Apa Itu Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah salah satu dari masalah kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati, awalnya merasa gembira kemudian berubah menjadi sangat sedih. Sayangnya, penyakit bipolar tidak dapat disembuhkan, namun dapat diatasi dengan baik.

Gangguan bipolar, jika dilihat sekilas, mungkin dengan enteng dicap sebagai mood swing. Namun, sama seperti banyak masalah kesehatan jiwa lainnya, tak kasat mata bukan berarti tak ada. Lalu sebenarnya apa itu bipolar? Yakin gangguan bipolar atau sekadar mood swing?

Jangan bingung, apalagi kalau sampai self diagnose, ya. Ketahui dulu selengkapnya mengenai apa itu bipolar dalam artikel ini, yuk!

Table of Contents

Apa itu Bipolar?

Teman SUPERjuangan, apakah kamu pernah mendengar katanya gangguan bipolar sama dengan gila? Memang, bipolar adalah penyakit yang mengganggu kesehatan jiwa, tapi sebenarnya stigma negatif tersebut jauh dari definisi apa itu bipolar lho.

Terus, bipolar penyakit apa sih? Penyakit bipolar adalah gangguan di otak yang menyebabkan fluktuasi ekstrim pada suasana hati, energi, tingkat aktivitas, serta kemampuan seseorang untuk berfungsi. Penderita penyakit bipolar juga kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang biasanya disukai.

Sesuai asal namanya, bi (dua) dan polar (berlawanan), penderita penyakit bipolar akan mengalami perubahan dari satu emosi ke emosi lainnya yang berbeda. Tapi, keduanya bukan sekadar perubahan mood yang dialami orang biasa, alias mood swing.

Mood swing biasanya terjadi sesekali dan berlangsung sebentar aja. Sedangkan, penyakit bipolar terjadi tanpa adanya pola, juga berlarut-larut. Selain itu, mood swing ada faktor pemicunya, misalnya saat perempuan sedang menstruasi. Sementara, pada penyakit bipolar muncul tanpa sebab yang jelas.

Baca juga: Kenali Jenis Gangguan Mental Illnes!

Penyebab Gangguan Bipolar

Sebenarnya sampai saat ini, masih belum diketahui pasti apa penyebab gangguan bipolar. Namun, para ahli berpendapat bahwa penyebab gangguan bipolar adalah kombinasi genetika, struktur dan senyawa kimiawi neurotransmitter yang membawa pesan ke jaringan otak, serta lingkungan.

Gangguan ini kemudian membuat otak sulit untuk mengendalikan kadar hormon, seperti noradrenalin, dopamin, dan serotonin, yang mana semakin mempengaruhi perubahan suasana hati. Karena itu, bipolar adalah penyakit yang akan diderita seumur hidup.

Selain itu, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan bipolar. Nah, sebaiknya kita menghindari beberapa faktor risiko berikut ini sebisa mungkin, ya!

  • Penumpukan stres

Kejadian berat yang berlangsung terus-menerus, misalnya kesulitan dalam pekerjaan, kehilangan anggota keluarga, mengidap penyakit, serta disusul masalah lainnya meningkatkan faktor risiko mengalami gangguan bipolar.

  • Traumatik

Sewaktu anak-anak, remaja, bahkan dewasa pernah menyaksikan ataupun mengalaminya langsung gangguan kecemasan di titik tertentu dalam hidup sehingga meninggalkan trauma.

  • Kepribadian

Memiliki kepribadian tertentu yang rentan terhadap gangguan kecemasan, atau masalah mental health yang lain, hingga masih sering mengalaminya lebih berisiko terhadap gangguan bipolar.

  • Kecanduan narkoba dan alkohol

Narkoba dan alkohol memiliki dampak yang sangat negatif, bukan cuma pada kesehatan fisik aja, tetapi juga kesehatan mental. Dampak kecanduan yang ditimbulkan membuat seseorang akan mengalami kecemasan yang berlebih sehingga meningkatkan risiko gangguan bipolar. 

  • Riwayat keluarga

Keluarga dengan riwayat gangguan bipolar atau masalah kesehatan mental apa pun, cenderung dapat diturunkan kepada anggota keluarga yang lain. Anggota keluarga tersebut lebih berisiko mengalami gangguan bipolar.

