Ingin Sehat, Sudah Tahu 5 Manfaat Donor Darah?
By Herlambang Satriadi, 4 Mar 2023
Kenapa sih kita harus donor darah? Eits, manfaat donor darah itu baik untuk tubuh kita loh! Sayangnya, tidak semua orang berani dan bisa melakukan donor darah. Alasannya beragam, ada yang takut jarum suntik, khawatir tidak higienis, atau takut lemas usai ambil darah. Nah, kali ini Super You telah merangkum fakta seputar donor darah, apa saja?
Donor Darah
Apa itu Donor Darah?
Donor darah merupakan kegiatan pengambilan sejumlah darah dari seseorang yang dilakukan secara sukarela. Darah yang didonorkan akan disimpan sebagai stok darah, yang kemudian digunakan untuk transfusi darah bagi yang membutuhkan. Tapi yang jadi pertanyaan nih guys, siapa aja sih yang boleh ikut donor darah? Nah loh… Yuk, simak penjelasan di bawah ini.
Syarat Donor Darah
Sebelum memutuskan untuk donor darah, ketahui dulu syarat donor darah sebagaimana ditetapkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) berikut ini.
- Sehat jasmani dan rohani;
- Berusia 17 – 65 tahun;
- Berat badan minimal 45 kg;
- Tekanan darah normal (Sistole 100 – 180 dan Diastole 70 – 100);
- Kadar haemoglobin 12,5 gr – 17,0 gr/dL%; dan
- Interval donor minimal 2 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam setahun).
Baca juga: Tergantung Usia, Cek Berapa Tekanan Darah Normal Kamu
Jangan Donor Darah Jika…
Kamu tidak akan diperbolehkan untuk mendonorkan darah, jika kamu mempunyai gejala atau terdampak oleh penyakit-penyakit berikut:
- Penyakit jantung dan paru;
- Kanker;
- Tekanan darah tinggi (hipertensi);
- Kencing manis (diabetes militus);
- Punya kelainan darah;
- Epilepsi dan sering kejang;
- Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C;
- Sifilis;
- Ketergantungan narkoba;
- Kecanduan minuman beralkohol; atau
- Penderita atau berisiko tinggi terkena HIV/AIDS.
Apa Saja Manfaat Donor Darah?
Apabila badan kamu bebas dari semua hal yang disebutkan di atas, kamu sudah siap nih untuk melakukan donor darah! Adapun manfaat donor darah yang akan kamu dapatkan sebagai berikut.
1. Merangsang produksi sel darah merah
Ketika mendonorkan darah, tubuh akan kekurangan sel darah merah. Namun, hal tersebut tidak perlu dicemaskan karena tubuh akan segera memproduksi sel darah merah yang baru.
Dalam jangka waktu 4-8 minggu pun, semua sel darah merah yang hilang pun akan sudah diganti sepenuhnya. Proses pembentukan sel darah merah yang baru ini membantu tubuh tetap sehat, efisien, dan produktif.
2. Meningkatkan kesehatan mental
Melakukan kegiatan sosial demi membantu sesama dapat membuat kamu merasa lebih baik dan bahagia. Menurut Mental Health Foundation, membantu orang lain bisa:
- Mengurangi tingkat stres,
- Meningkatkan kesehatan secara emosional,
- Berdampak baik untuk kesehatan fisik,
- Memberi sense of belonging dan mengurangi perasaan terisolasi, dan
- Menghilangkan perasaan negatif.
3. Mengurangi risiko penyakit
Kadar zat besi yang tinggi dalam darah dapat membuat kamu berisiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung, hati, pankreas, dan kanker. Kegiatan donor darah membantu menjaga jumlah zat besi dalam darah menjadi lebih stabil sehingga kondisi tubuh kamu pun menjadi lebih sehat.
4. Membantu menjaga berat badan ideal
Jika kamu rutin melakukan donor darah, maka berat badan kamu pun lebih terjaga. Dengan menjaga berat badan ideal, kamu pun menghindari risiko-risiko penyakit yang mungkin ada pada orang yang kelebihan berat badan. Eh, tapi jangan keterusan donor darah ya demi kurus. Donor darah itu tidak boleh terlalu sering dilakukan.
5. Mendeteksi dini penyakit serius
Sebelum melakukan donor darah, kamu umumnya diminta mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani sebagai persyaratan. Darah kamu akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kamu bebas dari penyakit, seperti HIV, sifilis, dan Hepatitis B dan C.
Selain itu, serangkaian tes lainnya juga dilakukan seperti detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar haemoglobin. Serangkaian tes inilah yang memungkinkan seseorang mengetahui secara dini apabila terdapat masalah kesehatan dengan penyakit-penyakit tersebut dalam dirinya.
