatan Saluran Empedu 

Batu empedu bisa menyumbat saluran mengalirnya kantung empedu atau hati ke usus kecil. Akibat dari penyumbatan adalah infeksi saluran empedu atau mengalami penyakit kuning.

  • Penyumbatan Saluran Pankreas

Batu empedu bisa menyumbat saluran pankreas yang merupakan tabung mengalir dari pankreas dan terhubung ke saluran empedu sebelum memasuki duodenum. Cairan dari pankreas yang membantu pencernaan akan mengalir dari saluran pankreas, tetapi jika tersumbat oleh batu empedu maka bisa menyebabkan radang pankreas atau pankreatitis. Radang pankreas bisa mengakibatkan timbulnya rasa nyeri pada perut secara intens dan konstan.

  • Kanker Kantung Empedu

Seseorang yang memiliki riwayat batu empedu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap kanker kantung empedu meskipun kanker ini jarang terjadi. 

Pengobatan Batu Empedu 

Pengobatan Batu Empedu

Pengobatan batu empedu biasa dilakukan jika batu empedu menyebabkan rasa sakit, karena itu sebagian besar dari kasus pengidap batu empedu tidak memerlukan pengobatan. Jika batu empedu menyebabkan rasa sakit, cara mengobati batu empedu yang kemungkinan direkomendasikan dokter adalah menjalankan operasi. 

Jika merupakan individu yang berisiko tinggi mengalami komplikasi operasi maka bisa cara mengobati batu empedu yang bisa dilakukan adalah dengan perawatan non – bedah. Namun, perlu diketahui bahwa ada risiko batu empedu terbentuk lagi jika tidak menjalankan operasi bahkan dengan perawatan tambahan.

Pembedahan Batu Empedu 

Pengobatan batu empedu bisa dilakukan dengan operasi kolesistektomi yang merupakan prosedur untuk mengangkat kantung empedu. Pada dasarnya kantung empedu bukanlah organ yang penting sehingga tanpa memiliki kantung empedu seseorang masih bisa menjalankan hidup sehat. Terdapat dua jenis prosedur kolesistektomi yang bisa dilakukan sebagai cara mengobati batu empedu yaitu:

  • Kolesistektomi Laparoskopi 

Operasi akan dilakukan dengan anestesi umum dan dokter akan membuat 3 – 4 sayatan di perut untuk bisa memasukkan perangkat kecil yang menyala pada salah satu sayatan. Batu kemudian akan diperiksa dan secara hati – hari akan dikeluarkan dari kantung empedu. Setelah prosedur pasien akan dipersilahkan untuk pulang pada hari prosedur atau lusa apabila tidak ada komplikasi.

  • Kolesistektomi Terbuka

Operasi ini akan dilakukan jika kondisi kantung empedu sudah meradang, terinfeksi atau terluka. Prosedur ini juga bisa dilakukan jika terjadi masalah selama kolesistektomi laparoskopi. 

Perawatan Non – Bedah Batu Empedu 

Kondisi pasien mungkin menyulitkan mereka untuk menjalani pengobatan batu empedu dalam bentuk operasi, seperti jika pasien merupakan individu yang jauh lebih tua. Solusi dari kondisi ini adalah merawat batu empedu secara non – bedah dengan melakukan perawatan di bawah ini:

  • Melakukan terapi pelarutan oral dengan menggunakan obat ursodiol dan chenodiol yang bisa memecah batu empedu. Obat tersebut mengandung asam empedu untuk memecah batu dan cocok untuk memecah batu empedu jenis batu kolesterol, tetapi memerlukan perawatan berbulan – bulan hingga bertahun – tahun untuk bekerja sepenuhnya. 
  • Litotripsi gelompang kejut bisa membantu memecah batu empedu menjadi potongan kecil.
  • Drainase perkutan kandung empedu akan menggunakan jarum steril ke kantung empedu untuk mengeluarkan empedu. Kemudian tabung akan dimasukkan untuk membantu proses drainase. Perlu diketahui bahwa ini bukanlah cara pertama, melainkan prosedur yang dilakukan jika cara lainnya tidak cocok dengan pasien.

Pencegahan Batu Empedu 

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko batu empedu terbentuk.

  • Jangan Kelewatan Makan 

Pastikan untuk tidak kelewatan makan dan coba untuk makan di waktu yang sama setiap harinya. Kelewatan makan atau berpuasa bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit batu empedu.

  • Turunkan Berat Badan Secara Perlahan 

Ingin menurunkan berat badan untuk mencapai berat badan ideal adalah hal yang sangat bagus, tetapi pastikan untuk melakukan secara sehat. Jangan melakukan diet yang berlebihan, bisa dengan menargetkan mengurangi 0,5 – 1 kilogram setiap minggunya.

  • Konsumsi Makanan Berserat Tinggi 

Perbanyak konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah – buahan, sayuran dan biji – bijian.

  • Pertahankan Berat Badan Sehat

Salah satu faktor risiko yang meningkatkan seseorang untuk penderita batu empedu adalah obesitas dan kelebihan berat badan. Kurangi berat badan secara sehat hingga mencapai berat badan ideal lalu pertahankan berat tersebut.

super easy health

Terbentuknya batu empedu akibat mengendapnya empedu tidak memerlukan penangan jika tidak menyebabkan rasa sakit dan bahkan bisa keluar sendiri tanpa disadari. Namun, pastikan untuk segera ditangani jika mulai merasa sakit. Risiko mengidap batu empedu juga bisa dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat, selain itu memiliki asuransi kesehatan juga bisa membantu menjaga kondisi kesehatan tubuh. Super Easy Health Protection merupakan asuransi kesehatan dari Super You yang bisa memberikan proteksi kesehatan menyeluruh mulai dari Rp135.000 per bulan.

Artikel Terkait