7 Jenis Obat Herbal Diabetes yang Mudah Didapatkan
By Herlambang Satriadi, 29 Aug 2022
kayu manis, pepaya, bawang putih, dan beberapa tanaman lainnya adalah jenis jenis obat herbal diabetes yang bisa Anda gunakan dengan efek samping yang cukup minim.
Selain obat-obatan kimia, ada serangkaian obat herbal diabetes yang cukup banyak dipilih sebagai cara bentuk perawatan untuk para pengidap diabetes. Meskipun harganya yang cukup terjangkau, tetapi khasiat dari obat herbal ini cukup membantu mengontrol gula darah di dalam tubuh.
Jenis-Jenis Obat Herbal Diabetes
Tanaman yang berpotensi bisa dijadikan sebagai obat herbal untuk diabetes ini sangat mudah didapatkan bahkan Anda pun memilikinya di rumah. Untuk lebih jelas, berikut ini beberapa tanaman yang bisa dijadikan sebagai obat herbal diabetes.
Bawang Putih
Menjadi salah satu bahan utama untuk membuat suatu masakan, rupanya bawang putih juga dipercaya mampu membantu untuk menurunkan tekanan darah dan juga kadar kolesterol. Ekstrak bawang putih yang mengandung retinol ini disebut-sebut bisa meningkatkan produksi insulin yang ada di dalam tubuh. Namun, untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, tentu harus dibantu dengan jenis obat-obatan herbal lainnya pastinya dengan anjuran dokter.
Pepaya
Selain mampu untuk melancarkan pencernaan, buah pepaya juga dipercaya bisa menurunkan lemak di dalam tubuh mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes. Tidak hanya itu, ekstrak daun dan biji yang yang diketahui mengandung zat untuk menurunkan kadar gula darah.
Kayu Manis
Obat herbal diabetes berikutnya adalah kayu manis. Salah satu jenis rempah ini mampu membantu menurunkan kadar gula dan kolesterol untuk pengidap diabetes tipe 2 jika dikonsumsi secara teratur dalam jumlah tertentu. Selain memiliki kandungan zat yang mampu mengatasi resistensi insulin, kayu manis juga bisa mencegah terjadinya komplikasi diabetes, seperti stroke dan penyakit jantung.
Baca Juga : Daftar Makanan untuk Penderita Diabetes
Jahe
Rempah-rempah berikutnya yang biasa digunakan sebagai obat herbal diabetes adalah jahe. Jahe memang memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya mampu membantu menurunkan kadar gula darah, tapi tidak untuk menurunkan kadar insulin dalam darah. Namun, meskipun begitu, tidak sedikit pengidap diabetes yang memilih jahe sebagai salah satu obat yang dikonsumsinya.
Pare
Salah satu sayuran yang memiliki rasa cukup pahit ini dipercaya mampu meringankan gejala yang muncul akibat penyakit diabetes. Selain dijadikan sebagai hidangan makanan, Anda juga bisa menikmati pare dengan cara di jus. Yuk, baca juga apa saja gejala diabetes.
Ketumbar
Manfaat ekstrak biji ketumbar dipercaya mampu menurunkan kadar gula dengan merangsang pada produksi hormon insulin yang ada di dalam tubuh. Meskipun memiliki bentuk yang kecil, tetapi biji ketumbar ini memiliki manfaat yang cukup besar. Untuk hasil yang maksimal, bisa dikombinasi dengan obat-obatan herbal lainnya.
Ginseng
Sudah tidak asing lagi jika ginseng termasuk jajaran obat-obatan herbal untuk berbagai penyakit, salah satunya adalah diabetes. Tanaman ini dipercaya bisa menurunkan gula darah puasa. Meskipun sudah banyak yang percaya akan khasiatnya, tentu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk hasil yang lebih akurat.
Baca Juga : Pahami Gejala Diabetes yang Harus Diwaspadai
Cara Mengkonsumsi Obat Herbal Diabetes yang Benar
Meskipun obat herbal diabetes memiliki efek samping yang minim, tapi Anda juga ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Sebab, bagaimanapun dokter akan lebih tahu dan bisa memberikan arahan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Tidak sedikit yang pengidap diabetes yang merasakan khasiat dari obat-obatan herbal. Oleh karena itu, sudah banyak obat herbal diabetes yang dibuat dalam bentuk suplemen agar Anda bisa lebih mudah mengkonsumsinya. Pastikan sebelum Anda membeli, obat-obatan herbal tersebut sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Itulah 7 obat herbal diabetes yang bisa kamu konsumsi untuk menyembuhkan diabetes. Jika Anda berniat untuk mengkombinasikan antara obat herbal dan obat pemberian dokter, harus sepengetahuan dokter. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasikan kemungkinan terjadinya suatu interaksi antara obat herbal dan obat kimia. Karena jika terjadinya interaksi, efek samping atau khasiat dari masing-masing obat bisa berkurang.