Lindungi Diri dari Risiko Penyakit Kritis. Premi Mulai Rp.28.500 per Bulan
Kecocokan Golongan Donor Darah
Mungkin kita pun bertanya-tanya nih, kalau golongan darah O bisa menerima donor dari golongan darah apa? Terus, kalau golongan darah A, B, atau AB?
Golongan darah O dengan rhesus negatif dapat didonorkan kepada semua jenis golongan darah, termasuk yang rhesus positif. Sedangkan, golongan darah O dengan rhesus positif hanya bisa didonorkan kepada jenis golongan darah yang juga memiliki rhesus positif. Begitu pun dengan golongan darah O bisa menerima donor dari sesama golongan darah O saja, terkecuali O dengan rhesus negatif tidak cocok dengan O rhesus positif.
Nah, kenapa begitu ya? Para medis menganjurkan untuk melakukan transfusi darah dengan jenis golongan dan rhesus yang sama. Tapi sebaliknya nih, jenis golongan darah AB dengan rhesus positif bisa menerima donor dari semua jenis golongan darah.
Gimana udah pusing belum, guys? Supaya lebih mudah, coba cek tabel kecocokan donor darah di bawah ini yuk!
Pertanyaan selanjutnya: 1 kantong darah berapa cc sih? Volume kantong yang paling sering dipakai adalah 350 cc. 1 kantong darah itu dapat menampung 250-500 ml darah, guys. Hal ini juga bergantung pada berat badan kita ya!
Baca juga: Mengenal Golongan Darah
Jarum Donor Darah, Apakah Steril?
Kebanyakan orang tidak melakukan donor darah karena takut jarum suntik. Hayo, apa kalian juga begitu? Sebagian lagi karena gosip tetangga yang bilang jarum donor darah itu dipakai untuk semua orang. Hmm.. itu hanya hoaks, guys! Ingat ya guys, hoaks!
Faktanya, jarum donor darah sifatnya hanya sekali pakai. Setiap satu jarum donor darah hanya boleh digunakan untuk satu orang pendonor. Jarum donor darah juga dipastikan baru dan steril. Jadi, jarum donor darah yang bekas dapat dipastikan akan dibuang.
Nah, kamu bisa memilih tempat donor darah terdekat yang difasilitasi oleh PMI, ya! Eits, bukan berarti harus selalu di Unit Transfusi Darah kok. PMI sendiri bisa saja bekerja sama dengan lingkungan rumah, sekolah, kampus, tempat ibadah, hingga swalayan. Jadi, kamu bisa memilih salah satu tempat tempat donor darah terdekat, guys.
Efek Samping Donor Darah
Setelah donor darah kok rasanya mual dan pusing ya. Apakah itu hal yang wajar? Donor darah menyebabkan sejumlah darah dalam tubuh berkurang secara mendadak, yang pastinya membuat ketidakseimbangan sistem di dalam tubuh. Nah, efek samping donor darah yang paling sering dirasakan adalah memar di area tusuk, lemas, mual, muntah, pusing, napas cepat, mudah berkeringat, bahkan pingsan.
Ya, itu semua adalah hal yang wajar. Umumnya, tubuh akan menggantikan volume darah kurang lebih dalam waktu 48 jam setelah donor darah. Jadi, kamu nggak perlu khawatir ya!
Donor Darah Saat Puasa Boleh, Tapi…
Sebentar lagi puasa nih, tapi mengingat manfaat donor darah sangat baik untuk kesehatan, apa boleh donor darah saat puasa? Donor darah saat puasa sah-sah saja dan tidak akan membatalkan puasa lho! Tapi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan karena akan menahan rasa lapar dan haus 12 jam lamanya.
Guys, kamu perlu memaksimalkan persiapan sebelum donor darah saat puasa. Saat sahur, sebaiknya makan makanan yang sehat dan seimbang. Cukupi kebutuhan zat besi dalam tubuh, misalnya melalui daging merah, ayam, ikan, kacang dan biji-bijian, serta buah-buahan. Dan jangan lupa minum air putih ya!
Begitu juga saat berbuka puasa. Segera minum air putih, dilanjut dengan makan makanan yang sehat pula untuk membantu mengembalikan energi yang hilang. Dan jangan lupa istirahat yang cukup ya!
Selain Donor Darah, Bagaimana Agar Terlindungi dari Risiko Penyakit Kritis?
Itu dia manfaat donor darah untuk kesehatan tubuh. Selain itu, kamu bisa mencoba cara ini lho: dapatkan proteksi dari asuransi online. Dengan harga mulai dari Rp28.500 per bulan, kamu bisa mendapatkan asuransi penyakit kritis yang membantu kamu menghadapi risiko terdiagnosa penyakit kritis.
Dengan begitu pun, kamu jadi lebih tenang menjalani hari-hari kamu. Setuju gak, Teman SUPERjuangan?