Gejala Bipolar

Dalam dunia medis, gangguan bipolar dikenal dengan nama manik depresif. Istilah tersebut menandai perubahan perasaan yang drastis, yaitu mania (kebahagiaan) dan depresi (kesedihan). Nah, itulah yang disebut fase gejala bipolar. Seseorang akan mengalami gejala bipolar secara bergantian.

Tetapi, gejala bipolar bukan sekadar di pagi hari kamu merasa senang, lalu di malam harinya kamu merasa sangat sedih. Bukan seperti itu, ya. Gejala bipolar justru tidak memiliki jangka waktu yang pasti. Keduanya bisa berlangsung selama berhari-hari, atau bahkan berbulan-bulan.

Setiap fase juga menunjukkan ciri-ciri bipolar kambuh yang berbeda. Mari kita lihat seperti apa sih gejala bipolar itu!

1. Fase Mania

Gejala Bipolar Fase Mania

Fase mania ditandai dengan gejala bipolar berupa perasaan yang sangat bahagia. Nah, jika tidak dikendalikan, ciri-ciri bipolar kambuh pada fase ini justru membuat penderitanya agresif, mengganggu sekitar, impulsif, hingga penyalahgunaan obat.

Namun, pada umumnya penderita akan mengalami ciri-ciri bipolar berikut ini.

  • Hiperaktif
  • Perasaan gembira yang tidak bisa dikontrol
  • Semangat yang menggebu-gebu
  • Rasa percaya diri yang tinggi
  • Berbicara lebih cepat dari biasanya
  • Sangat fokus dalam mengerjakan sesuatu
  • Ingin melakukan banyak hal sekaligus
  • Lebih nekat dalam pengambilan keputusan
  • Kesulitan tidur
  • Seksualitas tinggi

2. Fase Depresi

Gejala Bipolar Fase Depresi

Kebalikan dari gejala bipolar fase mania, gejala bipolar pada fase depresi berupa perasaan sedih yang nggak karuan, hingga depresi berat. Fatalnya, ciri-ciri bipolar kambuh pada fase ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami delusi dan halusinasi, bahkan menyakiti diri sendiri (self-harm).

Namun, gejala bipolar fase depresi awalnya akan menunjukkan ciri-ciri bipolar yang sama seperti berikut ini.

  • Kesedihan yang berujung lelah
  • Ketidakmampuan merasakan kesenangan
  • Ketakutan dan merasa harga diri rendah
  • Nafsu makan berkurang atau makan berlebihan
  • Kehilangan minat dan rasa percaya diri
  • Kesulitan melakukan aktivitas sederhana sekalipun
  • Berbicara lambat atau tidak berbicara sama sekali
  • Terlalu banyak tidur
  • Penurunan daya ingat dan konsentrasi
  • Perasaan bersalah secara berlebihan
  • Menghindari komunikasi dengan orang lain
  • Merasa putus asa hingga muncul keinginan untuk bunuh diri

3. Hipomania

Gejala Bipolar Fase Hipomania

Hipomania juga bisa menjadi ciri-ciri bipolar, yang mana masih sama dengan bentuk gejala bipolar fase mania. Meski mirip, ciri-ciri bipolar hipomania dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahan dan lamanya fase berlangsung. 

Ciri-ciri bipolar pada fase hipomania juga membuat penderitanya merasa aktif dan sangat bersemangat, tapi cenderung tidak terlalu parah sehingga tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari. 

Selanjutnya, ciri-ciri bipolar kambuh pada fase hipomania akan berlangsung paling lama empat hari berturut-turut. Sedangkan ciri-ciri bipolar kambuh pada fase mania setidaknya akan bertahan satu minggu, bahkan lebih.

Selain itu, ciri-ciri bipolar fase hipomania serta ciri-ciri bipolar fase mania akan menunjukkan jenis gangguan bipolar yang berbeda. Adapun ciri-ciri bipolar fase hipomania muncul pada jenis gangguan bipolar tipe I dan II. Sedangkan, ciri-ciri bipolar fase mania tidak muncul pada jenis gangguan bipolar tipe II.

