Playing Victim Artinya Apa Sih?

Teman SUPERjuangan, apakah kamu menyadarinya bahwa belakangan ini muncul istilah-istilah yang berkaitan erat dengan perasaan, salah satunya playing victim. Secara sederhana, playing victim artinya seseorang yang melempar kesalahannya kepada orang lain dan seolah-olah hanya dirinya yang dirugikan.

Memang, setiap orang memiliki karakter yang berbeda, tetapi perilaku playing victim bisa sangat menguras tenaga dan pikiran lho. Playing victim juga bisa saja terjadi di lingkungan pekerjaan, sekolah, percintaan, bahkan keluarga. Dalam jangka panjang, perilaku playing victim akan membawa dampak negatif dalam kehidupan kita.

Sayangnya, masih banyak yang belum mengenal apa itu playing victim dan ciri-ciri playing victim sehingga merasa bingung bagaimana sih cara menghadapi seseorang yang playing victim. Nah, dalam artikel ini akan membantu kamu untuk kenali dan waspadai playing victim. Keep scrolling, ya!

Table of Contents

Apa itu Playing Victim?

Kamu pasti udah nggak asing mendengar istilah playing victim. Tapi, sebenarnya apa itu playing victim? Playing victim artinya sifat seseorang yang cenderung selalu menempatkan dirinya sebagai korban atas suatu permasalahan.

Selain itu, playing victim artinya mereka menganggap bahwa orang lain yang harus bertanggung jawab atas kesengsaraan yang dialaminya. Perilaku playing victim juga sangat manipulatif dan kerap membuat orang di sekitarnya merasa bersalah atas hal yang tidak dilakukan.

Dalam ilmu psikologi, perilaku playing victim termasuk kepribadian abusive yang tersembunyi lho, bisa dibilang toxic juga. Karena itu, playing victim adalah julukan bagi mereka yang mengubah alur cerita karena tidak nyaman dengan kemarahan mereka sendiri sehingga terjebak untuk selalu mencari pembelaan diri.

Secara sederhana, contoh playing victim adalah seseorang yang sebetulnya sadar suatu masalah terjadi karena kesalahannya, tapi bukannya meminta maaf kemudian mencari solusinya, justru menyalahkan orang lain. Biasanya akan disertai kata-kata, “Aku memang salah, aku begini juga karena kamu.”

Nah, dari apa arti playing victim tadi, apakah kamu pernah menjumpai orang dengan karakter seperti itu? Kalau begitu, jangan berhenti baca sampai di sini aja, yuk simak terus pembahasan berikutnya untuk kenal lebih jauh tentang playing victim!

Penyebab Playing Victim

Setelah mengetahui apa arti playing victim, kemungkinan kamu pun jadi bertanya-tanya apa sih yang menyebabkan seseorang melakukan playing victim, bukan? Playing victim adalah perilaku yang dapat merugikan orang lain, namun tentu tidak muncul begitu saja.

Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang seseorang melakukan playing victim, baik secara sadar maupun tidak. Di bawah ini, setidaknya kita akan melihat lima penyebab playing victim.

  • Gangguan kepribadian

Playing victim sering dilakukan oleh seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik dan manipulatif. Melalui perilaku playing victim, seseorang dengan gangguan tersebut suka menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka timbulkan serta memanipulasi supaya menarik simpati.

  • Trauma masa lalu

Playing victim dilakukan untuk pertahanan diri saat mengalami masalah. Jadi, ketika seseorang melakukan kesalahan, ia akan memakai cerita trauma masa lalu agar orang lain merasa kasihan dan cenderung tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukannya.

  • Merasa kecewa

Semua orang pasti pernah merasa kecewa, misalnya akibat dikhianati oleh orang lain. Perasaan tersebut wajar kok, tapi menjadi tidak wajar jika terus dibiarkan dan memainkan peran sebagai korban untuk hal lain yang padahal merupakan kesalahannya sendiri, alias playing victim.

  • Moral Elitisme

Moral elitisme sebagai penyebab playing victim artinya sering menganggap dirinya orang yang paling baik dan tidak pernah bersalah sehingga tidak mau merefleksi diri, apalagi memahami perasaan orang lain. Sebaliknya, ia menilai orang yang senang mengkritik adalah orang yang tidak bermoral.

  • Pengulangan

Perilaku playing victim yang sengaja dilakukan berkali-kali karena mendapat kepuasan atau kesenangan saat dibela dan sangat diperhatikan oleh orang lain. Ini merupakan contoh playing victim yang sebetulnya disadari.

