penyakit pneumonia

Penyakit pneumonia yang juga dikenal sebagai radang paru-paru disebabkan oleh infeksi, bisa disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur. Pneumonia adalah penyakit yang banyak menyebabkan kematian di Indonesia, hingga menjadi salah satu 10 penyakit terbesar yang banyak memakan jiwa. 

Pneumonia

Penyakit Pneumonia

Penyakit Pneumonia

Secara jelas, apa itu pneumonia? Pneumonia sebagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bisa menyebabkan berbagai ciri ciri pneumonia, bisa yang ringan hingga berat. Karena penyakit pneumonia adalah peradangan yang terjadi di paru-paru, kebanyakan gejala yang sering terjadi berhubungan dengan pernafasan, seperti sesak napas dan batuk berdahak. 

Saat pneumonia terjadi, infeksi bisa menyebabkan peradangan pada kantong udara di satu atau kedua paru-paru dimana diisi dengan cairan atau nanah sehingga penderita bisa kesulitan bernapas. 

Penyakit pneumonia bisa muncul bersama penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau jamur, seperti Covid-19 bisa menyebabkan pneumonia dan TB paru.

Berdasarkan data dari World Health Organization atau WHO di tahun 2019, sebanyak 740.180 anak di seluruh dunia meninggal akibat penyakit pneumonia. 

Baca Juga: Penyakit TBC: Penyebab, Gejala, Penularan, dan Pengobatan

Penyebab Pneumonia 

Penyebab pneumonia yang utama adalah infeksi, bisa infeksi bakteri, virus maupun jamur. Meski utama dari penyebab penyakit pneumonia adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai macam hal, kemungkinan seseorang terkena infeksi tersebut dan mengidap pneumonia akan lebih tinggi jika melakukan faktor risiko di bawah ini!

  • Memiliki kebiasaan merokok 
  • Sistem pertahanan tubuh yang dimiliki lemah atau sedang melemah 
  • Terpapar bahan kimia yang berbahaya
  • Terlalu banyak berbaring (bisa hingga kurang lebih 24 jam sehari)

Jenis-Jenis Penyakit Pneumonia

Penyakit pneumonia terbagi menjadi beberapa jenis yang disebabkan oleh berbagai infeksi. Berikut ini adalah berbagai macam jenisnya!

  • Pneumonia Bakterial 

Pneumonia bakterial terjadi karena infeksi bakteri, yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae. Penyebaran infeksi ini bisa melalui udara dimana menghirup droplet yang keluar ketika penderita pneumonia batuk atau bersin. Selain itu, akan lebih mudah untuk seseorang terkena infeksi jika daya tahan tubuh lemah, ada riwayat penyakit paru, merokok dan sedang menjalankan penyembuhan setelah melakukan operasi.

  • Pneumonia Atipikal

Pneumonia atipikal juga terjadi karena bakteri, bedanya adalah gejala pneumonia yang terjadi lebih ringan dari pneumonia bakterial. Dengan gejala yang ringan, tidak jarang penderita tidak menyadari mereka menderita penyakit pneumonia sehingga kondisi ini dijuluki walking pneumonia atau pneumonia berjalan. 

Bakteri yang menyebabkan pneumonia atipikal biasanya adalah mycoplasma pneumoniae atau chlamydophila pneumoniae.

  • Pneumonia Viral

Pneumonia viral merupakan penyakit pneumonia yang bisa disebabkan oleh berbagai macam virus, seperti influenza, SARS-CoV-2 (Covid-19) dan MERS. pneumonia pada anak, lansia dan orang dengan daya tahan tubuh lemah akan berisiko mengalami yang fatal.

  • Pneumonia Fungal

Pneumonia fungal terjadi akibat infeksi jamur. Biasanya jenis pneumonia ini jarang dan lebih dialami oleh seseorang yang memiliki penyakit kronis atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah. 

Orang dengan risiko lebih tinggi terkena pneumonia fungal adalah penderita AIDS, penderita kanker, sedang menjalani pengobatan kemoterapi, menderita penyakit autoimun dan seseorang yang menerima transplantasi organ dan menggunakan obat-obatan untuk menekan sistem imun tubuh.

Selain jenis-jenis pneumonia berdasarkan infeksi, ada juga macam-macam penyakit pneumonia berdasarkan tempat terjadinya infeksi.

  • Hospital Acquired Pneumonia

Hospital Acquired Pneumonia merupakan penyakit pneumonia yang didapatkan di rumah sakit, bisa saat sedang dirawat. Pneumonia ini juga dikenal sebagai pneumonia nosokomial. 

Biasanya awal mula dari terkena HAP tidak berasal dari penyakit paru, bisa saja sedang menjalankan perawatan untuk penyakit lainnya, tetapi terpapar bakteri selama di rumah sakit. 