Baca juga: 9 Manfaat Olahraga Lari untuk Kesehatan Mental

Jenis-Jenis Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahan gejala bipolar yang dirasakan oleh penderitanya. Nah, dengan mengetahui jenis gangguan bipolar, kamu juga akan mendapatkan penanganan gangguan bipolar yang tepat. Berikut ini jenis-jenis gangguan bipolar.

  • Gangguan Bipolar Tipe I

Gangguan bipolar I merupakan jenis gangguan bipolar yang ekstrim dan berbahaya. Penderita gangguan bipolar I diawali dengan fase depresi selama 1-2 minggu, kemudian diikuti oleh fase mania sekitar satu minggu. Tetapi, jika sama sekali tidak dikendalikan, fase mania bisa berlangsung sampai 3 bulan.

  • Gangguan Bipolar Tipe II

Penderita gangguan bipolar II cenderung tidak mengalami gejala bipolar fase mania, tapi merasakan gejala bipolar hipomania yang berlangsung paling lama empat hari dan fase depresi setidaknya satu minggu. Meski begitu, tipe ini tetap harus dikhawatirkan karena dapat berkembang menjadi tipe I.

  • Gangguan Bipolar Campuran

Sesuai namanya, penderita gangguan bipolar ini akan mengalami ciri-ciri bipolar fase mania dan fase depresi dalam episode yang sama. Misalnya, seseorang memiliki energi yang tinggi, tapi dalam sejam kemudian memiliki pikiran tentang kematian.

  • Gangguan Siklotimik

Siklotimik adalah gangguan bipolar yang menyebabkan perubahan suasana hati dalam skala yang lebih ringan dan singkat. Meski begitu, gejala siklotimik termasuk jenis gangguan bipolar yang terbilang langka daripada gangguan bipolar jenis lain.

Baca Juga : Asuransi Kesehatan Cashless: Premi Murah Hanya Rp50 Ribu?

Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Bipolar?

Cara Mengatasi Gangguan Bipolar

Jika kamu mengalami gejala bipolar seperti yang sudah disebutkan di atas, segera berkonsultasi dengan seorang psikiater. Tidak boleh self diagnose sendiri ya, Teman SUPERjuangan. Pasalnya, gangguan bipolar dapat diatasi, salah satunya dengan obat bipolar yang dianjurkan.

Selain itu, perlu diketahui bahwa gangguan bipolar adalah penyakit yang tidak dapat dihilangkan, tapi tentu bisa dikendalikan dengan baik. Yuk, kenali cara mengatasi gangguan bipolar!

  • Konsultasi dengan ahli

Nah, ini menjadi hal pertama yang wajib kamu lakukan setelah menyadari ciri-ciri bipolar, yaitu konsultasi dengan ahli. Dengan berkonsultasi, mereka akan mengetahui kondisi gangguan bipolar yang kamu idap sehingga kamu mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Obat bipolar

Gangguan bipolar juga membutuhkan obat-obatan yang disebut obat bipolar, seperti obat bipolar antidepresan. Obat bipolar ini hanya boleh dikonsumsi setelah dianjurkan oleh psikiater yang menangani. Dan biasanya, obat bipolar dikonsumsi saat ciri-ciri bipolar kambuh.

  • Psikoterapi

Beberapa penderita gangguan bipolar melakukan psikoterapi karena ciri-ciri bipolar sudah sangat mengganggu aktivitasnya. Misalnya, untuk mengatur ritme tidur, pola makan, dan rutinitas lain melalui interpersonal and social rhythm therapy (ISRT) dan cognitive behavioral therapy (CBT).

  • Psikoedukasi

Sambil menjalani pengobatan bipolar, seperti mengonsumsi obat bipolar, sebaiknya juga belajar mengenali faktor penyebab ciri-ciri bipolar kambuh. Ini akan membantu kamu sedikit demi sedikit mengendalikan perilaku yang memicu gejala bipolar.

Nah, sekarang kamu sudah tahu gangguan bipolar penyakit apa hingga bagaimana cara mengatasinya. Tapi nggak cuma itu, kamu juga memerlukan perlindungan terhadap jiwa dan raga kamu. Tentu di Super You, kamu bisa memanfaatkan Super Life Protection mulai Rp33.000 aja per bulan. Yuk, hitung biaya premi kamu!

Artikel Terkait