Ciri-Ciri Playing Victim

20 Ciri-Ciri Playing Victim

Teman SUPERjuangan, tapi kita nggak bisa langsung menilai orang lain di sekitar kita lho, jangan-jangan kita juga pernah melakukan playing victim. Nah, sewaktu ada permasalahan, kamu berlaku atau justru diperlakukan seperti ciri-ciri playing victim berikut ini nggak sih? Ini dia 20 ciri-ciri playing victim!

  • Terlalu mengasihani diri sendiri

Ciri-ciri playing victim nggak lepas dari terlalu mengasihani diri sendiri. Kamu bisa menjumpai contoh playing victim lewat kata-kata: “Aku paling tersakiti di sini, nggak mungkin bisa bahagia.”

  • Haus validasi dan perhatian dari orang lain

Mereka yang melakukannya, akan menunjukkan ciri-ciri playing victim haus validasi dan perhatian dari orang lain. Contoh playing victim satu ini paling banyak dilakukan dengan menceritakan pengalaman menyedihkannya.

  • Berpikir masalah yang dihadapi adalah malapetaka

Contoh playing victim juga disertai anggapan-anggapan hal buruk akan terjadi pada dirinya, termasuk masalah adalah malapetaka. Paling mudah dikenali mereka mempercayai kalimat: “Aku sangat pantas menerima hal-hal buruk.”

  • Merasa tidak mampu mengatasi masalah

Selanjutnya, ciri-ciri playing victim adalah mereka merasa tidak akan mampu mengatasi masalah, bahkan sebelum mereka mencoba memikirkan solusi. Dengan begitu juga, mereka akan lari dari masalah.

  • Enggan mencari solusi

Playing victim artinya menempatkan diri seolah-olah korban sehingga mereka tidak mau mencari solusi akibat terlalu fokus pada masalahnya. Jika dibiarkan tanpa mencari solusi, justru menjerumuskan dirinya terhadap keterpurukan.

  • Lepas tangan dari tanggung jawab

Contoh playing victim juga lepas tangan dari tanggung jawab karena merasa bukan mereka yang harus disalahkan. Dengan melakukan playing victim,  mereka akan bebas dari hal tersebut.

  • Melebih-lebihkan keadaan

Supaya tidak disalahkan, mereka cenderung melebih-lebihkan keadaan dan membesarkan masalah. Mereka juga nggak tanggung-tanggung menciptakan drama loh, sebagai contoh playing victim adalah dengan menambahkan penderitaannya. 

  • Sulit mengaku salah

Ciri-ciri playing victim sudah pasti sulit mengaku salah. Balik lagi dengan apa arti playing victim, baik secara sadar maupun tidak sadar enggan mengakui kesalahan yang dilakukannya.

  • Senang menyalahkan orang lain

Mereka yang tidak mengakui kesalahannya, akan menyalahkan orang lain. Hal ini masih berkaitan dengan contoh playing victim sebelumnya, di mana mereka ingin lepas dari tanggung jawabnya.

  • Memanipulasi orang lain agar merasa bersalah

Karena tidak ingin disalahkan, perilaku playing victim akan memanipulasi agar orang lain yang merasa bersalah. Mereka cenderung mengungkit kesalahan orang lain sebagai alasannya.

  • Mengulangi kesalahan yang sama

Baik sadar maupun tidak sadar, mereka yang melakukan playing victim terus mengulangi kesalahan yang sama dengan pola yang sama juga. Mereka tidak ingin disalahkan dan kembali menyalahkan orang lain.

  • Menolak mempertimbangkan perspektif orang lain

Ciri-ciri playing victim berikutnya ditunjukkan dengan penolakan terhadap perspektif atau saran dari orang lain. Perilaku playing victim membuat kamu sulit berubah menjadi lebih baik.

  • Percaya bahwa orang lain sengaja menyakiti dirinya

Selain beranggapan pantas menerima hal-hal buruk, ciri-ciri playing victim juga mempercayai bahwa orang lain sengaja menyakiti dirinya apabila orang tersebut telah melakukan kesalahan.

  • Selalu merasa lemah dan tidak berdaya

“Aku nggak bisa karena aku sendiri aja selalu sial,” kata-kata yang seringkali justru menunjukkan ciri-ciri playing victim, di mana merasa lemah dan nggak berdaya untuk mengubah situasi yang seharusnya bisa diubah.

  • Bergantung pada orang lain

Contoh playing victim juga nggak jarang senang bergantung pada orang lain, misalnya atas sikap dan perasaan bahagia yang ditentukan orang lain, bukan diciptakan dari diri sendiri.