Hospital Acquired Pneumonia adalah penyakit yang bersifat serius karena bakteri yang menyebabkan penyakit ini terjadi sudah kebal dengan berbagai antibiotik. berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang membuat seorang pasien terkena jenis pneumonia ini:

  • Menggunakan alat bantu nafas ventilator selama sedang dirawat 
  • Tidak bisa batuk secara normal, hal ini menyebabkan dahak di paru dan juga di tenggorokan untuk sulit dikeluarkan 
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah atau sedang melemah 
  • Memiliki trakeostomi, sebuah kondisi dimana diperlukan untuk membuat lubang di leher agar bisa memasang selang yang berfungsi membantu pernapasan. 
  • Health Care Acquired Pneumonia

Meski sesama di tempat fasilitas kesehatan, Health Care Acquired Pneumonia dan Hospital Acquired Pneumonia berbeda. Seseorang bisa mendapatkan penyakit pneumonia jenis ini di tempat fasilitas kesehatan seperti pusat hemodialisis (tempat cuci darah) atau bisa juga didapatkan di klinik rawat jalan. Namun, seperti HAP, bakteri yang masuk juga memiliki resistensi terhadap antibiotik.

  • Community Acquired Pneumonia

Community Acquired Pneumonia merupakan jenis penyakit pneumonia yang didapatkan di luar fasilitas kesehatan. Biasanya jenis pneumonia ini terjadi akibat bakteri, virus atau jamur dan contoh dari CAP adalah tuberkulosis paru. 

Penyebab pneumonia ini bisa terjadi saat menghirup makanan , minuman atau muntahan ke saluran napas dan biasanya terjadi pada seseorangan dengan gangguan menelan dan muntah.

Gejala Pneumonia

Gejala Pneumonia

Saat terjadi pneumonia, terdapat beberapa ciri-ciri pneumonia yang bisa timbul. Berikut ini adalah beberapa gejala pneumonia yang umum terjadi.

  •  Batuk yang disertai dengan darah
  • Demam tinggi yang bisa mencapai suhu 38 derajat hingga lebih
  • Mengalami sesak napas
  • Timbul rasa nyeri di dada 
  • Nafsu makan berkurang
  • Berkeringat 
  • Detak jantung cepat 
  • Menggigil
  • Mengalami rasa nyeri di sendi dan otot
  • Merasa lemas dan lelah 
  • Sakit kepala 
  • Mual dan muntah

Diagnosis Pneumonia

Untuk benar-benar mengetahui jika mengalami pneumonia perlu melakukan pengecekan ke dokter. Diagnosis penyakit pneumonia akan dimulai dengan tanya jawab seputar keluhan yang dialami, gejala yang timbul, riwayat penyakit yang dimiliki dan obat yang sedang digunakan atau pernah digunakan. Dokter juga akan bertanya mengenai aktivitas yang dilakukan pasien, pekerjaan dan riwayat perjalan ke tempat tertentu. Juga akan dipertanyakan jika ada orang disekitar pasien yang sakit atau mengalami keluhan yang sama. 

Setelah melakukan tanya jawab, terdapat beberapa pemeriksaan lanjutan yang bisa dijalankan seperti:

  • Pulse oximetry yang dilakukan untuk mengecek kadar oksigen di dalam darah
  • Rontgen dada untuk memastikan kondisi paru-paru dan jika mengalami infeksi atau peradangan
  • CT Scan untuk mengecek kondisi paru-paru secara detail
  • Tes darah untuk memastikan keberadaannya infeksi dan menentukan penyebabnya
  • Tes dahak atau sputum untuk mendeteksi kuman yang menyebabkan terjadinya infeksi 
  • Kultur cairan pleura untuk membantu mengidentifikasi kuman yang menyebabkan infeksi 
  • Bronkoskopi untuk melihat kondisi saluran pernapasan
  • Tes urine untuk mengidentifikasi bakteri legionella pneumophila dan Streptococcus pneumonia di urine

Baca Juga: Ketahui Biaya USG Berdasarkan Fasilitas Kesehatan

Pengobatan Penyakit Pneumonia

Pada dasarnya, untuk melakukan pengobatan penyakit pneumonia perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi pasien serta penyebab dari infeksi yang dialami.

  • Obat antipiretik dan analgetik untuk membantu meredakan demam dan nyeri
  • Obat untuk meredakan batuk 
  • Obat antivirus untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus
  • Obat antijamur untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur
  • Obat antibiotik untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Jika mengalami gejala pneumonia yang berat maka penderita penyakit pneumonia perlu dirawat di rumah sakit. Disana akan mendapatkan penanganan tertentu, yaitu:

  • Pemberian antibiotik melalui suntikan 
  • Mempertahankan kadar oksigen dalam darah dengan menggunakan oksigen tambahan lewat selang atau masker oksigen 
  • Diberi cairan infus yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup
  • Fisioterapi dilakukan untuk memaksimalkan tubuh menyerap oksigen secara maksimal dengan latihan pernapasan

Komplikasi Pneumonia

Jika penyakit pneumonia tidak ditangani maka bisa menyebabkan timbulnya beberapa komplikasi kesehatan seperti:

  • Penyakit paru kronik
  • Penyakit jantung kronik
  • Asma 
  • Penyakit ginjal kronik
  • Diabetes

Dengan banyaknya kuman dimana saja, pastikan untuk berhati-hati agar tidak terkena penyakit. Mungkin dikira sudah bersih, tetapi tetap harus waspada dan menjaga kesehatan, tidak hanya untuk penyakit pneumonia, tetapi lainnya. Selain itu pastikan juga memiliki asuransi kesehatan dari Super You yang bisa memberikan proteksi kesehatan menyeluruh mulai dari Rp135.000 per bulan.

Artikel Terkait