  • Terus memutar kenangan menyakitkan dalam pikiran

Trauma memang bisa sangat menyakiti, bukan? Ciri-ciri playing victim dengan membiarkan kenangan menyakitkan diam dalam pikiran, akhirnya bikin kamu terbawa sedih dan menyalahkan orang lain.

  • Mencari alasan untuk mengeluh

Masih sama dengan ciri-ciri playing victim di atas, perilaku playing victim akan menyeret rasa sedihnya sebagai alasan untuk mengeluh sehingga cenderung mengasihani diri sendiri.

  • Berbicara negatif terhadap dirinya sendiri

Ciri-ciri playing victim tidak memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri, mereka juga kerap dilanda ketakutan. Padahal contoh playing victim monolog ini hanya membuat diri kamu semakin tak berdaya.

  • Mudah marah, frustasi, dan dendam

Perilaku playing victim semakin mudah memainkan emosi seseorang, seperti marah, frustasi, dan dendam. Mengingat playing victim artinya merasa yang paling tersakiti, karena itu nggak jarang emosinya ikut bergejolak.

  • Tidak bahagia dengan hidup

Terakhir, ciri-ciri playing victim adalah tidak bahagia dengan hidup karena mereka hanya terus berputar dengan perasaan-perasaan buruk dan sikap menyalahkan orang lain.

Cara Menghadapi Seseorang yang Playing Victim

Bagaimana Cara Menghadapi Seseorang yang Playing Victim

Apabila kamu menemukan seseorang yang melakukan playing victim berdasarkan ciri-ciri di atas, kamu perlu mengambil langkah yang tepat untuk menghadapinya. Nggak lain dan nggak bukan agar menjaga diri kamu dari pengaruh negatif. Mari intip bagaimana cara menghadapi seseorang yang playing victim!

  • Mencoba beri masukan

Nggak masalah kalau Teman SUPERjuangan mau mendengar mereka dan memberi masukan, siapa tau mereka mau mencobanya. Karena itu, cara menghadapi seseorang yang playing victim juga jangan ikut terbawa emosi, seperti istilah zaman now untuk jangan baper alias bawa perasaan.

  • Pertimbangkan lagi dampaknya

Kamu mungkin berpikir untuk mengikuti kemauan mereka. Sah-sah aja mau bantu mereka. Tapi, itu bukan kewajibanmu kok, maka cara menghadapi seseorang yang playing victim adalah pertimbangkan dampak ke depannya dengan catatan mereka juga menghargai kamu.

  • Buat batasan yang sehat

Kalau mereka nggak menghargai bantuanmu, cara menghadapi seseorang yang playing victim dengan mulai buat batasan yang sehat supaya nggak ikut terjebak dalam kondisinya. Tegaskan sampai sejauh mana kamu bersedia terlibat dalam masalah mereka.

  • Alihkan pembicaraan

Kamu juga berhak berkomunikasi seperlunya aja, apalagi topik obrolan sudah mulai mengarah ke hal negatif, segera alihkan kepada topik yang lebih positif, misalnya buat cari solusi. Cara menghadapi seseorang yang playing victim ini bukan berarti kamu nggak peduli loh.

  • Jaga jarak

Semua cara di atas gagal? Oke, jaga jarak deh dengan dia! Kalau kamu rasa udah nggak sanggup, jangan memaksakan diri. Cara menghadapi seseorang yang playing victim terakhir, yuk belajar buat berani bilang “tidak” daripada akhirnya menyusahkan kamu.

Justru Kita yang Playing Victim, Harus Gimana?

Memiliki kecenderungan berperilaku playing victim? Tentu kita bisa mengubahnya! Playing victim artinya dengan sadar bahwa pola pikir itu nggak baik sehingga kita memutuskan untuk mulai berhenti. Yuk, ikuti cara-cara berikut agar tidak terjebak dalam sikap ini!

  • Kita bukanlah korban, meskipun banyak hal yang nggak bisa kita atur
  • Sebaiknya fokus memahami apa aja yang bisa kita kendalikan
  • Siap bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan
  • Menerima bahwa kita nggak luput dari namanya kesalahan
  • Mengurangi sikap mencari-cari alasan
  • Berusaha untuk terus melangkah maju
  • Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
  • Terakhir, selalu bersyukur dan semangat!

Dapat disimpulkan bahwa playing victim artinya bertindak seolah-olah korban atas kesalahan yang dibuat sendiri. Meski begitu, sikap ini sangat mungkin diubah. Tapi, tahukah Teman SUPERjuangan, menjaga kesehatan jiwa berasal dari tubuh dan finansial yang sehat. Super You kini menyediakan Super Life Protection, mulai Rp33.000 per bulan untuk jiwa dan raga, serta keuangan kamu sekarang juga!

Artikel Terkait